Dari Aku Yang Hampir Menyerah – Apakah Grameds sedang mengalami puber dan masih dalam usia remaja? Ketika usia remaja, Grameds mungkin kesulitan menentukan apa yang harus dilakukan. Masa remaja, manusia banyak dihadapkan pada pilihan.
Contohnya seperti harus mengambil jurusan pendidikan apa, haruskah melanjutkan belajar di universitas atau bekerja. Di tengah pilihan-pilihan tersebut, remaja juga harus belajar dan patuh pada apa kata orang dewasa. Remaja banyak mengalami tekanan dan tantangan, apalagi usia yang dibilang tak lagi belia membuat seorang remaja berada di ambang-ambang. Bukan anak-anak dan saatnya berpikir dewasa, tetapi terlalu kecil untuk menjadi orang dewasa.
Bagi Grameds yang saat ini merasakan hal yang sama dengan Khoirul Trian, penulis dari buku Dari Aku yang Hampir Menyerah ini, baca buku ini untuk istirahat sejenak ketika belajar menjadi orang dewasa.
Table of Contents
Tentang Buku dan Sinopsis Dari Aku yang Hampir Menyerah
Judul Buku : Dari Aku yang Hampir Menyerah
Penulis Buku : KHOIRUL TRIAN
Jumlah Halaman : 164
Penerbit : Gradien Mediatama
Tanggal Terbit : 28 Apr 2022
Berat : 0.13 kg
ISBN : 9786022082200
Lebar : 13.0 cm
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Bahasa : Indonesia
Panjang : 19.0cm
Cerita tentang kehidupan pribadi seringkali menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menulis buku. Banyak kisah pribadi yang telah diangkat menjadi buku dan diterima dengan baik oleh pembaca. Kisah yang terbit dalam buku Dari Aku yang Hampir Menyerah adalah pengalaman yang juga dialami oleh Khoirul Trian, seorang penulis muda yang berasal dari Lampung.
Sebagai seorang pemuda yang tinggal di Kalianda, Lampung Selatan, Trian mengungkapkan bahwa buku yang ia tulis berasal dari pengalaman pribadinya sendiri. Trian mengungkapkan bahwa dirinya pernah berada pada titik terendah dalam hidupnya.
Beberapa kali ia merasa ingin menyerah dalam menghadapi kehidupan. Ia merasakan kegelisahan dan kekhawatiran yang mendalam. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuannya untuk berbagi dan menceritakan kegelisahan yang ia alami kepada orang lain.
Dikarenakan tidak bisa berbagi cerita dan perasaan yang ia alami, Trian kemudian menghimpun tulisannya mulai dari tahun 2018 hingga September 2021. Setelah dikumpulkan, tulisan-tulisan tersebut diperiksa oleh seorang editor dan ternyata dapat dirangkai menjadi sebuah buku karena dinilai memiliki banyak cerita menarik.
Pada bulan Januari 2022, proses pengolahan bukunya dimulai, termasuk penggabungan tulisan, pengeditan, dan sebagainya. Selama menjalani proses ini, satu-satunya kesulitan yang dihadapi oleh Trian adalah dalam mencocokkan pendapatnya dengan editor. Namun akhirnya, kesulitan tersebut dapat diatasi, dan bukunya siap untuk diterbitkan.
Lalu, tentang apa buku Dari Aku yang Hampir Menyerah ini?
Trian menyajikan narasi, semakin seseorang bertambah usia dan semakin dewasa, maka orang tersebut harus banyak mengejar hal-hal yang dianggap penting oleh kebanyakan orang.
Tetapi ketika sibuk mengejar hal-hal tersebut, ia juga harus merelakan beberapa hal. Merelakan dan mengejar suatu hal tentu lah bukan perjalanan yang mudah. Maka, tidak apa-apa jika terkadang merasa lelah dan ingin mengeluh.
Menangis ketika sedang merasa lelah atau berat menghadapi tantantangan hidup bukanlah suatu hal yang menyedihkan atau bahkan memalukan. Jadi, tidak apa-apa jika ingin menangis ketika merasa sedih.
Wah, menarik ya cerita yang disajikan oleh Trian dalam buku ini? Jika tertarik, simak lebih lanjut tentang buku pengembangan diri satu ini yang banyak memiliki quotes menarik.
Review Buku Dari Aku yang Hampir Menyerah
Hidup pada masa kini memang terkadang terasa cukup melelahkan. Ketika sedang mengejar impian, tak sekali atau dua kali pengalaman gagal dirasakan. Sedih ketika merasakan kegagalan ditambah dengan tuntutan dan cercaan dari orang sekitar.
Perasaan-perasaan ini mungkin sering menghantui beberapa dari kita yang merasa gagal mencapai apa yang diinginkan diri sendiri atau orang tua. Perasaan seperti ini rasanya semakin rumit ketika mendongak dan melihat ke atas.
Teman ini sudah bisa bekerja di perusahaan A, lainnya melanjutkan studi di Universitas bergengsi atau bahkan studi di luar negeri. Banyak orang memamerkan pencapaiannya di sosial media yang tak jarang ikut terlihat oleh mata.
Meskipun orang-orang tersebut tentu berhasil dengan kerja keras, mustahil rasanya tidak merasa iri dan sedih ketika melihat diri sendiri belum berhasil mencapai apapun dan pikiran ingin menyerah pun mulai terlintas. Namun, alih-alih putus asa hanya karena melihat pencapaian orang lain, kamu dan kita semua justru berlari semakin kencang dan berusaha mengejar mimpi selama ini.
Narasi tersebutlah yang kira-kira disampaikan oleh Khoirul Trian melalui buku ini. Dari deskripsi buku, dijelaskan bahwa Trian juga mengalami perasaan dan pengalaman yang sama. Dikarenakan ditulis dari pengalaman pribadi, buku ini terasa mewakili perasaan dari para pembacanya dan terasa dekat serta menyentuh perasaan terutama bagi pembaca yang memiliki pengalaman sama.
Buku ini tidak hanya berisi tentang kesulitan seseorang menggapai impian, tetapi juga menceritakan keadaan dari seorang remaja yang akan beranjak dewasa dan harus menerima tekanan serta tantangan.
Masa remaja adalah masa peralihan yang mungkin terasa sulit bagi sebagian orang. Banyak impian yang rupanya susah digapai dan tidak sesuai ekspektasi. Kenyataan dalam hidup rupanya tidak semudah bayangan selama ini.
Di tengah-tengah kesulitan tersebut, banyak orang yang ragu untuk berhenti karena merasa sudah terlalu jauh. Tetapi sangat lelah untuk melanjutkan perjalanan. Jadi, keputusan yang harus diambil satu-satunya adalah dengan bertahan.
Dalam buku ini, Trian menyertakan tokoh “Aku” yang mengalami serangkaian perjalanan kehidupan selama usia remaja hingga akhirnya dewasa dan bagaimana caranya memecahkan masalah dan berhenti bersikap putus asa.
Tokoh “Aku” dalam buku ini memiliki kehidupan yang tak mulus seperti tokoh utama drama romance, kehidupannya penuh tantangan dan berliku. Bukan hanya perjalanan mencapai impian, tetapi juga perjalanan mencari kebahagiaan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis. Trian melalui buku ini mengungkapkan pengalamannya bahwa selama proses beranjak dewasa, ia merasa semakin dewasa ada banyak kebohongan.
Kebohongan yang banyak dikatakan oleh orang dewasa banyak ia temui. Kebohongan yang dikatakan pada diri sendiri atau orang lain dan dianggap menjadi kewajaran. Kebohongan ini mungkin yang disebut sebagai white lies atau kebohongan putih yang diucapkan demi kebaikan.
Dalam peralihan dan proses belajar, Trian mengalami banyak kesulitan sama halnya dengan remaja pada umumnya. Kesulitan itu terus menumpuk di pundak dan tidak bisa ia ungkapkan. Ia mengatakan bahwa keinginan untuk berbagi keluh kesah itu selalu ada, tetapi ia dihantui ketakutan. Takut bahwa cerita keluh kesah pada orang lain justru akan membuat lukanya semakin dalam.
Karena hal tersebutlah, kesendirian merupakan temannya setiap malam. Sendirian dan kehidupan monoton yang membosankan digambarkan menjadi keseharian dari tokoh dalam buku ini.
Buku ini adalah buku pendek yang bisa selesai dibaca dalam satu kali duduk. Setiap cerita yang ada dalam buku ini disajikan dengan pemilihan diksi yang tepat dan puitis. Oleh karena itu, buku ini banyak memiliki quotes menarik tentang pengembangan diri.
Dari awal, buku ini memang terkesan sedikit melow. Banyak kesedihan, keraguan, putus asa dan lainnya. Dari sampulnya sendiri, buku ini memang memberikan vibes gloomy.
Seolah-olah tokoh yang ada dalam buku ini hanya mengalami kesedihan dan kesulitan saja. Karenanya, mungkin buku akan terasa sedikit melelahkan dibaca oleh orang-orang yang mudah terpengaruh.
Mungkin akan terasa berat karena perasaan lelah, sedih dan sulit itu akan ikut dirasakan oleh pembaca. Tetapi hal ini juga bisa menjadi sisi positif dari buku ini, karena Trian berhasil menyampaikan perasaannya dengan baik dalam buku.
Bukan hanya memiliki halaman yang sedikit, sehingga mudah diselesaikan, Trian banyak menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Ia juga banyak menggunakan majas untuk menyampaikan perasaannya.
Contohnya ketika ia mengatakan “Air matamu berhak untuk teriak, karena tuannya sudah terlalu lelah berjuang.”
Pros dan Cons Buku Dari Aku yang Hampir Menyerah
Dalam buku ini, Trian berhasil menyampaikan pengalamannya dengan baik dengan memilih diksi sederhana dan menyentuh. Meskipun sederhana dan pendek, tetapi buku ini banyak menyentuh para pembaca.
Melalui laman GoodRead, pembaca meninggalkan review baik tentang buku ini dan menyatakan bahwa apa yang dituliskan oleh Trian menyentuh dan menenangkan pikiran pembaca yang sedang ‘ruwet’.
Buku ini sangat mudah dipahami dan dapat diselesaikan dalam satu kali duduk saja, karena memiliki jumlah halaman yang sedikit.
Tak hanya itu, buku Dari Aku yang Hampir Menyerah juga menyertakan banyak quotes menarik yang bisa menggugah hati dan memberikan semangat untuk terus melanjutkan hidup dan berjuang menggapai impian.
Quotes-quotes dalam buku ini juga bisa dijadikan sebagai motivasi untuk Grameds dengan menuliskannya dan menempelkannya di dekat tempat belajar atau tempat tidur sebagai pengingat.
Melalui buku ini, Trian seolah menitipkan pesan bahwa ketika sedang merasa sedih atau lelah tidak apa-apa untuk berhenti sejenak, istirahat dan jika ingin menangis, maka menangislah.
Sayangnya, buku ini dinilai hanya cocok dibaca untuk rentang usia tertentu yaitu untuk anak-anak remaja, mungkin mulai dari SMP hingga SMA yang dalam masa peralihan. Karena cerita yang ada dalam buku ini sedikit kurang relate dengan pembaca yang sudah berusia matang atau dewasa.
Meskipun begitu, buku ini bagus untuk Grameds yang sedang membutuhkan banyak motivasi dan ingin membaca buku-buku pengembangan buku.
Nah, Grameds yang tertarik membaca buku Dari Aku yang Hampir Menyerah bisa membeli bukunya di gramedia.com!
Selain buku karya Khoirul Trian, gramedia.com juga menyediakan banyak buku pengembangan diri menarik lainnya seperti buku Nggak Apa-Apa Kalau Sedih Nangis Aja atau buku Lelah, Tapi Untuk Masa Depan.
