Grameds, terkadang dunia memang tak seindah apa yang terlihat, ya. Kadang-kadang juga, kita mudah terjebak dengan apa yang tampak di permukaan. Di balik sebuah senyuman, bisa jadi ada luka-luka yang tak terungkap. Atau, di balik kebaikan, bisa jadi juga ada sebuah niatan jahat.
Sehidup Sehati karya Dwi Handayani Syah Putri dan Diego Christian adalah sebuah novel yang mengajarkan kita agar tidak mudah terjebak oleh apa yang terlihat di permukaan. Buku ini mengajak kita untuk merenung, untuk berhati-hati dalam memercayai sesuatu, dan untuk menjaga hati agar tidak terbakar oleh rasa percaya yang salah.
Dalam setiap lembar halaman, terdapat kisah yang memperlihatkan bahwa kehidupan tak selalu seperti yang terlihat di permukaan. Di dalam cerita yang penuh dengan misteri dan kejutan, novel Sehidup Sehati karya Dwi Handayani Syah Putri dan Diego Christian mengajak kita untuk mempertanyakan segala sesuatu yang kita lihat dan dengar. Novel ini bisa membangun sebuah kisah yang kuat, mengingatkan kita bahwa jalanan yang terlihat lurus belum tentu dekat, dan apa yang tampak di mata tidak selalu jujur.
Penasaran dengan akhir cerita dari novel Sehidup Sehati? Yuk, simak review-nya, Grameds!
Table of Contents
Profil Penulis Sehidup Sehat
Dwi Handayani Syah Putri yang berasal dari Medan adalah seorang selebgram. Ia dilahirkan pada tanggal 16 Desember 1993. Di media sosial, Dwi Handayani sering membagikan konten seputar busana muslim yang trendi dan modern. Ia kerap mengunggah foto-foto dirinya dengan berbagai pakaian muslim yang stylish, memberikan inspirasi kepada pengikutnya mengenai gaya berbusana yang modis dan sesuai dengan tren terkini.
Dengan kehadirannya di media sosial, Dwi Handayani mampu membangun komunitas pengikut yang besar dan aktif. Kontennya yang menarik dan gaya busananya yang kreatif telah menginspirasi banyak orang, terutama para penggemar fashion muslim. Melalui akun media sosialnya, Dwi berbagi potret kehidupan sehari-hari, pemikiran, dan momen spesial, menciptakan ikatan dengan pengikutnya dan membangun komunitas yang positif dan mendukung.
Sementara itu, Diego Christian adalah seorang influencer dan juga pendiri Aru Palaka Management, sebuah manajemen KOL (Key Opinion Leader) di Indonesia. Ia melihat potensi besar dalam kerjasama antara merek-merek dengan influencer melalui media sosial, karena banyak orang melihat karakter seseorang dari aktivitas dan konten yang mereka bagikan di platform tersebut. Hal ini mendorong Diego untuk serius menggeluti dunia media sosial dan mencari peluang dalam menghasilkan pendapatan melalui platform tersebut.
Pengalaman dan pengetahuan Diego Christian dalam mengelola influencer dan bekerja di industri media sosial memberikan wawasan berharga tentang bagaimana memanfaatkan potensi media sosial untuk mencari peluang dalam menghasilkan pendapatan.
Kolaborasi antara Dwi Handayani Syah Putri dan Diego Christian dalam menulis novel Sehidup Sehati tak diragukan lagi sudah menghasilkan karya yang menginspirasi dan memberikan pesan moral kepada pembaca. Mereka berhasil menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan cara yang autentik dan mampu membuat pembaca merenung. Gaya penulisan mereka yang kohesif dan harmonis menciptakan alur cerita yang kuat dan memukau.
Dwi Handayani Syah Putri dan Diego Christian, sebagai penulis Sehidup Sehati, menunjukkan potensi dan kontribusi berharga mereka dalam dunia literatur Indonesia. Karya-karya mereka menginspirasi pembaca dengan pesan-pesan yang mendalam dan mampu menciptakan pengalaman membaca yang menggugah emosi.
Dengan semangat berkreasi dan berkarya, mereka menjadi bagian penting dalam perkembangan dunia literasi Indonesia yang kaya dan beragam. Melalui tulisan mereka, mereka tidak hanya menciptakan cerita-cerita yang menarik, tetapi juga meninggalkan jejak dalam hati dan pikiran pembaca.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Review Novel Sehidup Sehati
Sehidup Sehati adalah sebuah novel yang ditulis oleh Dwi Handayani Syah Putri dan Diego Christian, diterbitkan oleh Galaxy Media pada 25 Juni 2021, dengan tebal sebanyak 120 halaman. Dalam Sehidup Sehati, Grameds diajak dalam sebuah cerita yang mengajarkan pentingnya tidak mudah percaya dengan apa yang dipandang sekilas. Novel ini memulai kisahnya dengan narasi yang kuat, yang mengingatkan kita akan pentingnya berhati-hati dalam menilai orang dan situasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita tergoda untuk mengandalkan penilaian cepat berdasarkan apa yang terlihat di permukaan, ya, Grameds. Namun, melalui cerita yang disajikan dalam novel ini, penulis mengajarkan kita bahwa jalan yang terlihat lurus dan dekat belum tentu menjadi kenyataan. Penulis dengan cerdik menggambarkan bahwa cerita yang disusun dan kata-kata yang dipilih tidak selalu jujur dan dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap orang lain.
Dalam Sehidup Sehati, penulis menekankan pentingnya menjadi hati-hati dan realistis dalam memperlakukan orang dan situasi. Kita diajak untuk tidak terlalu tergoda oleh tampilan luar dan berpikir bahwa semuanya haruslah sempurna. Buku ini mengajarkan kita untuk menerima kebiasaan dan ketidaksempurnaan dalam diri orang lain. Dalam dunia yang kompleks dan sering kali penuh dengan tipu daya, pesan ini menjadi sangat berarti.
Gaya penulisan dalam novel Sehidup Sehati cukup sederhana dan mudah dipahami. Meskipun memiliki jumlah halaman yang relatif sedikit, penulis mampu mengemas cerita dengan baik dan membuat pembaca terus terikat dengan alur yang dibangun. Selain itu, buku ini juga memiliki ukuran yang compact, sehingga mudah dibawa-bawa dan nyaman untuk dibaca di mana saja.
Secara keseluruhan, Sehidup Sehati merupakan sebuah novel yang mampu memberikan pesan moral yang kuat kepada pembacanya. Dwi Handayani Syah Putri dan Diego Christian berhasil mengajarkan kita untuk tidak mudah percaya dengan apa yang terlihat di permukaan dan menjadi hati-hati dalam memilih siapa yang layak kita percaya.
Dalam dunia yang kompleks dan sering kali penuh dengan tipu daya, novel ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kewaspadaan dan tidak bersikap naif atau mudah percaya begitu saja. Dengan cerita yang menarik dan pesan moral yang kuat, Sehidup Sehati pantas menjadi bacaan yang menarik bagi siapa pun yang sedang berada dalam situasi serupa.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Sehidup Sehati
Kelebihan Novel Sehidup Sehati
Novel Sehidup Sehati berhasil menyampaikan pesan moral yang penting agar kita tidak mudah percaya dengan apa yang terlihat di permukaan dan menjadi lebih hati-hati dalam memilih siapa yang layak dipercaya. Pesan ini relevan dalam kehidupan sehari-hari yang kompleks dan terkadang penuh dengan tipu daya.
Novel ini juga memulai kisahnya dengan narasi yang menarik dan kuat, yang mampu menarik minat pembaca sejak awal. Narasi yang baik dapat memberikan gambaran yang jelas tentang isi cerita dan menjadi daya tarik bagi pembaca potensial.
Kedua penulis juga mampu mengemas cerita dengan gaya penulisan yang sederhana dan mudah dipahami. Hal ini membuat novel Sehidup Sehati dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca, termasuk mereka yang tidak terbiasa membaca karya sastra yang kompleks.
Meskipun memiliki jumlah halamannya relatif sedikit, penulis berhasil membangun alur cerita yang menarik dan mampu mempertahankan minat pembaca sepanjang cerita. Alur yang baik dapat menjaga pembaca terlibat dan ingin terus melanjutkan membaca novel Sehidup Sehati.
Novel ini memiliki ukuran yang compact, dengan dimensi 19 x 13 cm, sehingga mudah dibawa-bawa dan nyaman untuk dibaca di mana saja. Hal ini memudahkan Grameds untuk membawa novel ini dalam perjalanan atau membacanya di tempat-tempat yang nyaman bagi Grameds, lho.
Kekurangan Novel Sehidup Sehati
Terlepas dari kelebihannya, novel Sehidup Sehati juga memiliki kekurangan. Dengan jumlah halaman sebanyak 120 halaman, novel ini mungkin terasa terlalu singkat bagi beberapa pembaca yang mengharapkan cerita yang lebih panjang dan detail. Beberapa pembaca mungkin merasa ingin lebih dalam mengeksplorasi karakter dan alur cerita dalam lebih banyak halaman.
Selain itu, meskipun gaya penulisan yang sederhana dan mudah dipahami pada satu sisi bisa menjadi kelebihan, dalam beberapa kasus, mungkin kurangnya variasi dalam gaya penulisan dapat membuat pembaca merasa monoton. Beberapa variasi dalam penggunaan gaya penulisan dalam novel Sehidup Sehati mungkin dapat menambahkan keberagaman dan kehidupan dalam cerita.
Lalu, meskipun tema utama novel Sehidup Sehati ditekankan dengan baik, beberapa pembaca mungkin menginginkan lebih banyak penekanan pada tema ini atau pengembangan tema-tema tambahan untuk memberikan kedalaman yang lebih pada cerita.
Penutup
Tidak bisa disangkal bahwa penilaian terhadap sebuah karya sastra, termasuk novel Sehidup Sehati adalah hal yang subjektif dan dapat berbeda antara satu pembaca dengan pembaca lainnya, ya, Grameds. Setiap pembaca memiliki preferensi dan perspektif yang unik, yang dapat mempengaruhi cara mereka menilai kelebihan dan kekurangan suatu karya.
Dalam dunia sastra, tidak ada karya yang sempurna atau tanpa kekurangan. Setiap novel memiliki kelebihan dan kekurangan yang unik, dan keberagaman ini sebenarnya dapat memperkaya pengalaman membaca. Melalui perbedaan perspektif dan penilaian, pembaca dapat berdiskusi dan membagikan pandangan mereka tentang sebuah karya, yang pada gilirannya dapat memperluas pemahaman dan apresiasi terhadap sastra.
Oleh karena itu, penting untuk mengakui bahwa kelebihan dan kekurangan sebuah novel adalah relatif, tergantung pada pandangan individu. Yang terpenting adalah membaca dengan pikiran terbuka, menghormati pendapat orang lain, dan memahami bahwa keunikan setiap karya sastra adalah bagian dari daya tariknya.
Kalau Grameds mencari novel yang bisa membuat kita berkontemplasi tentang kehidupan, terutama tentang relasi dengan orang lain, novel ini cocok kamu nikmati sembari minum es kopi atau secangkir teh hangat. Segera dapatkan novel Sehidup Sehati, hanya di Gramedia.com!
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Resna Anggria Putri
Rujukan:
- https://www.gramedia.com/products/sehidup-sehati
- https://www.gramedia.com
- https://id.linkedin.com/in/diego-christian-45364462
- https://www.instagram.com/dwihandaanda/
- Review Buku #Berhentidikamu
- Review Buku 1984
- Review Buku Bagaimana Manusia Berpikir
- Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu
- Review Buku China Rich Girlfriend
- Review Buku Dilan 1991
- Review Buku Family Constellation Karya Meilinda Sutanto
- Review Buku Fantastic Beasts And Where To Find Them
- Review Buku Filosofi Montessori
- Review Buku Ghosting Writer
- Review Buku I Am Sarahza
- Review Buku Intover: Sebuah Novel Penggugat Jiwa
- Review Buku Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil
- Review Buku Misty Falls
- Review Buku Orang Pertama Tunggal
- Review Buku Pelukis di Atas Awan
- Review Buku Puisi dan Bulu Kuduk
- Review Buku Ramuan Penangkal Kiamat
- Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku
- Review Buku The Strangers In The Lifeboat
- Review Komik Arakawa Under The Bridge
- Review Komik Chainsaw Man
- Review Komik Dr. Stone: Kisah Si Jenius Senku
- Review Komik Immortal Butterfly: Dark Urban Legend
- Review Komik Sakamoto Days Karya Yuto Suzuki
- Review Novel A Midsummer Night’s Dream
- Review Novel Aku, Kamu, dan Hujan
- Review Novel Aku Tak Membenci Hujan
- Review Novel Antara Fajar dan Senja
- Review Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita
- Review Novel Bilangan Fu
- Review Novel Broken Clouds
- Review Novel Bungo Stray Dogs 3 - Kisah Rahasia Berdirinya Biro Detektif
- Review Novel Cerita Ade Karya
- Review Novel City Lite: My Younger Brother
- Review Novel Crazy Rich Asian
- Review Novel Dijodohin Karya Ariniimandasari
- Review Novel Dora Bruder Karya Patrick Modiano
- Review Novel Dua Belas Pasang Mata
- Review Novel Emerald Pieces
- Review Novel Fairham Island #1: Rahasia Masa Lalu
- Review Novel Fairham Island #2: Rahasia Masa Kini
- Review Novel Jeffrey Don’t Throw Me Away
- Review Novel Greyfriars Bobby
- Review Novel Kerudung Merah Kirmizi
- Review Novel Kitalah yang Ada di Sini Sekarang
- Review Novel Love Scenario Karya Cantika Zhr
- Review Novel Melacak Jejak
- Review Novel Midnight Prince
- Review Novel Mirai Karya Mamoru Hosoda
- Review Novel My Hottest Duda
- Review Novel Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu
- Review Novel Pan's Labyrinth
- Review Novel Pangeran Rayhaan
- Review Novel Paper Umbrella
- Review Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 3
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 4
- Review Novel Respati
- Review Novel Rainbirds Karya Clarissa Goenawan
- Review Novel Sehidup Sehati
- Review Novel Setan Setan Menggugat
- Review Novel Serangkai
- Review Novel Sketsa-Sketsa: Terima Kasih
- Review Novel Tangerine Green
- Review Novel Tangis di Rinai Gerimis
- Review Novel Tempurung Karya Oka Rusmini
- Review Novel The Borrowed (13.67)
- Review Novel The Confessions of The Sirens
- Review Novel The Good Daughter Karya Karin Slaughter
- Review Novel Untuk Dia yang Terlambat Gue Temukan
- Review Novel Ziarah (The Pilgrimage) Karya Paulo Coelho
- Review A Poem in My Mind
- Review Deep Water (Keheningan Fatal)
- Review Ospek Karya Ruth Hotmartua
- Review Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan
- Review Rahasia-Rahasia Kecil Karya Anna Snoekstra
- Review Sadness & Other Things
- Secrets of Power Negotiating
- Review The Lucky Ones
- Unit 183 Karya Chikita