Novel Setan Setan Menggugat – Grameds yang merupakan pecinta cerita horror, pasti sudah tidak asing lagi dengan Kisah Tanah Jawa. Nah, Kisah Tanah Jawa belum lama ini menerbitkan novel terbarunya, yang dijamin menghadirkan cerita yang bisa membuat bulu kuduk anda merinding. Novel Setan Setan Menggugat ini diterbitkan oleh Penerbit Kawah Media Pustaka pada November 2022.
Novel yang satu ini termasuk novel singkat dengan hanya memiliki total 272 halaman. Novel ini mengisahkan tentang rangkaian penderitaan yang dialami pribumi akibat penjajahan. Dan penderitaan tersebut bukan disebabkan oleh bangsa asing saja, tetapi juga oleh bangsanya sendiri.
Para penguasa daerah yang serakah tega melihat dan membiarkan rakyatnya kelaparan. Bukan hanya itu saja, mereka juga mengorbankan rakyat sebagai tiang pancang Jembatan Geladak Manyar. Nyawa mereka tidak ada artinya.
Sipong yang merupakan kaki tangan penguasa menyaksikan sendiri peristiwa memilukan itu. Dan hal itu membuat hari nuraninya memberontak, serta amarah dan dendam merasuki dirinya. Sipong bersumpah untuk menebus rasa bersalahnya dengan membalas nasib rakyat yang hidupnya ditindas.
“Aku akan membalas dendam mereka. Walaupun bukan hari ini, pasti hari esok. Aku akan menyerahkan kepala penguasa biadab itu kepada mereka, para martir yang mendambakan suatu hari penebusan!”
Ini adalah cerita mereka yang mungkin belum pernah kita dengar. Cerita mereka yang menuntut dan mencari keadilan sampai mati. Cerita yang terjadi pada latar sejarah tahun 1809, ketika pembangunan Jalan Raya Pos terjadi. Ini adalah kisah fiksi sejarah dengan latar di Grisse (yang sekarang dikenal sebagai Gresik), Jawa Timur.
Penasaran akan cerita apa saja yang akan disajikan dalam novel ini? Yuk langsung saja simak sinopsis dan ulasan novel ini hingga selesai!
Table of Contents
Profil Kisah Tanah Jawa – Penulis Novel Setan Setan Menggugat
Kisah Tanah Jawa atau yang sering disingkat sebagai KTJ merupakan suatu kelompok yang memiliki misi untuk melakukan penyelidikan terhadap sejarah, mitos yang berkembang di masyarakat, dan cerita-cerita mistis yang ada dan terjadi di tanah Jawa. Kelompok ini pada mulanya hanya ingin berbagi hasil penyelidikan yang telah mereka lakukan dengan membuat video yang sederhana.
Namun, tanpa disangka, antusiasme masyarakat Indonesia terhadap video yang dibuat oleh Kisah Tanah Jawa ini sangat besar. Maka dari itu, Kisah Tanah Jawa saat ini berkembang menjadi salah satu kreator konten paling populer dalam segmen misteri di Indonesia.
Kisah Tanah Jawa dibentuk di Yogyakarta, pada tahun 2018. Pada tahun yang sama, tim Kisah Tanah Jawa memulai karirnya di platform YouTube. Pada mulanya, tim Kisah Tanah Jawa memiliki anggota, yakni Hari Kurniawan (Om Hao), Dienan Silmy, Bonaventura D. Genta, Mada Zidan, Monggo sebagai videographer, dan Sketsa Day.
Hari Kurniawan merupakan pria kelahiran Jombang, Jawa Timur yang diketahui tinggal Yogyakarta. Hari Kurniawan dikenal sebagai praktisi atau ahli retrokognisi seperti penjelajah waktu. Hari Kurniawan lebih dikenal dengan nama panggilan “Om Hao”.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Nama Om Hao mulai populer dikenal masyarakat luas setelah dirinya diundang oleh sejumlah kreator konten lain, dan juga ke dalam beberapa acara di stasiun televisi swasta. Om Hao diketahui telah menerbitkan beberapa buku, seperti Jogja Hidden Story, Djawa Hidden Story, dan Keluarga Tak Kasat Mata.
Anggota Kisah Tanah Jawa selanjutnya, yakni Bonaventura D. Genta. Genta diketahui menulis kisah Keluarga Tak Kasat Mata bersama dengan Om Hao yang diterbitkan pada tahun 2016. Namun, Genta diketahui telah memutuskan keluar dari tim Kisah Tanah Jawa pada awal tahun 2021.
Kemudian, ada Mada Zidan. Mada Zidan memulai karirnya sebagai seorang penulis. Ia merupakan salah satu penulis dibalik karya novel yang berjudul Jogja Hidden Story, yang diterbitkan pada 2016. Mada Zidan bergabung dengan Om Hao dan Bonaventura D. Genta untuk menyusun sebuah seri buku yang berjudul “Kisah Tanah Jawa”.
Saat ini, total anggota tim Kisah Tanah Jawa diketahui mencapai 11 orang, dengan posisi di berbagai lini yang dapat berubah-ubah. Kisah Tanah Jawa hingga saat ini masih memproduksi video penelusuran yang ditayangkan secara rutin di platform Youtube. Kisah Tanah Jawa dikenal selalu merepresentasikan hasil penelusuran dengan rapi dan nyata. Sebab, mereka benar-benar terjun sendiri ke lapangan, untuk menyelidiki berbagai misteri, dengan kemampuan spesial yang dimiliki oleh Om Hao.
Konten Kisah Tanah Jawa juga tidak hanya membahas dari sisi klenik, tetapi juga memberikan penjelasan lebih lanjut dari sisi sejarah, bahkan Om Hao juga terkadang membahas kasus tersebut dengan sudut pandang dari sisi ilmu sipil. Jadi, konten yang Kisah Tanah Jawa buat bukan sekedar konten horor biasa, tetapi memuat banyak pengajaran di dalamnya.
Selain sebagai kreator konten di YouTube, kisah Tanah Jawa juga telah melahirkan 2 seri novel yang terdiri atas 5 novel. Seri yang pertama terdiri atas 2 novel, yakni Kisah Tanah Jawa dan Jagat Lelembut. Kemudian, seri novel yang kedua terdiri atas 3 novel, yakni Pocong Gundul, Bank Gaib, dan Unit Gaib Darurat.
Sinopsis Novel Setan Setan Menggugat
Grisse, 1809.
Awal tahun yang menjadi malapetaka.
TANGSI
Bias sinar matahari menyinari sebagian bagian dalam tenda. Sipong mendirikan tangsi bersama rombongannya di tepi hutan, tak jauh dari Jalan Raya Pos yang baru saja dibangun di perbatasan Tuban dan Grisse. Mereka sedang mengintai dari pos kosong di patok 210 paal (ukuran jarak yang sama dengan 1 mil), dengan tujuan untuk menculik anak sulung Bupati Grisse. Rencana ini telah mereka susun bersama seorang pengkhianat, yaitu ajudan sang bupati sendiri.
Dengar-dengar, rombongan keluarga bupati akan melintasi area itu setelah tengah malam, seusai acara pesta yang diadakan di kediaman adipati Tuban. Diketahui akan ada sekitar belasan pasukan pengawal keamanan kabupaten (sesuai dengan rencana dengan Si Ajudan Bupati). Namun, sebelum penculikan itu dilancarkan, kelompok Sipong telah menawan empat orang pesuruh kabupaten, yang entah dari mana datangnya dan lewat pos tempat mereka mengintai.
Mereka pun membawa seekor kuda dan sebuah pedati yang isinya penuh dengan kebutuhan bahan pangan. Sipong melirik tajam, mengikuti gerakan api yang meliuk- liuk. Lalat-lalat yang beterbangan di sekitarnya tidak menggoyahkan kumisnya yang tebal itu. Otot tubuhnya malah semakin menegang ketika dipijit oleh cantiknya.
Hingga Si Cantik penuh dengan peluh kelelahan. Ditambah lagi dengan udara yang panas. Grisse pada malam itu, terasa lengket di badan. Si Cantik tidak berani menghentikan pijatannya untuk badan Sipong, bahkan untuk sekadar mengusap peluh yang mengucur dan membasahi tubuhnya itu pun tak berani. Ia takut mengganggu konsentrasi Sipong.
