in

Review Buku “Misteri Listerdale” Karya Agatha Christie

Penggemar novel dengan genre thriller, misteri, dan kriminal pasti tidak asing pada penulis legendaris asal Inggris bernama Agatha Christie. Penulis dengan nama asli Dame Agatha Mary Clarissa Christie dikenal sebagai The Queen of Crime, karena banyak novelnya yang bertema kriminal sukses menarik perhatian pembaca di seluruh dunia.

Agatha Christie lahir di Torquay tahun 1890, dia menjadi novelis terlaris sepanjang masa. Agatha terkenal karena telah menerbitkan 66 novel dengan tema detektif dan 14 koleksi cerita pendek. Buku-bukunya juga terjual lebih dari satu milyar eksemplar dalam bahasa Inggris serta satu milyar terjemahan. Agatha Christie juga dinobatkan sebagai penulis buku terlaris nomor 2 setelah William Shakespeare.

Pada bukunya yang berjudul The Mysterious Affair at Styles, Agatha Christie berhasil menciptakan karakter detektif yang melegenda bernama Hercule Poirot. Tokoh detektif tersebut hadir di beberapa sekuel novel kriminal karya Agatha Christie. Hercule Poirot diceritakan sebagai detektif asal Belgia yang memiliki bentuk tubuh kecil dengan kepala berbentuk seperti telur.

Selain Hercule Poirot, Agatha juga menciptakan karakter detektif lainnya bernama Miss Marple. Kisah mengenai dua karakter detektif tersebut telah sukses diangkat ke dalam film layar lebar, drama panggung, dan sandiwara radio.

Nama Agatha Christie masuk ke dalam jajaran penulis fenomenal untuk kategori novel dengan genre kriminal. Walaupun begitu Agatha tidak hanya menulis dalam bentuk novel saja, ada juga karya lainnya berupa kumpulan cerita pendek yang berjudul The Listerdale Mystery atau Misteri Listerdale.

Buku dengan total 308 halaman tersebut terbit pertama kali tahun 1934 di Inggris. Misteri Listerdale berisi 12 judul cerita pendek, masing-masing cerita memiliki petualangan berbeda-beda dan dilakukan oleh tokoh-tokoh yang terlibat dalam kasus kriminal.

Adapun kisah-kisah yang ditampilkan dalam buku yaitu misteri menghilangnya Lord Listerdale, kasus pembunuhan berencana di Pondok Philomel, pertemuan pria asing yang licik dengan seorang gadis di kereta, kasus orang-orang yang meninggal karena kecelakaan, teka-teki menghilangnya batu zamrud milik Rajah, dan kisah-kisah lainnya.

Buku ini semakin sukses karena kemunculan buku pertamanya dari cerita Philomel Cottage atau Pondok Philomel yang diangkat ke dalam sebuah drama dan dua film layar lebar. Cerita Philomel Cottage juga telah ditayangkan dua kali di siaran televisi Inggris.

Misteri Listerdale menjadi salah satu buku thriller-crime yang paling direkomendasikan, hal itu karena Agatha Christie berhasil mengemas cerita-cerita dalam buku ini berdasarkan kesan kriminal yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya. Lalu, bagaimana jalan cerita dari buku Misteri Listerdale? Yuk, kita simak sinopsisnya.

 

Sinopsis Buku Kumpulan Cerita Pendek “Misteri Listerdale” Karya Agatha Christie

Sumber: gramedia.com

Terdapat 12 judul cerita pendek dalam buku Misteri Listerdale, diantaranya yaitu Misteri Listerdale, Pondok Philomel, Gadis di Kereta Api, Nyanyikan Lagu Enam Pence, Kejantanan Edward Robinson, Kecelakaan, Jane Mencari Pekerjaan, Pesta Buah di Hari Minggu, Petualangan Mr. Eastwood, Bola Emas, Batu Zamrud Sang Rajah, dan Nyanyian Terakhir.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Masing-masing cerita dalam buku ini tidak saling berkaitan, tapi tetap memiliki genre yang sama dan menghadirkan kesan misteri dengan aksi kriminal tidak terduga. Nah, Grameds berikut sinopsis dua cerita pendek berjudul Misteri Listerdale dan Pondok Philomel.

 

Misteri Listerdale

Nyonya ST Vincent beserta dua anaknya bernama Barbara dan Rupert terpaksa harus mengosongkan rumah mewah milik keluarganya yang sudah ditinggali selama beberapa generasi. Setelah suaminya meninggal dunia, ST Vincent kini menjadi seorang aristokrat yang bangkrut. Mereka pun menyewa sebuah kamar kecil untuk ditinggali.

Sebelumnya, Barbara sempat pergi ke Mesir bersama dengan sepupunya yang bernama Amy. Perjalanan tersebut mempertemukan Barbara dengan Jim Masterton, seorang pemuda tampan dan berkelas. Mereka saling jatuh cinta dan sepakat untuk menjalin sebuah hubungan, tapi Jim belum mengetahui bahwa Barbara dan keluarganya sekarang telah jatuh miskin. Hal itu membuat ST Vincent gusar, mengingat kondisi keluarganya dan keluarga Jim yang jauh berbeda, tapi dia juga ingin sekali menikahkan putrinya dengan keluarga kaya.

ST Vincent ingin sekali memberikan kesan yang baik kepada Jim ketika bertamu nanti, tapi bukan dengan ruangan sempit yang sedang ditinggalinya ini. ST Vincent kemudian menemukan salah satu iklan penyewaan rumah di koran Morning Post. Lokasi rumah tersebut berada di Westminster dengan harga sewa yang sangat murah. Tanpa berpikir panjang ST Vincent pergi ke lokasi penyewaan untuk melihat kondisinya.

ST Vincent memutuskan untuk menyewa rumah yang ditemukannya di koran selama enam bulan. Ada beberapa hal janggal dalam rumah tersebut, karena kondisi rumahnya masih terlihat cukup baik, lengkap dengan perabotan yang indah, tapi disewakan dengan harga yang sangat murah. Terdapat juga tiga pelayan yang ditugaskan untuk merawat rumah itu sekaligus membantu keluarga ST Vincent.

Kecurigaan lainnya dirasakan oleh Rupert, karena ternyata rumah yang disewa oleh ibunya itu merupakan tanah milik Lord Listerdale yang dikabarkan menghilang secara misterius. Rupert berusaha menyelidiki teka-teki dari rumah tersebut untuk mengungkap keberadaan yang sebenarnya dari Lord Listerdale.

Hasil penyelidikan Rupert berakhir pada sebuah plot twist yang mengejutkan, bahwa selama ini Lord Listerdale menyamar menjadi seorang kepala pelayan di rumahnya sendiri. Lord Listerdale sengaja menyembunyikan identitasnya, karena sepanjangan hidupnya kini dia hanya ingin membantu orang-orang seperti ST Vincent.

 

Pondok Philomel

Alix terbiasa dengan hidup yang keras, bahkan sudah lima belas tahun dia menghidupi dirinya sendiri dengan menjadi seorang juru steno. Pekerjaannya tersebut membawa Alix bertemu dengan Dick Windyford, diam-diam Dick menaruh hati pada Alix. Sebenarnya Alix juga menyukai Dick, tapi romansa keduanya tidak berjalan dengan baik. Dick tidak pernah mengutarakan perasaanya pada Alix, karena Dick memiliki tanggungan lain yaitu adiknya dan kondisi keuangan yang membuatnya ragu untuk menjalin hubungan dengan Alix.

Kemudian, sepupu lama Alix meninggal dunia dan memberikan warisan yang cukup untuk Alix. Hal itu membuat Dick semakin ragu setelah melihat kondisi finansial Alix lebih baik dari pada dirinya. Alix tidak bisa lagi menunggu Dick, hingga dia memutuskan menikah dengan seorang laki-laki yang baru ditemuinya seminggu. Laki-laki itu bernama Gerald Martin, ia jatuh cinta pada Alix sejak pandangan pertama.

Dick sangat marah mendengar kabar pernikahan antara Alix dan Gerald, dia memperingati Alix dengan mengatakan bahwa Alix tidak tahu apa-apa tentang Gerald. Namun, Alix tetap memilih menikah dengan Gerald dan tinggal bersama dengan suaminya di Pondok Philomel.

Bayang-bayang Dick tetap hadir di tengah pernikahan Alix, bahkan setelah sebulan pernikahan jantung Alix masih berdetak kencang setelah Dick menelpon dan ingin mengunjunginya. Alix menolak kunjungan Dick, dia tidak bisa bertemu dengan Dick lagi. Tidak lama dari itu, Alix melihat tukang kebunnya yang bernama George, dia memilih untuk mengobrol dengan George.

Obrolan tersebut menimbulkan kecurigaan Alix terhadap Gerald, karena George mengatakan bahwa kemarin Gerald memberitahunya mengenai Alix yang akan pergi ke london, sedangkan Alix sangat membenci London. Kecurigaan lain muncul setelah Alix melihat catatan buku Gerald yang hanya bertuliskan “pukul 21:00”.

Sikap Gerald berubah setelah Alix menceritakan mengenai obrolannya bersama dengan George. Teka-teki mengenai suaminya pun terungkap setelah Alix menemukan fakta bahwa ternyata Gerald merupakan seorang pembunuh berantai bernama Charles Lemaitre. Alix yakin bahwa dirinya akan menjadi korban selanjutnya dari Gerald. Alix pun mengingat catatan buku Gerald mengenai pukul 21:00.

