in

Review Buku Anggara Kasih Karya Tian Topandi

Rating: 3.33

 

Grameds mungkin sudah tidak asing dengan judul buku yang satu ini. Anggara Kasih merupakan nama yang diambil dari kalender Jawa. Anggara Kasih sendiri adalah hari Senin Wage atau malam Selasa Kliwon. Selasa Kliwon, dikenal memiliki aura mistis yang hampir sama dengan Jumat Kliwon. Seseorang yang lahir pada hari Selasa Kliwon akan disebut Anggara Kasih.

Anggara Kasih merupakan sebuah karya Tian Topandi yang akan mengangkat kisah dengan unsur budaya Jawa ini. Novel  ini mengisahkan tentang Aruna yang merupakan seorang Anggara Kasih. Aruna menjadi incaran para penganut ilmu hitam dan menjadi target empuk untuk para pelaku pesugihan. Sebab, nyawa seorang Anggara kasih dapat ditukar dengan kekayaan duniawi

Namun, sosok Aruna ini istimewa. Selain karena ia lahir pada Selasa Kliwon, Aruna juga lahir bertepatan pada malam 1 suro. Jadi, kekuatan yang Aruna miliki sangat besar untuk mengundang para pemilik ilmu hitam.

Buku yang diterbitkan Penerbit Bhuana Ilmu Populer pada 16 Desember 2023 ini memiliki total 280 halaman. Dengan jumlah halaman yang tidak terlalu banyak, pembaca akan dibawa untuk mengenal sosok Anggara Kasih yang istimewa, tapi mengundang banyak bahaya. Sebelum mengenal cerita ini lebih lanjut, kita kenalan dengan penulis novel ini dulu, yuk!

 

Profil Tian Topandi – Penulis Buku Anggara Kasih

Tian Topandi merupakan seorang penulis novel dan skenario yang berasal dari Indonesia. Lebih tepatnya, di Ciamis, Jawa Barat, Tian Topandi lahir pada tahun 1985. Tian menuntaskan pendidikan tingginya hingga memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung.

Tian Topandi mulai menyelami dunia kepenulisan, yakni membuat novel sejak tahun 2010. Novel pertama karyanya yang berjudul Journey berhasil diterbitkan pada tahun 2016. Novel Journey mengisahkan tentang seorang wanita muda yang harus berjuang untuk menemukan jati dirinya.

Novel kedua Tian Topandi berjudul Nun Mati, yang berhasil diterbitkan pada tahun 2022. Novel ini mengisahkan tentang seorang prajurit TNI yang diberi tugas untuk menghentikan aksi pemberontakan Darul Islam di Ciamis. Di tengah perang tersebut, ia bertemu dengan seorang perempuan yang setengah waras yang mempunyai kekuatan misterius. Novel Nun Mati ini berhasil menjadi pemenang dalam penghargaan Best Mystery Novel, yang ada dalam ajang Scarlet Pen Awards 2022.

 

Sinopsis Buku Anggara Kasih

Aruna merasa dirinya sedang berada di puncak kariernya, karena ia baru saja ditunjuk sebagai manager cabang. Namun, ini menjadi awal mula kejadian aneh menimpanya. Satu per satu rekan kerja Aruna menghilang, tak terkecuali Pak Arifin, manajer cabang sebelumnya. Seluruh bukti dan tuduhan mengarah kepada Aruna. Namun, Aruna memperjuangkan reputasinya, dan kenyataan bahwa ia juga menjadi korban penculikan.

Jemmi, polisi yang menyelidiki kasus ini, ragu dengan penyebab kematian Pak Arifin yang aneh, apalagi saat kuburannya dibongkar dan tengkorak tubuhnya diambil oleh orang tak dikenal. Sebagai polisi, Jemmi memiliki tekad untuk mengungkap kasus yang menimpa sosok cinta pertamanya yang juga teman masa kecilnya itu. Satu hal yang diyakini Jemmi, yakni semua kasus kematian yang terjadi di sekitar Aruna, terkait dengan ritual pesugihan Anggara Kasih.

Bukankah harusnya hamparan daun teh yang hijaunya tak terlihat akibat gelapnya malam, akan mendatangkan ketena­ngan jiwa? Atau, justru daun-daun teh ini menjadi saksi bisu yang menyaksikan jiwa-jiwa yang tenang itu harus pergi, karena nafsu manusia lainnya?

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

 

Kelebihan dan Kekurangan Novel Anggara Kasih

Pros & Cons

Pros
  • Premis cerita ini menawarkan kisah seputar sosok Anggara Kasih yang terkait dengan ilmu hitam dan isu pesugihan, yang dekat dengan masyarakat dan menarik.
  • Buku ini menampilkan sisi baik dan buruk manusia yang dinilai sangat realistis.
  • Menyajikan plot twist yang mengecoh pembaca.
  • Buku ini kental akan unsur-unsur budaya Indonesia yang bisa menjadi pembelajaran.
Cons
  • Beberapa pembaca merasa kurang bisa relate dan bersimpati dengan sang tokoh utama, karena karakternya dinilai tidak konsisten dan kontradiktif dengan narasi yang sedang dibangun.
  • Ditemukan beberapa narasi yang berulang tentang deskripsi latar belakang.
  • Alur cerita pada bagian awal terlalu cepat.

Kelebihan Buku Anggara Kasih

Buku Anggara Kasih karya merupakan naskah novel hasil dari Gramedia Writing Project. Sebagai salah satu naskah yang berhasil terpilih untuk diterbitkan, novel Anggara Kasih ini menyajikan banyak kelebihan. Pertama, dari judul novel ini yang diambil dari sebuah budaya atau kepercayaan masyarakat Jawa. Premis cerita ini menawarkan kisah seputar sosok Anggara Kasih yang terkait dengan ilmu hitam dan isu pesugihan.

Berbicara tentang ilmu hitam atau hal supranatural di Indonesia memang selalu menarik. Kepercayaan ilmu hitam di Indonesia yang sangat kental ini membuat kengerian yang ditimbulkan tak ada lawannya. Tian Topandi berhasil meramu naskah kisah ini menjadi cerita yang menarik nan penuh dengan naik turun. Pembaca akan merasa seperti sedang naik roller coaster sepanjang membaca kisah ini.

Kisah ini juga mengangkat kasus misteri yang cukup dikenal dekat oleh masyarakat, yakni kasus pesugihan. Buku ini menampilkan sisi baik dan buruk manusia yang dinilai sangat realistis. Penokohannya sangat mendukung premis cerita dan membuat pembaca terus penasaran dengan kisah ini. Penulis berhasil menyebarkan motif-motif yang bisa menjurus sebagai pelaku ke setiap tokoh, jadi pembaca kesulitan untuk menebak siapa pelakunya. Dan, plot twist kisah ini berhasil mengecoh pembaca.

Dari segi narasi, kisah thriller ini sangat kuat dengan misteri yang disajikannya. Unsur horor yang disajikan juga tidak terlalu mencolok, mengimbangi unsur misteri yang memang ingin ditonjolkan. Buku ini menjadi salah satu novel yang kental akan unsur-unsur budaya Indonesia. Hal ini pun dapat menjadi nilai tambah bagi novel ini, di mana pembaca bisa lebih mengenal budaya Indonesia melalui buku ini.

Kekurangan Buku Anggara Kasih

Walaupun buku Anggara Kasih ini memiliki banyak kelebihan, buku ini tak luput dari kekurangan. Beberapa pembaca merasa kurang bisa relate dan bersimpati dengan Aruna, sang tokoh utama, karena karakternya dinilai tidak konsisten dan kontradiktif dengan narasi yang sedang dibangun. Meskipun, konflik yang dihadapinya dinilai bagus  karena cukup tragis.

Selain itu, ditemukan beberapa narasi yang berulang pada bagian awal novel ini tentang deskripsi latar belakangnya. Hal ini ditemukan pada halaman pertama, yang membuat pembaca jenuh dan ragu untuk melanjutkan membaca, karena kesan awalnya sudah kurang membuat nyaman.

Selain itu, pada bagian awal kisah setelah membangun konflik, alur cerita dinilai terlalu cepat. Kisahnya berjalan menjadi kurang halus, jadi pembaca merasa cukup kebingungan dengan konflik dan tidak menikmati ketegangan yang sedang disajikan.

 

Pesan Moral Buku Anggara Kasih

Dari buku Anggara Kasih ini, kita kembali diingatkan untuk jangan kehilangan harapan dan malah menghalalkan segala cara. Seperti dalam cerita ini, manusia yang merasa kekurangan atau tidak puas, bersekutu dengan setan, karena ia merasa tidak ada lagi harapan yang bisa memenuhi keinginannya. Hal ini tentunya salah, apalagi melibatkan hal-hal yang berada di luar kelaziman.

