in

Review Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia

Tinta Emas di Kanvas Dunia – Buku biografi menjadi cerita perjalanan dari suatu tokoh yang dapat dijadikan suatu motivasi kepada banyak orang. Biasanya, hal yang dibahas dalam buku biografi adalah seluruh ruang kehidupan dari tokoh yang diceritakan seperti pendidikan, tanggal lahir, tempat lahir, pekerjaan, dan masih banyak lainnya yang terdapat di dalam sebuah biografi.

Tujuan adanya biografi adalah memberikan atau menunjukkan sebuah kebaikan dan keteladanan dari tokoh tersebut agar menjadi motivasi untuk para pembacanya. Namun, ada juga biografi yang dibuat untuk menceritakan suatu kejahatan dan keburukan dari tokoh tersebut.

Kali ini kita akan membahas biografi dari tokoh teladan bernama Eka Julianta Wahjoepramono atau biasa disebut Dr. Eka. Ia merupakan seorang dokter ahli bedah saraf kaliber dunia. Berbagai hal tentang dirinya baik identitas diri maupun keteladanannya akan dibahas di dalam buku ini.

Sinopsis Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia

Cerita perjalanan hidup dari Eka Julianta Wahjoepramono. Ia dibesarkan di keluarga bersahaja di Klaten, Jawa Tengah. Saat ini, ia sudah menjadi dokter ahli bedah saraf kaliber dunia. Dr. Eka sering diundang untuk melakukan sebuah presentasi di berbagai fakultas kedokteran serta simposium di seluruh dunia seperti di Amerika, Australia, Asia, dan Eropa.

Selain itu, ia juga menjadi guru besar tamu di suatu bagian bedah saraf Harvard Medical School, University of Arkansas for Medical Sciences dan universitas terpandang lainnya. Kemudian, ia juga menjadi seorang bintang bedah saraf dunia sejak dipilih menjadi pendiri World Academy of Neurological Surgeon, grup bedah saraf dunia terbagus.

Dengan menggunakan tangan dinginnya, setiap tahun ia beserta anggota timnya melakukan sekitar 600 operasi otak dan sudah melakukan dua puluh tiga kasus pembedahan batang otak, sebuah jenis operasi yang sangat langka, sangat rumit, dan memiliki resiko fatal. Pembedahan batang otak yang dilakukannya pertama kali pada seorang pemuda di tahun 2001.

Tidak ada kata “Sulit” serta “Gagal” di dalam hidupnya.

Inilah sebuah biografi dari Dr. Eka yang dapat dijadikan sumber inspirasi maupun motivasi bagi siapapun yang membaca buku ini. Ia sudah membuktikan bahwa mimpi yang dibarengi sebuah kerja keras dan tekad mampu membuat apapun yang sangat mustahil bisa menjadi kenyataan.

 

Review Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia

Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia merupakan karya dari Pitan Daslani. Buku ini berisi mengenai biografi dari seorang dokter bernama Eka Julianta Wahjoepramono atau biasa disebut Dr. Eka. Ia merupakan seorang dokter ahli bedah saraf yang sudah mendunia. Bahkan, ia sudah sangat sering melakukan presentasi di berbagai fakultas kedokteran seluruh dunia.

Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Dr. Eka dalam bidang kedokteran. Hal itu tentunya membuat para pembaca, khususnya calon dokter maupun dokter dapat menjadikan semua pencapaian serta keteladanan beliau sebagai motivasi dan inspirasi di kehidupan sehari-hari.

Selain itu, di dalam buku ini juga terdapat riwayat hidup yang tak mudah lelah, penuh dengan perjuangan, rasa cintanya pada bidang bedah saraf, rasa pedulinya terhadap pasien, serta kegigihannya membawa kedokteran Indonesia menuju kelas dunia.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Kelebihan, Kekurangan, dan Rating

Pros & Cons

Pros
  • Terdapat berbagai keteladanan dan pencapaian tokoh
  • Dapat dijadikan motivasi serta inspirasi
Cons
  • Dapat dipahami oleh beberapa orang saja

Setiap buku tentunya ada hal yang disukai dan kurang disukai oleh pembaca. Namun, hal tersebut tidak mengurangi rasa suka pembaca pada bacaan favoritnya. Kali ini kita akan membahas kelebihan, kekurangan, serta rating yang terdapat dalam buku Tinta Emas di Kanvas Dunia karya Pitan Daslani.

Kelebihan dalam buku ini adalah terdapat berbagai keteladanan dan pencapaian tokoh. Keteladanan dan pencapaian Dr. Eka tentunya menjadi hal yang sangat penting dan membuat pembaca mengetahui bahwa kedokteran di Indonesia telah sampai pada kelas dunia.

Lalu, dapat dijadikan motivasi serta inspirasi. Berbagai keteladanan dan pencapaian tentunya dapat dijadikan sebagai contoh yang baik pada para pembaca, khususnya calon dokter maupun dokter di Indonesia.

Kekurangan dalam buku ini adalah dapat dipahami oleh beberapa orang saja. Hal itu dikarenakan sebuah buku biografi hanya membahas poin penting yang dicapai seorang tokoh dalam bidangnya maupun fenomena yang ada di lingkungannya.

Tidak semua orang memiliki lingkungan yang sama seperti tokoh, sehingga sebagian pembaca akan merasa kurang memahami isi buku. Namun, buku ini sangat bagus dibaca karena dapat dijadikan sebagai motivasi.

Buku Tinta Emas di Kanvas Dunia memiliki rating yang bagus di goodreads. Rating yang dihasilkan oleh buku ini sebesar 3.88 dari 5. Hal ini menandakan bahwa pembaca sangat menikmati isi cerita yang ditampilkan dalam novel ini.

Penutup

Itulah review singkat dari buku Tinta Emas di Kanvas Dunia karya Pitan Daslani. Setelah melihat rating pembaca di goodreads, buku ini memiliki antusiasme pembaca yang cukup tinggi. Hal itu dikarenakan cerita perjalanan hidup Dr. Eka yang ada dalam buku ini sangatlah menarik.

Dr. Eka merupakan seorang dokter ahli bedah saraf yang sudah mendunia. Keteladanannya terhadap pasien dan bidang kedokteran membuat Indonesia mencapai kelas dunia. Hal ini tentunya dapat dijadikan motivasi untuk para calon dokter maupun dokter di Indonesia.

Bagi kamu yang penasaran dengan perjalanan hidup Dr. Eka yang ditulis oleh Pitan Daslani. Kamu dapat membaca buku Tinta Emas di Kanvas Dunia dengan membelinya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Fiska Rahma Rianda

Rekomendasi Buku

1. Tan Malaka: Biografi Singkat 1897-1949

 

Buku biografi Tan Malaka merupakan karya dari Taufik Adi Susilo. Tan Malaka merupakan seorang tokoh teladan radikal, militan, serta revolusioner. Tetapi, sayangnya nama dan peran Tan Malaka dalam kemerdekaan Indonesia sengaja seperti dihapus oleh pemerintahan Orde Baru dari suatu catatan sejarah dan kumpulan album pahlawan nasional.

Di sisi lain, banyak ide dan pemikirannya sudah berperan besar dalam menjunjung bangsa ini dari berbagai lembaran penjajahan. Ia sudah menjadi seorang korban pemalsuan sejarah di Indonesia. Melalui buku biografi ini, penulis buku berusaha untuk menjelaskan secara gamblang mengenai riwayat hidup Tan Malaka serta perang pentingnya dalam kemerdekaan Indonesia.

Kemudian, ide-idenya yang radikal, revolusioner, dan orisinal sudah membuat para pahlawan kemerdekaan untuk memulai langkah mereka. Selain itu, buku ini juga akan membahas kehidupan pahit dari Tan Malaka. Buku ini merupakan sebuah catatan yang singkat mengenai pahlawan yang dilupakan, Tan Malaka.

2. Soe Hok Gie: Biografi Singkat 1942-1969

 

Buku biografi Soe Hok Gie merupakan karya dari Muhammad Rifai. Soe Hok Gie muncul dari rumah di Kebon Jeruk untuk menjadi seorang pahlawan. Jiwa pemberontak yang sudah diwarisi oleh sang ayah, seorang keturunan Cina yang lebih memilih menjadi jurnalis dan penulis. Saat umurnya 17 tahun, ia sudah pintar menggugat pemerintah yang menurutnya tidak bagus memenuhi amanat rakyat.

Keberanian dirinya semakin kuat saat ia menjadi seorang mahasiswa. Dari sinilah Soe Hok Gie mencetak sebuah sejarah sebagai simbol penggerak perjuangan yang melawan ketidakadilan di Indonesia. Bahkan, namanya dikenal luas sebagai simbol pergerakan para pemuda dalam menggugat kekuasaan yang melakukan korupsi.

Ia merupakan sosok yang selalu gelisah ketika melihat kehidupan nyata yang membuatnya menggugat keberadaan dirinya sendiri serta lingkungannya. Tetapi, sayangnya takdir sudah menentukan bahwa ia meninggal di usia yang masih muda. Namun, peran Soe Hok Gie tetap tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa ini.

3. Soekarno

 

Buku biografi Soekarno merupakan karya dari Adji Nugroho. Bangsa yang besar merupakan bangsa yang tidak akan melupakan sejarahnya. Terdapat kesan kontroversi sejak awal Bung Karno menjabat sebagai presiden. Di saat kondisi rakyat Indonesia sedang terpelosok, tidak diragukan lagi, kesan parlente dan flamboyan sudah sangat melekat pada diri seorang Bung Karno.

Selain itu, di mata para perempuan, ia merupakan seorang pecinta yang sangat kharismatik. Tetapi, peran Bung Karno sangatlah besar terhadap memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dengan konsep negara kesatuan. Sehingga Bung Karno menjadi tokoh yang sangat penting dalam membangun negara Indonesia.

Pidato Bung Karno yang sangat mengguncang semangat kaum muda adalah “beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang seluruh dunia.”

Pernyataan itu tentu saja membakar semangat kaum muda untuk bangkit melawan penjajahan serta penindasan yang terjadi di tahun 1900-an. Dengan membaca buku biografi ini, kita semua dapat meneladani berbagai keteladanan dan pencapaian yang dilakukan oleh Bung Karno untuk kemerdekaan Indonesia.

4. Tinta Emas di Kanvas Dunia- Diriku Bukan Milikku

 

Keinginan luhur Prof. Eka untuk mengangkat harkat dan derajat putra-putri daerah di pedalaman tak lepas dari pengalaman hidupnya sendiri. Berawal dari masa kecil yang bersahaja dengan segala aral melintang, Prof. Eka berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi dokter.

Bukan sekadar dokter, melainkan dokter bedah saraf yang diakui di tingkat dunia. Berbagai perguruan tinggi terbaik di luar negeri mengundangnya untuk memberikan kuliah mengenai otak dan bedah saraf. Di dalam negeri, Prof. Eka membagikan ilmunya di pondok pesantren, gereja, sampai masjid, selain di sekolah, perguruan tinggi, dan perusahaan.

Prof. Eka juga tidak berhenti memberi kuliah di dalam dan di luar negeri. Sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, perjuangannya berujung pada dibukanya Prodi Spesialis Radiologi, yang pertama di perguruan tinggi swasta. Ke sanalah para putra-putri daerah dari pedalaman Papua dan Kalimantan menimba ilmu.

Prof. Eka ingin agar seusai kuliah, mereka kembali ke daerah masing-masing dan mengikuti jejaknya: mengembangkan diri sebagai dokter yang sejajar dengan para dokter di kota besar di Indonesia, bahkan di luar negeri.

Sumber:

  • https://www.goodreads.com/book/show/8087415-tinta-emas-di-kanvas-dunia?ref=nav_sb_ss_1_26

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy