Sastra

Plot Twist: Pengertian, Fungsi, dan Tips Membuat Plot Twist dalam Cerita

Written by Rahma Fiska

Setiap cerita baik berupa tuturan, film, ataupun tulis memiliki efek kejut. Tujuannya untuk membuat pembaca semakin penasaran dengan kelanjutan cerita. Efek kejut bisa ditampilkan melalui alur yang tiba-tiba berubah atau kita biasa menyebutnya plot twist.

Hal tersebut tidak jarang membuat pembaca atau penonton menjadi kesal. Karena bayangan alur di kepalanya tiba-tiba berubah dan buyar. Mereka harus menerima dengan lapang dada dengan alur yang dibuat oleh penulis.

Lalu, sebenanrnya apa itu plot twist? Grameds dapat menemukan jawabannya pada paparan di bawah ini.

Pengertian dan Fungsi Plot Twist

Plot twist merupakan perubahan alur cerita dalam cerpen, film, drama, sinetron, novel, atau bentuk ceita lainnya. Perubahan tersebut biasanya bertolak belakang dengan cerita yang digambarkan penulis pada awal cerita. Perubahan ini biasanya membuat pembaca, pendengar, atau penonton tercengang dan merasa kecewa.

Plot twist juga diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan satu atau beberapa bagian dari struktur piramida plot, mengubah arah cerita, atau menghentikan perkembangan cerita. Ia juga bisa dipahami sebagai penyimpangan dari alur cerita yang diharapkan.

Adapun fungsi dari diterapkannya plot twist dalam cerita agar pembaca, penonton, atau pendengar tidak mudah menebak alur kisah yang disajikan. Dengan adanya plot twist, harapannya pembaca, pendengar, atau penonton menjadi terus penasaran. Sehingga, mengikuti jalan cerita sampai akhir. Ia juga berfungsi untuk mengurai kebosanan pembaca, pendengar, atau penonton dalam mengikuti jalan cerita. Sehingga, tidak akan mengganti bacaan atau tontonan sebelum cerita berakhir.

Tidak jarang penambahan plot twist malah membuat jalan cerita aneh dan terkesan tidak logis. Hal ini dapat terjadi ketika penambahan plot twist tidak dibarengi dengan transisi yang halus. Atau tiba-tiba terjadi perubahan dan logika alurnya tidak diperhatikan atau menjadi kacau.

Grameds dapat membaca novel Laut Bercerita untuk menemukan banyak manuver alur atau plot twist. Saat ini, Laut Bercerita sedang cetak ulang dengan hardcover. Grameds dapat memperolehnya di toko buku terdekat atau klik sampul buku atau kolom “beli sekarang” di bawah ini.

Laut Bercerita

Jenis-Jenis Plot Twist

Plot twist diklasifikasikan berdasarkan letaknya dalam cerita di antaranya sebagai berikut.

1. Plot Twist Klasik

Plot twist klasik merupakan jenis perubahan alur yang telah dilibatkan atau diperlihatkan di awal atau sepanjang cerita. Ia telah disebutkan atau diprediksi sejak awal cerita, tetapi dibuat seolah tidak mudah ditangkap dan disadari oleh pembaca, penonton, atau pendengar.

Peluang keberhasilan twist jenis ini bergantung dengan perencanaan yang cermat serta eksekusi yang tepat dan jelas. Ia akan muncul kembali di akhir cerita dengan memperjelas maksud dari plot twist yang dibuat oleh penulis atau produser film.

Umumnya, pembaca, pendengar, atau penonton akan mengetahui karakter asli dari tokoh yang sedang diceritakan. Mereka akan menyadari inti dari kisah yang diceritakan. Hal tersebut yang membuat pembaca, pendengar, atau penonton akan terus mengikuti alur cerita dapat memastikan atau menduga alur twist yang dimaksud penulis sejak awal.

2. Plot Twist Tengah

Plot twist tengah merupakan jenis perubahan alur yang diletakkan di tegah-tengah cerita. Perannya hanya mengubah arah atau perspektif plot karena ia dilibatkan dalam struktur cerita. Umumnya, penulis akan menyajikan alur dan sifat tokoh yang cukup terpercaya.

