Grameds pasti sudah pernah dengar atau bahkan sudah mengetahui tentang pesantren. Sebuah lembaga pendidikan Islam yang mewajibkan para siswanya tinggal bersama-sama dengan para guru atau kyai yang akan memberikan bimbingan. Para siswa atau yang disebut sebagai santri harus tinggal di asrama yang telah disediakan selama menempuh pendidikan.
Konon katanya, di pesantren itu dipenuhi oleh banyak peraturan. Para santri pesantren diawasi selama 24 jam penuh oleh para pembimbingnya. Tampaknya, tidak menyenangkan ya hidup diliputi oleh peraturan. Namun, apakah rumor tersebut benar? Atau apakah kehidupan asrama membuat kehidupan para santri tidak menyenangkan? Buku ini akan menguak kisah yang sebenarnya.
Buku From Pesantren With Laugh merupakan karya tulis Irvan Aqila yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada 26 September 2023. Buku dengan ketebalan 232 halaman ini memuat cerita tentang kehidupan di pesantren yang penuh dengan komedi. Cerita ini dijamin bisa mengocok perut para pembacanya!
Grameds mungkin sudah sering membaca buku cerita komedi, tapi dengan latar di pesantren? Tampaknya jarang yang menampilkannya. Yuk kita kenali bagaimana kehidupan pesantren yang tidak banyak diketahui orang. Sebelum iti, supaya Grameds lebih kenal lagi dengan sosok Irvan Aqila, simak profilnya di bawah ini ya! Setelah itu, baru deh baca ulasan buku From Pesantren With Laugh sampai selesai!
Table of Contents
Profil Irvan Aqila – Penulis Buku From Pesantren With Laugh
Irvan Aqila adalah seorang penulis berdarah Sunda dan Betawi yang memiliki hobi menulis di buku diary sejak lulus SMA. Novel komedi pertamanya yang berjudul Sholeh on 7 berhasil ia selesaikan dalam waktu dua minggu, sebuah pencapaian yang sangat mengesankan. From Pesantren with Laugh merupakan novel keempatnya yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, setelah Cinta Bikin Mules (2010), Jaka Bukan Perjaka (2015), dan Pengabdi Cilok (2018).
Selain menulis novel remaja dan curhatan di buku diary, Irvan juga memiliki hobi untuk menulis buku anak-anak. Salah satu buku anak yang ia tulis bersama istrinya, berjudul Halal Haram Daging Binatang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018. Kini, Irvan tinggal di Banten bersama dua anaknya yang masih kecil dan istrinya yang juga seorang penulis. Salah satu impian yang belum terwujud dalam karier menulisnya adalah menulis diary selama 24 jam nonstop, atau lebih tepatnya, menulis novel romantis tanpa unsur komedi. Semoga impian tersebut bisa terwujud tahun ini. Amin.
Sinopsis Buku From Pesantren With Laugh
The Cacingers adalah julukan untuk para santri di kamar Abdurrahman bin Auf di Pondok Pesantren Modern Sabilut Tauhid. Anggota The Cacingers terdiri dari Badar, Oji, Guntur (dikenal dengan singkatan Bajigur), Ijul, Mahmud, Basri, Anwar, Asep, Yusuf, dan Faisal. Nama julukan ini diberikan karena kesepuluh santri tersebut memiliki tubuh yang kurus kering. Mereka secara unik ditakdirkan untuk berkumpul di kamar yang sama, yaitu kamar Abdurrahman bin Auf. Meskipun kehidupan di pesantren sering dianggap pahit, getir, dan penuh pembatasan, mereka mampu menikmati hari-hari mereka dengan ceria dan bahagia, penuh dengan kenangan yang diwarnai dengan canda tawa.
Kehidupan di pesantren sering kali dianggap serba terkungkung dan terbatas. Namun, hal ini tidak berlaku bagi The Cacingers yang terkenal ramai, cerita dan rusuh. Setiap hari selalu ada peristiwa ajaib yang mereka alami di pesantren. Salah satu kejadian pertama yang mereka hadapi adalah hilangnya sandal para santri di masjid pesantren dalam cerita “Misteri Sandal Sebelah.” Bisa dibayangkan betapa bingungnya mereka saat sandal-sendal itu hilang, apalagi harus pergi salat berjamaah dengan bertelanjang kaki!
Kejadian berikutnya adalah Oji yang terpapar “Virus Merah Jambu” alias jatuh cinta pada seorang santriwati berkalung serbet yang ditemuinya di warung. Cerita dengan “Virus Merah Jambu” ini juga sangat lucu dan mengocok perut. Demi menarik perhatian sang ukhti, Oji sampai memesan puisi cinta dari pujangga pesantren, Guntur. Sayangnya, meskipun Oji mencarinya ke mana-mana, gadis itu tidak pernah terlihat lagi. Jadi, siapa sebenarnya gadis pujaan Oji? Apakah dia benar-benar manusia atau hanya imajinasi Oji belaka? Hihi.
Ada juga cerita kehebohan “The Cacingers” saat mengikuti pertandingan sepakbola di pesantren. Bayangkan saja, postur tubuh mereka yang cungkring-cungkring tak ada satupun yang tampak meyakinkan sebagai atlet sepakbola. Lebih parah lagi, tak ada dari mereka yang benar-benar bisa bermain sepakbola. Jadi, bagaimana mereka menghadapinya? Haruskah mereka pasrah menerima kekalahan atau menanti keajaiban?
Kelebihan dan Kekurangan Buku From Pesantren With Laugh
Kelebihan Buku From Pesantren With Laugh
Buku From Pesantren With Laugh karya Irvan Aqila memiliki sejumlah kelebihan yang menjadikannya buku yang layak untuk dibaca. Cerita yang dihadirkan penuh dengan komedi-komedi baru yang segar, sehingga mampu memberikan hiburan yang menyenangkan bagi pembaca. Latar belakang ceritanya yang unik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi buku ini, karena menghadirkan latar belakang yang jarang ditemui dalam buku-buku pada umumnya.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Selain itu, buku From Pesantren With Laugh juga memberikan informasi dan pengetahuan yang baru tentang kehidupan di pesantren, membuka wawasan pembaca terhadap kehidupan di pesantren bagi beberapa pembaca yang belum terlalu familiar dengan hal ini. Tidak hanya itu, di dalam buku ini juga terdapat ilustrasi yang menarik dan mendukung alur cerita sehingga membuat pengalaman membaca menjadi lebih menarik.
Sebagai bentuk persuasi, buku From Pesantren With Laugh mampu menarik minat pembaca untuk lebih mengenal dan tertarik masuk ke pesantren. Jadi, buat para orang tua, kakak, saudara, atau teman yang mengetahui kenalannya mau masuk pesantren pun bisa meyakinkan mereka untuk tidak khawatir dengan kehidupan di pesantren. Karena, pasti asyik kok!
Kekurangan Buku From Pesantren With Laugh
Buku From Pesantren With Laugh karya Irvan Aqila memang menghadirkan banyak keunggulan, terutama dalam menyajikan humor yang segar dan relevan dengan kehidupan di pesantren. Irvan Aqila dengan cerdik memanfaatkan pengalaman pribadinya untuk menggambarkan kehidupan pesantren dengan cara yang menggelitik, namun tetap penuh makna. Pembaca dapat menemukan berbagai anekdot lucu yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mengenai kehidupan di pesantren. Namun, seperti karya sastra lain, buku ini juga tak luput dari kekurangan. Salah satu kelemahan yang paling mencolok adalah segmentasi pembaca yang sangat spesifik, yang ditujukan terutama untuk pembaca Muslim.
Penggunaan bahasa dan istilah-istilah yang khas pesantren juga dapat menjadi penghalang bagi pembaca yang tidak familiar dengan lingkungan tersebut. Ada kemungkinan bahwa pembaca dari latar belakang non-Muslim atau yang tidak pernah berinteraksi dengan kehidupan pesantren akan merasa kesulitan untuk memahami konteks atau bahkan merasa terasing dari narasi yang disajikan. Terlepas dari segmentasi yang sempit, From Pesantren With Laugh tetap memiliki potensi untuk menjadi jembatan antar budaya jika diimbangi dengan penjelasan yang lebih mendalam tentang konteks pesantren.
Bagi Grameds yang tertarik ingin membaca dan turut berlarut dengan buku From Pesantren With Laugh, kalian bisa dapatkan hanya di Gramedia.com ya! Gramin juga sudah menyiapkan buku-buku rekomendasi di bawah ini, lho. Yuk langsung saja dapatkan buku-buku terbaik hanya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi dan produk terbaik untuk kamu.
Penulis: Gabriel
Rekomendasi Buku
Hijab for Sisters: Jadi Anak Pesantren
Hijab for Sisters: Jadi Anak Pesantren adalah salah satu buku bacaan anak karangan Triani Retno A. Menceritakan kehidupan pergaulan di sekitar anak remaja. Tasya yang anak kota, dengan pergaulan yang bebas dan sering nongkrong bersama teman-temannya mendadak harus tinggal di pesantren.
Pemberontakannya dimulai hingga dia menjadi santri yang sering melakukan pelanggaran. Pertemanannya dengan Dini (Wonogiri), Sarah (bule), Astri (Jakarta) tidak selalu mulus. Apalagi Dini, yang dianggap sebagai musuh. Pergulatan batin dialaminya dari hari ke hari. Pesantren dianggapnya sebagai penjara mewah. Dini yang awalnya dianggap musuh akhirnya dia menjadi orang yang pertama memahami dirinya.
Lika-liku di pesantren pun mengubah pribadi Tasya menjadi lebih baik hingga dia dijadikan pembimbing santri yang lebih muda darinya. Tasya berhasil menjalani kehidupannya di pesantren. Bukankan siapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Siapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi.
Pesantren Kereen #4: Ujian Jujur
Ajaran agama Islam bisa diajarkan kepada anak sejak usia dini. Ada berbagai hal yang bisa anda lakukan untuk mengajari anak tentang agama Islam. Anda bisa mulai dengan memberikan contoh dalam perilaku setiap harinya. Selain itu, anda juga bisa memanfaatkan media pengajaran berupa komik Islami. Dengan bentuk komik, anak tentu saja akan lebih tertarik untuk membacanya. Komik Islami ini sebenarnya tak hanya bisa dibaca oleh anak-anak saja, melainkan bisa untuk semua usia.
Manfaat Membaca Komik Islami adalah sebagai berikut:
- Menambah wawasan tentang agama Islam
- Mengambil hikmah
- Memudahkan proses belajar
- Berakhlakul karimah.
Salah satu komik islami yang cocok dijadikan media mengajarkan islam kepada anak sejak dini adalah serial komik berjudul Komik Pesantren Kereeen karya Tethy Ezokanzo dan Dian K ini. Melalui serial komik ini kita akan mendapatkan
- Komik berwarna yang menarik dan lucu
- Hikmah dan hadits pengingat kebaikan dalam setiap cerita
- Belajar akhlak mulia secara menyenangkan
Nah, volume ke-empat Pesantren Kereeen kali ini berjudul Ujian Jujur.
Sebentar lagi ujian akhir sekolah. Agus khawatir nilainya ada yang jelek lagi. Ia tidak mau dimarahi ibunya terus. Hampir saja agus berbuat curang kalau el tidak mencegahnya. Lebih baik ujian dengan cara jujur sehingga hasilnya pun diridhai Allah. ayo, Baca terus kisah el, ya!
Lost In Pesantren
“Cerita kehidupan di pesantren penuh dengan aroma beraneka rasa. Kadang manis dan getir berpadu menjadi irama yang mengalun mengiringi perjalanan santri mencari ilmu. Bagaimana bertahan dalam keterbatasan, bertarung melawan kejenuhan, dan menempa diri untuk menjadi pembelajar yang sabar. Meski situasi ini sebenarnya jalan yang ditempuh para pemenang untuk bisa berdiri tegak di atas puncak kesuksesan.
Buku ini berisi kisah-kisah inspiratif yang mengurai nilai, hikmah dan falsafah kehidupan pesantren. Ditulis dengan bahasa yang renyah sehingga pembaca pun bisa dengan rileks memilih tema yang disukai tanpa harus mengerutkan dahi. Buku ini akan menjadi pemantik kenangan masa lalu santri, pelecut semangat santri yang tengah belajar di pesantren, dan referensi bagi calon santri.”
Sumber:
- https://books.google.co.id/books?id=gpPhEAAAQBAJ&pg=PT81&source=gbs_selected_pages&cad=1#v=onepage&q&f=false
- https://www.ruangaksaraku.com/2023/12/review-buku-from-pesantren-with-laugh-karya-irvan-aqila.html?m=1
- 4 Masa 1 Mimpi
- 5th of December
- 172 Days
- A Good Girl Guide To Murder
- Aku Purple Kamu
- Alice's Adventures in Wonderland
- All Out of Love
- Akasha: Monster 02
- Anggara Kasih
- Bandara, Stasiun, dan Tahun-Tahun Setelahnya
- Bebas Tanggungan
- Belok Kiri Langsing
- Better Than This
- Before We Were Strangers
- Bu Tidak Ada Teman Menangis Malam Ini
- Buddha 2
- Ca Bau Kan
- Cake Shop
- Captivated Me
- City Lite: Secangkir Kopi dan Pencakar Langit
- Classics : Kisah Dokter Dolittle
- Clover
- Daisy
- Dawai-Dawai Ajaib Frankie
- Di Balik Jendela
- Dompet Ayah Sepatu Ibu
- Duo Tulalit
- Eccedentesiast
- Episode Hujan
- Exit West
- Fairish
- From Pesantren With Laugh
- Five Survive
- Five Nights At Freddy's Graphic Novel #1: The Silver Eyes
- Gadis-Gadis Somerset
- Gentayangan
- Guys Read: The Warlords of Recess
- Hello
- Happy Ending Machine
- Heaven
- Hold On, It Hurts
- Hopeless
- Holy Mother
- If We Make It Through December
- In The First Circle
- Jejak Balak
- Jevgar The Story of Sheana
- Jubah Kristus
- Kang Liu
- Kemuning: Cinta Tanpa Bicara
- Kota Bandung dan Biru Karya Niawida
- Kwaidan
- Laiqa : Mengejar Restu Bunda
- Larutan Senja
- Lalu, Baton Diserahkan
- Langit Goryeo
- Little Gray
- Love Eve
- Laut Pasang
- Laut Pasang 2
- Lemonade Granny
- Lofarsa
- Mada
- Merayakan Kesedihan
- Marveluna
- Menua dengan Gembira
- Meniti Bianglala
- Minotaur
- Ode To The Stars
- Oh My Baby Blue
- Oi Abang Oi
- One, Two, Buckle My Shoe
- Panggil Aku Kartini Saja
- Pengantin Setan
- Pingkan Melipat Jarak
- Pukul Setengah Lima
- Rintik Terakhir
- Risol Mas Marvel
- Rumah Untuk Alie
- Rumus Musim Panas
- Sang Penyihir dari Portobello
- Salt To The Sea
- Sang Pemanah
- Saga Dari Samudra
- Sekotak Senja Untuk Nirbita
- Senja Di Alaska
- Selamat Datang di Toko Buku Hyunam-Dong
- Sherlock Holmes - Short Stories #2
- Shadow
- Sincerpity
- Si Anak Pohon
- Si Jago Pahlawan Pembela Penampilan
- Tanah Tabu
- The Life We Lead
- Tingka
- Tiga Putri Anuspati
- Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 2
- Tragedi Pedang Keadilan
- The Ink Black Heart
- The Martyr
- The Spanish Love Deception
- Yellowface
- Wish Me Luck
- White Wedding: Malaikat juga Bisa... Jatuh Cinta