in

Review Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto Karya Mitch Albom

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto (The Magic Strings of Frankie Presto) adalah sebuah karya tulis Mitch Albom yang namanya sudah dikenal dunia. Buku ini pertama kali diterbitkan pada 10 November 2015 oleh Penerbit Harper Collins, yang mencetak 700.000 salinan awal hardcover. Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto (The Magic Strings of Frankie Presto) versi terjemahan Bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada 12 September 2016 dengan total 577 halaman.

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

button cek gramedia com

Novel ini dinarasikan oleh musik, yang secara bergantian antara kehidupan Frankie dan cerita-cerita yang disampaikan tentang dirinya oleh orang-orang yang berpengaruh di bidang musik selama pemakamannya. Buku ini mengisahkan bahwa semua manusia sejatinya berbakat musik. Sebab, jika tidak,  Tuhan tak akan memberi manusia jantung yang berdenyut.

Oleh karena kecintaannya pada musik, Mitch Albom menulis novel yang indah mengenai pengaruh bakat untuk mengubah hidup seseorang. Ini adalah kisah epik Frankie Presto, gitaris terhebat yang pernah ada. Enam kehidupannya diubah melalui enam dawai biru yang terikat pada gitarnya. Sebelum kita kenali cerita ini lebih lanjut, kita kenalan dulu dengan sosok Mitch Albom, yuk! Simak profilnya di bawah ini ya! Setelah itu, baru lanjut baca ulasan buku ini sampai selesai!

Profil Mitch Albom – Penulis Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Mitchell David Albom, yang lebih dikenal sebagai Mitch Albom adalah seorang penulis, jurnalis untuk Detroit Free Press, penyiar, musisi, dan telah diakui sebagai kolumnis olahraga terbaik di Amerika oleh Associated Press Sports Editors sebanyak sepuluh kali. Mitch Albom lahir pada 23 Mei 1958 di Passaic, New Jersey, dari pasangan Rhoda dan Ira Albom. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ketika remaja, Mitch belajar bermain piano dan bergabung dengan beberapa grup musik.

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di New Jersey dan Pennsylvania, Mitch melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan meraih gelar sarjana Sosiologi dari Universitas Brandeis di Waltham, Massachusetts pada tahun 1979. Pasca kelulusannya, Mitch tetap berkarir sebagai musisi dan pernah tampil di Eropa serta Amerika. Dia juga menulis dan memproduksi beberapa lagu rekamannya sendiri. Ketika berusia sekitar 20 tahun dan tinggal di New York, Mitch mulai tertarik pada dunia jurnalisme dan menjadi relawan di surat kabar mingguan lokal bernama The Queens Tribune.

Mitch juga melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar magister dari Columbia University’s Graduate School of Journalism. Tidak berhenti di situ, Mitch juga memperoleh gelar MBA dari Columbia University’s Graduate School of Business. Dia kemudian menjadi penulis dan bekerja sebagai jurnalis lepas di New York untuk media seperti Sports Illustrated, GEO, dan The Philadelphia Inquirer. Selain itu, Mitch juga bekerja penuh waktu sebagai penulis surat kabar di The Fort Lauderdale News dan Sun Sentinel di Florida.

Saat ini, Mitch bekerja sebagai penyiar dalam acara talk show di radio WJR dan sering muncul sebagai reporter serta di Sports Center untuk ESPN. Sebagai penulis buku, Mitch diakui secara internasional. Bukunya yang berjudul Tuesdays with Morrie menjadi best seller selama tujuh tahun dan diakui sebagai salah satu memoar terbaik. Buku lain karya Mitch, For One More Day, yang diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 2006, juga sukses menjadi best seller versi The New York Times selama sembilan bulan.

Buku Mitch yang berjudul Five People You Meet In Heaven juga meraih kesuksesan besar dengan penjualan lebih dari sepuluh juta kopi dan telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa. Tiga novel karya Mitch juga berhasil diadaptasi menjadi film. Salah satunya adalah For One More Day, yang diproduksi oleh Oprah Winfrey pada tahun 1999. Karya-karya terbaru Mitch Albom meliputi Finding Chika: A Little Girl, an Earthquake, and the Making of a Family (2019), Human Touch: A Story in Real Time (2020), The Stranger in the Lifeboat (2021), dan The Little Liar (2023).

Sinopsis Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

button cek gramedia com

Frankie lahir di dalam gereja yang sedang terbakar, seorang bayi yatim-piatu yang dibesarkan oleh guru musik di pinggiran kota kecil Spanyol. Perang menghancurkan kehidupannya, dan pada usia sembilan tahun, dia diselundupkan ke Amerika dengan kapal. Satu-satunya harta yang dimiliki Frankie adalah gitar tua dan enam dawai yang sangat berharga. Dengan bakat luar biasa sebagai gitaris dan penyanyi, Frankie menjelajahi dunia musik tahun 1940-an, 1950-an, dan 1960-an, dan memengaruhi bintang-bintang terkenal seperti Duke Ellington, Hank Williams, dan Elvis Presley, hingga akhirnya dia sendiri menjadi bintang terkenal.

Namun bakat luar biasa ini juga menjadi beban ketika Frankie sadar bahwa petikan dari gitarnya dapat mempengaruhi kehidupan orang lain secara langsung. Di puncak ketenarannya, dia membuat satu kesalahan yang membuatnya sangat merasa bersalah. Dia menghilang dan legenda tentangnya pun menyebar luas. Sampai pada akhirnya ia muncul kembali setelah berpuluh-puluh tahun lamanya, menunggu hatinya kembali pulih. Dia muncul kembali untuk mengubah kehidupan terakhirnya.

Dalam buku ini, Musik menjadi narator, dan melalui kisahnya kita diajak menyaksikan berbagai kehidupan yang diubah oleh gitaris yang petikan dawai-dawainya mampu menyentuh jiwa musik dalam diri kita semua.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Kelebihan dan Kekurangan Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Cerita yang seru dan bagus.
  • Buku yang unik.
  • Penekanan tokoh yang sangat baik.
  • Banyak konflik menarik.
  • Memberikan pengetahuan tambahan tentang musik.
  • Penulisan alur cerita yang rapi.
Cons
  • Alur cerita datar.

Kelebihan Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

button cek gramedia com

Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto karya Mitch Albom memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya buku yang direkomendasikan untuk dibaca. Ceritanya seru dan bagus, dengan alur yang mampu membuat pembaca terus ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, membuat pembaca tidak akan pernah merasa bosan saat membaca buku ini. Buku ini juga terbilang cukup unik dan anti mainstream, tidak seperti karya tulis lainnya keunikan ini terletak pada penggunaan musik sebagai narator, yang memberikan perspektif berbeda dan mendalam.

Penokohan yang sangat baik membuat setiap karakter terasa hidup dan mudah diingat. Konflik-konflik yang menarik hadir sepanjang cerita, menjaga ketegangan dan minat pembaca. Selain itu, buku ini memberikan pengetahuan tambahan tentang musik, sehingga pembaca bisa belajar sambil menikmati cerita dan membayangkan lantunan musik indah mengiringinya. Nada-nada digambarkan sebagai fase kehidupan, segala unsur musik memiliki makna yang mendalam.

Penulisan alur yang maju dan mundur dinilai rapi hingga menjadikan buku ini enak untuk dibaca dan mudah untuk dipahami, meskipun banyak metafora. Keseluruhan dari cerita ini bisa menghipnotis pembaca dengan padatnya dan indahnya kisah kehidupan Frankie yang dipenuhi dengan musik. Pertanyaan yang kemudian muncul di benak pembaca, apakah sosok Frankie Presto nyata?

Mitch Albom sukses membuat para pembaca merasa bingung. Sebab, kisah ini bagaikan penggambaran biografi sang master musik yang sempurna. Kehidupannya sangat ajaib, tetapi di satu sisi bersifat realistis. Jadi penasaran ya, Grameds. Memang tak salah buku ini mendunia dan menjadi best seller.

Kekurangan Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

button cek gramedia com

Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto karya Mitch Albom memang menghadirkan banyak kelebihan, tetapi buku ini juga masih memiliki kekurangan. Beberapa pembaca merasa bahwa alur cerita ini cukup flat, sehingga mereka tidak bisa mendapatkan feel dari adegan-adegan yang ditampilkan. Namun, pembaca juga menyadari bahwa ini adalah gaya tulisan novel Barat. Hal ini juga bersifat subjektif.

Selain itu, beberapa bagian dari cerita mungkin terasa terlalu panjang dan bertele-tele, membuat pembaca kehilangan minat di tengah-tengah narasi. Ada juga yang berpendapat bahwa karakter pendukung tidak dikembangkan dengan baik, sehingga kurang memberikan dampak emosional yang mendalam. Meskipun demikian, banyak pembaca yang tetap menikmati pesan inspiratif dan tema musik yang kuat dalam novel ini.

Pesan Moral Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

button cek gramedia com

Buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto ini menghadirkan banyak pembelajaran yang berbentuk kutipan metafora. Mitch Albom menekankan pentingnya menghargai kehidupan dan interaksi antar sesama manusia. Dalam kehidupan ini, semua orang pasti bergabung dalam “band”. Apa yang kamu mainkan, akan memengaruhi orang lain. Ada saatnya juga hasil permainanmu hal memengaruhi dunia.

Dan, seiring berjalannya waktu, kamu bisa bergabung dengan band lain. Ada yang berbentuk persahabatan, ada juga yang berbentuk hubungan romansa, lingkungan pendidikan, lingkungan sekitar, atau pekerjaan. Mungkin kamu semua akan memakai pakaian yang sama, atau menertawakan lelucon pribadi.

Mungkin kamu akan berkerumun di dapur di dalam restoran, duduk di sofa di belakang panggung, atau berbagi meja di ruang rapat. Di setiap band yang kamu ikuti, kamu akan memainkan peran yang berbeda. Hal itu akan memengaruhi kamu, selayaknya kamu memengaruhi band itu.

Bagi Grameds yang tertarik ingin membaca dan turut berlarut dengan buku Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku karya Mitch Albom lainnya di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Satu Hari Bersamamu (For One More Day),

Satu Hari Bersamamu (For One More Day)

button cek gramedia com

For One More Day adalah kisah tentang seorang ibu dan anak laki-lakinya, kasih sayang abadi seorang ibu, dan pertanyaan berikut ini: Apa yang akan kaulakukan seandainya kau diberi satu hari lagi bersama orang yang kausayangi, yang telah tiada?

Ketika masih kecil, Charley Benetto diminta untuk memilih oleh ayahnya, hendak menjadi “anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa dua-duanya.” Maka dia memilih ayahnya, memujanya––namun sang ayah pergi begitu saja ketika Charley menjelang remaja. Dan Charley dibesarkan oleh ibunya, seorang diri, meski sering kali dia merasa malu akan keadaan ibunya serta merindukan keluarga yang utuh.

Bertahun-tahun kemudian, ketika hidupnya hancur oleh minuman keras dan penyesalan, Charley berniat bunuh diri. Tapi gagal. Dia justru dibawa kembali ke rumahnya yang lama dan menemukan hal yang mengejutkan. Ibunya––yang meninggal delapan tahun silam––masih tinggal di sana, dan menyambut kepulangannya seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto (Five People You Meet In Heaven)

Orang Tak Dikenal Di Sekoci (The Stranger In The Lifeboat)

button cek gramedia com

Apa yang akan terjadi jika kita meminta bantuan Tuhan dan Tuhan benar-benar menampakkan diri? Dalam novel baru yang mendalam tentang harapan dan keyakinan karya Mitch Albom, sekelompok penumpang yang karam menarik seorang pria aneh dari laut. Dia mengaku sebagai “Tuhan.” Dan dia bilang dia hanya bisa menyelamatkan mereka jika mereka semua percaya padanya. Terapung di rakit setelah ledakan kapal yang mematikan, sepuluh orang berjuang untuk bertahan hidup di laut. Tiga hari berlalu. Karena kekurangan air, makanan, dan harapan, mereka melihat seorang pria mengambang di ombak. Mereka menariknya masuk.

“Syukurlah kami menemukanmu,” kata seorang penumpang. 

“Akulah Tuhan,” bisik pria itu. 

Maka dimulailah novel Mitch Albom yang paling mempesona.

Albom telah menulis tentang surga dalam buku terlaris nomor satu yang terkenal, Lima Orang yang Anda Temui di Surga dan Panggilan Telepon Pertama dari Surga. Sekarang, untuk pertama kalinya dalam fiksinya, dia merenungkan apa yang akan kita lakukan jika, setelah berseru memohon pertolongan ilahi, Tuhan benar-benar menampakkan diri di hadapan kita?

Dalam The Stranger in the Lifeboat, Albom membuat kita terus menebak-nebak hingga akhir: Apakah pria aneh ini benar-benar seperti yang ia klaim? Apa sebenarnya yang menyebabkan ledakan tersebut? Apakah mereka yang selamat berada di surga atau di neraka? Kisah tersebut dikisahkan oleh Benji, salah satu penumpang, yang menceritakan peristiwa dalam buku catatan yang ditemukan—setahun kemudian—saat rakit penyelamat yang kosong terdampar di pulau Montserrat.

The Time Keeper: Sang Penjaga Waktu

https://www.gramedia.com/products/conf-the-time-keeper-sang-penjaga-waktu

button cek gramedia com

Sesuai judulnya, buku fiksi ini bercerita mengenai waktu. Ketika membaca buku ini, kita akan dibawa ke masa sebelum waktu itu sendiri tercipta. Saat dimana seorang tokoh yang berada di dalam novel ini yang bernama Dor masih mereka-reka tentang waktu dan ia mencoba menciptakan ukuran waktu yang dikemudian hari ukuran-ukuran tentang waktu tersebut dapat kita lihat di sebuah benda yang bernama jam.

Dor, sang pencipta waktu, dijatuhi hukuman oleh Tuhan karena dia mencoba mengukur anugerah terbesar dari Tuhan. Dia diasingkan dalam gua hingga 6000 tahun, dan dilepaskan kembali ke dunia (pada masa modern saat manusia sudah mengenal jam juga handphone) dengan misi menebus kesalahannya. Bertemulah dia dengan dua tokoh yang dia pilih saat masih berada di gua dan dipaksa mendengarkan suara orang-orang yang mengeluh tentang waktu.

Buku ini benar-benar mengajarkan kepada para pembaca mengenai pemaknaan mengenai waktu. Tetapi buku ini memiliki kekurangan karena plot nya yang sering ‘lompat’ dari satu tokoh ke tokoh lain akan membuat pembaca kesulitan mencapai emosi klimaksnya.

 

Sumber:

  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/The_Magic_Strings_of_Frankie_Presto
  • https://en.m.wikipedia.org/wiki/Mitch_Albom
  • https://www.goodreads.com/work/quotes/44611588-the-magic-strings-of-frankie-presto

Written by Adila V M