Rekomendasi Novel Indonesia

Jelajahi Novel Indonesia dari Gramedia yang disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia

Pagi di Amerika

Laut Bercerita

Pasta Kacang Merah

Terdidik (Educated) - Sebuah Memoar

Perpustakaan Tengah Malam (The Midnight Library)

Keajaiban Toko Kelontong Namiya

Heartbreak Motel

The Chronicles of Narnia #3: The Horse & His Boy (Kuda dan Anak Manusia)

Sagaras

Layangan Putus

Black Showman Dan Pembunuhan Di Kota Tak Bernama

Pembunuhan di Rumah Miring (Murder in the Crooked House)

Wingit

Wingit

Selamat Tinggal

Selamat Tinggal

Nebula

Nebula

Selena

Selena

Bintang

Bintang

Laut Bercerita

Laut Bercerita

Almond

Almond

Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori bukuĀ  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

gramedia digital

Berlangganan Gramedia Digital

Baca majalah, buku, dan koran dengan mudah di perangkat Anda di mana saja dan kapan saja. Unduh sekarang di platform iOS dan Android

  • Tersedia 10000++ buku & majalah
  • Koran terbaru
  • Buku Best Seller
  • Berbagai macam kategori bukuĀ  seperti buku anak, novel,religi, memasak, dan lainnya
  • Baca tanpa koneksi internet

Rp. 89.000 / Bulan

Tetang Novel Indonesia

Jelajahi Novel Indonesia dari Gramedia. Buku disusun berdasarkan rekomendasi Gramedia.

Selengkapnya

    Contoh Cerita Fiksi

    Bagi seorang yang suka membaca, pasti naam fiksi sudah bukan lagi hal yang asing baginya. Mengenai cerita fiksi, pada dasarnya sudah banyak sekali orang yang tahu. Bahkan tidak sedikit pula cerita fiksi yang dijadikan film.

    Meskipun begitu, tidak heran jika masih ada saja orang yang tidak memahami apa itu cerita fiksi. Bahkan sulit dibedakan antara fiksi dengan yang nyata. Oleh karenanya, dengan membaca artikel berikut ini kamu akan tahu seperti apa cerita fiksi itu.

    1. Pengertian Teks Cerita Fiksi

    Kalau membaca dari namanya, sebaiknya kita mengetahui apa itu cerita fiksi. Diambil dari kata fiksi yang memiliki makna serupa dengan fantasi. Dengan begitu, kita pun tahu bahwa cerita fiksi adalah cerita yang hanya memutar kejadian fantasi semata.

    Karena cerita fiksi merupakan fantasi, maka tidak heran jika disebut sebagai angan-angan. Hadirnya cerita fiksi tidak lain hanya untuk dijadikan hiburan semata. Bahkan bisa dibilang cerita ini hanya karya dari pengarangnya.

    Pastinya banyak orang yang menanyakan imajinasi seperti ini kenapa bisa dituangkan ke dalam bentuk tulisan? Terlebih saat menyaksikan jumlahnya yang banyak seperti buku. Jawabannya tentu saja karena pengaruh dari wawasan serta pola pikir dari sang penulis itu sendiri.

    Bukan dari segi wawasannya saja, bahkan dari adanya cerita fiksi kita juga menjadi tahu seperti apa jalan pikiran seorang penulis. Termasuk ke dalam berbagai jenis peristiwa, baik peristiwa nyata maupun hasil settingan semata.

    1.1 Jenis Teks Cerita Fiksi

    Mengenai teks cerita fiksi sebenarnya dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis cerita fiksi ini didasarkan pada bentuk ceritanya, banyak ceritanya, bahkan sampai sedetail apa kisah yang dipaparkan di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa jenis teks fiksi yang perlu kamu ketahui!

    1. Novel

    Pernah mendengar istilah novel? Pastinya bukan istilah yang asing bagi para pecinta ilmu pengetahuan. Novel bisa dikatakan sekumpulan cerita dengan alur yang sama dan membentuk menjadi sebuah buku.

    Konflik yang ada di dalamnya cenderung rumit, berkepanjangan dan tidak diselesaikan dalam waktu yang sebentar. Novel juga bisa dikatakan sebagai bentuk fiksi naratif berbentuk prosa. Meskipun begitu, ada juga novel.yang sampai difilmkan, lho!

    1. Cerpen (Cerita Pendek)

    Siapa sangka jika cerpen juga masuk ke dalam teks fiksi? Cerpen adalah cerita pendek. Pada dasarnya tidak beda jauh dengan novel, hanya saja pemaparannya lebih sedikit dan masalah yang dialami oleh tokohnya juga tidak rumit.

    Cerpen cenderung ditulis dalam bahasa yang singkat dan padat. Cerpen biasanya tidak sampai dalam 30.000 kata lebih. Selain itu, cerpen juga hanya memaparkan masalah yang ringkas dan kompleks.

    1. Roman

    Selain cerpen dan novel, apakah kamu pernah mendengar istilah roman? Roman diangkat dari bahasa Prancis, romance. Cerita dalam roman biasanya mengangkat kisah kehidupan para tokohnya namun lebih rinci dan mendalam.

    Uniknya, cerita roman bukan hanya mengisahkan sepenggal kisah kehidupan saja, melainkan juga seputar sejak awal tokoh lahir hingga tumbuh dewasa. Selain itu, cerita dalam roman juga termasuknya panjang.

    1.2 Unsur Teks Cerita Fiksi

    Dalam cerita fiksi pada dasarnya tidak hanya menyajikan bentuk cerita saja. Melainkan dalam komponen cerita juga terdapat berbagai.unsur yang membangun adanya cerita fiksi. So, di bawah ini adalah serangkaian unsur yang paling umum di dalam cerita fiksi.

    1. Tema

    Siapa sih yang tidak kenal dengan tema? Tema merupakan gagasan atau ide utama dari sebuah cerita. Entah mau seberapa panjang cerita tersebut, pasti memiliki tema. Nah! Biasanya, cerita yang panjang justru memiliki lebih dari sebuah tema.

    1. Alur

    Selain tema, dalam sebuah cerita ada juga yang disebut alur. Alur menggambarkan keseluruhan dari sebuah cerita. Bahkan setiap cerita memiliki alur yang berbeda. Entah itu mau akur maju, mundur atau campuran.

    1. Tokoh

    Dalam sebuah cerita sudah dipastikan ada tokohnya. Tokoh juga biasa disebut karakter. Nah! Dalam suatu cerita, tokoh tidak hanya manusia saja. Jika ceritanya menceritakan kisah binatang, maka tokohnya bisa berupa binatang.

    1. Latar

    Penikmat sebuah cerita pasti tahu kalau di sebuah cerita tidak hanya terdiri dari 3 unsur di atas saja. Melainkan ada juga latar. Latar mengisahkan suasana, waktu, dan tempat yang berbeda dalam sebuah cerita.

    1. Konflik

    Dalam sebuah cerita sudah pasti terdapat adanya konflik. Konflik dalam cerita bertujuan untuk membangkitkan emosi para pembacanya. Namun bukan hanya itu Sajam konflik sebuah masalah juga bertahap. Mulai dari yang paling awal sampai tahap penyelesaian konflik.

    1. Sudut Pandang

    Kalau sudut pandang adalah terkait Point of View si penulisnya. Sudut pandang dalam sebuah cerita berbeda dengan cerita yang lainnya. Bisa dikatakan, sebuah cerita memakai sudut pandang orang pertama jika mengisahkan tentang ‘saya’.

    Jika cerita mengisahkan sudut pandang orang kedua, maka mengisahkan tentang ‘dia’. Namun, ada pula sudut pandang orang ketiga, mengisahkan kehidupan seseorang, di mana penulis seolah hanya berperan sebagai pengamat saja.

    1. Percakapan

    Perlu kamu ketahui, dalam sebuah cerita pastinya terdapat dialog. Nah! Dialog dalam cerita fiksi berbeda dengan dialog yang terjadi di dunia nyata. Bisa dibilang dialog cerita fiksi cenderung menampilkan poin-poin pentingnya saja.

    1.3 Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi

    Cerita fiksi memiliki kaidah Ketatabahasaan sendiri. Kalau dibandingkan dengan puisi, jelas saja penggunaan kaidah bahasaannya berbeda. Nah! Buat kamu nih yang mau tahu seperti apa bahasa yang digunakan dalam cerita fiksi, berikut kami kasih tau.

    1. Metafora

    Kaidah Kebahasaan metafora sering terdengar di dunia cerita. Apa sih yang dimaksud dengan kaidah kebahasaan metafora? Kaidah kebahasaan metafora merupakan kaidah bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua perumpamaan serupa namun bahasanya berbeda.

    1. Simile

    Pernah mendengar kaidah kebahasaan simile? Kaidah kebahasaan yang satu ini adalah kaidah kebahasaan yang berguna untuk membandingkan suatu hal secara eksplisit. Bukan hanya itu saja, bahkan juga mengusung kata seumpama, selayaknya, dan lainnya.

    1. Metonimia

    Metonimia biasa disebut sebagai kata yang digunakan untuk menggantikan kata sesuatu. Dalam hal penggunaan gaya bahasa ini juga hanya diperuntukkan bagi objek atau subjek yang memiliki hubungan dekat saja.

    2. Jenis Cerita Fiksi

    2.1 Novel

    Novel merupakan salah satu bagian dari sebuah cerita fiksi. Mengenai novel sebenarnya sebuah cerita dengan pemaparan kisah yang panjang. Di dalam novel juga terjadi interaksi antara tokoh satu dengan tokoh lainnya. Bahkan novel menampilkan konflik yang tinggi.

    Selain itu, novel juga biasanya menceritakan alur kehidupan tokoh dari lahir hingga dewasa. Konfliknya tidak hanya dipaparkan secara singkat dan jelas, bahkan bisa berkepanjangan. Terkait hal ini pula novel biasanya memiliki konflik pro dan kontra.

    2.2 Cerpen

    Selain novel, cerita fiksi juga ada cerpen atau cerita pendek. Terkait dengan hal ini, cerpen jelasnya lebih singkat daripada novel. Cerpen hanya menampilkan kisah yang fokus pada tujuan. Tidak layaknya novel yang berkepanjangan, karakter cerpen juga dibatasi.

    Selain itu, tidak ada konflik yang terlalu rumit. Pada dasarnya cerpen hanya menampilkan bagian fokus ke akar permasalahannya saja. Dari pada itu, cerpen biasa disebut sebagai cerita sekali duduk.

    2.3 Roman

    Pernahkah mendengar istilah roman sebelumnya? Roman adalah sebuah cerita fiksi. Namun, mengingat namanya yang berasal dari bahasa Perancis, yakni Romance, roman menampilkan cerita yang berbau romantis.

    Meskipun begitu, roman layaknya cerita kebanyakan yang mengangkat kisah dan ada temanya. Roman juga pada dasarnya bersifat klasik. Ada banyak roman yang bisa kita jumpai, seperti halnya Di Dul Anak Jakarta.

    3. Unsur Intrinsik Cerita Fiksi

    Dalam sebuah cerita terdapat unsur. Unsurnya ada unsur instrinsik yang berfungsi untuk membangun sebuah cerita dalam suatu cerita fiksi.Di mana padu padan dalam sebuah cerita terjadi karena adanya unsur intrinsik. Unsur intrinsik terbagi menjadi beberapa bagian.

    Pertama, ada tema. Tema sama halnya gagasan utama dalam sebuah cerita. Kedua, ada tokoh. Tokoh adalah peran yang ada di dalam sebuah cerita. Terkait tokoh bisa terdiri atas beberapa sifat sesuai dengan peran dari tokohnya.

    Selain itu, ada latar. Mengenai latar sebenarnya bisa mencakup latar waktu, tempat, atau suasana. Ada pula unsur yang disebut sebagai alur. Alur adalah jalan cerita. Dalam setiap cerita terdapat alur yang berbeda-beda. Ada yang pakai alur maju, mundur, atau campuran.

    Selain itu, ada pula sudut pandang. Sesuai dengan namanya, sudut pandang merupakan pandangan penulis. Ada pula yang disebut sebagai amanat, adalah pesan yang terkandung di dalam sebuah cerita.

    4. Unsur Ekstrinsik Cerita Fiksi

    Selain unsur intrinsik yang membangun sebuah cerita, ada pula unsur Ekstrinsik. Unsur Ekstrinsik adalah salah satu unsur yang mempengaruhi si penulis cerita tersebut. Da beberapa hal.yang akan dikaji dari unsur Ekstrinsik ini. Di antaranya adalah sebagai berikut!

    1. Hubungan penulis dengan dunia sastra. Biasanya mencakup latar belakang kehidupan sang pengarang yang mempengaruhi kondisi kejiwaan, latar belakang penulis di kehidupan masyarakat, serta hubungannya dengan negara atau politik.
    2. Hubungan ide penulis dengan sastra yang berupa ideologi, filsafat, pengetahuan, dan teknologi.
    3. Hubungan segala aspek yang akan memengaruhi cerita. Baik itu aspek pendidikan, aspek ekonomi, aspek budaya, politik, dan lainnya.
    4. Hubungan sastra dengan semangat zaman serta bagaimana sang pengarang menceritakannya.

    5. Struktur Teks Cerita Fiksi

    Abstrak, merupakan cerita singkat dalam sebuah cerita yang panjang. Terkait abstrak dalam sebuah cerita sebenarnya boleh ada boleh juga tidak. Selain abstrak, ada struktur orientasi yang merupakan bagian dari tema, latar belakang, serta tokoh dalam cerita.

    Ada struktur yang disebut komplikasi yang merupakan bagian berisikan masalah dan dihadapi oleh tokoh di dalam cerita. Selain itu, ada pula bagian evaluasi. Evaluasi biasa dimaknai pula sebagai pemecahan masalah.

    Ada struktur cerita yang disebut resolusi. Sesuai dengan namanya,.bagian ini adalah inti dari sebuah masalah dalam cerita. Terakhir, ada struktur yang berupa Koda. Koda disebut juga sebagai reorientasi dan merupakan bagian yang berisikan amanat atau pesan moral cerita.

    6. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi

    Cerita Fiksi disusun dengan menggunakan bahasa-bahasa tertentu yang disebut sebagai kaidah kebahasaan. Dalam cerita fiksi biasanya menggunakan 3 Kaidah Kebahasaan yang paling umum, yakni metafora, metonimia dan simile.

    Metafora adalah bahasa yang menggunakan perumpamaan penggambaran benda secara langsung. Metonimia adalah penggunaan gaya bahasa dengan memanfaatkan kata lain untuk pengganti. Kalau simile adalah gaya bahasa perbandingan yang bersifat eksplisit.

    7. Contoh Cerita Fiksi

    Mengenai cerita fiksi sebenarnya sangat mudah dijumpai. Nah! Bagi beberapa orang yang jauh dengan dunia tulis menulis mungkin masih asing dengan contoh cerita fiksi. Oleh karenanya, berikut kami sajikan contohnya!

    Maaf Terakhir

    Di suatu desa tinggal seorang Kakek tua renta bersama cucu-cucunya yang masih kecil. Sang kakek mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja serabutan. Karena tenaganya sudah tidak lagi sekuat dulu, maka ia pun bekerja alakadarnya.

    Terkadang memetik daun talas untuk dijual kepada si pemilik kolam ikan, terkadang pula sang kakek mengandalkan hidupnya dari hasil tebang pohon bambu yang dijual. Ada kalanya sang kakek juga mencangkul sawah tetangga.

    Pada suatu hari, datanglah musim panen. Oleh salah seorang juragan padi, sang kakek diminta untuk memanen padi. Tentu saja bersama dengan pemanen padi lainnya, pekerjaan jadi mudah selesai dalam kurun waktu beberapa hari.

    Hasil panen yang sudah selesai pun dihitung dan disetorkan pada sang juragan. Kakek itulah yang kebagian menyetorkan hasil panennya setelah seluruh pemanen lainnya pulang. Namun, naasnya sang kakek sedang mendapat nasib yang tidak beruntung.

    Hasil panen padi setelah dihitung oleh juragan padi memiliki jumlah yang kurang dari biasanya. Sang kakek dituduh melakukan perbuatan korupsi. Meskipun sang kakek sudah menjelaskannya, juragan padi tetap saja tidak percaya.

    Kakek pun pulang ke rumahnya, setelah memohon maaf pada sang juragan. Tanpa membawa sepeser uang pun, kakek kebingungan karena cucu-cucunya sudah menanti di rumah. Mereka pasti kelaparan, pikirnya demikian.

    Meskipun sedih dan berat hati, kakek mencoba ikhlas dan tetap kembali ke rumah dengan wajah tanpa kesedihan. Ia membuka pintu rumah, dan disambut oleh cucu-cucunya. Sang cucu terbesar menyambut kakek belakangan.

    Karena ia sudah beranjak remaja, sedikit demi sedikit ia mulai mengerti segala kebutuhan kakek. Mulai dari menyiapkan minum, hingga menyajikan makanan. “Ubi?” tanya sang kakek begitu melihat cucunya menyajikan ubi.

    Jelas saja ia heran karena sebelumnya tidak ada ubi bahkan tidak ada uang untuk membelinya. Cucu pun menjelaskannya bahwa itu adalah pemberian tetangga. “Alhamdulillah,” gumam mereka bersama.

    Sang Kakek bercerita pada cucu terbesarnya mengenai kejadian hari ini. Meski berat hati dan sedih, mereka meyakini bahwa peristiwa ini datang dari sang Kuasa. “Anggap saja ini cobaan kita, kek” ucap cucunya.

    Hari demi hari berganti bulan, sang kakek tetap menjalankan rutinitas biasanya. Suatu hari, seseorang datang ke rumah dan mencari kakek. “Nak, apakah Kakek ada?” tanya laki-laki paruh baya, begitu sampai di depan rumah.

    “Kakek belum pulang. Ada apa ya, pak?” Tanya sang cucu.

    “Mmmm kalau begitu tolong sampaikan pada kakek ya, untuk segera ke tempat juragan padi. Ada sesuatu yang sangat penting.” ucapnya. Setelah pamit, lelaki paruh baya itu pun pergi.

    Sore harinya, sang kakek pulang. Cucu terbesar pun memberi tahu apa yang perlu disampaikan. Meski teringat kejadian beberapa bulan lalu yang menyakitkan hati, sang kakek berbesar hati memaafkannya.

    Kemudian ia menuju ke kediaman juragan padi. Begitu masuk rumahnya, kakek langsung di antar ke kamar. Tentu saja ia heran karena tidak biasanya. Betapa terkejutnya kakek saat menjumpai juragan padi tergeletak lemas tak berdaya di atas ranjang dan dikelilingi keluarga.

    Kabarnya, ia ingin meminta maaf atas segala kesalahannya pada kakek. Dengan besar hati, kakek sudah memaafkannya sejak lama. Pun setelah itu, sang juragan padi menghembuskan napas terakhirnya. Saat itulah sang juragan memberi maaf pertama dan terakhir pada kakek.