in

Review Buku Rintik Terakhir

Apa yang akan terjadi jika kamu bangun dari koma dengan kepribadian ganda? Tentu sangat membingungkan baik untuk diri sendiri atau untuk keluarga sekitar. Ini lah yang terjadi pada Karang Samudra. Novel Rintik Terakhir merupakan sekuel lanjutan dari novel yang berjudul “Aku Tak Membenci Hujan”. Novel ini bergenre romantis dengan 364 halaman, dan awalnya merupakan cerita yang berawal dari platform digital Wattpad yang akan membuat kamu tersentuh dan dengan kisah Karang, Arutala dan Launa.

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Grameds sebelum kamu membaca novel ini alangkah lebih baiknya kamu sudah membaca novel sebelumnya yaitu “Aku Tak Membenci Hujan” karena novel ini merupakan sekuel dari novel pertamanya dan berikut ini adalah ulasan singkat mengenai novel Rintik Terakhir. 

Sinopsis Rintik Terakhir

Setelah mengalami koma akibat tidak sengaja tertembak oleh ibu kandungnya sendiri, Karang Samudra Daneswara yang mengidap DID (Dissociative Identity Disorder) atau kepribadian ganda, harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ia bangun sebagai sosok kepribadian baru bernama Arutala Sembagi Daneswara,

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Aratula adalah kepribadian yang diciptakan oleh Karang, ia merupakan seorang remaja tuna rungu namun bisa berbicara dengan normal yang mendominasi tubuh Karang. Selama tiga tahun, Arutala berhasil menguasai tubuh Karang tanpa membuat kepribadian lain bermunculan, termasuk Karang sebagai inangnya.

Sayangnya, kehadiran Arutala membuat resah orang-orang yang ada di sekitarnya. Selain tidak diterima oleh sang nenek, Arutala juga tidak mencintai Launa sebagaimana Karang mencintai gadis itu. Arutala justru mencintai gadis pada masa lalunya yang sering ia sebut sebagai gadis permen kapas atau Utari.

“Bagaimana dengan tes masuk perguruan tinggi Karang, Pram? Apa dia bisa masuk Fakultas Kedokteran tahun ini?”

Dengan langit-langit putih yang bersih memantulkan cahaya lembut dari lampu gantung elegan, ruang kerja pribadi ini menjadi tempat perbincangan serius antara Nyonya Prasmoyo dan Pramana.

“Jangan panggil dia Karang, Bu. Namanya Arutala. Aru tidak suka kalau ada yang memanggilnya dengan nama Karang,” 

balas Pramana dengan nada suara lembut. Helaan napas itu terdengar bersamaan dengan jari jempol dan telunjuk Pramana yang mengurut pangkal hidungnya.

Lantas, akankah Karang berhasil kembali untuk menyelamatkan cinta, keluarga, dan orang-orang terdekatnya setelah kemunculan Arutala banyak merusak rencana masa depan yang sudah ia susun? Pada buku kedua ini akan lebih membahas mengenai kisah percintaan Karang, berbeda dengan bukunya yang pertama lebih banyak membahas mengenai hubungan Karang dan keluarganya.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Rintik Terakhir

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Pros & Cons

Pros
  • Dilengkapi ilustrasi gambar yang menarik
  • Narasi dan bahasa yang mudah dipahami dan menguras emosi
  • Termasuk novel yang unik karena jarang yang mengangkat cerita dan tema mengenai pertukaran jiwa
  • Alur ceritanya sangat jelas dan tidak loncat-loncat sehingga setiap bab nya sulit untuk ditebak
  • Cover buku nya sangat aesthetic sehingga semakin menarik perhatian pembaca
Cons
  • Konflik yang diangkat buku ini cukup rumit dan membingungkan karena Karang yang memiliki kepribadian ganda
  • Buku ini merupakan sekuel dari buku sebelumnya Aku Tak Membenci Hujan jadi bagi kamu yang ingin membaca buku ini kamu harus membaca buku pertamanya.

Kelebihan Buku Rintik Terakhir

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Buku Rintik Terakhir dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik seperti bubble chat dan gambar-gambar beberapa kejadian para tokoh. Beberapa ilustrasi dihadirkan untuk membantu pembaca membayangkan kejadian tiap kejadian yang ada sehingga tidak membuat pembaca bosan.

Buku Rintik Terakhir memiliki narasi dan bahasanya yang mudah dipahami. Meski konflik yang diangkat cukup rumit karena harus memahami setiap tokoh namun ceritanya sendiri diceritakan dengan baik dan mudah dipahami. Selain itu narasinya sangat membuat pembaca juga terkuras emosinya karena Utari dan Pradikta yang sangat menyebalkan dan licik. Selain itu topik pembicaraan mengenai pertukaran jiwa ini jarang sekali diangkat dalam sebuah novel sehingga novel ini sebenarnya unik, berbeda dari yang lain.

Untuk alur ceritanya sendiri sangat jelas dari satu kejadian ke kejadian lainnya. Jadi pembaca tidak bingung karena harus memahami alur yang loncat-loncat. Semua cerita diceritakan dengan baik dengan alur yang pas. Setiap alur per bab nya juga sulit untuk ditebak sehingga menambah keseruan dalam novel ini.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Yang membuat buku ini lebih menarik adalah cover bukunya yang sangat aesthetic ditambah dengan foto tokoh Karang yang dicetak besar dibalik covernya dan foto ilustrasi karang yang sedang berganti jiwa dengan yang lain. Cover buku ini juga di dominasi dengan warna biru yang mewakili suasana novel ini yang banyak rasa sedihnya.

Selain itu buku Rintik Terakhir memiliki banyak sekali pesan moral yang bisa kita ambil dan renungkan untuk kehidupan kita. Buku ini tidak hanya menjadi buku fiksi yang dapat dinikmati ceritanya dengan baik namun memberikan value life yang bisa kita pelajari.

Kekurangan Buku Rintik Terakhir

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Konflik dan permasalahan yang diangkat pada buku ini cukup membingungkan dan sulit dimengerti karena kepribadian Karang yang sering berganti-ganti. Selain Arutala, Karang juga sempat berganti kepribadian menjadi Inaya yang merupakan sosok gadis kecil. Namun Inaya hanya menguasai tubuh Karang sebentar saja.

Buku ini merupakan sekuel dari buku Aku Tak Membenci Hujan, jadi bagi grameds yang ingin membaca buku ini disarankan untuk membaca terlebih dahulu buku sebelumnya yaitu Aku Tak Membenci Hujan agar kamu tidak kebingungan dengan alur dan penokohan yang ada di novel ini. Novel Tak Aku Membenci Hujan menceritakan mengenai aratula yang sudah menetap pada tubuh karang selama 3 tahun dan buku Rintik Terakhir ini akan lebih berfokus menceritakan mengenai kehidupan sosok Karang.

Pesan Moral Buku Rintik Terakhir

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Buku Rintik Terakhir memiliki banyak sekali pesan moral yang dapat kita ambil untuk kehidupan sehari-hari. Setiap halaman mengandung nilai-nilai yang bisa memperkaya perspektif kita tentang bagaimana menjalani hidup dengan lebih baik. Pesan-pesan moral dalam novel Rintik Terakhir sangat relevan dengan berbagai situasi yang kita hadapi, mulai dari hubungan dengan keluarga dan teman, hingga tantangan dalam dunia kerja. Salah satu pesan moral yang menonjol dalam cerita ini adalah tentang pentingnya memahami kapan kita harus memprioritaskan diri sendiri. Dalam kehidupan yang sering kali penuh dengan tuntutan dan ekspektasi dari orang lain, buku ini mengingatkan kita bahwa menjaga kebahagiaan pribadi adalah bagian dari menjalani hidup yang seimbang dan bermakna.

Salah satu pesan moral yang dapat diambil dari novel ini adalah bahwa “untuk bisa menjalani hidup dengan baik, sesekali kamu perlu egois. Kamu tidak harus selalu memikirkan perasaan orang lain, tapi cobalah hidup sesuai keinginanmu.” Pesan ini menekankan bahwa meskipun memikirkan dan mendahulukan kebahagiaan orang lain memang penting, mendahulukan diri sendiri juga tidak kalah penting. Ketika kita terlalu fokus pada kebahagiaan orang lain, kita bisa kehilangan jati diri dan merasakan kelelahan emosional. Oleh karena itu, novel Rintik Terakhir mengajak kita untuk menemukan keseimbangan antara memberikan kepada orang lain dan merawat diri sendiri, karena dengan begitu, kita dapat menjalani hidup yang lebih otentik dan bahagia.

Penutup

Rintik Terakhir

button cek gramedia com

Nah Grameds, itulah ulasan singkat mengenai novel Rintik Terakhir. Novel ini memiliki cerita dengan konflik yang cukup rumit untuk dipahami karena terlalu dalam. Namun meski konflik ini berat dan sulit dipahami kamu masih bisa menikmati novelnya karena narasi, alur dan bahasanya membuat kamu lebih mudah memahami isi cerita novel ini.

Novel ini merupakan sekuel dari cerita Aku Tak Membenci Hujan, jadi bagi kamu yang ingin membaca buku ini maka kamu perlu membaca buku pertamanya.

Jika Grameds tertarik membaca buku Rintik Terakhir, Grameds bisa mendapatkannya di Gramedia.com atau toko buku Gramedia terdekat di kotamu. Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku yang berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

 

Aku Tak Membenci Hujan

Aku Tak Membenci Hujan

button cek gramedia com

Terlahir dari sebuah kesalahan, dibenci tanpa alasan, dan dianggap tidak berharga oleh sang ibu membuat Karang Samudra Daneswara hidup dirundung duka. Ia tidak pernah menginginkan apa pun di hidupnya kecuali kasih sayang dari Andira Deepa-ibu kandungnya. Berbagai penolakan dan perlakuan kasar sering Karang dapatkan, tetapi Karang masih tetap menjadi sosok yang menghangatkan jiwa. Tanpa disadari apa yang Karang alami ternyata menumbuhkan sosok lain dalam dirinya. Lantas, setelah semua rasa sakit yang Karang alami, akankah Andira membuka hati untuk menerima Karang atau selamanya akan tetap jadi pembenci?

 

Lokananta

Lokananta

button cek gramedia com

Ananta, si gadis keras kepala. Pecinta musik. Hobi memetik gitar untuk mengutarakan perasaannya. Jiwanya penuh dengan semangat dan kebebasan. Namun, ia merasa terkungkung. Abi tidak mendukungnya untuk bermusik. Bagi Abi, musik dekat dengan maksiat. Ananta tidak mau tahu. Baginya, bermain musik bisa menyampaikan kerinduannya kepada Umi yang meninggal waktu dia masih kecil. Ananta remaja memilih untuk bermain di sebuah band dengan teman-temannya, bahkan berencana untuk ikut festival musik. Abi menawarkan sebuah pertaruhan yang menggoda: kalau Ananta menang, dia boleh terus bermusik. Kalau kalah, Ananta harus melanjutkan studi S1 di Kairo. Ananta mengiakan. Sayangnya Ananta gagal. Bukannya menepati janjinya dengan Abi, Ananta malah kabur ke Bolaang Mongondow, tempat pamannya tinggal. Saat mendarat di Manado, Ananta bertemu seorang pemuda bernama Loka, sesama pecinta musik. Bedanya, Loka memainkan kolintang. Loka mengajaknya berkolaborasi. Pertemuan yang semakin intens membuat keduanya saling tertarik. Sayangnya, jatuh hati tak selalu semanis cinta. Kisah cinta mereka begitu bertolak belakang seperti siang dan malam.

 

Konstelasi Andro & Mega (Dunia Tanpa Zodiak)

Konstelasi Andro & Mega (Dunia Tanpa Zodiak)

button cek gramedia com

Kasus pembunuhan berantai oleh Pemburu Zodiak kembali memenuhi media. Kasus terbarunya terjadi di daerah Grogol, Jakarta, setelah beberapa kasus sebelumnya bertempat di Yogyakarta dan Tangerang. Kasus-kasus ini menjadi sorotan karena sang pelaku selalu meninggalkan gambar zodiak pada tubuh ataupun di sekitar tubuh korban. Terusik oleh pemberitaan ini, Mega, seorang siswi SMA yang terobsesi pada cerita-cerita detektif, memutuskan untuk ikut mengusut kasus ini bersama temannya, Andro. Dia tertarik karena sang pelaku yang begitu misterius, juga karena kebetulan dia menyukai ilmu astronomi, yang terkait pula pada zodiak. Seorang pemuda yang baru saja pulang merantau pun dicurigai sebagai Pemburu Zodiak. Kecurigaan tersebut cukup beralasan, karena sejak kepulangannya, makin banyak kasus pembunuhan yang terjadi. Belum lagi, dia selalu punya hubungan dengan para korban. Jalan penyelidikan Andro dan Mega tak selalu mulus, tapi mereka harus segera menemukan si Pemburu Zodiak, sebelum makin banyak korban berjatuhan.

 

Written by Adila V M