Buku-buku pengembangan diri tersebut, hanya bisa Grameds beli melalui gramedia.com untuk mendapatkan buku dengan kualitas terbaik dan original karena gramedia.com adalah #SahabatTanpaBatas yang selalu menyediakan buku berkualitas!
Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
Sumber:
- https://www.goodreads.com/book/show/63110696-dari-aku-yang-hampir-menyerah
- https://www.qureta.com/post/resensi-buku-dari-aku-yang-hampir-menyerah
- Review Buku Aku Lala Padamu
- Review Buku Alasan untuk Tetap Hidup
- Review Buku Anak-Anak Tukang
- Review Buku Angsa dan Kelelawar
- Review Buku Beautiful Uncertainties
- Review Buku Belahan Jantungku
- Review Buku Berani Berubah Untuk Hidup Yang Lebih Baik
- Review Buku Chain of Iron
- Review Buku China’s Disruptors
- Review Buku Convenience Store Woman
- Review Buku Filosofi Teras
- Review Buku Hidup Sederhana: Hadir di Sini dan Saat Ini
- Review Buku In the Middle of Everything
- Review Buku Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Besar
- Review Buku Kakeibo
- Review Buku Kapan Nanti: Novel Terbaru Ziggy
- Review Buku Life as We Know It
- Review Buku Lord of The Darkwood
- Review Buku Marketing 4.0
- Review Buku Misteri Listerdale
- Review Buku Penjelajah Antariksa 7: Planet Biru
- Review Buku Pressure and Pleasure
- Review Buku Puisi Perihal Gendis
- Review Buku The Naked Traveler 8
- Review Buku Wabi Sabi
- Review Komik A Couple of Cuckoos
- Review Komik Blue Lock
- Review Komik Boruto
- Review Komik C.M.B.
- Review Komik Death Note
- Review Komik Fight Ippo
- Review Komik Haikyu!!
- Review Komik Love, Blob
- Review Komik Mashle
- Review Komik My Hero Academia
- Review Komik Q.E.D IFF
- Review Komik Ruler of The Land
- Review Komik Spy x Family
- Review Komik The King's Beast
- Review Komik Tomie Part 2 Karya Ito Junji
- Review Novel After All This Time Karya Ollyjayzee
- Review Novel Agaskar
- Review Novel Ayah dan Sirkus Pohon
- Review Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
- Review Novel Dari Aku yang Hampir Menyerah
- Review Novel Eknath
- Review Novel Enola Holmes #6: Kasus Perpisahan Gipsi
- Review Novel Fickle and Brittle
- Review Novel Ghosting Writer
- Review Novel Hingga Ujung Cakrawala
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Kipas Merah Muda Misterius
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes - Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Kuliner Aruna dan Lidahnya
- Review Novel Lebih Senyap dari Bisikan
- Review Novel Lelaki di Sudut Cafe
- Review Novel Mata dan Manusia Laut
- Review Novel Mata dan Nyala Api Purba
- Review Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
- Review Novel Pantai Pesisir
- Review Novel Pembunuhan di Teluk Pixy
- Review Novel Poempm
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 2: That Which Connects Souls
- Review Novel Pulang
- Review Novel Putri Cina
- Review Novel Rumah Hujan
- Review Novel Rewrite My Heart
- Review Novel Salju Pertama di New York
- Review Novel Saman
- Review Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Z
- Review Novel Series American Royals 1
- Review Novel Shine
- Review Novel Si Anak Savana
- Review Novel Solo Leveling 3
- Review Novel The Maltese Falcon
- Review Novel The Nightingale
- Review Buku The Taming of The Shrew
- Review Novel The Underling Purpose
- Review Novel Three Act Tragedy (Tragedi Tiga Babak)
- Review Novel White Fang
- Review Novel Yakumo The Abyss Of A Soul
- Review Cursed Bunny
- Review Srimenanti