in

Review Buku Tiga Putri Anuspati

Grameds, ketika membayangkan sebuah keluarga dan rumah, kita seringkali membayangkan tempat yang paling nyaman untuk pulang, tempat di mana kita dapat menemukan kedamaian meskipun keadaan di luar sana begitu rumit. Rumah tidak hanya sekadar bangunan tempat tinggal, tetapi juga merupakan tempat di mana kehangatan keluarga bisa dibangun, dengan kehadiran ayah, ibu, dan saudara-saudara. Di dalam rumah, terdapat sejuta harapan yang bisa direalisasikan bersama keluarga, mulai dari bincang-bincang santai hingga merencanakan masa depan bersama.

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Namun, bagaimana jika kedamaian itu tak ada? Apakah rumah masih akan menjadi tempat yang nyaman untuk pulang? Ataukah ia berubah menjadi tempat yang penuh dengan kenangan buruk yang kita tak ingin singgahi? Inilah yang akan dibahas dalam novel ini. Ia mengeksplorasi dinamika hubungan dalam sebuah keluarga, menghadirkan cerita yang mungkin akan membuat kita tertarik. Sebelum kamu memutuskan untuk membeli dan membaca novel ini, ada baiknya untuk membaca beberapa ulasan tentang Tiga Putri Anuspati.

Sinopsis Buku Tiga Putri Anuspati

Novel Tiga Putri Anuspati menceritakan mengenai keluarga Anuspati yang terdiri dari Sakti sang Ayah, Andara sang Ibu, dan ketiga anaknya yaitu Harumi, Haruna, dan Hanina.Jika dilihat keluarga ini tampak seperti keluarga idaman bagi orang-orang di luar yang melihat. Keluarga ini memiliki anak-anak yang berprestasi, perusahaan yang dijalankan dengan baik dan semakin besar dengan keuntungan luar biasa selalu membuat iri.

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Namun kenyataannya, itu semua hanya kedok manis yang disusun rapi agar terlihat baik-baik saja di luar. Tetapi, untuk isi di dalamnya, terlalu buruk, hubungan mereka retak dan hancur berkeping-keping. Rumah memang tempat ternyaman untuk kembali pulang namun juga bisa menjadi tempat yang paling dihindari untuk pulang karena ada kenangan buruk di dalamnya. Bagi tiga putri keluarga Anuspati, rumah menyimpan dua kenangan di atas. Tapi, lebih banyak kenangan buruk di dalamnya. Mereka menganggap rumah adalah sebuah penjara yang siap menghakimi.

Harumi Anuspati, si sulung anak pertama dari keluarga Anuspati yang selalu dituntut orang tuanya menjadi contoh untuk kedua adiknya dan trofi bagi kedua orangtuanya. Harumi selalu dituntut memiliki nilai yang baik oleh ayah dan ibunya. Ia juga merupakan pendengar yang baik bagi banyak orang sehingga banyak orang yang bercerita mengenai semua hal kepada dirinya.

Haruna Anuspati, si anak tengah yang ternyat merupakan kembaran Harumi. Ia juga selalu dituntut memiliki nilai yang baik namun berbeda dengan Harumi yang bisa mencapai hal tersebut, Haruna tidak bisa. Haruna sering kali dibeda-bedakan dengan Harumi dan tentu itu membuatnya merasa kesal. Haruna selalu memiliki masalah di sekolahnya hingga kedua orang tuanya ikut pusing dengan tingkah Haruna. Sedihnya ketika Haruna mendapat prestasi atau juara hal itu justru tetap diabaikan oleh kedua orangtuanya. Padahal yang Haruna inginkan hanya penghargaan dari kedua orangtuanya.

Hanina Anuspati, si bungsu anak ketiga dari keluarga Anuspati. Bisa dikatakan Hanina adalah salah satu anak yang paling menyedihkan, ia tidak bisa bersekolah. Hanina hanya memiliki cita-cita menjadi balerina namun tentu ada saja halangan agar ia bisa mencapai mimpinya tersebut. Halangan itu datang dari orangtuanya yang tidak menyukai Hanina balet dan Hanina pernah mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya lumpuh. Segala keputusan Hanina juga dibuat oleh orang tuanya dan Hanina dituntut untuk selalu nurut.

