Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House) – Kejahatan dengan alur yang tidak terduga menjadi kekuatan dari novel kriminal. Terlebih lagi, jika pelaku adalah seseorang yang tidak kita duga sebelumnya. Hal tersebut dapat ditemukan pada karya-karya milik Agatha Christie, seperti karyanya yang satu ini berjudul Buku Catatan Josephine.
Buku Catatan Josephine terbit pertama kali di Inggris tahun 1949. Buku ini merupakan novel kriminal karya Agatha Christie. Buku dengan judul asli Crooked House telah di diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, salah satunya yaitu bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 1986. Kemudian, dicetak kembali pada tahun 2009 dan 2018.
Hingga tahun 2017 novel ini menjadi satu-satunya karya Agatha Christie yang tidak diadaptasi ke dalam film layar lebar. Namun, pada tahun 2008 Radio BBC 4 mengadaptasi novel ini ke dalam sandiwara radio dan tayang selama 30 menit dalam empat episode mingguan.
Selanjutnya, pada tahun 2017 Sony Pictures berhasil menghidupkan kisah dalam novel Crooked House ke dalam film layar lebar yang disutradarai oleh Gilles Paquet-Brenner dan ditulis oleh Julian Followes serta Tim Rose Price. Film ini dibintangi sederet artis terkenal seperti Gillian Anderson, Glenn Close, dan Christina Hendricks.
Untuk mengetahui bagaimana gambaran kehidupan keluarga Leonides, film Crooked House wajib sekali ditonton, apalagi setelah membaca novelnya. Latar yang ditampilkan seperti rumah-rumah aristokrat Inggris dengan bangunan yang besar dan dinding bertabur lukisan mahal, ada juga padang rumput yang luas, serta beberapa menara yang menjulang tinggi. Penamaan Crooked House sendiri terinspirasi dari lagu rakyat abad 20 yang saat itu populer di Inggris berjudul There Was a Crooked Man.
Fakta lain yang menarik dari novel Buku Catatan Josephine atau Crooked House yaitu penerbit mencoba meyakinkan Agatha Christie untuk mengubah bagian akhir sebelum buku diterbitkan. Namun, Agatha menolak dan tetap mempertahankan bagian akhir cerita. Terbukti kini akhir yang mengejutkan dari novel Buku Catatan Josephine menjadi salah satu yang terbaik.
Table of Contents
Sinopsis Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
Charles Hayward, laki-laki berkebangsaan Inggris telah jatuh cinta pada cucu dari keluarga Aristide Leonides bernama Sophia Leonides. Charles mengenal Sophia saat dirinya bertugas di Mesir. Pada saat itu, Sophia menduduki jabatan sebagai administratif di salah satu kantor Departemen Luar Negeri.
Hubungan keduanya terjalin karena interaksi pekerjaan. Charles merasa Sophia adalah sosok wanita yang cerdas dan memiliki rasa humor tinggi. Tidak hanya Charles, diam-diam Sophia pun merasakan hal yang sama, hingga mereka memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan.
Charles sudah siap untuk melamar Sophia. Namun, niat baiknya itu harus tertunda dan terancam batal, karena Kakek Sophia yang bernama Aristide tewas secara mengejutkan. Sophia ingin mengungkap fakta mengenai pelaku pembunuhan Kakeknya. Sophia sangat yakin bahwa pelakunya adalah salah satu dari anggota keluarga Aristide. Charles akhirnya ikut membantu Sophia dengan menjadi pengamat di rumah keluarga Sophia.
Seluruh keluarga Leonides tinggal bersama di pondok besar milik Aristide Leonides, mulai dari keluarga Sophia yaitu Philip Leonides (ayahnya), Magda Leonides (ibunya), Eustace Leonides (adik Sophia), dan Josephine Leonides (adik bungsu Sophia). Ada juga adik dari istri pertama Aristide yang bernama Edith de Haviland. Setelah kakaknya meninggal, dia memiliki tanggung jawab untuk merawat anak-anak dari kakaknya.
Selanjutnya, ada Kakaknya Philip yang bernama Roger Leonides dan istrinya yang bernama Clemency Leonides. Aristide juga tinggal bersama dengan istri keduanya yang bernama Brenda Leonides.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Hasil autopsi menyatakan bahwa Aristide meninggal dunia karena racun eserine. Racun tersebut ditemukan dari suntikan insulin milik Aristide yang rutin diterimanya karena penyakit diabetes. Dugaan dari Inspektur ada seseorang yang menukar isi botol insulin dengan obat tetes mata (eserin), sehingga reaksinya menyebabkan Aristide meninggal dunia.
Semua anggota keluarga curiga pada istri kedua Aristide yaitu Brenda. Mereka menuduh Brenda telah sengaja menukar isi obat milik Aristide. Kecurigaan tersebut juga didukung dengan fakta bahwa ternyata Brenda telah berselingkuh dengan Laurence Brown, seorang pengajar Eustace dan Josephine. Walaupun awalnya Laurence menyangkal perselingkuhan tersebut, tapi Josephine menemukan surat-surat cinta milik Laurence dan Brenda.
Cerita semakin rumit karena ternyata semua anggota keluarga Leonides memiliki dendam pribadi masing-masing kepada Aristide, sehingga kecurigaan tidak hanya tertuju pada Brenda dan Laurence saja. Semua yang terlibat memiliki memiliki motif dan kesempatan yang sama untuk membunuh Aristide.
Charles tidak hanya bertugas mengawasi keluarga Sophia saja, dia juga bertugas menjaga Josephine kecil, karena Josephine memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan terobsesi pada cerita-cerita detektif. Sophia takut jika keingintahuan Josephine justru akan membahayakan dirinya sendiri. Hal yang ditakutkan oleh Sophia pun menjadi kenyataan, Josephine ditemukan tidak sadarkan diri di gudang. Terlihat juga kepalanya telah dipukul oleh sebuah benda tumpul.
Polisi sempat kewalahan untuk mencari pelaku kasus pembunuhan Aristide Leonides, hingga buku catatan milik Josephine mengungkap hal-hal tidak terduga. Apa dari isi buku itu? Mengapa buku catatan itu menjadi kunci penting untuk mengungkapkan kasus tersebut?
Review Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
Sumber: gramedia.com
“Buku ini salah satu favorit saya. Saya menyimpan dan menyiapkannya selama bertahun-tahun..” -Agatha Christie.
Bukan tanpa alasan Agatha menyebut jika Buku Catatan Josephine atau Crooked House menjadi salah satu novel favoritnya, karena novel ini menampilkan cerita yang tidak biasa. Ada banyak misteri yang terkandung dalam novel ini, mulai dari kematian Aristide yang mengejutkan, cara kematiannya, motif pembunuhan pelaku, hingga pelaku yang tidak terduga. Tidak heran Agatha dapat menobatkan novel ini menjadi karya terbaiknya.
Berbeda dengan kisah detektif yang ada pada karya-karya Agatha Christie sebelumnya dengan menampilkan sosok detektif legendaris seperti Hercule Poirot dan Miss Marple, Buku Catatan Josephine seolah memberi ruang pada pembaca untuk memecahkan misterinya sendiri. Bersama dengan tokoh utama yaitu Charles Hayward, pembaca ikut berpetualang mencari kebenarannya.
Seluruh peristiwa yang terjadi di keluarga Leonides diceritakan melalui sudut pandang orang pertama yaitu Charles Hayward. Agatha seolah memberikan gambaran keseluruhan cerita melalui POV Charles.
Kasus pembunuhan Aristide Leonides sebenarnya bukan sebuah kasus yang rumit, dia tewas karena seseorang telah menukar botol insulin miliknya dengan eserine (obat mata). Namun, jalan cerita yang dikemas oleh Agatha berhasil membuat tokoh-tokoh yang terlibat ikut dicurigai, karena masing-masing memiliki dendam kepada Aristide.
Agatha Christie kembali melibatkan orang-orang terdekat sebagai seseorang yang paling berbahaya, bahkan keluarga sekalipun. Setiap tokoh memiliki masalahnya sendiri dengan Aristide, sehingga memungkinkan untuk dapat menjadi motif dan latar belakang pembunuhan. Ketika proses interogasi masing-masing tokoh mengalami perkembangan karakter dan membuat pihak kepolisian kesulitan untuk mengumpulkan bukti. Semua anggota Leonides berpotensi untuk menjadi pelaku, tapi alibi yang dimiliki setiap orang pun sangat kuat.
Konflik yang ditampilkan dalam novel ini juga tidak hanya tentang kematian Aristide, terdapat surat wasiat Aristide yang tiba-tiba menghilang. Surat wasiat tersebut kemudian ditemukan dalam keadaan yang belum ditandatangani hingga membuat semua anggota keluarga kebingungan. Padahal sebelumnya, ada seorang saksi mata yang melihat jika surat wasiat sudah ditanda tangani oleh Aristide.
Sebenarnya, untuk versi Bahasa Indonesia sudah diberikan petunjuk untuk menjawab teka-teki kasus pembunuhan Aristide, karena judul novelnya yaitu Buku Catatan Josephine. Jadi buku catatan milik Josephine menjadi kunci untuk menjawab misteri kasus tewasnya Aristide. Catatan tersebut juga menampilkan fakta lain yang tidak terduga. Semua keluarga tidak merasa puas setelah mengetahui pelaku yang sebenarnya, justru ada rasa penyesalan dan sakit hati.
Agatha Christie menambahkan taburan romantis melalui kisah antara Charles dan Shopia, sehingga pembaca tidak akan melulu merasa tegang dengan misteri yang terjadi dalam novel. Buku Catatan Josephine menjadi novel yang terlihat sederhana, tapi ternyata memiliki jalan cerita yang rumit dengan bagian akhir yang tidak terduga. Sekali lagi, Agatha dapat membuktikan bahwa novel ini memang menjadi salah satu karya terbaiknya.
Kelebihan dan Kekurangan Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
Kasus pembunuhan Aristide sebenarnya cukup sederhana dibandingkan dengan kasus-kasus pembunuhan lain yang ada di novel-novel Agatha Christie sebelumnya. Aristide diceritakan mengidap penyakit diabetes. Oleh karena itu, metode yang digunakan oleh pelaku yaitu dengan menukar isi cairan insulin yang ada di botol dengan obat tetes mata yang mengandung eserin, sehingga Aristide tewas karena keracunan eserine.
Agatha Christie berhasil mengemas kasus dalam novel ini seolah tanpa detektif. Jadi penggunaan sudut pandang orang pertama dalam novel memberi keunggulan pada pembaca untuk ikut memecahkan misteri pada kasus tersebut. Penggunaan POV Charles juga memberikan kesan nyata kepada pembaca dan memudahkan pembaca untuk memahami isi ceritanya.
Josephine sebagai anak dibawah umur yang ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan kakeknya sendiri mengundang pro dan kontra. Beberapa pembaca merasa tidak senang menempatkan anak di bawah umur sebagai pelaku kejahatan, bahkan Josephine berhasil membohongi polisi dan semua anggota keluarganya. Namun, ada juga yang berpendapat jika hal tersebut merupakan keistimewaan dari novel ini. Kecerdasan Josephine mampu melampaui usianya dan pembaca tidak akan mengira jika anak-anak dapat menjadi seorang pelaku kejahatan. Agatha Christie ingin memberikan kejutan lainnya kepada para pembaca.
Penutup
“Barangkali pengarang bukanlah penilai terbaik bagi hasil karyanya sendiri. Akan tetapi, hampir semua orang menyukai Buku Catatan Josephine. Jadi, penilaian saya bahwa buku ini merupakan salah satu buku saya yang terbaik tidaklah keliru.” -Agatha Christie.
Berdasarkan komentar dari Agatha Christie sebagai pengarang dari Buku Catatan Josephine dapat diketahui bahwa Agatha tidak ragu untuk mengenalkan karyanya yang satu ini kepada seluruh pembaca. Hal itu telah dibuktikan bahwa novel ini tidak hanya menjadi favorit Agatha saja, melainkan juga favorit untuk semua pembaca novel misteri.
Buku ini cocok untuk Grameds yang senang dengan cerita-cerita bertema misteri, thriller, dan detektif. Jika Grameds penasaran ingin mengetahui kisah keseluruhan dari novel Buku Catatan Josephine, Grameds dapat membaca dan membelinya di gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Penulis: Dwi Puji Lestari
Sumber Artikel
- Novel Buku Catatan Josephine
- https://ebooks.gramedia.com/id/buku/buku-catatan-josephine-crooked-house-cu-cover-baru
- Artikel Homepage Agatha Christie (Stories: Crooked House)
- https://www.agathachristie.com/stories/crooked-house
- Artikel Homepage Agatha Christie (News: Book Of The Month Crooked House 2016)
- https://www.agathachristie.com/news/2016/book-of-the-month-crooked-house
- Artikel Homepage Agatha Christie (News: Book Of The Month Crooked House 2017)
- https://www.agathachristie.com/news/2017/book-of-the-month-crooked-house
- Artikel Homepage Agatha Christie (News: Crooked House Now Available Digitally In The US)
- https://www.agathachristie.com/news/2017/crooked-house-now-available-digitally-in-the-us
- Review Buku Aku Lala Padamu
- Review Buku Alasan untuk Tetap Hidup
- Review Buku Anak-Anak Tukang
- Review Buku Angsa dan Kelelawar
- Review Buku Beautiful Uncertainties
- Review Buku Belahan Jantungku
- Review Buku Berani Berubah Untuk Hidup Yang Lebih Baik
- Review Buku Chain of Iron
- Review Buku China’s Disruptors
- Review Buku Convenience Store Woman
- Review Buku Filosofi Teras
- Review Buku Hidup Sederhana: Hadir di Sini dan Saat Ini
- Review Buku In the Middle of Everything
- Review Buku Jangan Membuat Masalah Kecil Jadi Besar
- Review Buku Kakeibo
- Review Buku Kapan Nanti: Novel Terbaru Ziggy
- Review Buku Life as We Know It
- Review Buku Lord of The Darkwood
- Review Buku Marketing 4.0
- Review Buku Misteri Listerdale
- Review Buku Penjelajah Antariksa 7: Planet Biru
- Review Buku Pressure and Pleasure
- Review Buku Puisi Perihal Gendis
- Review Buku The Naked Traveler 8
- Review Buku Wabi Sabi
- Review Komik A Couple of Cuckoos
- Review Komik Blue Lock
- Review Komik Boruto
- Review Komik C.M.B.
- Review Komik Death Note
- Review Komik Fight Ippo
- Review Komik Haikyu!!
- Review Komik Love, Blob
- Review Komik Mashle
- Review Komik My Hero Academia
- Review Komik Q.E.D IFF
- Review Komik Ruler of The Land
- Review Komik Spy x Family
- Review Komik The King's Beast
- Review Komik Tomie Part 2 Karya Ito Junji
- Review Novel After All This Time Karya Ollyjayzee
- Review Novel Agaskar
- Review Novel Ayah dan Sirkus Pohon
- Review Novel Buku Catatan Josephine (Crooked House)
- Review Novel Dari Aku yang Hampir Menyerah
- Review Novel Eknath
- Review Novel Enola Holmes #6: Kasus Perpisahan Gipsi
- Review Novel Fickle and Brittle
- Review Novel Ghosting Writer
- Review Novel Hingga Ujung Cakrawala
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Kipas Merah Muda Misterius
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes - Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Kuliner Aruna dan Lidahnya
- Review Novel Lebih Senyap dari Bisikan
- Review Novel Lelaki di Sudut Cafe
- Review Novel Mata dan Manusia Laut
- Review Novel Mata dan Nyala Api Purba
- Review Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi
- Review Novel Pantai Pesisir
- Review Novel Pembunuhan di Teluk Pixy
- Review Novel Poempm
- Review Novel Psychic Detective Yakumo 2: That Which Connects Souls
- Review Novel Pulang
- Review Novel Putri Cina
- Review Novel Rumah Hujan
- Review Novel Rewrite My Heart
- Review Novel Salju Pertama di New York
- Review Novel Saman
- Review Novel Semua Ikan di Langit Karya Ziggy Z
- Review Novel Series American Royals 1
- Review Novel Shine
- Review Novel Si Anak Savana
- Review Novel Solo Leveling 3
- Review Novel The Maltese Falcon
- Review Novel The Nightingale
- Review Buku The Taming of The Shrew
- Review Novel The Underling Purpose
- Review Novel Three Act Tragedy (Tragedi Tiga Babak)
- Review Novel White Fang
- Review Novel Yakumo The Abyss Of A Soul
- Review Cursed Bunny
- Review Srimenanti