Pengaturan tokoh yang seperti itu akan membuat pembaca percaya dengan alur dan sifat tokoh yang dikonstruksikan oleh penulis. Namun, di tengaj-tengah cerita, pembaca, pendengar, atau penonton akan menyadari bahwa selama ini karakter tokoh yang dipikirkan berubah atau bertolak dengan apa yang dipikirkan selama proses membaca, mendengar, atau menonton cerita. Jenis plot twist ini banyak digunakan oleh penulis untuk membuat kisah cerita semakin menarik dan seru.

3. Plot Twist Ganda

Plot twist ganda biasanya muncul sebanyak dua kali dalam alur. Pembaca, pendengar, atau penonton biasanya akan paham dan mulai menebak arah cerita. Namun, alur tersebut hanya akan mengarahkan mereka ke twist yang kedua.

Plot twist jenis ini lebih sulit dieksekusi karena harus menghubungan antara dua twist yang saling bertolak belakang. Namun, hal ini cukup efektif untuk memperdaya pembaca, pendengar, atau penonton dalam menebak alur cerita.

Melansir dari lama Penerbitdeepublish.com, berikut beberapa jenis plot twist.

1. Anagnorisis atau Pengungkapan

Plot twist jenis anagnorisis mengarahkan pembaca untuk merasa ragu dan akhiirnya menimbulkan atau memunculkan pertanyaan. Umumnya, teknik ini akan menyebabkan adanya perubahan dari alur. Teknik ini juga memungkinkan karakter atau tokoh untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terduga sebelumnya.

2. Discovery

Discovery merupakan ragam plot yang berputar dari cerita sebelumnya. Misalnya, tokoh protagonis dalam cerita telah menemukan fakta yang mengejutkan dan tidak pernah diduga sebelumnya.

Biasanya, teknik penyampaian ini disertai dengan gaya bahasa persuasif. Ia akan menggiring penonton, pendengar, atau pembaca untuk menyepakati pendapat dari karakter utama yang ada dalam cerita tersebut.

3. Unreliable Narrator

Unreliable narrator merupakan teknik membuat plot twist dengan memanipulasi cerita sehingga pembaca akan tersesat dalam alur cerita. Teknik ini digunakan untuk membuat pembaca, pendengar, atau penonton untuk terus menebak-nebak jalan cerita. Sehingga, harapannya pembaca akan mengikuti cerita sampai akhir.

4. Non-linear Narrative

Non-linear narrative menerapkan prinsip menyajikan cerita secara acak atau tidak berurutan sesuai dengan kronologi. Tujuannya agar pembaca menyatukan berbagai kepingan yang hilang secara mandiri.

Biasanya pembaca, pendengar, atau penonton akan mengaitkan secara mandiri kepingan-kepingan tersebut sehingga dapat memahami dan mengerti isi cerita. Biasanya twist akan muncul ketika semua kepingan telah dikumpulkan sampai mencapai klimaks.

Grameds juga dapat menemukan banyak plot twist pada buku Cantik itu Luka. Grameds dapat memperolehnya melalui toko buku atau dengan mengklik sampul buku atau kolom “beli sekarang” di bawah ini.

Cantik Itu Luka (edisi 20 Tahun)

5. Deus ex Machina

Deus ex Machina memunculkan twist dengan menghadirkan karakter, kemampuan, alat baru, atau peristiwa yang mampu menyelesaikan berbagai masalah yang seolah-olah tidak bisa dipecahkan secara tiba-tiba. Penonton, pembaca, atau pendengar akan terkejut karena tiba-tiba masalah selesai dan terpecahkan dengan cara yang tidak pernah disangka sebelumnya.

Jenis twist ini juga dapat menceritakan masalah yang sebenarnya tidak dapat diselesaikan dari awal hingga akhir. Namun, ternyata dapat diselesaikan di akhir oleh satu karakter dengan cara yang tidak terduga dan diselesaikan dengan mudah.

6. Red Herring

Red hiring merupakan jenis pengubahan alur cerita dengan mengalihkan perhatian penonton. Caranya dengan menyesatkan audien. Ia biasanya memberikan petunjuk yang salah di awal cerita agar penonton, pembaca, atau pendengar terkecoh.

7. Chekhov’s Gun

Chekov’s Gun menekankan pada tokoh, karakter, atau objek yang dianggap tidak berguna di awal cerita. Namun, ia sebenarnya berperan penting dalam cerita. Misalnya mampu menyelesaikan masalah, dalang dari sebuah peristiwa, dan sebagainya.

Cara Membuat Plot Twist

Grameds dapat mencoba membuat alur cerita plot twist dengan beberapa tips dari penerbitdeepublisg.com berikut ini.

1. Bunuh Karakter yang Terlihat Penting

Biasanya pembaca, penonton, atau pendengar akan menganggap satu atau lebih tokoh penting dalam sebuah cerita. Maka penulis dapat membuat plot twist dengan membuat tokoh tersebut terlihat penting sampai 1/5 bagian.

Kemudian berikan atau ciptakan peristiwa yang tidak terduga, misalnya tokoh tersebut mati, masuk penjara, atau tidak berdaya lagi. Sehingga, penonton, pembaca, atau pendengar akan penasaran karena salah memprediksi tokoh tersebut sebagai tokoh utama, tetapi kenyataannya ia bukan tokoh utama yang sebenarnya.

2. Biarkan Karakter dalam Cerita Menemukan Alur Cerita Secara Organik

Teknik ini dapat menjadi altermatif dalam menuliskan cerita daripada menggunakan teknik narasi. Misalnya membuat satu tokoh mengungkapkan fakta bahwa dia bukan orang yang selama ini diduga atau diprediksi audien menyandang satu karakter tertntu.

Penulis juga dapat membuat tokoh yang dianggap telah mati ternayat masih hidup dan terus memantau jalannya cerita. Ia akan dimunculkan pada waktu-waktu yang dianggap realistis dan tidak terkesan tiba-tiba atau fantasi.

3. Tinggalkan Karakter yang Terlihat Minor

Teknik ini menekankan pada karakter tokoh yang tidak dianggap penting. Namun, ternyata sangat berperan atau mengambil kendali pada jalannya cerota. Misalnya, satu tokoh yang tidak dianggap penting, tetapi ternyata ia yang memegang rahasia atau menjadi kunci dari alur cerita.

4. Ciptakan Kejadian Besar untuk Mengakhiri Twist

Teknik ini menekankan pada penciptaan kejadian besar dan tidak terduga di akhir alur cerita. Misalnya buatlah alur cerita yang tidak menyelesaikan klimaks atau akhir cerita saat itu juga. Namun, buatlah cerita tersebut memiliki konsekuensi ke depan karena masalah tersebut akan diselesaikan oleh tokoh protagonis.

Dengan begitu, cerita akan menjadi semakin menarik. Lalu, penonton, pembaca, atau pendengar akan mengikuti cerita sampai akhir dan tidak merasa bosan.

5. Pastikan Menciptakan Alur Cerita yang Berhasil

Alur cerita harus dirancang dengan matang sehingga ketika eksekusi berlangsung akan menghasilkan alur yang jelas dan menarik perhatian pembaca, penonton, atau pendengar. Akan lebih baik jika mempersiapkan rencana cadangan sebagai antisipasi ketika dirasa alur yang telah ditulis tidak cocok atau kurang.

Alur yang terlihat acak tanpa ada stau penghubung akan membuat pembaca kesulitan mengikuti jalan cerita. Hal ini juga menjadikan karya yang dihasilkan termasuk dalam karya cacat.

Plot Twist dalam Novel dan Film

Berikut contoh plot twist dalam novel dan film.

1. Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karya Buya Hamka menceritakan sepasang kekasih yang saling mencinta. Namun, harus terpaksa tidak bersatu karena Hayati dijodohkan dengan seseorang yang lebih kaya, bermartabat, berbangsa, dan dari keluarga terpandang daripada Zainuddin.

Pembaca tentu akan mengira mereka akan meninggal bersama di kapal layaknya film Titanic. Meninggal, tenggelam dengan cinta kasih keduanya. Namun, siapa sangka, mereka justru tidak bersatu. Lalu, Hayati meninggal dalam perjalanan dari Surabaya ke Padang. Ia tenggelam.

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck menjadi salah satu novel yang memiliki banyak plot twist. Jika Grameds penasaran dengan isinya. Grameds dapat membeli bukunya dengan mengklik sampul buku atau kolom “beli sekarang” di bawah ini.

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

2. Dalam Novel Cantik itu Luka

Novel Cantik itu Luka membuat pembaca kesulitan menentukan tokoh utama dalam novel. Rasa-rasanya semua tokoh memiliki peran. Dewi Ayu sebagai pelacur yang sangat cantic dulunya berasal dari keluarga terpandang. Karena suatu hal, ia memustukan menjadi seorang pelacur.

Dewi Ayu melahirkan empat anak, yang mana tiga di antaranya sangat cantik. Namun, anak terakhirnya buruk rupa. Mukanya hitam legam dan hidungnya seperti colokan listrik. Hal ini disebabkan oleh tangisan seorang laki-laki yang tidak rela kekasihnya menikah dengan orang Belanda.

Lelaki itu dendam kepada Ma Iyang (Ibu Dewi Ayu), yang menikah dengan Henri Stammler. Ia dendam tidak hanya kepada Ma Iyang dan Henri Stammler, tetapi juga seluruh keturunannya. Dendam tersebut menimbulkan suatu kutukan. Setiap anak dari Dewi Ayu menerima kutukan.

Ketiga anaknya menikah dengan orang yang tidak dicintai dan satu anaknya tidak pernah menikah karena wajahnya yang buruk rupa. Pembaca tidak akan menduga bahwa semua permasalahan dari novel berasal dari dendam seorang laki-laki yang tidak banyak disebutkan dalam cerita.

3. Dalam Novel Laut Bercerita

Novel Laut Bercerita sudah menampilkan kematian tokoh utamanya di halaman-halaman awal. Namun, siapa sangka bahwa Laut, tokoh utama akan mati dengan cara dibuang ke laut. Selama membaca novel setebal 394 halaman itu, pembaca tidak akan henti-hentinya terkejut dengan alur yang dibawakan oleh sang penulis, Leila S. Chudori.

Laut merupakan seorang aktivis revolusi. Ia berjuang bersama kawan-kawannya untuk meruntuhkan orde baru. Diskusi dan demonstrasi dilakoninya. Sampai ia masuk ke dalam daftar orang-orang yang harus dibersihkan oleh aparat.

Laut pandai bersembunyi dari kejaran aparat. Sampai akhirnya ia tertangkap. Hal itu disebabkan dalam gerakan yang diinisiasinya ada seorang penyusup. Ia membocorkan seluruh kegiatan dan apa saja yang dilakukan oleh Laut dan teman-temannya.

4. Dalam Film Shutter Island

Film Shutter Island merupakan film bergenre misteri dan psikologi thriller dengan Leonardo Dicaprio sebagai bintang utamanya. Film ini bercerita mengenai Teddy dan Chuck Aule yang ditugaskan menyelidiki sebuah rumah sakit jiwa di sebuah pulau terpencil bernama Shutter Island.

Keduanya menginvestigasi kasus hilangnya seorang pasien bernama Rachel Solando. Ia merupakan seorang ibu yang tega menenggelamkan tiga anaknya. Satu-satinya petunjuk yang mereka punya adalah pesan misterius yang ditinggalkan Rachel, yakni kalimat “The Law of 4: who is 67?”.

Dalam perjalannya, penulis naskah membuat plot twist berupa kondisi psikis Teddy yang perlahan-lahan memburuk. Ia kerap mengalami sakit kepala dan memimpikan mendiang istrinya, Dolores. Ia meninggal dalam sebuah insiden kebakaran.

Ia juga ingin mencari pelaku yang merenggut nyawa istrinya. Namun, yang terjadi adalah ia menemukan sebuah kepahitan yang berkaitan dengan masa lalu hidupnya. Sekali lagi, penulis memberikan plot twist dalam cerita film Shutter Island.

5. Dalam Film Yuni

Film Yuni tayang di akhir tahun 2021, ia dibintangi oleh Arawinda Kinara. Ia berperan sebagai Yuni, seseorang yang dijodohkan berkali-kali dan selalu ditolaknya. Yuni merupakan sosok perempuan yang tidak ingin diikat oleh patriarki dan takhayul (bahwa seorang perempuan yang menolak lamaran sebanyak tiga kali akan kesulitan mendapatkan jodoh).

Dua lamaran datang kepada Yuni dan ditolaknya dengan mudah. Namun, di lamaran ketiga , ia berpikir banyak apakah akan menolak atau menerimanya. Di luar dugaan, Yuni menerimanya. Namun, plot twist yang disajikan penulis tidka berhenti sampai di situ.

Yuni menerima lamaran tersebut. Kemudian, ia kabur di hari pernikahannya dengan memakai setelan kebaya pernikahan secara lengkap. Ia berjalan mencari kebebasan dan jati dirinya bersama perempuan-perempuan lain yang terpaksa tunduk pada sistem patriarki dan menyudutkan perempuan. Mereka bersama-sama mencari kebebasan.

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra