in

Review Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya Karya Erina Delyere dan Skysphire

Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya merupakan karya kolaborasi dua penulis muda tanah air, yaitu Erina Delyere dan Skysphire. Melalui novel ini, keduanya ingin membicarakan kisah-kisah pahit yang kerap terjadi di bandara dan stasiun, tempat perhentian sekaligus perpisahan.

Sebagai karya kolaboratif, novel ini menuturkan dua kisah berbeda yang konfliknya sangat dekat dengan realitas. Meski berbeda, kedua kisah ini sama-sama menceritakan perihal perpisahan yang akan terjadi tanpa diminta. Satu kisah menyoroti perpisahan yang terjadi di tengah rasa jatuh cinta dan makna “pulang” yang menyayat hati. Kisah lainnya membingkai makna “pergi” yang jika diresapi akan meninggalkan rasa pahit dan manis.

Grameds, kalau kamu menyukai kisah-kisah romansa yang tak lekang oleh waktu, dua kisah dalam novel ini akan memenuhi hasratmu. Mengusung genre romansa yang dipadukan nuansa angst, novel ini sangat cocok untuk menemani kamu mengurai sendu. Jadi, kalau kamu menyukai kisah-kisah romantis dengan latar lokal, tidak ada salahnya mencoba novel ini, ya.

Dengan total 248 halaman, novel romansa ini tidak terlalu berat untuk dibaca di waktu luang dan dapat kamu habiskan dalam sekali duduk. Diterbitkan oleh penerbit Kawah Media pada Oktober 2023, novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya sudah dapat kamu jumpai di toko buku terdekat. Kamu juga bisa langsung mengunjungi situs gramedia.com untuk membeli bukunya, Grameds.

Nah, kamu pasti sudah penasaran sama novel ini, ‘kan? Grameds, sebelum kita lanjut membahas kisahnya, mari berkenalan dulu dengan dua penulisnya, yuk.

Profil Erina Delyere

sumber: instagram @aeria_aaa

Erina Delyere dikenal sebagai penulis yang gemar mempublikasikan cerita-ceritanya di platform daring, seperti Karyakarsa. Wanita yang juga menggemari K-Pop, terutama NCT ini hobi menuangkan imajinasinya ke dalam tulisan. Tak heran kalau kisah-kisah yang ditulisnya berangkat dari tokoh-tokoh idola K-Pop.

Dari hobi dan bakat menulisnya ini, Erina ini berharap dapat memberikan hiburan bagi orang-orang yang tengah menjalani kerumitan di dunia. Hingga saat ini, Erina tetap konsisten menulis buku-buku baru, termasuk Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya yang terbit tahun kemarin.

Skysphire, nama pena penulis yang satu ini selaras dengan kepribadiannya yang sangat menyukai langit. Penulis ini diketahui mencintai langit dan segala isinya, seperti bulan, hujan, bintang, matahari, petir, dan awan. Skysphire juga memiliki impian menjadi menjadi seorang penulis yang kini sudah ia wujudkan.

Novel kolaborasi dengan Erina Delyere yang berjudul Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya ini merupakan buku keenamnya. Buku ini juga menjadi karya kolaborasi pertama Skysphire di dunia kepenulisan. Melalui novel romansa ini, Skysphire ingin menaruh arti tentang persahabatan yang ia harapkan dapat tersampaikan kepada pembaca.

Sinopsis Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

button cek gramedia com

Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya ini memuat dua bagian dengan judul yang berbeda. Bagian pertama ada kisah dengan judul “Kembali Pulang” yang ditulis oleh Erina Delyere. Bagian pertama ini mengikuti kisah Tama, seorang komikus yang dipertemukan oleh takdir dengan seorang perempuan bernama Arumi

Seperti pertemuan manusia pada umumnya, Tama pun menyukai Arumi. Tama berusaha sekuat tenaga untuk mendekati Arumi. Perjuangan Tama membawanya pada hasil yang baik. Tama berhasil dekat dengan Arumi. Akan tetapi, takdir ternyata tidak berpihak seutuhnya pada perjuangan Tama. Suatu hari, Arumi menghilang dan meninggalkan pesan-pesan untuk Tama.

The Architecture of Love | Di balik Pena

Pesan itu mengatakan bahwa Arumi belum “selesai” dengan lelaki di masa lalunya yang bernama Abay. Tama jatuh dalam kebingungan dan berusaha mencari jalan keluar. Tama tidak ingin menyerah untuk mendapatkan Arumi.

Bagian kedua yang berjudul “Pergi Paling Jauh” ditulis oleh Skysphire. Bagian kedua ini menceritakan sepasang sahabat yang sudah saling mengenal sejak kecil. Hagi dan Ranna dipersatukan oleh takdir menjadi sepasang sahabat. Namun, Hagi menyadari bahwa perasaan cinta telah tumbuh seiring ia dan Ranna beranjak remaja

Hagi tidak dapat membohongi perasaan cinta yang tumbuh itu. Namun, ia tidak dapat menyatakan perasaannya pada Ranna. Pada akhirnya, Ranna menyukai Malik, lelaki lain yang hadir dalam hidupnya. Tanpa diduga, Hagi justru membantu mendekatkan Ranna dan Malik meski hal ini menentang perasaannya sendiri.

Tama dan Hagi terjebak dalam pertanyaan tentang kepergiaan orang-orang yang mereka cintai. Apakah orang-orang yang mereka cintai akan kembali pulang atau malah pergi jauh?

Kelebihan dan Kekurangan Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Ditulis dengan gaya bahasa yang cukup puitis dan emosional.
  • Narasi atau cara kedua penulis membawakan ceritanya mampu menggambarkan sisi emosional para tokoh.
  • Alur ceritanya mengalir dan mudah diikuti.
  • Penyusunan plotnya rapi dan tidak membuat bingung.
  • Premisnya cenderung umum, tetapi mengandung makna yang mendalam dan relate dengan kondisi orang-orang yang sedang jatuh cinta.
  • Penokohannya rapi, mulai dari latar belakang tiap tokoh, karakter, hingga emosi yang dirasakan para tokoh.
  • Ceritanya condong pada genre angst yang sedih dan penuh haru sehingga akan cocok dibaca oleh pembaca yang menyukai genre ini.
  • Cocok dibaca oleh remaja atau orang dewasa muda yang masih dalam proses jatuh cinta atau mencintai.
  • Tetap ada selipan pesan moral yang relevan dengan kehidupan.
Cons
  • Alurnya maju-mundur sehingga perlu perhatian saat membacanya agar tidak ketinggalan alur.

Kelebihan Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

button cek gramedia com

Grameds, novel kolaboratif ini menyajikan perjalanan yang sangat emosional tentang dua pilihan yang harus manusia ambil dalam tiap langkah hidupnya, yaitu pergi dan pulang.

Tama terjebak dalam lubang putus asa saat Arumi, perempuan yang dicintai memilih pergi. Arumi belum berdamai dengan cintanya di masa lalu, meski tanpa Arumi sadari bahwa Tama bersedia memberikan cinta yang baru. Di sisi lain, Hagi merelakan kepergian Ranna yang ternyata mencintai lelaki lain. Kendati Hagi dan Ranna sudah bersahabat sejak kecil, tetapi hal ini tidak mampu menyatukan mereka.

Grameds, tema yang diangkat dalam novel ini sangat dekat dengan realitas, terutama bagi mereka yang memasuki usia remaja dan tengah menuju masa dewasa muda. Tidak hanya tema dan konfliknya yang mampu kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, penokohan dalam novel ini juga terasa sangat relate.

Kita akan diajak mengenal Arumi, perempuan yang masih menyimpan duka terhadap masa lalu. Apa yang dialami Arumi banyak terjadi di dunia nyata, Grameds. Perasaan Arumi juga membuatnya tidak dapat bersatu dengan lelaki yang mencintainya. Sementara itu, Tama masih belum menyerah setelah berjuang untuk mendekati Arumi.

Dari kisah Arumi dan Tama, kita dapat memetik pesan tentang duka di masa lalu yang seharusnya kita lepaskan. Dengan melepaskannya, kita dapat melihat orang lain yang berusaha menyembuhkan kita. Hal ini terjadi pada kisah Tama, lelaki biasa yang berusaha menjadi sosok terbaik bagi Arumi meski akhirnya hati Tama dilukai oleh kenyataan.

Kisah Hagi dan Ranna juga menyoroti kisah rumit karena perasaan yang takut untuk diungkapkan. Dalam kisah ini, persahabatan Hagi dan Ranna perlahan retak karena kehadiran lelaki lain. Malik, lelaki itu hadir dan merebut hati Ranna. Hagi menyadari cintanya bertepuk sebelah tangan dan ia tidak berani mengungkapkan isi hatinya.

Grameds, dari sosok Hagi kita belajar kalau kejujuran dalam perasaan ternyata sangat penting. Kisah Hagi yang menghadapi keretakan hubungan persahabatan dan cinta yang tidak terbalas juga sangat relate dengan kehidupan nyata. Berangkat dari isu yang kerap ditemui di realitas, Skysphire yang menulis kisah Hagi ini mampu membawakan sisi emosional para tokoh dengan baik.

Kisah Hagi dan Ranna memiliki sentuhan angst yang terasa sangat kuat. Jadi, tak heran kalau plot-plotnya membuka ruang untuk perasaan emosional para tokohnya, terutama Ranna dengan karakternya yang cukup egois. Sentuhan angst ini sangat terasa pada kisah Hagi yang akan membuat kita sepakat kalau ia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik. Skysphire tak lupa membiarkan kisah mereka mengalir melalui narasinya yang kokoh dan sendu.

Sama seperti kisah Hagi, cerita Tama juga dinarasikan dengan mengalir sejak awal. Hal ini terlihat dari cara penyampaian perasaan pada tiap plot. Secara keseluruhan, kedua penulis ini berhasil membawakan cerita dengan gaya mereka sendiri. Gaya bahasanya erat dengan nuansa sendu yang puitis sehingga cocok dibaca untuk remaja dan orang dewasa muda.

Gaya bahasa dan narasi yang mengalir dipadukan dengan susunan alurnya yang mudah diikuti. Selama membacanya, kita akan dibuat nyaman dengan tiap plotnya, bahkan ikut merasa terhubung tiap kali ada plot yang menyayat hati.

Di samping itu, novel ini sebenarnya mengangkat premis yang cukup klasik, yaitu kisah cinta yang diwarnai perpisahan mendadak dan persahabatan yang berujung cinta. Premis ini sudah banyak ditemukan dalam novel-novel romansa. Namun, hal ini bukan kekurangan karena kedua penulisnya mampu menyisipkan pesan-pesan yang menggugah hati.

Kedua penulisnya, Erina Delyere dan Skysphire seolah ingin menangkap arti pulang dan pergi dengan sudut pandang mereka. Arti “pulang” dan“pergi” ini terkoneksi dengan kisah perpisahan yang sering terjadi di bandara atau stasiun. Nah, pesan-pesan yang lahir dari sudut pandang ini yang membuat premisnya memiliki nilai unik.

Jadi, novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya tak hanya sekadar romansa remaja saja, Grameds.

Kekurangan Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

button cek gramedia com

Seperti pembahasan sebelumnya, novel romansa ini berangkat dari premis yang cukup klasik dan cenderung umum. Mungkin bagi sebagian pembaca, konflik-konflik asmara yang ditawarkan oleh novel ini sudah pernah ditemukan di cerita lain.

Biar begitu, hal ini kembali pada preferensi masing-masing, ya. Di luar poin ini, bagian cerita karya Erina Delyere memiliki alur maju-mundur. Nah, pembaca perlu menyimak alurnya dan pergantian plot agar tidak ketinggalan atau kebingungan.

Akan tetapi, permainan alur maju-mundur dalam kisah Tama ini tidak sampai mengusik kenyamanan membaca, kok.

Pesan Moral dalam Novel Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya

button cek gramedia com

Novel ini banyak bicara tentang masa lalu, duka, perpisahan, ketulusan, perjuangan, kejujuran, dan pengorbanan. Topik-topik ini diuraikan menjadi pesan-pesan penuh makna dan dapat kita terapkan dalam kehidupan nyata.

Ada dua pesan utama yang dapat kita petik, Grameds. Pertama, kita harus memahami kalau berdamai dengan masa lalu bukan hal yang mudah untuk dihadapi, entah bagi kita sendiri atau orang terkasih di sekitar kita. Namun, terjebak dan tidak membiarkan diri melihat bantuan orang lain justru akan menjerumuskan kita.

Kedua, rasa cinta bukan hal yang dapat kita hindari, bahkan pada sahabat sendiri atau orang yang kita anggap tidak akan menjadi kekasih. Hmm, siapa yang relate sama hal ini? Nah, pesan ini menyadarkan kita bahwa terkadang bersikap jujur adalah jalan terbaik. Daripada kita terus membohongi diri dengan sikap yang berlawanan dengan hati, lebih baik jujur dan terbuka pada perasaan itu.

Grameds, kalau kamu tertarik dengan novel ini, langsung saja kunjungi situs gramedia atau toko buku, ya. Gramedia selalu setia menjadi #SahabatTanpaBatas yang akan memberikan buku-buku berkualitas dan asli dari penulis terbaik agar kamu dapat #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gheani

 

Rekomendasi Novel Romance

Jingga dalam Elegi karya Esti Kinasih

TeenLit: Jingga dalam Elegi

button cek gramedia com

Sejak peristiwa pagi hari saat melihat mata Tari bengkak, Ari jadi penasaran. Benarkah itu hanya karena Ari menghapus nomor HP Ata dari HP Tari, ataukah karena Angga? Kalau memang karena Angga yang notabene musuh bebuyutan Ari, Ari ingin tahu apa yang telah dilakukan cowok itu terhadap Tari. Setelah menemukan a shoulder to cry on pengganti Angga dalam diri Ata, perlahan-lahan Tari mulai melupakan Angga. Sikap Ata yang bertolak belakang dengan Ari membuat Tari nyaman bersama Ata. Ia pun curhat habis-habisan kepada Ata yang lembut, penuh perhatian, baik hati, dan yang baru belakangan Tari sadari berhasil membuat jantungnya berdebar tak keruan. Gangguan dan intimidasi Ari sampai tidak diacuhkannya. Inilah yang membuat Ari makin salah tingkah—kini saingannya bukanlah Angga, melainkan saudara kembarnya sendiri. Namun, saat Tari merasa telah menemukan pelabuhan hatinya, satu rahasia besar perlahan-lahan terkuak. Tari merasa… lambat-laun Ata semakin mirip Ari….

Jingga untuk Matahari karya Esti Kinasih

TeenLit: Jingga untuk Matahari

button cek gramedia com

Ari dan Tari menjalani hari-hari penuh pelangi. Tari bahagia karena ternyata Ari cowok lembut dan penuh perhatian. Sedangkan Ari gembira luar biasa ketika mendengar Ata dan Mama akhirnya kembali ke Jakarta. Namun, tanpa Ari ketahui, selama ini Ata menyimpan kepedihan yang membuatnya bertekad melampiaskannya kepada Ari dan Papa. Saat itulah Ari menyadari ada “kisah” yang dia tidak tahu di antara papa dan mamanya. Sementara itu, Tari mulai bingung menata hati. Karena pada saat rasa sayangnya untuk Ari semakin tumbuh, Angga mucul lagi dan “nembak” langsung. Sebenarnya, apa yang menjadi alasan Angga begitu dendam pada Ari dan bertekad merebut seseorang yang paling berharga darinya? “Kalo lo ngincer cewek yang udah punya cowok, rebut dia di depan cowoknya. Jangan di belakang,” kalimat Ata itu terus terngiang di benak Angga.

Jingga untuk Sandyakala – Part 1 karya Esti Kinasih

Jingga Untuk Sandyakala - Part 1

button cek gramedia com

Darah lebih kental daripada air. Tapi, apa benar begitu?Walaupun Ari dan Ata saudara kembar, Ata memilih berpihak pada Angga, anak SMA Brawijaya, musuh bebuyutan Ari. Di mata Ata, Ari adalah orang lain. Di mata Ata, Ari adalah cowok borju, sok berkuasa, terbiasa hidup enak sama Papa. Ata kebalikannya, mesti hidup susah sama Mama. Jadi, Ata bertekad mengacak-acak hidup Ari. Sementara itu, Ari nggak nyangka Tari minta putus. Dan ketika Ari menanyakan alasan putus, Tari nggak bisa menjelaskannya. Baru kali ini, cowok pentolan SMA Airlangga itu merasa kehilangan orang yang dia suka, dan itu bikin Ari sadar, dia nggak pernah nyatain cinta ke Tari. Tapi saat Ari akhirnya punya kesempatan jujur soal perasaannya, apakah Tari masih mau menerima hatinya?

Written by Adila V M