Poempm – Ketika kita tidak mampu bicara untuk mengekspresikan perasaan, masih ada cara lain untuk menyampaikan perasaan itu, yakni dengan menulis. Seberapa banyak orang menuangkan perasaan mereka dalam tulisan? Jawabannya barangkali kita semua pernah melakukannya.
Ada beberapa bentuk tulisan dalam mengekspresikan perasaan. Karena memang terkadang kita bisa lebih bebas mengeksplorasi apa yang kita rasakan dengan menulis. Seperti Putri Marino, seorang aktris tanah air yang mengungkapkan dan mengekspresikan perasaannya lewat kata-kata.
Berawal dari akun instagram pribadinya, Putri Marino sering membagikan momen-momen dalam kehidupannya dengan caption kata-kata puitis yang ia rangkai disertai hastag #PoemPM.
Table of Contents
Profil Singkat Putri Marino
Putri Marino, namanya mulai dikenal ketika ia menjadi host di acara televisi My Trip My Adventure. Kehadirannya dalam acara tersebut memberikan warna yang berbeda dengan karakternya yang kuat.
Pemilik nama lengkap Ni Luh Dharma Putri Marino ini dari di Denpasar, 4 Agustus 1993. Ia merupakan keturunan Italia dan Bali, sang ayah, bernama Francesco Marino menikah ibunya seorang perempuan Bali bernama Marianna Rupadmi.
Film pertamanya sejak ia menjadi presenter acara travelling adalah film “Posesif” pada tahun 2017 yang ia perankan bersama aktor tampan, Adipati Dolken. Berkat film debutnya tersebut, ia menyabet piala citra untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik mengalahkan aktris Adinia Wirasti hingga Dian Sastrowardoyo.
Pada 3 Maret 2018, Putri Marino menikah dengan aktor Indonesia, Chicco Jerikho dan dikaruniai anak pertama yang berjenis kelamin perempuan, Surinala Carolina Jarumulind, adalah nama yang diberikan Putri Marino dan Chicco Jerikho untuk putri pertamanya tersebut.
Karirnya di dunia hiburan membawa nama Putri Marino semakin naik dengan wajahnya yang selalu hadir di perfilm-an Indonesia. Berkat bakat aktingnya tersebut, ia sering memenangkan penghargaan karena kemampuannya dalam menyampaikan emosi serta penampilannya yang natural dalam setiap peran yang dimainkannya.
Putri Marino aktif di media sosial dan sering membagikan momen pribadinya serta dukungan terhadap berbagai isu sosial melalui akun instagramnya. Keaktifannya itulah yang membuat Putri Marino sering membagikan foto-foto indah lewat akun instagramnya.
Dalam suatu wawancara, ia mengaku bahwa sejak memainkan peran bersama Adipati Dolken dalam film “Posesif” membawanya memiliki hobi fotografi. Karena memang cukup sering lawan mainnya tersebut membawa kamera ke lokasi syuting. Foto-foto hasil jepretan Putri Marino itulah yang kemudian sering dipostingnya dengan kata-kata puitis sebagai caption untuk memperindahnya.
Perasaan Seperti Apa yang Ingin Putri Marino Sampaikan dalam Buku Poempm?
Lewat kegemarannya terhadap dunia fotografi dan perasaan yang Putri Marino tuangkan untuk setiap foto di postingannya yang kemudian hari ia membuat akun Instagram khusus dengan nama @poempm.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Akun @poempm diikuti oleh banyak followers dengan pengikut lebih dari 40 ribu. Nama akun tersebut yang menjadi buku pertama Putri Marino yang resmi dirilis pada 3 Desember 2019 oleh penerbit Bentang Pustaka. Akun tersebut juga aktif berinteraksi dengan followersnya. Putri Marino membagikan kata-kata puitis yang memiliki kedekatan dengan situasi followers tentang cerita kehidupannya.
Kata-kata yang Putri Marino buat tersebut kini bisa dinikmati dalam bentuk sebuah buku. Buku yang diberi judul Poempm itu mengungkapkan tentang rasa gembira hingga rasa sakit yang muncul di antara kehidupannya.
Melalui buku pertamanya ini, Putri Marino ingin membagikan potret kehidupannya yang terberkati berkat perannya menjadi seorang ibu dan dalam keluarga yang penuh kasih. Buku Poem PM berisi kumpulan perasaan Putri terhadap semesta.
Dalam bukunya, Putri Marino menggambarkan karakter manusia modern dan lika-liku yang dialaminya dalam hal perasaan. Tulisan demi tulisan akan menjelaskan bagaimana rasanya terjebak dalam tekanan hidup.
Ketika membaca buku Poem PM, pembaca akan digiring untuk mengarungi satu persatu tentang perasaan alami manusia. Jatuh cinta, rindu, patah hati hingga bangkit dari semua itu. Selain mengungkapkan isi hatinya, ia ingin buku ini menemani pembaca untuk bangkit dari emosi yang sedang menguasai.
Buku ini adalah perjalanan untuk menemukan kedamaian dalam diri sendiri. Dengan tulisan yang hangat, pembaca juga disuguhkan dengan ilustrasi yang menggambarkan sebuah rasa. Tersedia dengan hardcover buku ini tersedia secara eksklusif dalam 112 halaman.
Review Buku Poempm Karya Putri Marino
Buku Poempm yang menjadi karya perdana seorang aktris ternama Putri Marino merupakan buku yang hangat yang enak dibaca. Ia mencoba menuangkan keresahan yang dirasakannya dalam bentuk kata-kata.
Pembaca akan merasakan atmosfer tentang emosi manusia, seperti jatuh cinta, patah hati, dan kerinduan. Permainan kata yang disusun oleh pemeran Layangan Putus tersebut cenderung sederhana, sehingga sangat mudah dipahami dari kata per-katanya, sehingga rangkaian kalimat yang ditulis oleh Putri Marino dalam Poempm ini bisa jadi adalah perwakilan dari perasaan kita sendiri.
Kendati demikian, buku poempm ini tidak sedikit yang mencoba menuai komentar penuh kritik. Beberapa pembaca merasa bahwa tulisan Putri Marino ini terlalu “cringe” dan terkesan memiliki makna yang klise.
Penggunaan kata “semesta” dan “senja” yang berulang-ulang pun akan membuat pembaca bertanya-tanya apakah dua kata tersebut memiliki makna tersendiri dan ada hubungannya dengan Putri Marino?
Meskipun begitu, siapa saja memiliki hak untuk mengekspresikan perasaannya dengan bebas, terlebih lagi lewat tulisan. Seperti Putri Marino dalam buku “Poempm” yang masih bisa dinikmati oleh para pembaca sekalian. Buku ini pun bisa didapatkan di offline dan online store Gramedia.
Itulah review singkat buku Poepm karya Putri Marino. Seperti yang dijelaskan di atas, ketika membaca buku ini akan menyentuh perasaan pembaca, terlebih ketika kita menikmati senja. Nah, biar Grameds semakin yakin untuk menikmati senja dengan kumpulan kata, maka langsung dapatkan bukunya di gramedia.com, ya.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Melani Wulandari
Rekomendasi Buku Terkait
Bukan Buku Nikah Karya Ria Ricis
Bukan Buku Nikah adalah buku yang ditulis oleh Ria Ricis tentang kisah perjalanan cintanya yang penuh dengan lika-liku. Pembaca akan dibuat terkejut dan terpana dengan kisah cinta sang YouTuber perempuan tersebut.
Novel karya Ria Ricis ini juga mengajarkan pembaca untuk ikhlas dan menerima semua takdir yang ada padanya. Penuh dengan motivasi, karena Ricis ingin menyampaikan bahwa manusia itu memiliki Tuhannya dalam kehidupan sehingga tidak perlu merasa sendiri dalam menunggu jodoh tiba.
Catatan Kronik Karya Natasha Rizky
Catatan Kronik adalah buku yang ditulis oleh Natasha Rizky, seorang perempuan yang lahir pada 23 November 1993. Ia dikenal sebagai seorang aktris tanah air. Melalui bukunya ini, Natasha berharap dapat menjadi kawan dan pelengkap dengan untuk menemani kursi-kursi kronikmu.
Catatan Kronik adalah buku keduanya yang berisi tentang puisi kehidupan dan introspeksi diri, disertai dengan ilustrasi dan disampaikan dengan sederhana seperti jurnal dalam keseharian. Natasha mengungkapkan pembuatan Catatan Kronik ini seluruhnya hampir melibatkan dirinya bersama dengan keluarga dan para sahabatnya.
Buku Catatan Kronik ini merupakan buku kedua yang diluncurkan Natasha Rizky. Natasha Rizky mengaku sangat senang, tetapi sekaligus gugup. Buku ini berisi puisi tentang kehidupan dan introspeksi diri, ilustrasi, serta berbentuk jurnal untuk keseharian.
“Dalam proses pembuatan Catatan Kronik ini hampir seluruh isinya mengenai aku yang berhubungan langsung dengan mereka (keluarga dan sahabat),” – Natasha Rizky.
Butuh dua tahun bagi Natasha untuk mantap merilis buku yang diterbitkan Elex Media Komputindo bersama dengan YOI Books ini.
Rissa: Sebuah Pilihan Hidup Karya Larissa Chou
Mualaf perempuan bernama Larissa Chou ini menuangkan kisah tentang perjalanan hidup yang dilaluinya dalam menemukan arti hidup yang sebenarnya. Buku ini adalah karya pertama Larissa yang bercerita tentang pilihan hidupnya.
Perjalanannya bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang lebih paham tentang agama islam yang kemudian mengenalkan Rissa pada pria yang pernah menjadi suaminya. Ikuti kisah Rissa melewati sulitnya mengambil sebuah keputusan untuk hidupnya sendiri yang sangat bertentangan dengan keluarga dan lingkungan tempat dirinya tumbuh.
Ruang Tengah Ingatan Karya Prilly Latuconsina
Siapa yang tidak kenal dengan Prilly? Artis cantik berbakat ini menyapa penggemarnya lewat buku ketiganya ini yang berjudul “Ruang Tengah Ingatan” yang merupakan buku kumpulan puisi yang ia buat secara personal dan tidak pernah ditunjukkan kepada siapapun.
Buku ini hampir seluruh isinya adalah tentang kehidupan pribadi Prilly. Terdapat 56 tulisan Prilly yang bisa ditemukan di dalam buku ini yang bentuknya adalah puisi dan quote. Layaknya perjalanan hidup, buku ini merangkum kisah Prilly ketika ia bertemu dengan seseorang, lalu jatuh hati, hingga kebimbangan akan memutuskan sesuatu yang pada akhirnya berpisah.
Dear Tomorrow Karya Maudy Ayunda
Dear Tomorrow: Notes to My Future Self merupakan buku yang ditulis Maudy Ayunda. Perempuan yang dikenal dengan segudang bakat. Buku ini menceritakan perjuangan seorang Maudy Ayunda untuk mewujudkan impiannya. Seperti pendidikan, keluarga, ataupun karirnya.
Buku ini terbagi dalam empat bab, yakni Notes on Being Yourself, Notes on Dreams, Notes on Love, dan Notes on Mindsets. Buku ini pas sekali untuk dibaca bagi kamu yang sedang mencari motivasi untuk menggapai mimpi.
Rujukan:
- https://www.gramedia.com/blog/fakta-di-balik-buku-poempm-karya-putri-marino/
- https://www.gramedia.com/blog/putri-marino-akan-terbitkan-buku-poem-pm/
- Review Buku Aku Lala Padamu
- Review Buku Alasan untuk Tetap Hidup
- Review Buku Anak-Anak Tukang
- Review Buku Angsa dan Kelelawar
- Review Buku Beautiful Uncertainties
- Review Buku Belahan Jantungku
- Review Buku Berani Berubah Untuk Hidup Yang Lebih Baik
- Review Buku Chain of Iron
- Review Buku China’s Disruptors
- Review Buku Convenience Store Woman
- Review Buku Filosofi Teras
- Review Buku Hidup Sederhana: Hadir di Sini dan Saat Ini
- Review Buku In the Middle of Everything
- Review Buku Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Besar
- Review Buku Kakeibo
- Review Buku Kapan Nanti: Novel Terbaru Ziggy
- Review Buku Life as We Know It
- Review Buku Lord of The Darkwood
- Review Buku Marketing 4.0
- Review Buku Misteri Listerdale
- Review Buku Penjelajah Antariksa 7: Planet Biru
- Review Buku Pressure and Pleasure
- Review Buku Puisi Perihal Gendis
- Review Buku The Naked Traveler 8
- Review Buku Wabi Sabi
- Review Komik A Couple of Cuckoos
- Review Komik Blue Lock
- Review Komik Boruto
- Review Komik C.M.B.
- Review Komik Death Note
- Review Komik Fight Ippo
- Review Komik Haikyu!!
- Review Komik Love, Blob
- Review Komik Mashle
- Review Komik My Hero Academia
- Review Komik Q.E.D IFF
- Review Komik Ruler of The Land
- Review Komik Spy x Family
- Review Komik The King's Beast
- Review Komik Tomie Part 2 Karya Ito Junji
- Review Novel After All This Time Karya Ollyjayzee
- Review Novel Agaskar
- Review Novel Ayah dan Sirkus Pohon
- Review Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
- Review Novel Dari Aku yang Hampir Menyerah
- Review Novel Eknath
- Review Novel Enola Holmes #6: Kasus Perpisahan Gipsi
- Review Novel Fickle and Brittle
- Review Novel Ghosting Writer
- Review Novel Hingga Ujung Cakrawala
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Kipas Merah Muda Misterius
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes - Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Kuliner Aruna dan Lidahnya
- Review Novel Lebih Senyap dari Bisikan
- Review Novel Lelaki di Sudut Cafe
- Review Novel Mata dan Manusia Laut
- Review Novel Mata dan Nyala Api Purba
- Review Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
- Review Novel Pantai Pesisir
- Review Novel Pembunuhan di Teluk Pixy
- Review Novel Poempm
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 2: That Which Connects Souls
- Review Novel Pulang
- Review Novel Putri Cina
- Review Novel Rumah Hujan
- Review Novel Rewrite My Heart
- Review Novel Salju Pertama di New York
- Review Novel Saman
- Review Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Z
- Review Novel Series American Royals 1
- Review Novel Shine
- Review Novel Si Anak Savana
- Review Novel Solo Leveling 3
- Review Novel The Maltese Falcon
- Review Novel The Nightingale
- Review Buku The Taming of The Shrew
- Review Novel The Underling Purpose
- Review Novel Three Act Tragedy (Tragedi Tiga Babak)
- Review Novel White Fang
- Review Novel Yakumo The Abyss Of A Soul
- Review Cursed Bunny
- Review Srimenanti