Awan-Awan di Atas Kepala Kita – Menurut para Grameds, persahabatan itu seperti apasih? Apakah persahabatan itu hanya bagi sesama jenis? Atau persahabatan itu harus berasal dari latar belakang yang sama? Persahabatan sendiri memiliki banyak arti untuk masing-masing orang. Banyak orang bilang bahwa jika persahabatan terdiri dari jenis kelamin yang berbeda, terdapat kemungkinan persahabatan tersebut untuk hancur yang dipastikan karena rasa cinta atau rasa suka.
Cerita-cerita yang disuguhkan di dalam novel memiliki beragam macam, salah satunya jenis cerita tentang persahabatan. Selain menyuguhkan kisah persahabatan yang terjadi di antara karakternya, kebanyakkan novel-novel kerap kali memberikan sejumlah inspirasi dan motivasi bagi para pembacanya tentang makna-makna di dalam persahabatan.
Di dalam novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita akan disuguhkan cerita tentang Benjamin dan Kirana yang bertemu dengan tidak sengaja dengan situasi yang kurang menyenangkan. Benjamin dan Kirana tidak berasal dari latar belakang yang sama, kepribadian mereka berdua sangat berbanding terbalik. Novel ini menghadirkan alur cerita yang kompleks dan membuat penasaran para pembaca akan tiap halamannya. Novel ini juga tidak dapat dibaca oleh segala kalangan karena beberapa unsur cerita di dalam novel ini hanya dapat dibaca oleh orang dewasa.
Para Grameds yang penasaran tentang novel young adult yang menceritakan tentang isu-isu kesehatan mental yang dirangkum dalam cerita yang kompleks, dan juga ingin menemukan makna-makna tentang kehidupan, Grameds bisa membaca buku berjudul Awan-Awan di Atas Kepala Kita ini untuk menemukan jawabannya. Yuk kita simak penjelasan dan review singkatnya tentang buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita karya Miranda Malonka ini!
Awan-Awan di Atas Kepala Kita ini merupakan salah satu buku yang cukup rumit dan kompleks untuk dibaca, karena buku ini banyak berisi isu-isu yang saat ini sedang banyak diperbincangkan, seperti isu kesehatan mental, isu bunuh diri, dan bahkan isu hubungan yang toxic. Namun, buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita ini menyajikan pesan-pesan yang bermakna untuk para pembacanya mengenai kehidupan. Sehingga pembaca dapat menemukan pesan-pesan yang tersirat di dalam cerita ini.
Selain itu, buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita ini dapat dibilang sangat realistis, karena cerita yang dibawakan juga terjadi di kehidupan nyata kita. Seperti isu-isu yang sudah terlampir diatas, isu-isu tersebut ramai diperbincangkan karena saat ini hal-hal tersebut masih terjadi di sekitar kita. Sebab kerealistisannya cerita ini, sehingga menimbulkan para pembaca dapat merasakan hal yang sama dan menghayati kisah cerita yang ada di buku ini.
Buku ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Benjamin yang ingin bunuh diri namun disaat yang sama seorang wanita bernama Kirana lewat dan menyelamatkan nyawanya. Buku ini juga menjelaskan bagaimana rumitnya kehidupan kedua tokohnya yaitu Benjamin dan Kirana yang akhirnya bertemu satu sama lain. Sehingga, keduanya pun menjalinkan tali persahabatan.
Novel ini diawali dengan isu bunuh diri yang sangat kental dan pikiran-pikiran negatif Ben pada kehidupan. Yang memungkinkan para pembaca merasakan kurang nyaman sata membaca buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita ini. Kemudian mulailah dengan hantu- hantu mimpi dan juga juga gumpalan-gumpalan awan yang memenuhi kepala Benjamin dan juga Kirana. Novel ini juga dipenuhi dengan kalimat-kalimat filosofis yang dapat menambahkan kosakata baru bagi para pembaca.
Lantas, bagaimana kelanjutan kehidupan Benjamin dan Kirana setelah kejadian tidak menyenangkan tersebut? Apakah keduanya saling memberi pengaruh positif satu sama lain? Apakah Benjamin juga akan mengurungkan niat buruknya itu? Jika Grameds penasaran, Grameds bisa membaca buku ini dan dapatkan cerita kisah antara Benjamin dan Kirana yang cukup rumit dan kompleks ini karya dari Miranda Malonka di Gramedia.com
Table of Contents
Profil Penulis Awan-Awan di Atas Kepala Kita, Miranda Malonka
Miranda Malonka merupakan seorang penulis asal Indonesia yang lahir pada tanggal 14 Desember 1991. Dilansir dari Goodreads, Miranda telah menulis sebanyak 8 buku diantaranya ada 4 cerita fiksi, 3 cerita nonfiksi, dan 1 puisi. Selain itu, Miranda Malonka juga menulis cerita pendek yang berjudul Buku Harian Juliana dan Versus Bah.
Dilansir dari Goodreads, Miranda Malonka merupakan seorang pecinta kucing dan memiliki sifat penasaran. Miranda Malonka juga gemar menghabiskan waktu dengan mengobservasi segala hal sembari mendengarkan musik country tanpa henti Cita-cita terbesarnya Miranda Malonka adalah membangun animal shelter dan pergi ke Planet Mars.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Jika dilihat dari profil singkatnya, Miranda Malonka ini seperti orang yang mempunyai tujuan lucu dan unik ya, Grameds! Bayangkan saja, Miranda sudah menulis 8 buku yang populer tetapi ia mempunyai cita-cita yang berbanding terbalik yaitu membangun animal shelter. Bahkan pergi ke Planet Mars termasuk ke dalam daftar keinginannya. Bisa dibayangkan kan Grameds, bagaimana isi tulisan yang ditulis oleh Miranda ke dalam buku-bukunya?
Sinopsis Buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita
Jumlah Halaman | 392 |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Tanggal Terbit | 26 Sep 2022 |
ISBN | 9786020664453 |
Bahasa | Indonesia |
Berat | 0.32 kg |
Lebar | 13.5 cm |
Panjang | 20 cm |
Benjamin Iskandar sedang berulang tahun yang kesembilan belas ketika dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, di saat yang sama Kirana Kharitonova kebetulan lewat dan menyelamatkan nyawa Benjamin.
Benjamin dan Kirana datang dari dunia yang berbeda. Latar belakang keduanya sangat berbeda. Kepribadian mereka sangat berbanding terbalik satu sama lain. Sifat Kay yang ceria, positif dan ekspresif sangat bertolak belakang dengan sifat Ben yang cenderung pesimis. Harusnya, Ben dan Kay tidak mungkin menjalin persahabatan.
Setelah pertemuan antara Kay dan Ben, lambat laun membawa pengaruh positif pada Ben. Pengaruh ini tidak hanya dibawa oleh Kay, tapi juga Kian, rekan musisi sekaligus sahabat Kay. Namun badai yang menerpa Ben sekaligus memunculkan gumpalan awan di kepalanya ternyata menular pada Kay.
Di luar penampilannya yang ceria, Kay juga menyimpan banyak masalah yang ada di masa lalu dan masa kini yang terus menghantuinya. Kehilangan sesuatu yang sangat berharga membuat Kay semakin bimbang. Bahkan, setelah rahasia demi rahasia terbuka, kini tak lagi jelas siapa sebetulnya yang sedang berlari, dan siapa yang butuh diselamatkan?
Review
Awan-Awan di Atas Kepala Kita dapat dibaca oleh orang dewasa saja, karena di dalam buku ini terdapat hal-hal yang tidak dapat dibaca oleh semua orang, terutama dengan isu-isu yang ada di buku ini. Walaupun cerita di dalam buku ini cukup gelap dan rumit, namun ada beberapa hal yang tersirat dari cerita ini. Miranda Malonka ingin menyoroti bagaimana isu-isu yang ada di sekitar kita dan bagaimana pengaruhnya terhadap kita dan sekitar.
Di kehidupan sehari-hari kita juga sering melihat berbagai macam isu-isu yang ada di sekitar kita, mulai dari hubungan yang toxic, percobaan bunuh diri, hingga ke gangguan mental seseorang. Hal ini nampak pada tokoh Benjamin, yang cenderung pesimis dan pasrah akan kehidupannya yang akhirnya menyebabkan ia ingin mengakhiri hidupnya.
Dalam cerita ini, ada beberapa hal yang dapat diambil oleh para pembaca seperti meningkatkan tingkat kepedulian sesama makhluk hidup hingga harapan-harapan untuk hidup tanpa menyalahkan diri sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa manusia memang ditakdirkan untuk hidup satu sama lain, manusia pasti membutuhkan seseorang untuk menolongnya.
Buku ini juga cocok bagi para Grameds yang mungkin menyukai kisah cerita yang kompleks dan rumit yang dibalut dengan tema persahabatan. Jika para Grameds belum membaca karya dari Miranda Malonka, buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita dapat menjadi acuan untuk membaca dan mengikuti karya-karya lain dari Miranda Malonka.
Penutup
Buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita Karya Miranda Malonka ini dapat membuat para pembaca penasaran akan tiap halaman yang disuguhkan dalam buku ini. Buku ini juga dapat meningkatkan kepedulian antar manusia. Terutama bagi para Grameds yang menyukai buku-buku bergenre young adult, buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita Karya Miranda Malonka ini sangat cocok bagi Grameds yang ingin memulai membaca.
Itulah sedikit penjelasan dan review singkat tentang buku Awan-Awan di Atas Kepala Kita Karya Miranda Malonka. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan pemahaman lebih dalam terkait buku-buku yang bergenre young adult, sehingga para Grameds dapat mendapatkan wawasan yang berguna jikalau hendak membeli novel young adult. Apabila Grameds tertarik untuk membaca dan membeli buku ini, Grameds bisa membeli bukunya di gramedia.com.
Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku menarik dan berkualitas untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!
Penulis: Sabrina Gasella Ghaisani
Rekomendasi Novel Terkait
Young Adult: Departure
Awalnya seperti terlihat sederhana, Kai membantu Gifty untuk mengumpulkan poin-poin demi syarat kelulusan, tapi permasalahannya Gifty sudah terlambat satu tahun untuk mengumpulkan poin-poin, jadi di tahun keduanya harus bekerja keras mengumpulkan poin-poin.
Gifty sangat membenci Lei Han. Sejak menginjakkan kaki di Foshan, dia langsung menyusun rencana untuk menghancurkan hidup putra tunggal pemilik perusahaan software terbesar di Cina itu. Gifty sudah menyiapkan perangkap dengan matang, meski harus mengorbankan hal penting di hidupnya.
Lei Han selalu menjaga Gifty dari jauh. Melindungi gadis itu menjadi prioritasnya di sela-sela kegiatan kuliah dan bisnis yang baru dirintis. Akan tetapi, Gifty terlanjur berprasangka buruk terhadapnya.
Jika mereka berpikir untuk menjadi asisten Lai Han akan memudahkan mereka mencari-cari kelemahan Lai Han, karena mereka tidak akan menemukan itu.
Tapi yang terpenting. Hal apa yang membuat mereka bertiga menuntut Lai Han?
Young Adult: Memutar Ulang Waktu
“Jika kamu bisa kembali ke masa lalu dan mengubah sejarah hidupmu, apakah hidupmu sekarang akan berubah menjadi lebih baik?”
Shella sering berharap bisa memutar ulang waktu untuk memperbaiki pilihan-pilihan hidupnya dan mengubah keputusan-keputusannya. Hingga kesempatan itu datang… Seorang pria tua misterius mengatakan dia bisa mewujudkan keinginan Shella.
Ia kembali ke masa lalu.
Akhirnya Shella memutuskan mengubah hidupnya yang monoton, memperbaiki ekonomi keluarganya, dan menemukan kekasih yang tepat untuknya.
Tapi, apakah sesungguhnya Shella berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik? Atau justru semakin berantakan?
- Review Buku #Berhentidikamu
- Review Buku 1984
- Review Buku Bagaimana Manusia Berpikir
- Review Buku Bilang Begini Maksudnya Begitu
- Review Buku China Rich Girlfriend
- Review Buku Dilan 1991
- Review Buku Family Constellation Karya Meilinda Sutanto
- Review Buku Fantastic Beasts And Where To Find Them
- Review Buku Filosofi Montessori
- Review Buku Ghosting Writer
- Review Buku I Am Sarahza
- Review Buku Intover: Sebuah Novel Penggugat Jiwa
- Review Buku Menemukan Bahagia dalam Hal-Hal Kecil
- Review Buku Misty Falls
- Review Buku Orang Pertama Tunggal
- Review Buku Pelukis di Atas Awan
- Review Buku Puisi dan Bulu Kuduk
- Review Buku Ramuan Penangkal Kiamat
- Review Buku Sepotong Senja Untuk Pacarku
- Review Buku The Strangers In The Lifeboat
- Review Komik Arakawa Under The Bridge
- Review Komik Chainsaw Man
- Review Komik Dr. Stone: Kisah Si Jenius Senku
- Review Komik Immortal Butterfly: Dark Urban Legend
- Review Komik Sakamoto Days Karya Yuto Suzuki
- Review Novel A Midsummer Night’s Dream
- Review Novel Aku, Kamu, dan Hujan
- Review Novel Aku Tak Membenci Hujan
- Review Novel Antara Fajar dan Senja
- Review Novel Awan-Awan di Atas Kepala Kita
- Review Novel Bilangan Fu
- Review Novel Broken Clouds
- Review Novel Bungo Stray Dogs 3 - Kisah Rahasia Berdirinya Biro Detektif
- Review Novel Cerita Ade Karya
- Review Novel City Lite: My Younger Brother
- Review Novel Crazy Rich Asian
- Review Novel Dijodohin Karya Ariniimandasari
- Review Novel Dora Bruder Karya Patrick Modiano
- Review Novel Dua Belas Pasang Mata
- Review Novel Emerald Pieces
- Review Novel Fairham Island #1: Rahasia Masa Lalu
- Review Novel Fairham Island #2: Rahasia Masa Kini
- Review Novel Jeffrey Don’t Throw Me Away
- Review Novel Greyfriars Bobby
- Review Novel Kerudung Merah Kirmizi
- Review Novel Kitalah yang Ada di Sini Sekarang
- Review Novel Love Scenario Karya Cantika Zhr
- Review Novel Melacak Jejak
- Review Novel Midnight Prince
- Review Novel Mirai Karya Mamoru Hosoda
- Review Novel My Hottest Duda
- Review Novel Laiqa: Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu
- Review Novel Pan's Labyrinth
- Review Novel Pangeran Rayhaan
- Review Novel Paper Umbrella
- Review Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 3
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 4
- Review Novel Respati
- Review Novel Rainbirds Karya Clarissa Goenawan
- Review Novel Sehidup Sehati
- Review Novel Setan Setan Menggugat
- Review Novel Serangkai
- Review Novel Sketsa-Sketsa: Terima Kasih
- Review Novel Tangerine Green
- Review Novel Tangis di Rinai Gerimis
- Review Novel Tempurung Karya Oka Rusmini
- Review Novel The Borrowed (13.67)
- Review Novel The Confessions of The Sirens
- Review Novel The Good Daughter Karya Karin Slaughter
- Review Novel Untuk Dia yang Terlambat Gue Temukan
- Review Novel Ziarah (The Pilgrimage) Karya Paulo Coelho
- Review A Poem in My Mind
- Review Deep Water (Keheningan Fatal)
- Review Ospek Karya Ruth Hotmartua
- Review Petunjuk Menikmati Hidup dan Pekerjaan
- Review Rahasia-Rahasia Kecil Karya Anna Snoekstra
- Review Sadness & Other Things
- Secrets of Power Negotiating
- Review The Lucky Ones
- Unit 183 Karya Chikita