Buku Novel Cerita Fantasi

Jelajahi Buku Novel Cerita Fantasi dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia

Perang (The Poppy War)

Artemis Fowl#6: The Time Paradox (Paradoks Waktu)

Laut Bercerita

Selena

Si Putih

Republik Naga (The Dragon Republic)

The Tale of Shikanoko#2: Putri Musim Gugur, Anak Naga (Autumn Princess, Dragon Child)

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori buku  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori buku  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

Tetang Buku Motivasi & Self Improvement Mudah

Jelajahi Novel Cerita Fantasi dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.

Selengkapnya

    Kenali Pengertian, Ciri, Struktur, Unsur dan Jenis-Jenis dalam Cerita Fantasi

     

    Seller.gramedia.com – Apakah kamu pecinta cerita Fantasi seperti Harry Potter, Detective Conan atau The Lord of The Rings? Kemudian tertarik menulis cerita yang serupa? Jika ya, mari kenali lebih dekat mengenai pengertian, ciri, struktur, serta unsur-unsur yang ada di dalam sebuah Cerita fantasi. Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini:

     

    Pengertian Cerita Fantasi

    Cerita fantasi sebagai sebuah cerita fiksi yang terdiri dari unsur-unsur imajinatif dari penulisnya. Struktur dari cerita fantasi sendiri dimulai dari penokohan, alur, setting dan lain sebagainya. Cerita fantasi umumnya memang sengaja ditulis dengan cara berlebihan oleh para penulisnya, dan sangat berbeda dengan dunia nyata sehingga banyak digemari oleh anak-anak karena beragam imajinasi yang tak terbayangkan di dalamnya. Tak hanya anak-anak saja, tak sedikit orang dewasa yang juga menyukai jenis cerita ini. Teks dalam cerita fantasi sendiri sengaja dibuat untuk membawa pembacanya masuk ke dalam imajinasi para penulisnya, sehingga cerita fantasi memang bukan hanya medium berimajinasi untuk para penulisnya, tapi juga para pembacanya. Cerita fantasi sendiri tidak dapat disamakan dengan cerita rakyat atau dongeng ataupun dengan beragam pesan moral didalamnya. Sebab secara umumnya cerita fantasi sendiri lebih sering digunakan sebagai media penghibur bagi para penikmatnya, yaitu kemampuan untuk menarik mereka masuk ke dalam dunia khayal yang diciptakan oleh para penulisnya.

     

    Ciri-ciri Cerita Fantasi

    Cerita fiksi biasanya tidak dibatasi oleh realita apapun sehingga sangat mungkin jika didalamnya kemudian menjabarkan tentang beragam ilmu sihir, makhluk-mahluk ajaib, ataupun segala sesuatu yang misterius. Penggunaan latar pada cerita fantasi juga dapat dibuat dengan sebebas-bebasnya, tanpa Batasan ruang dan waktu. Misalnya saja pada tokoh yang memiliki kekuatan super dan dapat menyelamatkan dunia. Karena tidak didasarkan pada cerita yang sebenarnya maka cerita fantasi termasuk ke dalam cerita fiksi. Berikut ini beberapa ciri-ciri cerita fantasi yang perlu kamu ketahui:

    Idenya Bersifat Terbuka

    Ide cerita yang pada suatu cerita fantasi biasanya tidak memiliki batas antara mana yang realita dan mana yang bukan, semuanya tergantung kepada bagaimana penulis ingin mewujudkan karyanya tersebut. Tema yang biasanya diangkat sendiri mulai dari tema mistis, futuristik supranatural dan masih banyak lagi yang lainnya.

    Serba Aneh, Misteri dan Ajaib

    Pada umumnya cerita fantasi bersifat aneh dan misterius, misalnya saja pada cerita mistis atau berbagai kejadian dan keajaiban yang tidak dapat dipikirkan dengan logika manusia. Biasanya keanehan atau keajaiban ini kemudian akan diungkapkan secara berlebihan. Misalnya saja pada naga, monster hutan dan kuda berbadan manusia. Cerita fantasi juga dapat mengubah berbagai hal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata menjadi mungkin adanya. Hal tersebut karena teks dalam cerita fantasi merupakan teks karangan yang bersifat imajinatif dan dibuat langsung oleh penulis atau sang pengarang cerita.

    Latar

    Latar yang digunakan dalam cerita fantasi ini biasanya tak memandang batas waktu dan ruang. Misalnya saja pada cerita Doraemon dan Nobita yang dapat pergi ke 1000 tahun mendatang atau seribu tahun yang lalu dengan bantuan doraemon. Doraemon juga dapat membawa nobita pergi ke bulan, padahal bulan tak memiliki oksigen dan tidak mungkin dalam kenyataannya menginjakan kaki di atasnya, sebab tentu saja siapapun tak akan bisa bernafas hanya dengan menggunakan hidung seperti di bumi. Namun dengan cerita fantasi apapun halnya menjadi bisa dan mungkin saja terjadi.

    Tokoh yang Unik

    Penokohan yang unik menjadi salah satu ciri dari cerita fantasi. Tokoh dalam cerita fantasi biasanya dicirikan dengan berbagai keahlian-keahlian di luar pemikiran dan akal yang logis. Misalnya saja pada harry potter yang memiliki kemampuan dalam hal sihir, doraemon dan alat-alat ajaibnya yang mampu membawa mereka pergi ke masa lalu, masa depan, detective conan yang berubah menjadi anak kecil atau inuyasha sebagai manusia separuh rubah.

    Gaya Bahasa

    Penggunaan Gaya bahasa dalam cerita fantasi biasanya tidak menggunakan bahasa formal, sebaliknya lebih sering menggunakan bahasa yang bervariasi dalam setiap sub-bab dan ceritanya. Penggunaan bahasa yang bervariasi sendiri kemudian akan menarik minat pembacanya untuk mengikuti cerita fantasi mulai dari awal hingga akhir cerita.

    Struktur Teks Cerita Fantasi

    Struktur teks pada cerita fantasi umumnya hampir sama dengan struktur teks narasi yakni terdiri dari resolusi, orientasi, konflik, dan ending didalamnya. Jika diperhatikan, kebanyakan tayangan TV atau film memiliki beragam unsur-unsur kisah fantasi didalamnya karenanya tidak aneh jika cerita fantasi memiliki tujuan utama untuk menghibur para penikmatnya. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai struktur teks di dalam cerita fantasi:

    • Orientasi: Orientasi merupakan Pengenalan awal mengenai tema, tokoh, dan alur ceritanya kepada para pembaca.
    • Konflik: Konflik sebagai struktur teks cerita fantasi dimana dari titik inilah kemudian dimulai berbagai permasalahan. Konflik ini yang akan memancing para pembaca untuk terus menerus membaca cerita sampai ending. Pada bagian konflik ini juga karakter menunjukan berbagai kekuatan yang ia miliki.
    • Resolusi: Resolusi sebagai penyelesaian konflik yang terjadi. Dimulai dari resolusi inilah segala masalah atau konflik yang ada kemudian akan mereda. Biasanya akan ada tokoh bijaksana yang kemudian menyelesaikan berbagai permasalahan, atau tokoh utamalah yang berperan sebagai penyelesai konflik dalam hal ini. Resolusi juga dapat menjadi penentu tentang apa yang akan terjadi pada akhir cerita. Resolusi sendiri sangatlah mempengaruhi bagaimana ending sebuah cerita fantasi dibuat.
    • Ending : Ending atau akhir sebuah cerita biasanya menjadi salah satu bagian yang paling ditunggu-tunggu oleh para pembaca, karena dari ending ini kemudian akan terlihat bagaimana tujuan dari keseluruhan cerita fantasi yang ditulis. Ending sebagai penutup dari suatu cerita fiksi yang biasanya dibagi lagi menjadi dua yakni happy ending atau sad ending. Happy ending dimana tokohnya berakhir dengan hidup bahagia selamanya dan segala permasalahan terselesaikan dengan baik, dalam cerita fantasi happy ending biasanya berakhir dengan dunia yang Kembali damai, tokoh utama menang dan membawa perasaan Bahagia kepada para pembaca atau penikmat cerita fantasi. Sementara Sad ending adalah kondisi dimana tokoh yang bersifat jahat ataupun kebalikannya berakhir dengan kurang menyenangkan, dan kerap meninggalkan kesedihan bagi para pembacanya.

     

    Unsur-unsur Cerita Fantasi

    Cerita Fantasi pada umumnya mengungkapkan berbagai hal-hal supranatural, misterius dan ghaib yang tentu saja sebagian besarnya tidak akan pernah kita temui di dunia nyata. Cerita fantasi yang menjadi bagian suatu cerita fiksi kemudian menceritakan dunia imajinatif hasil penciptaan para penulisnya. Pada cerita fantasi terdapat banyak sekali hal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata kemudian dimungkinkan dengan latar, serta tokoh yang tidak ada di dunia nyata, atau bisa juga sebagai bentuk modifikasi dari dunia nyata. Berikut ini unsur-unsur cerita fantasi yang perlu kamu ketahui:

    Ide Cerita

    Ide cerita pada cerita fantasi umumnya terbuka saja tergantung pada daya khayal penulisnya, tidak ada batas bagaimana realitas atau kehidupan nyata seharusnya. Ide cerita juga dapat berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayalan yang diciptakan oleh para pengarangnya. Ide cerita sendiri terkadang bersifat sederhana namun tetap memiliki kekuatan untuk menyampaikan beragam pesan yang menarik. Tema cerita fantasi sendiri dapat berupa futuristic, dekat dengan kehidupan ghaib atau tema yang membahas berbagai kekuatan atau dunia supernatural.

    Latarnya Lintas Ruang dan Waktu

    Beragam peristiwa yang dialami oleh tokoh dalam suatu cerita fiksi umumnya terjadi dalam dua latar yaitu latar yang masih dapat kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari atau bahkan kebalikannya, latar yang tak ada dan terlalu mengawang-awang. Latar yang digunakan oleh cerita fantasi umumnya memang menerobos beragam dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar ruang dan waktu yang berganti-ganti.

    Tokohnya Unik

    Tokoh dalam cerita fantasi biasanya dicirikan dengan karakter yang kuat serta unik dan tak akan kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kesaktian atau sihir yang dimiliki oleh para tokohnya. Tokoh kemudian mengalami berbagai peristiwa misterius yang tidak ada dalam kehidupan nyata hingga menembus ruang dan waktu. Tokoh pada suatu cerita fantasi sendiri tak terpatok harus berasal dari saat ini, tapi bisa juga berasal dari zaman yang berbeda, baik dari masa lalu ataupun masa depan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh para pembacanya.

    Bersifat Fiksi

    Cerita fantasi umumnya bersifat fiktif atau tidak berdasarkan kepada kejadian nyata atau tragedi yang benar-benar terjadi. Cerita fantasi dapat terinspirasi dari beragam latar dan objek nyata dalam kehidupan, namun tetap diberikan berbagai sentuhan imajinatif atau hal-hal yang di luar nalar didalamnya.

    Bahasa

    Penggunaan Bahasa dalam cerita fantasi dimulai dari sinonim antonim, dengan variasi kata yang cukup berkarakter serta membawa dan mengacak-ngacak emosi pada pembacanya. Bahasa yang digunakan ekspresif, variatif, dengan beragam percakapan yang bukan Bahasa formal.

     

    Jenis Cerita Fantasi

    Secara umum cerita fantasi digolongkan menjadi dua, yaitu berdasarkan latar cerita dunia nyata atau sebaliknya. Ditujukan untuk menghibur para pembaca. Wadah penyampaian dari cerita fantasi ini cukup variatif mulai dari komik, novel, animasi hingga ke film. Semua medium ini kemudian dapat menjadi cara mempopulerkan cerita fantasi di masyarakat dengan fungsi sekunder dari cerita fantasi adalah penyampai ekspresi penulisnya. Berikut ini jenis cerita fantasi yang didasarkan kepada dunia nyata:

    • Cerita Fantasi Total – Jenis Cerita fantasi yang ini dimana Semua yang terdapat dalam cerita hanya fiktif dan khayalan belaka serta tidak terjadi di dunia nyata. Jadi nama orang, tempat, serta beragam peristiwa di dalamnya murni karangan penulisnya saja.
    • Cerita Fantasi Irisan – Jenis cerita fantasi ini mengangkat dunia nyata secara Sebagian saja. Misalnya saja pada pemilihan nama tempat atau latar peristiwa yang benar-benar terjadi.

    Sementara jenis cerita fantasi yang berdasarkan kepada latar cerita, latar waktu, yang menggunakan latar satu masa saja. Contohnya ada pada cerita fantasi masa kini, masa lalu dan masa depan. Tak hanya itu terdapat juga cerita fantasi yang berdasarkan kepada lintas waktu atau berdasarkan kepada dua latar waktu yang berbeda. Contohnya pada zaman prasejarah, masa kerajaan hingga masa kini dan 100 tahun mendatang.

     

    Sumber: dari berbagai sumber