Rendezvous – Yang suka novel adaptasi AU sini-sini merapat! Salah satu novel based on AU adalah novel Rendezvous, nih. Sebuah novel yang bercerita tentang dua orang dengan latar belakang dan kehidupan yang sangat berbeda.
Novel AU adalah sebuah karya fiksi alternatif yang para tokoh di dalam ceritanya terinspirasi dari kehidupan nyata dengan latar cerita dan kehidupan yang berbeda. Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan novel-novel AU, apalagi ditambah dengan fake chatting yang semakin membuat cerita terasa tambah hidup dan bikin baper.
Novel AU tentunya memberikan peluang yang besar bagi para penulis kreatif di luar sana untuk lebih mengeksplorasi sudut pandang baru, dan menghadirkan konflik yang beragam dengan situasi yang lebih menarik.
Nah, novel Rendezvous bercerita tentang anak band dan seorang perempuan introvert, mereka berdua kemudian bertemu dan keduanya merasakan perbedaan setelah bertemu, terutama bagi si perempuan introvert ini.
Pertemuan mereka menghadirkan sebuah pertanyaan, “haruskah pertemuan ini berlanjut atau lebih baik berhenti?” Segera temukan jawabannya di novel ini, agar kamu semakin penasaran, yuk! simak terlebih dahulu review dan sinopsis singkatnya.
Table of Contents
Sinopsis Novel Rendezvous, #The 1955 Karya KIL
Rendezvous adalah sebuah novel dengan genre romance yang menceritakan tentang seorang perempuan bernama Hazel Radella, mahasiswi semester lima jurusan International Business. Selama dua puluh satu tahun hidupnya, Hazel selalu dikelilingi oleh hal-hal yang membosankan dan terkesan biasa saja.
Tidak ada hal yang asyik dan menyenangkan dalam hidup Hazel, ditambah ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang sangat ketat dan mengatur kehidupan Hazel harus bagaimana. Keluarganya banyak menuntut Hazel untuk selalu menjadi pribadi yang sempurna, terutama dalam bidang akademiknya.
Karena hal itu, Hazel menjadi seorang perempuan introvert dan organized. Hidupnya hanya untuk menyenangkan orang tua atas tuntutan-tuntutan yang diam-diam membuat Hazel merasa tertekan.
Kehidupan Hazel seketika berubah ketika ia bertemu dengan Orion Genio, vokalis dari band rock yang sedang naik daun, yaitu The 1955. Orion memiliki kehidupan yang berbanding terbalik dengan Hazel. Dunia Hazel sangat hening, sedangkan dunia Orion sangat berisik.
Orion memiliki kehidupan yang menyenangkan dengan cerita-cerita dan pengalaman yang seru. Orion juga tumbuh di lingkungan keluarga yang selalu mendukung segala keputusan yang Orion buat selama itu benar-benar bermanfaat dan bisa menguntungkan untuk diri Orion sendiri di masa depan.
Diam-diam Orion juga menyimpan perasaan gugup ketika bertemu dengan Hazel, Orion bahkan hanya memiliki kepercayaan diri di hadapan Hazel, dan ia percaya bahwa mereka berdua akan bertemu lagi kelak.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Hazel mengira bahwa Orion adalah pribadi yang aneh dan menyebalkan karena Orion terlalu menjadi laki-laki yang blak-blakan dan seenaknya. Namun, ternyata tidak disangka-sangka mereka memiliki selera musik yang sama dan Hazel mengakui bahwa Orion adalah teman yang asyik untuk diajak berbagi cerita atau sekadang mengobrol santai.
Selama berteman dan mengenal Orion, dunia Hazel menjadi jauh lebih berwarna. Yang mulanya Hazel lebih senang berdiam diri di rumah dengan novel-novelnya dan menikmati keheningan ataupun belajar, kini Hazel bahkan berani untuk mencoba hal-hal baru.
Orion adalah orang dibalik itu semua, ia memperkenalkan dunia yang asyik pada Hazel. Seperti makan di warung pinggiran, jalan-jalan ke tempat yang aneh yang sebelumnya tidak pernah Hazel datangi dan ternyata sangat menyenangkan, midnight driving bersama Orion untuk menghilangkan penatnya, dan masih banyak lagi keseruan-keseruan yang Orion dan Hazel lakukan.
Kehadiran Orion membuat kehidupan Hazel lebih bermakna dengan kenangan-kenangan indah dan pengalaman yang menyenangkan, tanpa sadar Hazel lebih menikmati kehidupannya dari sebelum ia bertemu dengan Orion. Hazel merasa tidak lagi terlalu merasa tertekan dengan segala tuntutan keluarganya untuk menjadi pribadi yang selalu sempurna setiap saat.
Setelah saling mengenal, Hazel dan Orion sadar bahwa dunia sangat berbeda. Hazel dengan novel-novelnya, sementara Orion dengan band-nya, The 1955. Hazel sering dituntut untuk menjadi sempurna dalam segala hal, termasuk dalam studinya, sedangkan Orion lulus dengan nilai seadanya saja tidak apa-apa.
Penasaran dengan kelanjutan cerita dari Rendezvous ini? Bagaimana akhir dari kisah Hazel dan Orion?
Review Novel Rendezvous, #The 1955 Karya KIL
Kelebihan Novel Novel Rendezvous, #The 1955 Karya KIL
Rendezvous adalah sebuah novel dengan alur cerita yang jelas dan dengan gaya penulisan yang ringan dan enak dibaca. Novel ini disajikan dengan pendekatan singkat, padat, dan jelas, tanpa menggantungkan cerita secara bertele-tele dan sukses membuat pembaca senyum-senyum sendiri.
Salah satu daya tarik dari novel ini adalah konflik romantis yang ringan antara Hazel dan Orion. Kalau kamu menyukai cerita dengan konflik yang tidak terlalu rumit namun tetap menarik, dengan latar belakang kehidupan anak kampus, musik, dan band, maka novel ini adalah pilihan yang tepat untuk kamu baca.
Dalam novel ini, penulis dengan cermat memaparkan dunia musik dan kehidupan seorang musisi. Banyak hal menarik yang diungkapkan oleh KIL, mulai dari playlist lagu-lagu yang asik dan enak didengar, hingga penjelasan tentang merek gitar dan bagian-bagiannya yang menghidupkan dunia musik secara detail.
Penulis juga mengungkapkan informasi menarik tentang perbedaan antara gig (pertunjukan musik kecil) dan festival, yang mungkin belum banyak diketahui oleh pembaca pada umumnya hingga bagaimana cara membuat lirik lagu.
Rendezvous tidak hanya memberikan sebuah kisah romantis dan menghibur, KIL berhasil menggambarkan hubungan Hazel dan Orion yang asik dan peran Orion sebagai anak band menjadi sangat penting dalam alur cerita novel ini. Pembaca akan banyak merasakan gejolak perasaan membaca novel ini, mulai dari senang, sedih, lega, dan emosi.
Kekurangan Novel Novel Rendezvous, #The 1955 Karya KIL
Selain kelebihannya, novel ini juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kekurangan yang dapat disoroti adalah penggunaan bahasa Inggris yang cukup sering dalam kalimat-kalimat di dalam novel ini.
Meskipun penggunaan bahasa Inggris tersebut mungkin menjadi ciri khas penulisnya, beberapa pembaca mungkin akan merasa kurang nyaman atau terganggu oleh penggunaan bahasa Inggris yang berlebihan dalam sebuah novel berbahasa Indonesia.
Nah, biar Grameds nggak penasaran dengan akhir cerita novel Rendezvous, #The 1955 ini, yuk langsung dapatkan bukunya di gramedia.com, ya. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Melani Wulandari
Rujukan:
- https://www.goodreads.com/book/show/60396935-rendezvous?from_search=true&from_srp=true&qid=4S105JFXIR&rank=1
Rekomendasi Novel
Boy Next Door Karya KIL
Boy Next Door adalah novel yang menceritakan tentang Juliette yang diam-diam menyukai teman sekolah sekaligus tetangganya bernama Keenan. Juliette bahkan memberikan julukan pada Keenan sebagai “kulkas pendingin daging” karena sikapnya yang sangat anti pada perempuan, dan menjadi satu-satunya laki-laki yang Juliette taksir selama lebih dari empat tahun.
Karena sikap dinginnya, membuat Juliette susah untuk mendekati Keenan hingga suatu waktu dunia Juliette langsung jungkir balik ketika Keenan tiba-tiba memberikan tawaran pulang bersama. Sejak saat itu, mereka lebih sering berinteraksi dan hubungan mereka semakin akrab.
Juliette semakin mengena Keenan dan makin tahu tentang sikap manis dibalik dinginnya Keenan, dan Keenan juga lebih terbuka pada Juliette, dan perasaan suka Juliette tentunya semakin besar pada Keenan. Keenan mungkin adalah sosok “Romeo” untuk Juliette, tapi pertanyaannya apakah Juliette adalah sosok “Juliet” itu sendiri untuk Keenan?
Alster Lake Karta Auryn Vientania
Alster Lake adalah sebuah novel yang menceritakan tentang Alea, ia meninggalkan bukunya di perpustakaan. Seseorang kemudian menemukan buku itu dan mengembalikannya pada Alea. Alea bercerita bahwa ia sangat menyukai buku itu, terutama pada karakter fiksi di novel karya Dean Bjorn tersebut.
Tidak disangka, ternyata yang mengembalikan novel itu adalah penulisnya sendiri. Merasa memiliki ketertarikan yang sama, Dean jatuh cinta pada Alea dan menyatakan perasaannya dengan menggunakan surat cinta pada Alea ketika mereka sedang berlibur bersama di Hamburg, di tepi Alster Lake.
Alea tidak menolak, karena ia sendiri sudah jatuh cinta sejak pertemuan dirinya dengan tokoh fiksi yang dibuat oleh Dean yang ternyata karakter itu adalah Dean itu sendiri. Mereka kemudian menjalani hubungan. Namun, Dean tiba-tiba hilang kabar, sibuk dengan studinya di Jerman. Sementara Alea tidak pernah memberikan Dean waktu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka kemudian menjadi dua orang yang kembali asing.
Tiba-tiba Alea menemukan sebuah novel yang berjudul “Alster Lake 2”, apa yang akan terjadi pada hubungan Alea dan Dean selanjutnya?
Untukmu di Hari Kemarin
“Buku Untukmu di Hari Kemarin ini” dapat dikatakan buku yang romantis untuk dibaca. Buku bergenre romance ini dapat mengacak-ngacak perasaan siapapun yang membaca buku ini. Karena berisi sajak, prosa, puisi, dan bahkan semacam pesan menyentuh untuk pembaca buku ini. Cerita yang dihadirkan pun beragam sangat menarik banyak hal-hal yang tidak terduga, banyak adegan romantis dan kisah patah hati.
Seperti cinta bertepuk sebelah tangan, kerinduan, dan segala perasaan-perasaan yang tak pernah terungkap. Di buku ini, kamu juga ditemani dengan ilustrasi cantik. Isi dalam buku ini full colour, sehingga saat membaca, kamu tidak merasa bosan. Kata-kata yang digunakan oleh penulis juga puitis, dan membuat pembaca baper.
- Review Buku 21 Pelajaran untuk Abad 21
- Review Buku Arkananta
- Review Buku Balada Si Roy
- Review Buku Catatan Kronik
- Review Buku Corat-Coret di Toilet
- Review Buku Crash
- Review Buku Dune: Bagian 1
- Review Buku Hello, Korean! Review Novel Hidup (To Live)
- Review Buku How to Die: Sebuah Buku Panduan Kuno untuk Mati
- Review Buku Kartun Biologi
- Review Buku Kisah Seorang Pedagang Darah
- Review Buku Kontrakan Nyai Suman
- Review Buku Kumpulan Puisi: Adam, Hawa, dan Durian
- Review Buku My Long Black: Unsent Letters
- Review Buku Love Across Time
- Review Buku Selama Ini Aku Salah? 100 Kesalahan Umum Bahasa Inggris
- Review Buku Set Boundaries
- Review Buku Teka-Teki Rumah Aneh
- Review Buku The 21 Irrefutable Laws Of Leadership
- Review Buku The Fabric of Reality
- Review Buku The Visual MBA
- Review Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia
- Review Buku Tirai (Curtain)
- Review Buku To Heal Is To Be Happy
- Review Komik Dragon Ball Super
- Review Komik In His Chart
- Review Komik Juliet of The Boarding School
- Review Novel Air Mata Saudaraku
- Review Novel Anna Karya Sabrina Febrianti
- Review Novel Arga Bad Senior
- Review Novel At Night, I Become a Monster
- Review Novel Berkeliling Dunia di Bawah Laut
- Review Novel Boyband: Your Dreams Is Yours
- Review Novel Bukan Aku yang Dia Inginkan
- Review Novel Dara & Dira
- Review Novel Dago Setelah Hujan
- Review Novel Dracula Karya Bram Stoker
- Review Novel Entrok
- Review Novel Fallen Gladly
- Review Novel Gamaliel
- Review Novel Get On The Gouws
- Review Novel Hanya Tiga Kata
- Review Novel His Dark Materials #2
- Review Novel Iyan Bukan Anak Tengah
- Review Novel Kastel Terpencil di dalam Cermin
- Review Novel Kenanga
- Review Novel Lara Ati
- Review Novel Lovechitec
- Review Novel Nikola, Maldini
- Review Novel Nunafan.com Her Private Life Vol 1
- Review Novel Nunafan.com: Her Private Life Volume 2
- Review Novel Re: dan peRempuan
- Review Novel Rendezvous, #The 1955
- Review Novel Serdadu Pantai
- Review Novel S1ngle
- Review Novel School Nurse Ahn Eunyoung
- Review Novel Shatter Me
- Review Novel Syaqil
- Review Novel Tanah Para Bandit
- Review Novel The Hollow
- Review Novel The Silence of The Girls
- Review Novel Tiga Belas Kasus
- Review Novel Tugas-Tugas Hercules
- Review Novel Violets Karya Kyung Sook Shin
- Review Novel Where The Crawdads Sing
- Review You, Ketika Cinta Tidak Pernah Terucap