Mata Sipong tidak kunjung goyah, walaupun cahaya dari sumbu api itu semakin lama membuat pupil matanya yang berwarna hitam pekat semakin mengecil. Ternyata, pikiran Sipong berkelana ke masa lalu, masa awal kebencian tumbuh dalam batinnya. Sipong menyimpan dendam yang tak tertahan di pelupuk mata.
“Jancuk! Bupati itu mau mampus ternyata. Tidak sungkan aku kembali menjadi jagal yang siap mengambil nyawanya!” kata Sipong kepada Si Ajudan. “Tenang, Pong! Mungkin Romo sedang bingung, tidak mungkin ia mengkhianati perjanjian kita ini. Aku akan urus semuanya supaya kita sama-sama memperoleh bagian yang telah dijanjikannya.”
Ucapan itu tidak berhasil meredam emosi yang telah meluap di dada Sipong. Ia pun kemudian menodongkan parangnya sampai menempel persis di leher Si Ajudan. “Kau juga jangan berani macam-macam kepadaku!”, ancam Sipong.
Si Ajudan menarik senyum tipis menanggapi, lalu berkata, “Apabila kau sampai tidak percaya kepadaku, tamat riwayatmu, Pong!” “Merakbal!” Parang itu dihentakkan ke meja, hingga kendi dan gelas di atas meja bergoyang kencang. “Kau tidak memiliki kesempatan lagi, bahkan sedikit ide untuk merencanakan sesuatu. Biar aku saja yang urus semua”
Sipong bersumpah untuk menebus rasa bersalahnya dengan membalas nasib rakyat yang hidupnya ditindas. “Aku akan membalas dendam mereka. Walaupun bukan hari ini, pasti hari esok. Aku akan menyerahkan kepala penguasa biadab itu kepada mereka, para martir yang mendambakan suatu hari penebusan!”
Bagaimana akhir cerita dari novel Setang Setan Menggugat? Apakah mereka berhasil mendapatkan keadilan dari semua perlakukan biadab?
Kelebihan dan Kekurangan Novel Setan Setan Menggugat
Kelebihan Novel Setan Setan Menggugat
Kisah Tanah Jawa selalu saja berhasil menyajikan cerita menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Tak terkecuali kisah Setan Setan Menggugat ini. Namun, tak hanya menyajikan kisah menyeramkan, kisah yang satu ini juga merupakan kisah fiksi sejarah kelam penjajahan.
Kisah ini tak bisa dibilang sepenuhnya fiksi, karena beberapa bagian dapat dibilang serupa dengan cerita sejarah penjajahan. Di mana penguasa pada zaman tersebut banyak yang mengorbankan rakyat, bahkan tidak menghargai nyawa rakyatnya.
Pada kisah ini juga, dihadirkan sosok Sipong yang sangat menginspirasi. Sosok yang menjadi pahlawan bagi mereka yang tak punya kekuatan. Sosok yang rela berjuang demi menuntut keadilan.
Secara keseluruhan, novel Setan Setan Menggugat ini adalah kisah horror yang sarat akan makna. Kisah yang mampu membuat pembaca merinding, haru, sedih, bahkan marah. Novel ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang menginginkan bacaan yang mampu memacu adrenalin Anda.
Kekurangan Novel Setan Setan Menggugat
Selain memiliki kelebihan, novel Setan Setan Menggugat ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada tidak adanya keterangan waktu ketika berpindah ke alur mundur. Hal ini cukup membuat pembaca merasa kebingungan.
Pesan Moral Novel Setan Setan Menggugat
Dari kisah Setan Setan Menggugat ini, kita diingatkan untuk bersikap bijak dan tidak serakah. Ketika kita memiliki kekuatan dan kekuasaan, terkadang kita lupa diri dan melupakan hal terpenting dari tanggung jawab tersebut. Malah, timbul kecenderungan untuk memanfaatkan kekuasaan tersebut demi kepentingan pribadi, bukan untuk kelompok yang kita pimpin.
Jangan sampai kekuatan dan kekuasaan membutakan Anda dan merenggut hati nurani Anda. Selalu ingat akan kepercayaan yang telah Anda dapatkan, yang juga berasal dari orang-orang yang Anda pimpin. Berbuat baiklah supaya Anda selalu mendapat kebaikan.
Kisah ini juga menginspirasi kita untuk bisa meneladani sikap Sipong yang mengandalkan hati nurani. Ia juga rela berkorban demi mewujudkan keadilan bagi orang-orang yang tertindas. Hendaknya kita bisa seperti Sipong yang berani membela kebenaran.
Nah, itu dia Grameds ulasan novel Setan Setan Menggugat karya Kisah Tanah Jawa. Penasaran akan perjuangan Sipong? Apakah dia berhasil membalaskan dendam? Yuk langsung cari tahu sendiri dengan mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com. Selamat membaca!
Penulis: Gabriel
- Review Buku #Berhentidikamu
- Review Buku 1984
- Review Buku Bagaimana Manusia Berpikir
- Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu
- Review Buku China Rich Girlfriend
- Review Buku Dilan 1991
- Review Buku Family Constellation Karya Meilinda Sutanto
- Review Buku Fantastic Beasts And Where To Find Them
- Review Buku Filosofi Montessori
- Review Buku Ghosting Writer
- Review Buku I Am Sarahza
- Review Buku Intover: Sebuah Novel Penggugat Jiwa
- Review Buku Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil
- Review Buku Misty Falls
- Review Buku Orang Pertama Tunggal
- Review Buku Pelukis di Atas Awan
- Review Buku Puisi dan Bulu Kuduk
- Review Buku Ramuan Penangkal Kiamat
- Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku
- Review Buku The Strangers In The Lifeboat
- Review Komik Arakawa Under The Bridge
- Review Komik Chainsaw Man
- Review Komik Dr. Stone: Kisah Si Jenius Senku
- Review Komik Immortal Butterfly: Dark Urban Legend
- Review Komik Sakamoto Days Karya Yuto Suzuki
- Review Novel A Midsummer Night’s Dream
- Review Novel Aku, Kamu, dan Hujan
- Review Novel Aku Tak Membenci Hujan
- Review Novel Antara Fajar dan Senja
- Review Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita
- Review Novel Bilangan Fu
- Review Novel Broken Clouds
- Review Novel Bungo Stray Dogs 3 - Kisah Rahasia Berdirinya Biro Detektif
- Review Novel Cerita Ade Karya
- Review Novel City Lite: My Younger Brother
- Review Novel Crazy Rich Asian
- Review Novel Dijodohin Karya Ariniimandasari
- Review Novel Dora Bruder Karya Patrick Modiano
- Review Novel Dua Belas Pasang Mata
- Review Novel Emerald Pieces
- Review Novel Fairham Island #1: Rahasia Masa Lalu
- Review Novel Fairham Island #2: Rahasia Masa Kini
- Review Novel Jeffrey Don’t Throw Me Away
- Review Novel Greyfriars Bobby
- Review Novel Kerudung Merah Kirmizi
- Review Novel Kitalah yang Ada di Sini Sekarang
- Review Novel Love Scenario Karya Cantika Zhr
- Review Novel Melacak Jejak
- Review Novel Midnight Prince
- Review Novel Mirai Karya Mamoru Hosoda
- Review Novel My Hottest Duda
- Review Novel Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu
- Review Novel Pan's Labyrinth
- Review Novel Pangeran Rayhaan
- Review Novel Paper Umbrella
- Review Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 3
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 4
- Review Novel Respati
- Review Novel Rainbirds Karya Clarissa Goenawan
- Review Novel Sehidup Sehati
- Review Novel Setan Setan Menggugat
- Review Novel Serangkai
- Review Novel Sketsa-Sketsa: Terima Kasih
- Review Novel Tangerine Green
- Review Novel Tangis di Rinai Gerimis
- Review Novel Tempurung Karya Oka Rusmini
- Review Novel The Borrowed (13.67)
- Review Novel The Confessions of The Sirens
- Review Novel The Good Daughter Karya Karin Slaughter
- Review Novel Untuk Dia yang Terlambat Gue Temukan
- Review Novel Ziarah (The Pilgrimage) Karya Paulo Coelho
- Review A Poem in My Mind
- Review Deep Water (Keheningan Fatal)
- Review Ospek Karya Ruth Hotmartua
- Review Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan
- Review Rahasia-Rahasia Kecil Karya Anna Snoekstra
- Review Sadness & Other Things
- Secrets of Power Negotiating
- Review The Lucky Ones
- Unit 183 Karya Chikita