Hendaknya kita selalu berpegang pada keyakinan, meskipun budaya yang diturunkan juga sama kuatnya, dan perlu dilestarikan. Ambil budaya yang baik dan tetap mempertimbangkan hal yang buruk. Jangan mengatasnamakan “budaya” untuk membenarkan segalanya. Jangan menurunkan juga budaya yang buruk kepada generasi selanjutnya.

Grameds, itu dia sinopsis, ulasan, dan pesan moral dari buku Anggara Kasih karya Tian Topandi. Apakah kamu sudah siap membaca novel yang penuh dengan misteri mencekam ini? Yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.

Penulis: Gabriel

 

Rekomendasi Buku

Nun Mati

nun mati

Sejak ditugaskan menumpas gerakan Darul Islam di Ciamis, batin dan pikiran Mim cukup tersiksa. Di tengah perang antar saudara itu, Mim justru menemukan serangkaian misteri. Salah satunya kehadiran Nun perempuan setengah waras anak kepala dusun. Suami Nun menjadi korban idealisme pembentukan Negara Islam oleh Kartosuwiryo ini. Namun, Mim berpikir perempuan ini hanya berpura-pura gila dan justru menjadi kunci dari semua kericuhan. Bagaimana Mim membuktikan bahwa Nun bukanlah perempuan gila seperti yang dipercaya orang-orang kampung?

Setelah beberapa kali insiden penyerangan, Mim menemukan ada musuh dalam selimut-ada warga yang menjadi pendukung para gerombolan. Bersama Nun, mampukah Mim membuktikan sebaliknya dan menumpas kelompok DI/TII sebelum makin banyak korban berjatuhan? Sebuah kisah yang berani memakai latar episode sejarah Indonesia yang tidak nyaman di tatar Sunda. Dituturkan dengan lancar melalui karakter yang kuat dan tekstur lokal. Mim dan Nun tidak hanya karakter huruf Arab yang bersebelahan, tapi adalah dua tokoh yang membangun cerita ini dengan cinta. Menulis cerita berbalut sejarah bukan sesuatu yang mudah, jatuhnya akan membosankan jika penulis tidak lihai memainkan gaya bahasa, dan cerita ini bisa menarik para pembaca untuk membaca novel ini sampai selesai.

 

Madar

madar

“Tak beras antah dikisik. Lakukan segala cara demi capai tujuan.”

Pencarian Edreya akan sosok pria yang hilang membawanya ke masalah lain, dan Danes berada di tengah masalah tersebut. Danes memiliki akses untuk obat dan informasi yang dibutuhkan Edreya, sedangkan Edreya memiliki apa yang diinginkan Danes. Mereka pun memutuskan untuk bekerja sama demi mencapai tujuan masing-masing.

Dalam hubungan mereka, tidak ada cinta dan belas kasih. Hanya ada nafsu dan kegilaan. Dengan adanya berbagai musuh yang mengancam nyawa, sampai mana batasan mereka menoleransi satu sama lain, terutama jika tubuh demi tubuh senantiasa menumpuk di balik pintu mereka? Madar adalah buku ketiga Seri Bisai, kelanjutan dari Rengat dan Sarhad.

 

13 Kisah Horor Malam Jumat Kliwon

13 kisah horor malam jumat kliwon

Ada apa dengan malam jumat Kliwon? Banyak orang yang merasa takut keluar rumah pada malam Jumat Kliwon. Ada yang mengatakan, pada malam Jumat Kliwon banyak hantu keluar dari tempat persembunyiannya. Gentayangan ke sana ke kemari, menampakkan diri di hadapan manusia, menakut-nakuti, bahkan melakukan tindakan usil yang bisa membuat orang celaka. Itulah kenapa banyak orang yang takut keluar rumah. Apalagi bepergian sendiri larut malam. Merinding!

Tapi benarkah seperti itu? Benarkah para hantu lebih sering senang menampakkan diri pada malam Jumat Kliwon? Benarkah para hantu dengan sengaja ingin menakut-nakuti manusia pada malam Jumat Kliwon? Atau bahkan ingin membuat manusia celaka? Seseram apakah sosok hantu yang sering keluar pada malam Jumat Kliwon itu?

Buku ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui beragam kisah seru di dalamnya. Tiga belas kisah horor malam Jumat kliwon ini memiliki tokoh, latar, dan ceritanya masing-masing. Sehingga konflik serta alur cerita beragam, tidak membosankan. Gaya bahasa dalam buku ini pun ringan. Buku kumpulan cerita ini tidak hanya membuat bulu kuduk berdiri tetapi juga menghilangkan kejenuhanmu.

 

Sumber: 

https://www.goodreads.com/book/show/204113502-anggara-kasih

Written by Adila V M