Hal itu membuat mereka saling mengandalkan antara satu sama lainnya. Namun, semua itu semakin pelik ketika masalah lain hadir yang menguak satu demi satu rahasia dan luka yang selama ini terpendam.

Akankah makna rumah bagi mereka dapat berubah menjadi lebih baik lagi? . Atau, pada akhirnya, rumah hanya akan menjadi puing-puing yang tidak akan pernah utuh kembali?

“Terlalu sibuk memeluk luka orang lain sampai aku lupa kalau aku juga punya luka.”

Kelebihan dan Kekurangan Buku Tiga Putri Anuspati

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Narasi yang rapi dan nyaman dibaca
  • Dilengkapi ilustrasi gambar para tokoh
  • Alur cerita yang tidak dapat ditebak
  • Buku yang unik dan jarang ditemukan karena membahas konflik keluarga
  • Terdapat banyak pesan moral yang dapat diambil
Cons
  • Dapat memunculkan trigger kepada para pembaca

Kelebihan Buku Tiga Putri Anuspati

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Narasi pada buku Tiga Putri Anuspati sudah rapi dan nyaman dibaca sehingga kamu bisa menikmati cerita dengan baik dan ikut merasakan perasaan yang dialami oleh ketiga anak Anuspati dan keluarganya. Narasinya sangat memilukan sehingga pembaca akan merasakan sakit yang dirasakan ketiga putri Anuspati juga.

Terdapat ilustrasi gambar yang membuat pembaca dengan mudah membayangkan bagaimana masing-masing tokoh yaitu ketiga putri Anuspati dan ayah serta ibunya. Penokohannya juga sangat pas, masing-masing tokoh diceritakan dengan baik dan semua memiliki peran, kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Terdapat banyak plot twist didalamnya yang tidak dapat ditebak sama sekali. Konflik-konflik yang ada juga tidak bisa diselesaikan dengan cepat jadi kamu memang harus membacanya hingga akhir agar tau segala penyelesaian dari semua konflik keluarga ini.

Buku ini termasuk buku yang jarang ditemui karena membahas mengenai keluarga. Berbeda dan jarang ditemui biasanya novel akan membahas mengenai cinta kepada pasangan atau teman namun buku ini akan membahas mengenai cinta yang sesungguhnya pada keluarga. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari buku Tiga Putri Anuspati untuk diterapkan pada keluarga.

Kekurangan Buku Tiga Putri Anuspati

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Buku Tiga Putri Anuspati tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan usia seperti remaja atau anak-anak karena di dalamnya terdapat beberapa konflik yang mungkin hanya bisa terkait dengan mereka yang sudah mengalami situasi serupa. Meskipun beberapa elemen ceritanya dapat memberikan wawasan atau penghiburan bagi anak-anak yang pernah mengalami hal serupa, buku ini mungkin tidak cocok untuk pembaca yang lebih muda secara umum.

Selain itu, buku Tiga Putri Anuspati bisa menimbulkan trigger bagi pembaca yang memiliki trauma atau pengalaman serupa dengan konflik yang disajikan dalam cerita. Bagi mereka yang memiliki pengalaman traumatis yang mirip, cerita ini bisa memunculkan kembali ingatan atau perasaan yang menyakitkan. Oleh karena itu, disarankan bagi pembaca dengan latar belakang tersebut untuk berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi emosional mereka sebelum memutuskan untuk membaca buku ini.

Pesan Moral Buku Tiga Putri Anuspati

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Buku ini menghantarkan beberapa pesan moral yang sangat relevan dan bisa diterapkan dalam kehidupan kita agar kita tidak menyesal nantinya. Melalui cerita dalam novel ini, pembaca diingatkan pentingnya untuk peduli terhadap anggota keluarga lainnya, termasuk hubungan yang erat antara orang tua dan anak. Dalam sebuah keluarga, komunikasi yang baik dan saling mendukung menjadi kunci utama, bukan saling menjatuhkan atau meragukan satu sama lain.

Orang tua juga perlu memberikan penghargaan dan apresiasi kepada anak-anaknya. Mereka harus menyadari bahwa setiap anak dilahirkan tanpa meminta dan memiliki harapan untuk diperlakukan dengan baik. Jika orang tua melakukan tindakan yang menyakitkan, itu bisa membuat anak-anak merasa tidak berharga dan kehilangan tempat yang nyaman untuk pulang. Oleh karena itu, novel Tiga Putri Anuspati tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pemahaman yang dalam tentang pentingnya hubungan keluarga yang sehat dan saling mendukung.

Penutup

Tiga Putri Anuspati

button cek gramedia com

Nah Grameds, itulah ulasan singkat mengenai novel Tiga Putri Anuspati. Novel ini memiliki cerita yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang ringan, meskipun konfliknya cukup rumit. Dengan begitu, pembaca dapat dengan mudah menikmati alur cerita tanpa merasa terbebani oleh penggunaan bahasa yang kompleks. Novel Tiga Putri Anuspati menyajikan kisah yang menarik dan penuh intrik, sehingga mampu menjaga perhatian pembaca dari awal hingga akhir.

Novel Tiga Putri Anuspati sangat cocok untuk kamu yang sedang mencari bacaan yang tidak hanya berkisah tentang romansa, tetapi juga mengeksplorasi genre lain. Dengan alur cerita yang kaya dan beragam, novel ini menawarkan pengalaman membaca yang berbeda dan menyegarkan. Jika kamu ingin membaca sesuatu yang ringan namun tetap menantang dengan konflik yang menarik, Tiga Putri Anuspati adalah pilihan yang tepat untukmu.

Jika Grameds tertarik membaca buku Tiga Putri Anuspati ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Keluarga Cemara#1

Keluarga Cemara#1

button cek gramedia com

Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana, terdiri atas Abah, kepala keluarga yang bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja; Emak, sang ibu yang membuat opak untuk dijajakan putrinya; Euis, si sulung yang kelas enam SD, pernah mengalami masa jaya orang tuanya sebagai pengusaha; Ara atau Cemara yang baru masuk TK; serta Agil si bungsu. Kalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan, inilah kisah itu. Keluarga Cemara 1 ini merupakan kompilasi yang terdiri atas tiga judul: Keluarga Cemara, Musik Musim Hujan, dan Kupon Kemenangan.

Tiga dalam Kayu

Tiga dalam Kayu

button cek gramedia com

Di masa depan, perpustakaan tak ubahnya pekuburan prehistoris. Di sanalah kita bertemu dengan seorang gadis, dan sebelas buku yang menceritakan sejarah dengan cara masing-masing. Cerita dalam buku-buku itu sering terasa ganjil, kadang terasa begitu asing, kadang pula sebaliknya: terasa dekat, seperti kita tahu tentang apa sebetulnya cerita-cerita itu. Setiap buku menyajikan cerita yang sepenuhnya berlainan dari buku lain, tetapi kita–sebagaimana gadis itu–tahu bahwa ada satu hal yang menghubungkan sebelas buku itu. Selanjutnya, kita diajak tenggelam dalam dunia di luar buku yang tak kalah ganjil, asing, dan dekat.

TeenLit: Dealova (Edisi Cover Spesial HUT GPU 50 Tahun)

TeenLit: Dealova (Edisi Cover Spesial HUT GPU 50 Tahun)

button cek gramedia com

Karra, cewek tomboi yang jago main basket ini memang beda. Rambutnya nggak cepak seperti kebanyakan cewek tomboi, tampangnya manis, dan orangnya nyantai banget. Tapi kalo Karra udah marah, waaah… bisa gawat. Jadi cewek seperti Karra tuh beruntung banget. Selain punya kakak cowok yang sayang banget sama dia—namanya Iraz—teman-teman Iraz juga care banget sama Karra. Terutama Ibel, cowok jago main gitar yang suka warna biru. Bahkan waktu harus keluar negeri, Iraz malah menitipkan Karra pada Ibel. Selama ini Karra menganggap Ibel sebagai Kakak, jadi dia cuek aja waktu Ibel menunjukkan perhatian. Karra malah ditaksir Dirra, anak baru di sekolah yang juga jago main basket. Tampang Dira yang sok cool tapi sengak bikin Karra sebel banget sama cowok itu. Tapi katanya, batas antara cinta dan benci kan tipis banget. Iya nggak sih?

Written by Adila V M