in

Review Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu

Grameds, setiap orang pasti memiliki cita-cita yang ingin diraih untuk dirinya sendiri atau bahkan untuk memperbaiki status keluarga. Buku ini mengajak kita berefleksi diri sendiri mengenai arti keluarga yang seutuhnya. Bagi kamu yang pernah mengalami hidup di perantauan pergi dari kampung lalu ke kota besar untuk menempuh pendidikan bahkan pekerjaan yang layak demi mencapai cita-cita maka buku Dompet Ayah Sepatu Ibu akan sangat relate dengan keadaan kamu.

Cita-cita, pendidikan dan karir adalah hal yang selalu ingin diraih oleh setiap orang. Dengan memiliki cita-cita kita akan bersemangat untuk menempuh pendidikan yang akan berguna dan bermanfaat untuk karir kita sendiri. Namun hidup di perantauan ternyata tidak semenyenangkan itu loh Grameds. Kamu hanya mengandalkan dirimu sendiri untuk melakukan semua hal, jauh dari keluarga, jauh dari kenyamanan rumah, selalu rindu dengan keluarga dan masih banyak hal lagi yang akan kamu rasakan.

Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu memiliki cerita yang sangat menyentuh hati yang mengisahkan mengenai kisah seseorang yang mengejar cita-citanya dan segala apa yang dirasakan. Banyak sekali cerita yang bisa dinikmati pada buku ini mulai dari keluarga, pribadi bahkan hubungan percintaan. Nah sebelum Grameds membeli dan membaca buku ini, berikut ini adalah ulasan singkat mengenai Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu.

 

Sinopsis Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu

Buku  ini menceritakan anak-anak miskin di pedalaman Sumatra Barat dengan 25 episode yang memiliki cita-cita untuk bisa hidup layak dan membebaskan diri dari kemiskinan hingga akhirnya mereka menemukan takdir dan hidup berbahagia. Mereka adalah Asrul dan Zeena. Asrul adalah anak laki-laki miskin yang tinggal di punggung gunung lainnya yaitu gunung Marapi, Asrul memiliki adik yang bernama Irsal yang sudah terlahir miskin karena ayahnya meninggalkan mereka karena kawin lagi karena ayahnya penganut mazhab poligami. Sebagai anak laki-laki pertama Asrul membantu ibunya untuk mencari uang demi kebutuhan sehari-hari dengan berjualan kayu bakar, sang ayah yang saat ini tinggal di rumah kedua istrinya terkadang memberikan tambahan uang. Namun itu semua tidak cukup untuk membiayai mereka bertiga.

Sedangkan Zeena adalah perempuan miskin yang tinggal di punggung gunung Singgalang, memiliki tiga orang adik dan dua orang kakak. Mereka sudah terbiasa berjalan dengan sepatu rombeng naik dan turun gunung untuk berjualan jagung sebelum sekolah untuk bisa mencukupi biaya hidup dan sekolahnya. Sementara ayah Zeena meninggal dunia ketika Zeena masih kecil.

Asrul dan Zeena dipertemukan dalam sebuah takdir di kampus Universitas Kota Padang. Mereka sama-sama menjadi mahasiswa baru dan sudah melewati berbagai cobaan hidup kemudian memutuskan menjalani hidup dan menghabiskan hidup bersama.

Asrul dan adiknya Irsa memendam dalam hati bahwa suatu kelak mereka akan merubah garis keturunan miskin mereka dan memberangkatkan Ayah dan Ibu nya untuk naik haji. Asrul yang memiliki semangat yang membara dan jiwa kerja keras membantu ibunya dengan menjadi wartawan dan tukang kliping Koran Harian di Sumatera Barat. Isral adiknya memilih masuk pesantren dan menjadi pedagang kue untuk membantu ibunya.

Zeena juga memiliki semangat yang sama seperti Asrul, dengan kerja keras akhirnya Zeena bisa lulus dan menjadi sarjana. Ia juga kemudian menjadi guru PNS di sebuah Madrasah Aliyah di Kota Padang dan aktif bermasyarakat. Zeena yang sebelumnya bersumpah akan memberikan pendidikan yang layak untuk adik-adiknya kini berhasil mewujudkan hal itu.

Buku ini mengajarkan kita bahwa tidak ada cita-cita yang mustahil untuk diraih jika kita juga mengusahakannya dengan semangat dan perjuangan. Novel ini dapat menjadi motivasi bagi anak-anak muda yang sedang putus asa mungkin karena tidak dapat pekerjaan yang layak atau tidak dapat melanjutkan pendidikan yang setinggi mungkin untuk tidak mudah menyerah dan tetap memperjuangkan apa yang sudah dicita-citakan sebelumnya.

Karakter Zeena digambarkan begitu optimis, tidak pantang menyerah dan sederhana. Setelah Zeena mendapat gelar sarjana dari Universitas di Kota Padang, ia juga memiliki cita-cita lain yang lebih tinggi dan ingin terus mengembangkan diri. Zeena memiliki keinginan untuk melanjutkan studinya ke Jepang namun hal itu tidak mudah dilalui ada banyak sekali cobaan dan rintangan mulai dari biaya, batal nikah, hingga penyakit yang membutuhkan biaya lebih.

“Orang miskin kadang-kadang hanya punya modal. Berupa Semangat. Modal itupun sering kena cemooh oleh orang kaya. (H.110)”

 

Tentang Penulis Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu

Penulis Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu ini adalah Jombang Santani Khairen atau biasa dikenal dengan J.s Khairen, ia adalah penulis kelahiran padang yang produktif. Karya-karya nya sudah banyak dikenal dikalangan remaja hingga dewasa. Ia juga sudah menerbitkan puluhan buku yang fiksi maupun non fiksi.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Karyanya yang terkenal adalah Novel Melangkah (2020), Kado Terbaik (2022), dan Bungkam Suara (2023). J.S Khairen juga sering membagikan kehidupan pribadinya dan juga perjalanan menulisnya melalui media sosial Instagram, Twitter atau Tiktok dengan nama @js_khairen.

Meski ia sudah menulis puluhan karya novel namun sebenarnya ibunya melarang dia untuk menjadi penulis loh. Hal ini karena J.S Khairen sendiri tamat kuliah dari FE Universitas Indonesia

“Tak usahlah jadi penulis novel tu. Sayang sekali ijazahnya FE UI. Minimal di Bank.” –ucap ibunya.

Tentu Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu menjadi alasan kuat mengapa ibunya melarang J.S Khairen menjadi penulis. Cerita Asrul, yang ternyata ayah dari penulis memang benar adanya. Ibunya sabar betul bahwa menjadi seorang wartawan tidak banyak uangnya dan tukang kliping koran sejak mereka awal menikah itu benar memang.

 

Kelebihan dan Kekurangan Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu

Pros & Cons

Pros
  • Banyak sekali pesan moral yang dapat diambil
  • Adanya ilmu parenting yang baik
  • Memiliki bahasa yang mudah dipahami
  • Alur yang tidak rumit
  • Berdasarkan kisah nyata orang tua penulis
  • Terdapat bonus episode
Cons
  • Banyak kesalahan ketik
  • Menggunakan bahasa daerah Sumatera Barat yang sulit dipahami artinya

Kelebihan Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu

Buku ini memiliki banyak sekali pesan moral untuk para pembaca. Pesan moral yang ingin disampaikan pada buku ini terlihat dari cerita perjuangan antara Asrul dan Zeena yang sama-sama merupakan anak miskin yang tinggal di punggung gunung disuatu wilayah. Dengan kisah ini mengajak kita juga untuk tetap optimis dan semangat menjalani apa yang kita inginkan.

Selain itu buku ini juga memperlihatkan perjuangan seorang ibu yang berhasil mendidik anak-anaknya yaitu Asrul dan adiknya. Hal ini yang memberikan gambaran positif mengenai dunia parenting yang bisa membaca contoh dan terapkan. Contoh parenting yang bisa diambil dari ibu Asrul adalah dengan selalu bersikap adil dan tidak membeda-bedakan.

Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu ini juga dituliskan dengan bahasa yang mudah dipahami dan sederhana. Penulis menggunakan bahasa sehari-hari untuk memudahkan pembaca memahami dan menghayati isi cerita dengan baik. Alur kisah buku ini juga tidak rumit dan tetap pada tujuan dari kedua tokoh utama yang ingin keluar dari kemiskinan hingga mereka jatuh cinta dan menikah.

Buku ini adalah buku yang dituliskan berdasarkan kisah nyata orang tua penulis buku sendiri loh Grameds. Karena buku ini berasal dari kisah nyata maka tentu perasaan dan rasa sedih dan senangnya pun terasa sangat nyata dibuat oleh penulis. Melalui berbagai rintangan hingga akhirnya dapat menggapai cita-citanya sendiri.

Jika kamu memiliki buku ini dan membacanya maka pada akhir halaman ada bonus episode yang bisa kamu akses dengan link khusus. Isi episode bonus sangat membuat kita kaget dan kagum dengan apa yang dijalani oleh penulis.

Kekurangan Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu

Ada kelebihan tentu ada kekurangan, buku ini juga memiliki kekurangan yang sebenarnya tidak mengganggu pembacanya namun dapat dijadikan evaluasi kedepannya. Buku ini masih memiliki kesalahan ketik namun untuk keseluruhan buku ini tidak masalah karena ceritanya yang sangat bagus.

Selain itu buku ini mengambil latar cerita suatu kota di daerah Sumatera Barat tentu penulis memasukan beberapa dialog menggunakan bahasa minang. Untuk pembaca yang tidak biasa dengan bahasanya akan merasa kebingungan meski di bawah juga ada artinya. Tentu dialek yang dibicarakan juga berbeda dengan yang tinggal di Jawa. Namun itu bisa menjadi hal positif bahwa kita mengetahui banyak bahasa-bahasa baru yang ada di Indonesia ini.

 

Pesan Moral Buku Dompet Ayah Sepatu Ibu

Novel ini mengajarkan kita untuk tetap semangat ya Grameds, meski keadaan kita tidak memungkinkan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan namun jika kita memiliki kegigihan, pikiran yang positif maka hal itu bisa saja terjadi karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selain itu buku ini juga mengajarkan untuk bersyukur bahwa masih banyak diluar sana yang hidup di pedalaman gunung dan hidup dalam garis kemiskinan, kamu yang membaca novel ini patut bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk membeli dan membaca novel mungkin dengan camilan atau minuman hangat.

Buku ini juga mengajarkan untuk tidak membenci keluarga dan tetap menyayanginya meski kadang keluarga kita sendiri yang membuat kita sakit hati. Belajar memaafkan dan meminta maaf yang sulit sekali bisa dilakukan semua orang saat ini.

 

Penutup

Nah Grameds bagaimana dengan ulasan buku Dompet Ayah Sepatu Ibu? Bagi kamu yang pernah menjadi anak rantau pasti buku ini sangat relate dengan apa yang pernah kamu rasakan. Tentu sangat menyentuh dan membuat kamu bernostalgia dengan rasa itu.

Jika Grameds tertarik untuk memiliki bukunya, maka kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau di toko buku Gramedia terdekat di kotamu !

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

MetroPop: My Perfect Imperfection

my perfect imperfection

Renata tidak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan Ronald, cinta pertama sekaligus mantan kekasihnya, setelah tujuh tahun berpisah. Ronald-lah yang telah membuat Renata antipati pada pria atau pun hubungan asmara. Pertemuan mereka bukan saja membangkitkan kenangan lama, tapi juga menyadarkan Renata bahwa ternyata Ronald tidak berselingkuh seperti yang diduganya. Ronald masih menyimpan rasa padanya dan berniat memperbaiki semua kesalahpahaman yang terjadi. Masalahnya, Renata terlanjur membuka hatinya untuk Hamish. Hamish adalah pria pertama yang bisa membuatnya berani jatuh cinta lagi. Bersama pria itu, Renata menemukan kembali kebahagiaan yang lama tidak dirasakannya. Renata yakin dirinya mencintai Hamish. Namun entah kenapa, kehadiran Ronald perlahan mulai membuatnya goyah. Renata bimbang. Mungkinkah kita bisa mencintai dua pria sekaligus?

 

The Star and I

the star and i

“Kulihat dunia dalam matamu dan masa depan dalam senyummu…”

Sejak kecil, Olivia Mitchell ingin tahu siapa orangtua kandungnya. Jadi, ketika ia mendapat kesempatan bekerja di New York, ia pun menyambarnya tanpa ragu. Namun, mencari seseorang tanpa nama di kota sebesar New York adalah sesuatu yang mustahil. Kini kontrak kerja Olivia akan segera berakhir, dan Olivia menolak pulang ke Inggris sebelum berhasil melacak keberadaan orang tua kandungnya. Itu berarti ia harus segera mencari pekerjaan baru supaya ia bisa tetap tinggal di New York. Seolah-olah semua itu belum cukup memusingkan, Olivia mendadak bertemu kembali dengan Rex Rankin—sahabat masa kecilnya, sekaligus cinta pertamanya yang gagal—yang muncul untuk menawarkan bantuan.

 

The Dance of Love

the dance of love

Anania Ingelisa Tjandra Sukmana, principal dancer di The Royal Ballet of Denmark, tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan kedua untuk cinta pertamanya. Sebuah proyek buku mempertemukan kembali Anania dengan Haagen Vestergaard, urbanist dan CEO Projekt Byen. Berbeda dengan saat remaja dulu, ketika Anania hanya berani menyukai Haagen dalam diam, kali ini Anania akan memperjuangkan perasaannya. Setelah calon istrinya mendua, Haagen berjanji tidak akan pernah mencintai lagi. Tetapi kehadiran Anania menggoyahkan tekad Haagen itu. Kekurangan Anania sebagai kandidat kekasih hanya satu. Yaitu pekerjaan Anania, yang mengharuskannya menari dan berpelukan–bahkan berciuman–dengan dancer laki-laki yang tampan dan seksi. Anania mengatakan kemesraan di panggung hanyalah akting dan tidak melibatkan hati. Namun bisakah Haagen percaya bahwa Anania hanya menginginkan Haagen sebagai pasangan hidup sampai akhir hayatnya? Atau justru Haagen akan kehilangan Anaknya karena tidak segera bisa mengalahkan trauma masa lalunya?

 

Written by Adila V M