Alix mencoba melarikan diri, tapi usahanya selalu gagal. Gerald seolah tahu bahwa istrinya sudah mengetahui mengenai identitas aslinya. Alix kemudian berbohong pada Gerald dengan menceritakan bahwa dirinya adalah seorang pembunuh dan telah membunuh suami sebelumnya dengan menggunakan racun. Identitas antara Gerald dan Alix menimbulkan fakta lain yang tidak terduga.

Lalu, bagaimana kisah-kisah lainnya pada kumpulan Cerita Pendek Misteri Listerdale? Yuk, biar Grameds nggak penasaran lagi, langsung dapatkan bukunya di gramedia.com, ya.

 

Review Buku Kumpulan Cerita Pendek “Misteri Listerdale” Karya Agatha Christie

Pros & Cons

Pros
  • Memiliki jalan cerita yang tidak terduga.
  • Cocok untuk pembaca yang suka dengan genre kriminal.
  • Teka-teki yang ditampilkan dalam buku tidak monoton.
Cons
  • Beberapa kalimat tidak seirama dengan gaya bahasa pembaca Indonesia.

 

Agatha Christie sebagai The Queen of Crime berhasil membuktikan namanya melalui 12 kumpulan cerita pendek yang terbit dalam satu buku berjudul Misteri Listerdale. Judul buku tersebut diambil sesuai dengan kisah pertama yang diceritakan pada bab awal. Buku ini tidak hanya menampilkan sisi misteri saja, pembaca juga seolah diajak untuk ikut merangkai teka-teki dari kasus kriminal di masing-masing cerita.

Berbeda dengan karya-karya sebelumnya yang kerap menonjolkan peristiwa investigasi atau pembunuhan secara detail, Misteri Listerdale justru memberi kesan lain melalui jalan cerita yang tidak terduga. Walaupun unsur kriminal dalam buku ini tidak sekuat karya-karya Agatha Christie sebelumnya, pembaca tetap dapat menikmati seluruh ceritanya tanpa mengurangi ciri khas dari penulisan Agatha Christie.

Buku ini juga menawarkan kisah cinta di beberapa cerita, seperti pada judul Pondok Philomel. Cinta segitiga antara Alix, Dick, dan Gerald yang dibumbui dengan misteri mengenai identitas asli dari Gerald. Kisah cinta yang dihadirkan oleh Agatha berbeda dengan kisah cinta kebanyakan yang biasa ada di novel atau cerita pendek.

Cinta yang ditulis oleh Agatha merupakan cinta yang bertindak sebagai motif pembunuhan. Hal itu membuat cerita semakin menarik dan mendorong pembaca pada sebuah petualangan yang lebih seru.

Sebagai buku terjemahan, terdapat kalimat-kalimat yang tidak seirama dengan gaya bahasa sehari-hari yang biasa dipakai oleh pembaca. Meskipun begitu, kesan membaca cerita misteri dalam buku ini tetap sampai pada pembacanya. Jalan cerita dari masing-masing judul juga tidak terlalu rumit dan mudah untuk dipahami. Setelah membaca cerita pertama, pembaca akan semakin penasaran dengan cerita-cerita berikutnya.

 

Penutup

Misteri Listerdale karya Agatha Christie menjadi buku kumpulan cerita pendek fenomenal yang berhasil menarik perhatian pembaca, khususnya pembaca yang suka dengan genre misteri dan kriminal. Pada setiap judulnya menampilkan teka-teki baru yang membuat pembaca semakin penasaran dengan cerita-cerita berikutnya. Buku ini sangat cocok dibaca untuk kalangan usia remaja maupun dewasa.

Itulah ulasan buku kumpulan cerita pendek berjudul Misteri Listerdale karya Agatha Christie yang wajib dibaca. Apabila Grameds tertarik dengan kisah-kisah yang menceritakan tentang misteri-kriminal, seperti Misteri Listerdale, Grameds dapat membaca dan membelinya di Gramedia.com.

Penulis: Dwi Puji Lestari 

Sumber Artikel

  • Buku Misteri Listerdale karya Agatha Christie
  • https://ebooks.gramedia.com/id/buku/misteri-listerdale-listerdale-mystery
  • Artikel Gramedia: Daftar Novel Agatha Christie Terbaik yang Wajib Dibaca
  • https://www.gramedia.com/best-seller/novel-agatha-christie/
  • Profil Agatha Christie
  • https://gpu.id/author/34543/agatha-christie
  • Homepage Agatha Christie
  • https://www.agathachristie.com/en/search/results?q=the+listerdale+mystery&section=all

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy