in

Review Cursed Bunny: 10 Cerita Pendek Tentang Horor

Cursed Bunny – Bagaimana rasanya membaca cerita horor yang dikemas dalam bentuk cerita pendek? Membaca kisah-kisah horor adalah tantangan tersendiri, karena semakin seram dan ngeri cerita akan semakin membuat penasaran untuk menyelesaikan cerita tersebut.

Cerita horor adalah bentuk hiburan populer yang selalu banyak peminatnya sepanjang sejarah. Cerita yang dirancang untuk menimbulkan perasaan takut, cemas, atau ketegangan pada pembacanya. Dengan menggunakan elemen-elemen menakutkan seperti hantu, misterius, atau supranatural, cerita horror memiliki tujuan utama untuk menciptakan sensasi dan emosi yang intens.

Sama seperti cerita-cerita genre lainnya, genre horor pun memiliki tujuan hiburan yang dapat juga digunakan sebagai media menyampaikan pesan atau menyindir isu-isu sosial. Cerita tentang horor terkenal dengan penggambaran ketakutan, ketidakadilan, atau bahkan menguak sisi tergelap manusia.

Salah satu cerita horor yang bisa kamu baca adalah karya Bora Chung, penulis perempuan asal Korea Selatan, yang mengemas rasa takut tersebut dengan sepuluh cerita pendek pada karyanya yang berjudul Cursed Bunny.

Cursed Bunny pertama kali terbit di Korea Selatan pada 2017 lalu, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Anton Hur, masuk ke dalam daftar cerita pendek Internasional Booker Prize 2022 bersama dengan lima karya sastra lain dari berbagai negara. Semenjak saat itu, Cursed Bunny banyak menarik perhatian.

Lalu, apakah Grameds sudah tahu jalan cerita dari buku Cursed Bunny? Atau masih penasaran dan ingin mendapatkannya? Nah, supaya kamu semakin yakin untuk mendapatkan buku Cursed Bunny, maka bisa simak review ini sampai akhir, ya.

 

Bora Chung, Penulis Horor yang Membuat Pembaca Ketagihan

Bora Chung, perempuan kelahiran 1976 di Seoul ini memiliki orang tua yang berprofesi sebagai dokter gigi. Chung menyelesaikan studi pascasarjananya di wilayah Rusia dan Eropa Timur, Universitas Yale. Kemudian, ia melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar PhD dalam literatur Slavia di Universitas Indiana. Chung juga adalah seorang aktivis sosial yang mengajar studi bahasa, sastra, dan fiksi ilmiah Rusia di Universitas Yonsei.

Bora Chung telah menulis tiga karya dalam bentuk novel dan tiga kumpulan cerita pendek. Pada tahun 1998, Chung mendapatkan penghargaan dengan memenangkan Hadiah Sastra Yonsei untuk cerpennya yang berjudul The Head. Ia juga menerima hadiah kedua di Digital Literature Awards pada tahun 2008 dan Gwacheon Science Center AF Awards pada tahun 2014.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Dan pada tahun 2022, melalui karyanya berupa kumpulan cerita pendek yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggri terpilih untuk Hadiah Buku Internasional. Buku tersebutlah yang membawa Bora Chung menjadi perhatian publik, sepuluh cerita pendek yang menggabungkan berbagai genre di dalam satu buku yang berjudul Cursed Bunny.

Cursed Bunny, yang menjadi salah satu karya terbarunya yang mendapat banyak perhatian dari berbagai negara memiliki proses kreatif yang beragam. Setiap cerita yang dibuat dalam buku tersebut menghadirkan kegelisahan dan kengerian yang tidak dapat dihindari.

Cursed Bunny merupakan luapan kegelisahan dan kemarahan Bora Chung pada berbagai kondisi dan kisah yang terjadi dalam kehidupan manusia yang ada di sekitarnya. Khususnya pada kasus-kasus ketidakadilan dan diskriminasi yang menyebabkan seseorang menjadi lemah dan hancur.

Pada mulanya, Chung menyodorkan lebih dari 40 cerita pendek karyanya pada penerbit. Dan sang penerbit hanya memilih sepuluh cerita pendek yang kemudian dimuat dalam buku berjudul Cursed Bunny.

Sinopsis Buku Cursed Bunny

Cursed Bunny karya Bora Chung menceritakan sepuluh kisah pendek mengerikan, buku ini berisi kisah kompilasi yang Chung tulis dalam rentang waktu sekitar 20 tahun ke belakang. Cerita yang paling tua di dalam buku Cursed Bunny ditulis pada tahun 1998 dan cerita paling baru ditulis pada tahun 2013.

Ketika melihat sampul buku Cursed Bunny, mungkin kamu akan bertanya-tanya apa yang terjadi pada kelinci tersebut? Ya, dalam versi terjemahan bahasa Indonesia, cerita pertama yang akan menyambutmu adalah cerpen pertama yang berjudul sama dengan buku ini.

Cursed Bunny adalah kisah tentang lampu berbentuk kelinci yang membawa kutukan bagi keluarga besar yang sedang menikmati masa kejayaan. Kutukan tersebut terjadi karena sifat tamak si pemimpin keluarga yang mencelakakan seseorang yang sangat berarti bagi si pembuat kutukan.

Si kelinci pembawa kutukan yang terlihat menggemaskan tersebut perlahan-lahan membawa kegilaan dengan menggerogoti satu demi satu anggota keluarga. Kesengsaraan dan kemalangan datang silih berganti dan menghancurkan kesenangan keluarga tersebut.

Lalu apa yang dilakukan sang pembuat kutukan ketika melihat keluarga yang dikutuknya hidup sengsara? Keluarga si pengusaha tamak yang kejatuhannya tak terelakkan. Kisah tak terduga pun akan ditemukan pada akhir cerita tersebut.

Satu percikan api yang menyebabkan keruntuhan besar. Siapa sangka ketika terlambat menyadari justru membawa malapetaka dahsyat yang tidak dapat dihentikan. Sifat tamak yang mendasari cerita pertama di dalam sepuluh cerita pendek Cursed Bunny, dan kamu akan mendapati kisah-kisah lain yang tentang ketamakan lain yang tak kalah ngeri.

Kisah-kisah yang disajikan oleh Bora Chung di dalam buku Cursed Bunny berangkat dari berbagai peristiwa yang terjadi di kehidupan nyata. Diceritakan lewat sudut pandang seorang perempuan yang terjebak dalam kultur patriarki di kehidupan modern masa kini yang pergerakannya sangat cepat.

Cerita lainnya masih tentang kehancuran sebuah keluarga yang dimulai akibat dari keserakahan sang ayah, saat bertemu dengan seekor rubah yang terperangkap di hutan. Ketika sang ayah telah membunuh si rubah, rubah tersebut justru berbicara dalam bahasa manusia dan meminta untuk dilepaskan. Saat itulah, bukannya darah yang keluar dari luka si rubah tetapi emas yang dilihat pria itu.

Suasana yang tak kalah mengganggu juga datang dari sebuah kepala yang tiba-tiba muncul dari dalam toilet seorang perempuan dan mengikuti ke manapun perempuan itu pergi. Lalu, tentang seorang guru wanita yang tiba-tiba berada di dalam mobil di tengah kegelapan yang tak tahu di mana.

Ada juga kisah tentang menstruasi, menceritakan tentang seorang mahasiswi yang sedang mengerjakan tesisnya namun memiliki siklus haid yang tidak biasa atau berantakan. Sampai akhirnya ia pergi menemui dokter untuk berkonsultasi dan berujung pada hasil darah yang ada di perut mahasiswi itu berupa janin. Kondisi tersebut yang mengharuskan si perempuan mencari ayah dari anaknya.

Sepuluh cerpen dalam buku Cursed Bunny karya Bora Chung ini masing-masing membawa genre yang beragam dan memiliki benang merah yang hampir sama. Lantas, bagaimana kisah-kisah dengan beragam genre tersebut dikemas dalam sebuah buku kumpulan cerpen dan mampu membuat pembaca bergidik ngeri?

 

Review Buku Cursed Bunny Karya Bora Chung

Pros & Cons

Pros
  • Berisi 10 kumpulan cerita pendek dengan genre yang berbeda sehingga pembaca tidak akan merasa bosan.
  • Penulis menggabungkan genre horor, fantasi, fiksi ilmiah, sampai genre surealisme.
  • Cerita horor yang diciptakan oleh Bora Chung berhasil membuat pembaca merasa ngeri dan ketagihan untuk tidak berhenti membacanya sampai kata terakhir.
Cons
  • Buku ini barangkali tidak cocok dengan pembaca yang benar-benar merasa terganggu dengan cerita horor, karena cerita horor yang disajikan dalam Cursed Bunny benar-benar mengerikan.

 

Bora Chung dalam menulis kumpulan cerpen Cursed Bunny, beberapa kali rupanya seperti menempatkan diri menjadi korban kejahatan. Chung jelas menginginkan para penjahat mati sehingga ia membuat latar kisah dengan detail berbeda dan dengan sudut pandang yang jelas-jelas ada di benak korban.

Cursed Bunny menjadi salah satu buku perwujudan keadilan yang diminta para korban yang semasa hidupnya tidak bisa berbuat apa-apa untuk membalas rasa sakit tersebut. Perempuan asal Korea Selatan tersebut menggabungkan genre horor, fantasi, fiksi ilmiah, sampai surealisme dalam cerita pendeknya yang sangat menghantui.

Melalui kemahiran dalam merangkai kisah, Cursed Bunny menjadi kumpulan fiksi yang mengejutkan, menyesakkan dada, dan membuat frustasi. Setiap kisah yang dibangun dalam kesepuluh cerita pendek tersebut dibangun berdasarkan beragam peristiwa nyata di negara tempat Chung tinggal.

Cursed Bunny tidak hanya menjadi cerita yang memberikan sensasi mengerikan, tetapi juga memberikan pelajaran dan menjadi cerita yang memikat. Rasa kesepian, balas dendam, kutukan, kesialan, dan tentunya tentang hantu berhasil membuat pembaca merasakan tujuan dari cerita horor yang menyajikan ketakutan dan kegelisahan.

Kejadian-kejadian aneh yang yang sebenarnya tidak pernah ada di dunia nyata, namun buku ini memiliki makna tersirat yang ingin disampaikan oleh Chung jika kejadian tersebut benar-benar terjadi. Penulis Cursed Bunny juga ingin menyampaikan bahwa sangat mengerikannya kapitalisme dan patriarki pada masyarakat masa kini.

Kumpulan cerpen ini juga berisi gagasan-gagasan dari sang penulis yang dimulai dari hal-hal yang dekat dengannya dan ditambah dengan imajinasi-imajinasi liar lainnya. Cursed Bunny adalah kompilasi kisah-kisah tentang para tokoh yang merasa kesepian yang bersumber dari kemarahan.

Cursed Bunny adalah buku kumpulan cerpen yang tidak boleh kamu lewatkan. Apalagi untuk kalian para pecinta horor, karena wajib sekali kamu merasakan sensasi mengerikan dari kesepuluh cerita horor karya Bora Chung ini.

Nah, jika Grameds ingin mendapatkan buku Cursed Bunny dan ingin merasakan kengerian yang ada di dalam buku ini, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

 

Penulis: Melani Wulandari

 

Rekomendasi Buku Terkait

13 Kisah Horor Kkn

 

Buku ini menyajikan 13 kisah horor yang terjadi pada masa KKN yang dialami oleh mahasiswa-mahasiswa. Terdapat kisah-kisah horor seperti Hantu Penyair, Jangan Main-Main di Auditorium, Mahasiswi Cantik Bergaun Merah di Kantin Kampus, Di Perpustakaan Itu Ada Pocong, dan lain-lainnya.

Buku ini akan menjadi bacaan dikala senggang untuk kamu yang menyukai cerita bergenre horor. Apalagi buku ini memuat cerita horor lokal, yang terkadang ceritanya bisa sampai ke dalam alam mimpi.

 

Kumpulan Kisah Hantu & Legenda Horor Korea

 

Dibalik gemerlap artis-artisnya yang menciptakan era baru di dunia, Korea Selatan ternyata menyimpan segudang misteri dan cerita-cerita horor yang berkembang di kalangan masyarakatnya. Sebagian masyarakat Korea Selatan rupanya masih percaya dengan keberadaan makhluk tak kasat mata, seperti hantu, monster, siluman, legenda, dan mitos.

Tentu saja, kepercayaan masyarakat Korea akan hal itu memunculkan segudang cerita horor yang cukup populer.

 

Rujukan:

  • https://www.gramedia.com/blog/review-buku-cursed-bunny-cerita-horor-bikin-ketagihan/
  • https://m.mediaindonesia.com/weekend/505438/amarah-bora-chung-dalam-cursed-bunny

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy