in

Review Novel Re: dan peRempuan

Re: dan peRempuan diberikan label 18+ karena mengangkat isu yang sangat sensitif. Novel ini berisi dua judul yang terpisah, yaitu Re dan peRempuan. Pada judul Re dikisahkan mengenai perjalanan hidup tokoh bernama Re yang kelam dan penuh tantangan.

Sedangkan, pada judul peRempuan akan berpusat pada Melur, anak hasil hubungan di luar nikah dari tokoh Re. Sejak kecil, Melur diasuh oleh orang lain sehingga tidak mengetahui identitasnya yang sebenarnya.

Novel dengan 340 halaman ini ditulis oleh salah satu penulis Indonesia bernama Maman Suherman atau yang lebih dikenal dengan Kang Maman. Karya-karyanya sudah terkenal di kalangan pembaca Indonesia karena mengangkat topik-topik yang cukup kuat dan kritis, mulai dari pelacur, kehidupan entertainment, hingga negara Indonesia. Jadi, tidak heran jika bukunya berjajar di rak best seller.

Pada tahun 1998, Maman Suherman pernah menjadi seorang jurnalis, hingga berhasil membawanya pada posisi pemimpin redaksi di Kelompok Kompas Gramedia. Namun pada tahun 2003, dia memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih mengabdikan diri menjadi seorang penulis.

Adapun karya-karyanya yang paling terkenal seperti Matahati (2012), Bokis 1: Kisah Gelap Dunia Seleb (2012), Bokis 2: Potret Para Pesohor (2013), Re: (2014), 99 Mutiara Hijabers (2015), peRempuan (2016), dan masih banyak lagi.

Grameds, artikel ini akan mengulas lebih jauh mengenai novel Re: dan peRempuan karya Maman Suherman. Yuk, simak ulasannya ini sampai selesai, ya.

Sinopsis Novel Re: dan peRempuan

 

Judul Buku : Re: dan peRempuan

Penulis Buku : Maman Suherman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Halaman : 340

“Panggil aku Re!”

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

“Pekerjaanku pelacur!”

“Lebih tepatnya, pelacur lesbian!”

Re: 

Re merupakan seorang wanita yang bekerja sebagai Pekerja Ses Komersial atau PSK, lebih tepatnya dia bekerja menjadi PSK lesbian. Re terpaksa menjadi seorang PSK karena harus melunasi utanya pada Mami Lani.

Re lahir tanpa mengetahui siapa ayahnya. Di usia 10 tahun, sang ibu yang sangat dicintainya meninggal dunia. Kehidupannya semakin rumit ketika Re hamil di luar pernikahan ketika masih bersekolah di SMA. Bingung dan takut, Re memilih untuk meninggalkan rumah dan melarikan diri ke Jakarta, mencari kehidupan yang baru.

Di Jakarta, takdir membawanya bertemu dengan Mami Lani, sosok yang menjadi malaikat penolong bagi Re. Mami Lani tidak hanya memberikan bantuan finansial untuk memenuhi kebutuhan Re dan bayinya, tetapi juga memberikan tempat tinggal dan perlindungan. Namun, kebaikan Mami Lani ternyata tidak datang tanpa imbalan. Re terjebak dalam utang yang harus dilunasi dan Mami Lani mengancam akan mencarinya kemanapun jika utang tersebut tidak dilunasi.

Kemudian, Re terpaksa bekerja sebagai anak buah Mami Lani. Namun, profesinya sebagai pelacur lesbi menjadi pilihan yang tidak mudah. Re dihadapkan pada situasi yang mengerikan dan penuh ketakutan saat melayani pelanggannya.

Dari kisah-kisah petualangan Re, berbagai pelanggan datang dan pergi, termasuk orang biasa, pejabat, mantan menteri, artis, pengusaha, dan desainer terkenal. Namun, Re selalu berdoa agar dapat selamat menjalani pekerjaannya, tanpa tahu siapapun pelanggannya. Bahkan, jika pelanggan tidak puas, nyawanya pun bisa terancam.

Ada satu pengalaman yang membekas dalam hidup Re, yaitu saat ia melayani seorang artis yang memiliki kecenderungan sadomasokis. Meski dibayar dengan imbalan yang besar, Re akhirnya memutuskan untuk menolak tawaran artis tersebut, karena ia tidak tahan dengan perlakuan kasar yang diterima.



peRempuan:

Bab peRempuan mengisahkan kehidupan setelah kematian tokoh utama, Re. Fokus cerita ini ada pada Melur, anak semata wayang Re yang memulai pencarian untuk menemukan siapa Ibu kandungnya dan alasan di balik nasib tragis Ibunya.

Di masa lalu Re telah memberikan Melur yang saat itu berusia empat bulan kepada pasangan yang sudah menikah selama belasan tahun namun belum memiliki anak. Sebagai Ibu, Re tetap mengirimkan uang kepada Melur setiap bulannya.

Melur tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan berbakat, dia berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Indonesia, salah satu universitas terbaik di negara ini. Prestasinya juga membuatnya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Hitotsubashi, Jepang. Melur bahkan berhasil meraih gelar PhD di bidang ekonomi.

Setelah kematian Re. Melur kembali ke tanah air dengan membawa banyak pertanyaan di dalam dirinya:

Siapa Ibu kandungnya?

Apakah benar Ibunya adalah seorang PSK lesbian?

Apa penyebab kematian Ibu?

Review Novel Re: dan peRempuan

Re: dan peRempuan karya Maman Suherman merupakan penggabungan antara Re: dan buku sekuelnya Perempuan. Novel ini mengisahkan tentang tokoh bernama Re yang bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial atau PSK. Pekerjaan Re sebagai tunasusila sebenarnya bukan keinginannya sendiri. Kisah kelam Re dimulai ketika dia hamil di luar nikah saat masih remaja.

Novel ini berbeda dengan kebanyakan novel romansa, karena mengangkat isu yang jarang diceritakan. Kisah dalam novel ini diambil dari skripsi Maman Suherman, sehingga kisah yang ditampilkan memang berdasarkan kisah nyata.

Terdapat dua tokoh utama dalam novel, yaitu Re: dan Melur. Mereka memiliki hubungan sebagai ibu dan anak, tapi Re: memutuskan untuk memberikan hak asuh Melur kepada pasangan yang belum memiliki anak. Melalui novel ini, pembaca akan diajak untuk memahami dunia prostitusi yang gelap.

Awal mula Re bekerja sebagai PSK karena dijebak oleh seorang mucikari yang menjanjikan kehidupan nyaman saat tinggal di Jakarta bernama Mami Lani. Namun, yang didapatkan Re bukan bantuan materi secara gratis, melainkan utang yang harus dibayar dengan tubuhnya. Re terperosok ke dalam dunia yang gelap demi mendapatkan uang, menjajakan tubuhnya kepada orang-orang yang haus nafsu.

Novel Re: dan peRempuan tidak hanya mengangkat isu prostitusi, tapi juga hal-hal tabu seperti perbudakan dan kekerasan. Selain kisah Re, novel ini juga menceritakan tentang sosok Sinta, seorang pelacur lesbian yang merupakan teman dekat dan sekamar Re selama tiga tahun terakhir. Sayangnya, Sinta meninggal secara misterius dan membuat Re sangat terpukul.

Pekerjaan menjadi seorang PSK seolah merupakan dampak dari faktor ekonomi yang rendah, namun Kang Herman ingin memberikan gambaran lain yang lebih menarik dalam dunia prostitusi. Nyatanya, banyak anak muda yang terjun ke dalam dunia gelap ini hanya karena ingin mengikuti gaya hidup modern.

Materi yang ditawarkan dari dunia prostitusi dapat memenuhi kebutuhan mewahnya, seperti handphone bagus, mobil, barang-barang branded, dan lainnya. Bahkan, kehidupan malam yang penuh dengan gemerlap itu tidak hanya digeluti oleh kaum wanita saja, laki-laki juga dapat terjun dan memiliki tempatnya. Hal tersebut digambarkan oleh Kang Maman melalui tokoh anak bupati yang bekerja sebagai gigolo.

Berdasarkan rating pembaca di Goodreads, Re: dan peRempuan mendapat nilai 4,43 dari 5 dan sudah dibaca oleh 416 pembaca. Jika kita lihat ulasan-ulasan dari pembaca, kita akan mengetahui betapa kelam dan rumitnya kisah Re dan Melur dalam novel ini.

 

Kelebihan dan Kekurangan Novel Re: dan peRempuan

Pros & Cons

Pros
  • Berdasarkan kisah nyata.
  • Karya sastra yang berani mengangkat isu perempuan, khususnya mengenai dunia prostitusi.
  • Mengandung nilai-nilai kemanusian. 
Cons
  • Terlalu vulgar untuk sebagian pembaca.

Membaca novel Re: dan peRempuan akan membuat pembaca hanyut pada setiap kisah dari masing-masing tokohnya. Apalagi novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, yaitu Kang Herman sebagai penceritanya.

Novel ini seperti fiksi yang terasa nyata, karena memang kisah yang ditampilkan berdasarkan penelitian skripsi milik Maman Suherman. Walaupun begitu, pembaca akan terus bertanya-tanya mengenai tokoh sesungguhnya dari Re dan Melur.

Topik yang diangkat dalam novel menarik dan terasa sangat kuat, karena mengangkat isu-isu perempuan, khususnya dunia prostitusi. Hal unik lainnya yaitu fakta bahwa Maman Suherman berani menggambarkan dunia prostitusi secara gamblang, bahkan menyangkut orientasi seksual.

Berdasarkan isi cerita dan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel, maka pembaca akan menangkap bahwa Re: dan peRempuan juga mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Hal tersebut terlihat melalui kasus pembunuhan terhadap para pekerja PSK yang tidak diusut maksimal oleh pihak kepolisian. Padahal, kejadiannya jelas merupakan tindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Namun dalam novel ini, kepolisian tidak melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Beberapa kali juga Melur mengungkapkan protes yang keras terhadap ketimpangan hukum yang terjadi di Indonesia. dia mengeluhkan pandangan masyarakat yang sering kali meremehkan profesi perempuan PSK, sehingga tidak ada yang membela mereka ketika hak-hak mereka dilanggar.

Ada satu poin menarik lainnya dalam novel ini, yaitu pembahasan antara Herman dan Melur mengenai vigilante. Vigilante adalah seseorang yang menegakkan hukum dengan cara mereka sendiri. Vigilante ini seakan-akan mirip dengan fenomena persekusi, terutama terhadap pelaku kejahatan seperti pencuri, perampok, dan pencopet.

Masyarakat yang merasa geram karena lambatnya penegakkan hukum terhadap tindakan kriminal kelas bawah menjadi brutal ketika pelaku ditangkap oleh mereka sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa persekusi yang jelas-jelas melanggar hukum seakan-akan sudah menjadi tabiat masyarakat.

Sayangnya, novel Re: dan peRempuan tidak cocok untuk beberapa pembaca, karena terdapat bagian-bagian yang cukup vulgar dari segi bahasa dan gaya penceritaan. Bahkan pada sampulnya sendiri sudah terdapat tanda 18+, sehingga novel ini hanya cocok dibaca oleh kalangan dewasa saja.

Penutup

Maman Suherman berhasil menciptakan sebuah novel dengan alur cerita yang menarik dan penuh kejutan. Plot yang kompleks dan terkadang membingungkan ini akan membuat pembaca ingin terus membaca hingga halaman terakhir.

Melalui konflik yang terjadi antara tokoh utama Re dan kehidupannya juga menuntun dan mengungkap hal-hal tidak terduga tentang gelapnya dunia prostitusi. Maman Suherman selaku penulis berhasil membangun ketegangan dalam cerita.

Selain plot yang menarik, karakter-karakter dalam novel ini juga sangat kuat. Re sebagai tokoh utama merupakan seorang wanita yang berjuang demi anaknya di tengah gemerlap kehidupan malam. Sementara itu, Melur pun ikut berjuang untuk mengungkap siapa Ibu kandungnya dan fakta dibalik kematian Re. Maman Suherman sukses mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, kehidupan pribadi, dan hubungan antara Ibu dan anak.

Grameds, Itulah ulasan novel Re: dan peRempuan karya Maman Suherman yang wajib dibaca. Apabila Grameds tertarik pada kisah lengkap dari Re dan Melur, Grameds dapat membaca dan membelinya di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Dwi Puji Lestari

Rujukan Artikel

  • Buku Re: dan peRempuan Karya Maman Suherman
  • https://ebooks.gramedia.com/id/buku/re-dan-perempuan
  • Artikel Gramedia: Maman Suherman Menguak Rahasial dengan Karya
  • https://www.gramedia.com/blog/profil-perjalanan-karir-penulis-maman-suherman-dan-buku-bukunya/
  • Ulasan Pembaca Goodreads Novel Re: dan peRempuan Karya Maman Suherman
  • https://www.goodreads.com/book/show/58730640-re?from_search=true&from_srp=true&qid=3xE179Hw6P&rank=1

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy