Bahasa Indonesia Sastra

15 Contoh Puisi Pendek dari Berbagai Tema dan Unsur Puisi

contoh puisi pendek berbagai tema
Written by Rahma Fiska

Contoh puisi pendek berbagai tema – Puisi menjadi salah satu jenis karya sastra yang cukup digemari banyak orang. Puisi juga dapat memikat hati para pembaca karena menggunakan kata-kata indah dengan makna. Jika kamu belum pernah membaca contoh puisi pendek berbagai tema, kamu mungkin akan kesulitan dalam membuat puisi yang indah.

Kata-kata yang digunakan di dalam puisi sendiri umumnya berbeda dengan kata-kata yang digunakan dalam cerita. Puisi juga tak membutuhkan banyak kata, lain halnya dengan cerpen atau novel yang membutuhkan banyak kata.

Puisi juga lebih banyak menggunakan bahasa konotasi (atau tidak sebenarnya). Keindahan puisi juga terbentuk melalui pilihan bahasa yang digunakannya. Sementara itu, cerita umumnya dinikmati berdasarkan kepada rangkaian peristiwa, konflik, dan banyak hal lainnya.

Untuk membuat puisi tidak harus panjang, tetapi bisa juga puisi pendek. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang contoh puisi pendek berbagai tema. Jadi, simak artikel ini sampai habis, ya.

Unsur-Unsur yang Ada di dalam Puisi

contoh puisi pendek berbagai tema

Sama seperti karya sastra pada umumnya, puisi juga memiliki unsur-unsur pembangun. Entah itu puisi panjang atau pendek, umumnya puisi mempunyai beberapa unsur berikut.

Diksi

Diksi sendiri secara sederhana dimaknai sebagai pilihan kata. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, puisi dibangun dengan kata-kata konotatif. Keindahan puisi kemudian akan muncul jika kita dapat memadukan kata-kata yang tak biasa tersebut menjadi sebuah puisi. Pilihan kata yang sesuai juga akan menghidupkan perasaan, situasi, serta kisah-kisah yang ada di dalam puisi. Meski terlihat gampang, penulis pemula umumnya cukup susah memilih kata saat membuat puisi.

Majas

Secara sederhana, majas merupakan gaya bahasa dengan makna serta kiasan. Majas juga dapat diartikan sebagai cara-cara melukiskan sesuatu dengan melalui kegiatan menyamakan sesuatu dan sesuatu yang lain. Majas yang banyak muncul dalam puisi sendiri diantaranya adalah majas perbandingan. Untuk membantu memahami apa itu majas, mari kita simak contoh puisi pendek berbagai tema berikut.

Di sepertiga malam,
Rintik hujan ini membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Namun Tiba-tiba, aku rindu bercerita kepada Tuhan

Dari potongan puisi di atas, baris kedua merupakan kalimat yang mengandung majas. Majas yang digunakan adalah majas personifikasi, yaitu majas yang menganggap bahwa benda yang bukan manusia memiliki sifat seperti manusia. Personifikasi juga menjadi salah satu jenis majas yang banyak digunakan dalam sebuah puisi. Selain personifikasi, masih terdapat banyak sekali jenis majas yang lainnya.

Citraan

Citraan sebagai sebuah imajinasi yang muncul saat membaca karya sastra. Pengarang umumnya akan menggunakan bahasa-bahasa yang mampu membangkitkan pengalaman imajinasi pembaca. Citraan ini juga berhubungan dengan penginderaan. Kata-kata yang digunakan biasanya memunculkan gambaran panca indera. Oleh karenanya, citraan dibagi menjadi citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perasaan serta citraan pengecap.

Gelap,
Belakangan, ini dunia bagaikan malam yang kelam sekali
Aku tidak dapat melihat warna dan tak bisa merasakan kilatan cahaya

Dari potongan contoh puisi pendek berbagai tema di atas, citraan terdominan yang muncul ialah citraan penglihatan. Baris pertama hingga ketiga menunjukkan citraan penglihatan, sementara pada baris keempat menunjukkan citraan perasaan.

Rima

Rima sebagai suatu pengulangan bunyi, baik yang ada di dalam larik puisi maupun pada akhir baris setiap puisi. Rima juga dapat menghadirkan keindahan tersendiri pada pembaca. Contoh puisi pendek berbagai tema yang menghadirkan rima diantaranya adalah:

Gelap,
Aku berupaya keras untuk terlelap
Namun, karena merindukanmu, aku kemudian ak bisa terlelap
Tanpamu, Aku kembali mengalami malam yang pengap

Unsur bunyi “ap” pada akhir baris puisi di atas adalah wujud dari Rima. Pengulangan bunyi ini umumnya menghadirkan keindahan tersendiri.

Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema

contoh puisi pendek berbagai tema

Sepertiga Malam

Sepertiga Malam
Di sepertiga malam itu,
Rintik-rintik hujan kemudian membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Tiba-tiba, aku merasa rindu sekali bercerita kepada Tuhan
Tuhan, Lelahku hari ini menghasilkan tangis kejar
Aku ingin bangkit,
Namun realita yang tak sesuai kemudian harap Kembali lagi menjatuhkanku
Tuhan, Aku kemudian selalu ingin menutup hari dengan tawa
Namun selalu ada kecewa yang mendera-dera
Haruskah aku untuk berpura-pura bahagia?
Di sepertiga malam, aku kembali mengaduh Tuhanku Maha Mendengar
Aku kemudian akan terus berdoa hingga Tuhan memberiku Rasa Bahagia

Tema dari contoh puisi “Sepertiga Malam” adalah ibadah. Pada puisi tersebut, penulis puisi ingin mengungkapkan bahwa ia ingin berdoa kepada Tuhan di sepertiga malam. Dalam hal ini, sepertiga malam merupakan waktu dini hari.

Tak Puas

Tak Puas…
Hutan telah mulai menguning
Sungai telah beracun limbah
Ikan-ikan mati tak bersisa
Makhluk binasa dan tak ada lagi pangan
Uang melimpah dan tak terhitung berapa jumlah
Mataku silau pada harta namun tak tahu apa bunganya

Puisi “Tak Puas” ini bertemakan tentang keserakahan yang dimiliki oleh manusia. Seorang manusia yang serakah bisa menyebabkan kondisi alam menjadi rusak, walaupun itu bisa menghasilkan uang yang banyak.

Anak Nakalku

Kemana saja kau hingga kotor wajahmu
Kesayanganku dengan wajah yang kotor
Aku mencarimu hingga ikut kotor
kemudian mencuci semua bajumu
aku menemukan permen karet di sepatumu
dan tahu itu permen karet
aku juga kamu bermain di tempat sampah
aduhh,, pusing rasanya,, melihat kamu
namun aku tak sanggup tidur tanpa kamu
anakku,
dan kesayanganku

Puisi “Anak Nakalku” bertemakan kasih sayang orang tua. Adapun cerita dari puisi ini tentang orang tua, yaitu ibu yang sangat mencintai anaknya walaupun sang anak sangat nakal.

Dunia Kini Minggu Pagi pun Merebak

Bagai daun kering yang berguguran
Tak henti-hentinya ia berguguran
Saat semuanya terlena dan berubah
Sekelompok manusia kemudian berencana yang mengubah
Yang salah kemudian menjadi seperti biasa
Yang aneh kemudian menjadi seperti wajar
Hati-hatilah sayang
Itulah duniaku, kini.

Puisi “Dunia Kini Minggu Pagi pun Merebak” memiliki tema perubahan yang terjadi pada manusia. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah perubahan sifat dan perilaku.

Bangku Di Teras Rumahku

Di kala senja melebur dan mengelabu
Di kala matahari kemudian sangat lelah dan tak mau lagi duduk berbincang
Kelebatan malam kemudian tidak lagi memberikan ultimatum dan ketakutan
Hingga jendela pun menjadi tertutup tak membuatku turut masuk
Kursi yang ada di teras kemudian teramat nyaman jika kau disebelahnya
Rasa sakit menjadi teramat berat hingga saat matahari tiba masih ingin ia terduduk
Aku telah beranjak
Mencoba mengeringkan luka serta berusaha merajut kembali
Tidak ada kamu dan matahari
Aku masih berlama di sana
Berteriak di dalam kerinduan kepada jiwa-jiwa yang telah pergi

Puisi “Bangku Di Teras Rumahku” memiliki tema kesedihan. Dari puisi ini menggambarkan seseorang yang sedang merasa sedih sambil menatap matahari dan ia bercerita tentang kerinduan yang sedang dialaminya.

contoh puisi pendek berbagai tema

Sumber: kly.akamaized.net

Menyerah

Aku kini harus menyerah
Sudah kucoba bertahan namun tak kuasa
Karenanya Aku harus menyerah
Besar harapanku untuk dapat bertahan namun hati tak dapat juga menerima
Aku ini harus menyerah
Rasa sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah dan bergelimang darah
Dan perasaanku menjadi porak-poranda
Aku menjadi harus menyerah
Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai disini,
aku menyerah.

Puisi “Menyerah” ini bisa dibilang memiliki tema yang sama dengan judulnya, yaitu menyerah. Ketika membaca puisi ini, kita akan mengetahui penulis puisi yang sudah mulai menyerah dan tidak bisa berharap karena hatinya sudah hancur dan perasaannya pun sulit untuk tumbuh kembali.

Sembahyang Rindu

Bahkan ombak ini menolak membawa rinduku kepadamu
Bersama angin kemudian disembahyangkan diri
Mentakbirkan daun serta rumput
Melambai-lambai jauh padamu
Gelora doa serta dzikir ombak
Mentasbihkan ia pasir-pasir
Menghampar ia sepanjang waktu
Kini baru kupahami
Rindu bertahun ku wirid di angin-angin malam
Belum sampai padamu
Seperti juga ombak pulang balik ke tepian
Hanya deru zikirku yang menjadi lantang
Seperti pekik pungguk yang memanggil bulan
Tangisku menjadi mengeris lengang
Menunggu-nunggu kau datang
Seperti kemudian menangkap bayang
Di pancaran cahayaMu yang cerlang

Puisi “Sembahyang Rindu” ini bertemakan tentang ibadah atau sembahyang. Penulis puisi menceritakan tentang keinginannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan hati yang tenang.

Sepi

Tersebab, Tak mungkin kita bersama
Maka aku selalu menuliskan syair-syair di hati
Dimanakah kehidupan dunia dapat diatur sesuai mauku
Lantas kamu dan aku menjadi kita
Hanya dapat memanggil ingatan untuk kemudian mengusir kesunyian
Tapi ia kemudian datang tak pernah sendirian
Selalu ia beserta kerinduan
Terbayang suatu hari tangan kita terkait
Terlelap-lelap bersama dibawah saku langit
Sepi ini kemudian selalu mengantarkanku padamu

Puisi “Sepi” memiliki tema tentang kesedihan yang di mana penulis ingin menceritakan tentang bahwa ia tak bisa bersama dengan seseorang yang dicintainya, sehingga merasa sepi. Untuk menghilangkan rasa sepi itu ia menuliskan puisi untuk seseorang yang dicintainya itu.

Aku Mencintaimu

Aku mampu bernarasi dan bercerita
Aku mampu berimaji dan mampu berpuisi
Menuangkan segala kata-kata di hati
Padamu aku sungguh mencintai
Luasnya benua kemudian tak seluas harapanku
Indahnya senja kemudian sama indahnya dengan puisiku
Aku lumpuh jika aku jadi kehilangan
Kehilangan segala urusan bait-bait
juga kehilangan cinta sepertimu

Puisi “Aku Mencintaimu” ini bisa dibilang menggunakan tema jatuh cinta. Penulis puisi merasa kalau dirinya akan merasa tidak berdaya apabila harus kehilangan seseorang dicintainya.

Bintang Untuk Sahabat

Malam sepi ini menarikku untuk keluar dari rumah.
Kupandangi Langit malam yang bertaburkan Bintang
tak terhitung jumlahnya
Andai aku seorang bidadari
Kuterbangkan aku dan sahabatku ke langit ketujuh
Kuraih bintang-bintang terindah,
dan kupersembahkan untuk ia sahabatku
yang selalu menemaniku.

Puisi dengan judul “Bintang Untuk Sahabat” bertemakan tentang persahabatan. Penulis ingin memberikan bintang untuk sahabatnya karena sudah bersama dengan dirinya dalam waktu yang cukup lama.

Di Koridor Sekolah

Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah kamu, bahwa Aku selalu tak percaya dengan semua ini
Setiap pulang sekolah aku kemudian selalu di sini
Karena di tempat ini, Di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, dan tertawa
Meskipun ragamu entah dimana
Dan jiwamu telah melayang-melayang
Tapi dalam hati serta pikiranku masih ada kau, sahabat

Puisi “Di Koridor Sekolah” bertemakan tentang persahabatan. Meskipun sama-sama bertemakan sahabat dengan puisi “Bintang Untuk Sahabat”, tetapi puisi “Di Koridor Sekolah” mengisahkan persahabatan yang berawal dari pertemuannya di sekolah.

Motivator Sejati

Sang sahabat utusan Tuhan
Ajakan serta nasihat yang engkau beri
Jadikanlah sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati
Kau beri penataran serta ciptakan solusi
dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
Semangat motivasi tak henti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas serta tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Jangan kau pergi
Dari kehidupan ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.

Puisi “Motivator Sejati” memiliki tema tentang motivasi. Pada puisi ini, penulis puisi ingin mengisahkan tentang sahabat yang menjadi motivator untuk dirinya agar bisa menjalani hidup yang penuh rintangan ini.

Penghianatan Sahabat

Kau hadir
Dalam suka serta dukaku
Di kala sedih kau ada
ku suka kau juga ada
Kau, sahabatku
Dulu…
Secercah tawamu yang indah kemudian selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua berubah
Hitam tak jadi putih kembali
Selama ini…
Kutahu benar sifat-sifatmu
Namun ku keliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu
Telah dibuat akan mata ini, Rasanya tak akan dapat kubedakan
dimana kebaikan asli dan mana yang palsu
Kau tusuk aku dari belakang dan beberkan kejelekanku
Sungguh tak ku sangka
Kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungkin hanya seperti itu saja arti sahabat bagimu.

Puisi dengan judul “Penghianatan Sahabat” memiliki tema yang berupa pengkhianatan. Pada puisi ini, penulis menceritakan tentang sahabatnya yang menyebarkan kejelekan dirinya kepada orang lain.

Menangislah Sobat

Tak dapat ungkap dengan kata apapun
Hal Ini memang sangat membosankan
Hal Ini begitu melelahkan
Bahkan, hal ini menjadi sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Ia membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa… itu benar sobat
Itu semua kemudian seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuhmu di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sungguh sangat menyedihkan..
Namun.. ingatlah sobat..
Kau tak sendiri, tak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu jika hatimu menjadi terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu kemudian akan membuatmu lebih baik

Puisi dengan judul “Menangislah Sobat” memiliki tema yang tidak jauh berbeda dengan judulnya, yaitu kesedihan. Puisi ini menceritakan seseorang yang sedang memperbolehkan sahabatnya untuk menangis agar hati dan pikirannya menjadi lebih baik.

Puisi-Puisi Doa Untuk Sahabat

Tuhan terimakasih ku katakan…
Kau hadirkan ia menjadi sahabatku…
Tuhan terimakasih….
Kau hadirkan ia menjadi terangku…
Sehingga tampak jelas kemana jalanku kemana aku ayunkan langkahku…
Berikanlah dia sinar cahaya-Mu dan tambahkan cantiknya
Berikanlah dia suaraMu dan tambahkan akal dan bijaknya
Berikanlah dia kekayaan-Mu dan tambahkan rezekinya
Berikanlah dia jalan-Mu dan bukakan jodohnya
Berikanlah dia nafasMu dan panjangkan umurnya
Dia yang semalam
Tersenyum di dalam mimpiku.

Puisi dengan judul “Puisi-Puisi Doa Untuk Sahabat” bertemakan tentang doa atau kebaikan. Pada puisi ini, penulis puisi digambarkan sedang berdoa untuk sahabatnya agar selalu diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini.

Buku-Buku Terkait

Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis

contoh puisi pendek berbagai tema

Kamu tidak suka teori tapi tetap ingin belajar menulis dan berpikir filosofis? Buku ini:

  • Mulai dari intuisi, baru beranjak pada abstraksi.
  • Dimulai dan diakhiri dengan latihan.
  • Memberi latihan berpikir filosofis dalam terapan di dalam cerita (karya sastra)
  • Cocok untuk menulis sebagai sarana menemukan dan mengaktualisasikan diri yang otentik.
  • Membuktikan bahwa kita bisa menulis tanpa harus punya ide yang jelas untuk mulai (sebab menulis justru merupakan proses penjernihan ide).

Menulis Dalam Kepala

contoh puisi pendek berbagai tema

Menulis dalam kepala (MDK) itulah cara menulis yang paling mudah untuk menulis cepat. Maksudnya menulis dengan cara menuangkan semua isi yang ada di dalam kepala. Editing nanti belakangan supaya tidak mengganggu aliran tulisan.

Ketika menulis buku ini, saya tahan duduk berjam-jam, saya tulis apa yang ada di kepala saya. Salah ketik dan lain-lain saya biarkan saja, sebelum kepala saya. Kalau ada istilah atau materi yang nggak tahu saya kasih titik titik. Setelah selesai tulisan lalu saya membaca literatur, mencari di google kalau ada bahan yang kurang. Tahap akhir baru revisi atau editing.

Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya

contoh puisi pendek berbagai tema

Menulis Kreatif Sastra dan Beberapa Model Pembelajarannya, terdiri dari 1 bab pendahuluan dan 3 bab berturut-turut membahas unsur dan model pembelajaran Penulisan puisi, cerpen dan naskah drama. Buku ini hadir untuk membawa guru dalam petualangan dan suasana belajar yang lebih mengedepankan aspek penggalian potensi diri. Guru tidak hanya bergelut dengan materi (teori) bahasa dan sastra. Guru diajak untuk memahami kegiatan belajar sastra Indonesia berdasarkan kehidupan sehari-hari. Guru akan lebih terasah untuk menggali potensi menulis sastra siswa dengan suasana belajar yang menyenangkan.

Andri Wicaksono, M.Pd, lulus sarjana dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta dan magister dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Kini ia adalah dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Bandar Lampung, Indonesia.

Menulis Kreatif Panduan Penulisan Ilmiah

https://www.gramedia.com/products/conf-menulis-kreatif-sastra-dan-beberapa-model-pembelajarannya?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Buku ini sengaja disusun sebagai kontribusi dalam merayakan iklim akademis di lingkungan kampus, terutama di kalangan mahasiswa. Serempak, buku ini juga dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan menulis ilmiah di kalangan mahasiswa.

Untuk mencapai kedua maksud ini, buku ini dilengkapi dengan contoh sebagai simulasi yang mempermudah mahasiswa memahami sekaligus mempraktikkan penulisan ilmiah. Sebagai proses kreatif, penulisan ilmiah menuntut kreativitas mahasiswa. Membaca buku ini saja tidak cukup. Mahasiswa perlu membaca banyak literatur dan media massa agar memiliki perspektif kuat dalam penulisan.

Novel Aku Menulis Maka Aku Ada

https://www.gramedia.com/products/aku-menulis-maka-aku-ada?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Menulis itu bukan cuma sulit, tapi sulit sekali. Ada juga yang bilang, menulis itu gampang. Bahkan, gampang sekali. Buku ini tidak membenturkan dua pendapat itu. Tapi, memaparkan perihal “menulis itu membaca berulang-ulang”.

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 1986, Kang Maman pun membuka rahasia sederhana “mengail 100 ide dalam sehari”. Bukan omong kosong, 24 buku tercipta dalam 8 tahun adalah salah satu buktinya. Belum terhitung karya tulisnya yang tertuang di berbagai media, dialihwahanakan menjadi lirik lagu, acara radio dan televisi berbagai genre, pertunjukan panggung, dan ratusan film pendek melalui festival film pendek yang diadakan Gramedia dan belasan karya akhir mahasiswa institut seni di Yogyakarta.

Bagi Kang Maman, “Menulis itu mengasyikkan, menghasilkan dan membahagiakan.” Ia bagikan hal itu di buku ini, agar semua orang bisa menulis dan berbahagia.

Itulah beberapa contoh puisi pendek berbagai tema. Setelah mengetahui contoh-contoh puisi di atas, apakah kamu mulai tertarik untuk membuat puisi?

Puisi selalu identik dengan kreativitas dan juga sastra. Jika kamu ingin mencari buku tentang sastra dan menulis kreatif, maka bisa menemukannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Baca juga:

Apa saja unsur-unsur dalam puisi?

1. Diksi 2. Majas 3. Citraan 4. Rima

Apa yang dimaksud dengan puisi?

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra