Rating: 3.82
Buku Yang Liu adalah karya Lan Fang yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 19 November 2013. Buku setebal 196 halaman ini berisi kumpulan cerita tentang potongan-potongan kehidupan seorang tokoh fiksi bernama Lang Fang, seorang perempuan Cina yang menghadapi berbagai masalah dan kompleksitas dalam hidupnya. Yang Liu mencoba menggambarkan kehidupan sehari-hari seorang perempuan Cina dalam konteks masyarakat Indonesia.
Buku ini merupakan kumpulan cerpen karya Lan Fang, di mana beberapa cerpen tersebut telah dipublikasikan di surat kabar dan majalah. Penggambaran budaya dan pemikiran Cina yang disajikannya sangat autentik dan menyatu dengan kehidupan masyarakat. Lan Fang adalah seorang penulis yang sangat optimis dengan kekayaan kata-kata. Dia mengangkat realitas hidup yang keras dan pahit ke dalam karyanya, menunjukkan bahwa melalui kata-kata, seseorang dapat merangkai kembali kehidupannya yang terpecah-pecah.
Sebelum kita kenali cerita ini lebih lanjut, kita kenalan dulu dengan sosok Lan Fang, yuk! Simak profilnya di bawah ini ya! Setelah itu, baru lanjut baca ulasan buku Yang Liu sampai selesai!
Table of Contents
Profil Lan Fang – Penulis Buku Yang Liu
Lan Fang adalah seorang penulis asal Banjarmasin. Alumni Fakultas Hukum Universitas Surabaya ini telah menulis sejak tahun 1986. Karyanya sering memenangkan lomba di tabloid Nyata dan novelette Femina pada tahun 1998, 1999, 2003, dan 2005. Lan Fang telah menerbitkan beberapa buku, di antaranya: Reinkarnasi (2003), Pai Yin (2004), Kembang Gunung Purei (2005), Laki-laki yang Salah (2006), Yang Liu (2006), Perempuan Kembang Jepun (2006), Kota Tanpa Kelamin (2007), Lelakon, dan Ciuman di Bawah Hujan (2010). Pada tahun 2009, ia juga menerbitkan buku cerita anak berjudul Kisah-kisah si Kembar Tiga. Selain itu, ia berencana menerbitkan kumpulan puisi berjudul Ghirah Gatha.
Sinopsis Buku Yang Liu
Yang Liu adalah … Obsesi! Obsesi yang terwujud! Obsesi tentang Yang Liu telah mengendap selama tiga tahun, sejak aku terpikat oleh Veven sp Wardhana yang terpesona dengan Yang Liu – sosok perempuan Cina yang ia bayangkan. Rasanya tersanjung dan otomatis merasa percaya diri karena perumpamaan yang digunakan adalah sosok yang lentur namun kuat dan memiliki keunikan tersendiri.
Rasanya sangat eksotis! Karena bagaimanapun eksotisnya perempuan Cina, ia tetap penuh misteri. Seperti tirai bambu, lentur namun rapat. Tampak biasa tetapi tidak mudah melihat apa yang ada di baliknya. Benar-benar seperti Yang Liu. Namun dalam perjalanan imajiner Lan Fang, aku menemukan bahwa apa yang terjadi pada nasib dan karakter Lan Fang dalam Yang Liu ini bisa terjadi pada perempuan mana pun, di mana pun. Ternyata perempuan tetaplah perempuan…
Setiap cerita pendek dalam buku ini menggambarkan kehidupan seorang perempuan Cina yang memiliki semangat dan keinginan kuat untuk berbuat banyak di masyarakat. Namun, lingkungannya tidak mendukung karena latar belakang etnisnya sebagai seorang Cina. Contohnya, dalam cerita pendek berjudul “Yang Liu,” kisah ini menceritakan Lang Fang, seorang wanita yang bekerja sebagai pengurus jenazah.
Dia bertemu dengan seorang pria yang mengagumi ketegarannya. Ketika pria tersebut mencoba mendekatinya, Lang Fang berusaha menolaknya karena keyakinannya yang kuat pada shio dan nasib yang mengatakan bahwa dia ditakdirkan berjodoh dengan kematian. Lain halnya dalam cerita “Calon Menantu.” Seorang pemuda keturunan Jawa dengan darah ningrat priyayi jatuh cinta pada Lang Fang, anak pemilik depot makan Cina di ujung gang.
Pemuda tersebut sudah cukup umur untuk menikah dan memilih seorang perempuan Cina sebagai pasangan hidupnya. Namun, ayahnya menentang keras keinginannya. Sang ayah memiliki banyak pertimbangan dan pandangan negatif tentang orang Cina. Hingga suatu hari, depot makan tersebut tutup.
Sang pemuda sangat kecewa karena tidak berhasil membujuk ayahnya dan terus menerus melamun seperti orang gila di depan depot tersebut. Selain dua cerita di atas, masih ada 13 cerita lainnya yang sangat kaya akan makna dan perjuangan hidup. Setiap cerita menghadirkan karakter yang berbeda-beda meskipun menggunakan nama yang sama, yaitu Lan Fang.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Kelebihan dan Kekurangan Buku Yang Liu
Kelebihan Buku Yang Liu
Buku Yang Liu karya Lan Fang memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya buku yang direkomendasikan untuk dibaca. Penekanan karakter yang sangat baik membuat tokoh-tokohnya terasa sangat hidup dan nyata. Contohnya adalah gambaran tentang tokoh Lan Fang menyajikan pelajaran yang beragam tentang makna hidup dalam setiap ceritanya. Topik-topik yang diangkat cukup umum dan sering terjadi di dunia nyata, sehingga pembaca dapat merasa terhubung dengan cerita-ceritanya, terutama bagi kaum perempuan.
Sebab, masalah yang diangkat dalam cerita ini dapat terjadi pada perempuan mana saja, tidak peduli etnisnya, baik Cina atau lainnya. Yang Liu mengilustrasikan bahwa perempuan, terlepas dari suku, negara, atau tempat tinggal mereka, pada dasarnya memiliki kesamaan. Istilah Yang Liu yang berarti pohon beringin, digunakan untuk melambangkan kekuatan dan kelembutan seorang perempuan yang harus mengayomi.
Selain itu, banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari setiap kisah yang disajikan. Salah satunya adalah dari cerita Rumah Tanpa Cermin yang menggambarkan bagaimana keinginan seorang wanita Cina untuk bisa maju dan menghilangkan tamak dan kedengkian yang ada di dalam dirinya. Pembawaan narasi yang menarik dan pemilihan kata yang tepat juga menjadikan buku ini enak dibaca sehingga pembaca tidak akan merasa bosan ketika membaca buku ini.
Cerita yang penuh makna dan kemudian berhasil dipadukan oleh kata-kata yang tepat menjadikan buku Yang Liu sangat layak untuk dibaca. Ditambah lagi, variasi cerpen yang berbeda-beda di dalam buku ini memberikan keanekaragaman yang memperkaya pengalaman membaca. Setiap cerpen dalam kumpulan ini berdiri sendiri tanpa kaitan satu sama lain, tanpa persamaan tema kecuali cinta yang menjadi inti dari semua cerita tersebut.
Buku ini juga ditujukan untuk para pembaca yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang kebudayaan Cina di Indonesia. Banyak informasi yang disajikan mengenai kepercayaan, gaya hidup, dan cara berpikir masyarakat Cina dalam buku Yang Liu ini.
Kekurangan Buku Yang Liu
Buku Yang Liu karya Lan Fang memang menghadirkan banyak kelebihan yang patut diacungi jempol, namun seperti karya buku lainnya, buku ini juga tidak luput dari beberapa kekurangan. Salah satu kelemahan yang mungkin dirasakan oleh pembaca adalah bahwa beberapa cerita di dalam buku ini mungkin kurang resonan bagi mereka yang bukan keturunan Tionghoa. Cerita-cerita dalam buku ini terfokus pada pengalaman dan kehidupan orang-orang keturunan Tionghoa, sehingga pembaca yang tidak memiliki latar belakang budaya yang sama mungkin merasa kesulitan untuk sepenuhnya terhubung dengan kisah-kisah yang disajikan.
Selain itu, di dalam buku Yang Liu terdapat beberapa istilah dalam bahasa Tionghoa yang mungkin terdengar asing bagi sebagian pembaca. Istilah-istilah ini, meskipun menambah keaslian dan kedalaman budaya dalam cerita, bisa menjadi penghalang bagi pembaca yang tidak familiar dengan bahasa atau budaya Tionghoa. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman dan kenikmatan mereka terhadap cerita yang ada di dalam buku. Meskipun demikian, bagi mereka yang tertarik dan mau belajar lebih dalam tentang budaya Tionghoa, buku Yang Liu ini bisa menjadi sumber pengetahuan yang menarik dan informatif.
Penutup
Bagi Grameds yang tertarik ingin membaca dan turut berlarut dengan buku Yang Liu, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku karya Lan Fang dan buku best seller lainnya di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku
Sonata Musim Kelima (Kumpulan Cerpen)
“Saya merasa kehilangan. Saya membaca semua novel karyanya. Bahkan salah satunya saya pakai latihan menerjemahkannya ke dalam bahasa Mandarin waktu saya sekolah di Tiongkok dulu. Lan Fang adalah satu di antara sedikit wanita yang menghasilkan karya sastra yang banyak.” —Dahlan Iskan – Menteri BUMN (jpnn.com)
“Lan Fang mengerti dan menjadikan hidup dalam arti sebenarnya. Tidak peduli apakah ada perbedaan ras maupun agama.” —Saifullah Yusuf – Wakil Gubernur Jawa Timur (antaranews.com)
“Di mata sahabatnya, Lan Fang dikenal sebagai sosok yang sangat luar biasa. Kecintaannya pada sastra tidak diragukan. Meski beragama Buddha dan kondisi tubuh tidak fit, dia tetap mau memberikan pelajaran sastra kepada santri di beberapa pondok pesantren Jatim.” —Harian Jawa Pos
“Dia adalah aset yang luar biasa, dengan sosoknya yang tidak sekadar orang China.” —Gatot S. Santoso – Wakil Ketua INTI Jawa Timur (Tribunnews.com)
“Lan Fang: a beacon in local literature.” —The Jakarta Post
“Lan Fang’s life is proof of how far the Chinese-Indonesian community has come and what it has achieved in terms of integration. Lan Fang is a testament to the power and possibilities of Indonesia’s multiculturalism, and a rebuke to the many times that the republic has failed to live up to its promises.” —The Jakarta Globe”
Orang Pertama Tunggal
Sebagaimana umumnya orang, aku pernah menghadapi beberapa persimpangan yang sangat bermakna dalam hidupku. Kanan atau kiri, aku mesti memilih untuk terus maju…. Dengan demikian saat ini aku ada di sini. Di sini.. aku ada nyata sebagai orang pertama tunggal… aku..”
Delapan kisah dalam buku ini diceritakan dari sudut pandang orang pertama tunggal khas narator klasik Murakami. Dari soal ingatan masa muda, renungan atas musik, dan kecintaan kuat pada bisbol, hingga skenario seperti mimpi dan album jazz yang direka cipta, kisah-kisah tersebut menantang batas-batas antara pikiran kita dan dunia luar. Kadang-kadang, sang narator tampak sebagai Murakami sendiri. Lantas apakah ini memoar atau fiksi? Pembaca dipersilakan untuk memutuskan sendiri.
Filosofis dan misterius, kisah-kisah dalam Orang Pertama Tunggal menyentuh indahnya cinta dan kesendirian, masa kanak-kanak dan ingatan. . . semua dengan sentuhan khas Murakami.
Gadis Kretek
Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, pewaris Kretek Djagad Raja, dimakan gundah. Sang ibu pun terbakar cemburu terlebih karena permintaan terakhir suaminya ingin bertemu Jeng Yah. Maka berpacu dengan malaikat maut, Lebas, Karim, dan Tegar, pergi ke pelosok Jawa untuk mencari Jeng Yah, sebelum ajal menjemput sang Ayah. Perjalanan itu bagai napak tilas bisnis dan rahasia keluarga. Lebas, Karim, dan Tegar bertemu dengan pelinting tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi kretek nomor 1 di Indonesia. Lebih dari itu, ketiganya juga mengetahui kisah cinta ayah mereka dengar; Jeng Yah, yang ternyata adalah pemilik Kretek Gadis, kretek lokal Kota M yang terkenal pada zamannya. Apakah Lebas, Karim, dan Tegar akhirnya berhasil menemukan Jeng Yah?
Gadis Kretek tidak sekadar bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri para tokohnya. Dengan latar Kota M, Kudus, Jakarta, dari periode penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, Gadis Kretek akan membawa pembaca berkenalan dengan perkembangan industri kretek di Indonesia. Kaya akan wangi tembakau. Sarat dengan aroma cinta.
Sumber:
https://www.goodreads.com/book/show/2341431.Yang_Liu
- 4 Masa 1 Mimpi
- 5th of December
- 172 Days
- A Good Girl Guide To Murder
- Aku Purple Kamu
- Alice's Adventures in Wonderland
- All Out of Love
- Akasha: Monster 02
- Anggara Kasih
- Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya
- Bebas Tanggungan
- Belok Kiri Langsing
- Better Than This
- Before We Were Strangers
- Bu Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini
- Buddha 2
- Ca Bau Kan
- Cake Shop
- Captivated Me
- City Lite: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit
- Classics : Kisah Dokter Dolittle
- Clover
- Daisy
- Dawai-Dawai Ajaib Frankie
- Di Balik Jendela
- Dompet Ayah Sepatu Ibu
- Duo Tulalit
- Eccedentesiast
- Episode Hujan
- Exit West
- Fairish
- From Pesantren With Laugh
- Five Survive
- Five Nights At Freddy's Graphic Novel #1: The Silver Eyes
- Gadis-Gadis Somerset
- Gentayangan
- Guys Read: The Warlords of Recess
- Hello
- Happy Ending Machine
- Heaven
- Hold On, It Hurts
- Hopeless
- Holy Mother
- If We Make It Through December
- In The First Circle
- Jejak Balak
- Jevgar The Story of Sheana
- Jubah Kristus
- Kang Liu
- Kemuning: Cinta Tanpa Bicara
- Kota Bandung dan Biru Karya Niawida
- Kwaidan
- Laiqa : Mengejar Restu Bunda
- Larutan Senja
- Lalu, Baton Diserahkan
- Langit Goryeo
- Little Gray
- Love Eve
- Laut Pasang
- Laut Pasang 2
- Lemonade Granny
- Lofarsa
- Mada
- Merayakan Kesedihan
- Marveluna
- Menua dengan Gembira
- Meniti Bianglala
- Minotaur
- Ode To The Stars
- Oh My Baby Blue
- Oi Abang Oi
- One, Two, Buckle My Shoe
- Panggil Aku Kartini Saja
- Pengantin Setan
- Pingkan Melipat Jarak
- Pukul Setengah Lima
- Rintik Terakhir
- Risol Mas Marvel
- Rumah Untuk Alie
- Rumus Musim Panas
- Sang Penyihir dari Portobello
- Salt To The Sea
- Sang Pemanah
- Saga Dari Samudra
- Sekotak Senja Untuk Nirbita
- Senja Di Alaska
- Selamat Datang di Toko Buku Hyunam-Dong
- Sherlock Holmes - Short Stories #2
- Shadow
- Sincerpity
- Si Anak Pohon
- Si Jago Pahlawan Pembela Penampilan
- Tanah Tabu
- The Life We Lead
- Tingka
- Tiga Putri Anuspati
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 2
- Tragedi Pedang Keadilan
- The Ink Black Heart
- The Martyr
- The Spanish Love Deception
- Yellowface
- Wish Me Luck
- White Wedding: Malaikat juga Bisa... Jatuh Cinta