in

Review Buku Tingka Karya Nicco Machi

Grameds, apakah kamu salah satu yang menyukai fiksi petualangan tapi juga termasuk dalam genre thriller misteri? Maka novel ini menjadi salah satu rekomendasi novel yang bisa kamu baca. Novel Tingka ini memiliki 190 halaman di dalamnya yang akan menceritakan mengenai Pulau Tingka, sebuah pulau terpencil di Laut Jawa. Novel ini ditulis oleh Nicco Machi yang merupakan penulis yang sudah menggeluti dunia novel dan penulisan sejak ia kecil dan beberapa kali pernah memenangkan lomba penulisan cerpen.

Novel Tingka ini cocok banget untuk kamu yang ingin memiliki buku yang ringan untuk bisa dibaca dan dinikmati dengan baik jika ada waktu kosong tapi masih ada unsur ketegangan dari genre thriller nya. Novel ini awalnya ditulis setelah menulis mengikuti kuliah filsafat ilmu pada bulan oktober-november 2018 dan disanalah ia membahas mengenai penghayatan kepercayaan. Nah Grameds, apakah kamu penasaran dengan isi dari novel Tingka ini? Sebelum memiliki dan membacanya lebih baik kamu membaca ulasan mengenai novel Tingka pada artikel ini ! Selamat membaca!

 

Sinopsis Buku Tingka

Tingka mengisahkan mengenai perjalanan seorang mahasiswa tingkat akhir jurusan kimia bernama Jonathan, ia datang ke Pulau Tingka sendirian untuk meneliti kehidupan masyarakat disana. Pulau Tingka sendiri berada di timur laut Pulau Madura dan penduduk asli Pulau Tingka 100% menganut aliran kepercayaan Midaya. Penganut aliran Midaya ini menyembah Mahadewi Midaya dan 12 dewi lainnya dan para pemuka aliran kepercayaan ini juga perempuan semua tidak ada laki-laki yang campur tangan.

Jonathan datang ke Pulau Tingka ini untuk melakukan penelitian skripsi. Namun ia juga sambil menjalankan misi Tazky yaitu pacarnya yang sudah meninggal dunia. Misi itu adalah mencari ayah Tazky yang sudah menghilang selama puluhan tahun. Diketahui bahwa Ayah Tazky adalah penduduk asli Pulau Tingka yang merantau ke Pulau Jawa dan ketika Tazky masih anak-anak, sang ayah meninggalkan dia dan ibunya untuk kembali ke Pulau Tingka. Ayah Tazky mengatakan bahwa dia mau masuk Kuil Midaya untuk mengabdikan diri sebagai hamba para mahadewi.

Selama melakukan penelitian skripsi, Jonathan berusaha mengorek informasi-informasi untuk mencari keberadaan ayahnya Tazky. Namun bukannya berhasil malah ia terseret ke dalam konflik yang berhubungan dengan sejarah kelam Pulau Tingka. Dia juga malah terlibat dalam masalah yang berhubungan dengan “hantu” penghuni mercusuar Pulau Tingka.

Mahadewi Midaya duduk di singgasananya, melamun memperhatikan kehidupan para manusia. Kedua belas dewi terheran heran dibuatnya. Belum pernah mereka melihat Ibunda Agung tampak sedemikian sedihnya. “Apa yang ada di pikiran Ibunda?” tanya Dewi Janara. “Ya, Ibunda, ceritakan saja. Kami akan membantu sekuat tenaga,” kata Dewi Torna. Mahadewi Midaya mengusap air mata yang tanpa disadari mulai mengaliri pipinya. “Aku tak suka melihat para lelaki di bawah sana,” ujarnya. “Mereka memperlakukan perempuan hanya sebagai pemuas nafsu belaka.

Tak ingatkah mereka, siapa yang telah membawa mereka ke dunia?” Kedua belas dewi saling tatap dengan kegelisahan yang begitu kentara. “Aku bisa menjatuhkan mereka dari kapal-kapal mereka,” usul Dewi Tirtana, yang menguasai danau dan samudra. Mahadewi Midaya menggelengkan kepala. “Aku bisa mengirimkan pusaran angin untuk membinasakan mereka,” lanjut Dewi Bayara, yang udara berada dalam kendalinya. Mahadewi Midaya tetap bermuram durja. “Mereka tidak tahu tentang Ibunda,” kata Dewi Popida, yang paling jelita di antara semua. “Maka mereka menjadi semenamena.” Barulah wajah Mahadewi Midaya kembali bercahaya. “Kalau begitu, aku akan turun ke dunia.” —Kitab “Sejarah Kepercayaan Midaya”, ditulis oleh Hamba Agung Tri.

Bagaimanakah kelanjutan kisah Jonathan di Pulau Tingka ini? Akankah ia berhasil bertemu dengan ayah dari Tazky dan berhasil pulang dengan selamat kembali pulang keluar Pulau Tingka.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Buku Tingka ini awalnya diterbitkan dalam bentuk ebook dan terdapat 3 jilid cerita dengan tingkat antusias pembaca yang bisa dikatakan baik maka buku Tingka ini hadir dalam versi print on demand dapat diperoleh dalam buku yang sudah dirangkum menjadi satu ini.

 

Tentang Penulis Buku Tingka

Penulis Buku Tingka ini adalah Nicco Machi yang sudah masuk dalam dunia menulis fiksi sejak dirinya masih kecil. Beberapa kali Nicco Machi memenangkan lomba penulisan cerpen dan beberapa cerpennya pernah dimuat di majalah. Tapi untuk novel mungkin Nicco Machi kurang beruntung cerpennya, novel karya-karya Nicco Machi sering ditolak oleh penerbit sampai akhirnya memenangkan lomba dan terbit pada tahun 2016.

Setelah itu kemudian ia sempat vakum menulis sesaat, hingga akhirnya tahun 2018. Beberapa lomba yang ia menangkan kemudian membuka pintu lebih lebar untuk masuk ke dalam dunia kepenulisan. Buku lain yang pernah ia tulis adalah Nuraga dan My New Sister.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Tingka

Pros & Cons

Pros
  • Buku ini memiliki 3 jilid dalam bentuk digital dan dalam diringkas dalam satu buku dalam bentuk cetak
  • Masalah yang diangkat pada novel ini juga merupakan masalah yang jarang diangkat pada novel lain.
  • Alur pada cerita ini dibuat secara padat sehingga pembaca tidak bosan membaca
  • Isi buku ini berada pada akhir cerita sehingga alur selama buku akan membuat penasaran.
Cons
  • Ada beberapa trigger warning yang ada pada buku ini yaitu bunuh diri.
  • Cover buku yang tidak menggambarkan isi cerita didalamnya.

Kelebihan Buku Tingka

Buku Tingka memiliki beberapa kelebihan yaitu buku ini awalnya memiliki 3 jilid dalam versi digital namun kemudian disempurnakan mulai dari cerita hingga para tokohnya hingga menjadi versi cetak yang baru ini. Buku ini sebenarnya merupakan buku fiksi namun dengan latar cerita yang digambarkan begitu detail maka cerita ini terasa begitu dekat dengan realita yang ada seolah-olah memang tempat yang diceritakan pada novel memang ada di wilayah Indonesia.

Selain itu masalah-masalah dalam novel ini juga terasa dekat dengan isu kepercayaan dan agama yang saat ini mungkin sering terjadi di Indonesia sendiri. Novel ini menggambarkan mengenai sesuatu yang tampak religius belum tentu baik dan adanya diskriminasi terhadap penganut aliran kepercayaan tertentu. Selain itu buku ini juga menggambarkan realita percintaan dan rintangan pasangan yang memiliki kepercayaan dan agama yang berbeda. Ketiga hal ini memang mulai terjadi di Indonesia mulai dari pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama hingga diskriminasi terhadap kepercayaan tertentu yang merupakan minoritas dan hubungan yang rumit karena perbedaan keyakinan.

Buku ini memiliki berbagai misteri yang membuat pembacanya tidak bosan membaca dan justru semakin penasaran akan apa yang terjadi di akhir bab. Mengenai hantu penghuni mercusuar dan rahasia hubungan Joe dan Tazky yang baru terbongkar pada bab akhir membuat pembaca ingin terus mengetahui alur cerita buku ini hingga selesai. Meski gong cerita berada di akhir namun segala alur tidak membosankan dan berjalan dengan baik.

Isi pada buku ini sangat padat, tidak bertele-tele dan alur yang dijelaskan juga begitu rinci sehingga tidak ada scene yang tidak diperlukan dan semua menjadi cerita yang baik. Meski ceritanya padat namun penulisan dan gaya bahasa mudah dipahami sehingga pembaca dapat membaca buku ini dalam sekali duduk atau sekali habis.

Kekurangan Buku Tingka

Ada kelebihan ada juga kekurangan, Buku Tingka ini memiliki beberapa kekurangan yang bisa kamu perhatikan. Buku ini merupakan novel bergenre thriller misteri sehingga ada beberapa trigger warning karena pada adegan di novel ini terdapat beberapa adegan suicide. Terutama pada bab 27 dan 28 jika Grameds merasa tidak nyaman untuk membacanya lebih baik untuk skip bagian ini.

Kekurangan buku ini juga berada pada cover bukunya yang jika dilihat tidak menggambarkan cerita misteri apalagi thriller. Seperti yang dapat dilihat bahwa cover buku ini memiliki warna yang cerah dan digambarkan mercusuar dikelilingi rumput hijau dan bunga namun siapa sangka bahwa mercusuar tersebut ternyata malah berhantu dan memiliki cerita yang sangat rumit.

 

Pesan Moral Buku Tingka

Buku ini memiliki beberapa pesan moral yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan nyata seperti sebagai manusia yang hidup dalam keberagaman akan ada berbagai kepercayaan yang memang tidak diakui secara sah oleh negara namun sebagai manusia yang memiliki rasa empati dan toleransi kita harus menghargai hal itu karena itu merupakan tradisi yang diserahkan kepada pewaris bahkan sejak jaman nenek moyang.

 

Penutup

Nah Grameds, itu dia adalah beberapa ulasan singkat mengenai novel Tingka. Novel ini cocok untuk kamu yang ingin mencari cerita fiksi misteri dan thriller yang dapat menemani waktu luang kamu. Ada banyak pesan moral yang dapat kita ambil dan terapkan pada kehidupan kita sehari-hari dalam buku ini.

Jika Grameds tertarik membaca buku ini, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Dua Dini Hari

Dua Dini Hari

Tiga anak jalanan ditemukan tewas, tergantung di pinggir flyover kawasan Jatinegara. Satu mayat lagi menyusul, kali ini terlilit kabel tiang listrik. Penyelidikan dimulai dengan enggan, para polisi bertindak meski jauh dari kata maksimal. Pemikiran semua orang sama: mereka hanya gelandangan, lebih baik disingkirkan. Seolah ada yang bertekad membersihkan jalanan, mengurangi masalah pelik kota. Namun, benarkah anak-anak itu pantas mati? Jika ya, dengan cara seperti itukah mereka layak dilenyapkan? Dan, siapakah psikopat yang melakukan semua kegilaan ini?

Urban Thriller: Every Wrong Thing

Urban Thriller: Every Wrong Thing

Mendadak terbangun seorang diri di kamar Oscar, Elna merasa seperti penderita amnesia. Dia tidak ingat bagaimana atau mengapa bisa berada di rumah kos pria yang dulu pernah dicintainya itu. Hari berikutnya, Elna baru tahu Oscar menghilang tanpa kabar dan itu membuatnya semakin kebingungan. Serentetan ancaman dan tindak penguntitan juga mulai mengganggu hari-harinya. Ke mana Oscar? Siapa yang membawanya ke kamar pria itu? Dan, mengapa Elna diincar?

Urban Thriller: Suicide Knot

Urban Thriller: Suicide Knot

Suicide Knot adalah novel thriller yang ditulis oleh Vie Asano, bercerita tentang seorang tokoh bernama Anne yang dirisak atau dibully oleh teman-temannya di sekolah yang berjulukan Silver Girls. Pada mulanya, Anne hanya diancam secara verbal saja, hingga lama-kelamaan perisakan tersebut terjadi secara fisik. Setelah Anne merasa apa yang dialaminya semakin parah, ia kemudian memberikan kode rahasia berisi informasi kepada sahabatnya bernama Karen yang menjadi tokoh protagonis dalam novel Suicide Knot. Tidak beberapa lama setelah Anne menyelesaikan kodenya, ia meninggal dunia.

Written by Adila Verni