Bahasa Indonesia Kuliah

Tinjauan Pustaka: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Contoh-Nya!

tinjauan pustaka

Tinjauan Pustaka – Dalam tulisan ilmiah, kita selalu diminta untuk menuliskan tinjauan pustaka. Menuliskan ini memang sudah seharusnya dilakukan agar setiap yang kita tulis memiliki dasar dan argumen yang kuat.

Dengan begitu, apa yang kita sampaikan dalam tulisan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara scientific. Apa yang kita tuliskan tidak cukup berdasarkan pendapat pribadi saja, tetapi juga perlu menunjukkan referensi yang kita gunakan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya.

Lalu, bagaimana cara mencantumkannya yang baik dan benar? Tenang saja Grameds, kali ini kita akan mengupas tuntas tinjauan pustaka, mulai dari pengertian, cara membuat, hingga contohnya.

Pengertian Tinjauan Pustaka

tinjauan pustaka

Sumber: amz.co.id

Mungkin, banyak di antara kita yang mengira bahwa landasan teori atau dasar teori sama dengan tinjauan pustaka. Meski serupa, tapi keduanya tidak sama. Tinjauan pustaka berasal dari kata tinjauan yang berarti hasil dari tindakan meninjau dan pustaka adalah buku, literatur atau lainnya. Dengan demikian, secara bahasa, pengertiannya adalah melakukan peninjauan ulang terhadap pustaka terkait yang sudah ada sebelumnya.

Pengertian Tinjauan Pustaka Menurut Para Ahli

Sedangkan menurut para ahli, hal ini dapat didefinisikan dengan berbagai macam, yakni sebagai berikut:

1. Cooper

Cooper menjelaskan bahwa tinjauan pustaka memiliki beberapa bentuk. Pertama, peninjauan ulang terhadap pustaka yang telah ada sebelumnya untuk menggabungkan apa yang sudah dinyatakan dan dilakukan oleh orang lain. Kedua, peninjauan ulang yang dilakukan untuk mengkritisi pustaka-pustaka yang telah ada sebelumnya. Ketiga, peninjauan ulang untuk menjembatani satu topik dengan topik lainnya. Keempat, peninjauan pustaka untuk mengidentifikasi isu-isu sentral pada bidang tertentu.

2. Eki Meliansyah

Pengertian menurut Eki Meliansyah adalah sebuah rangkaian aktivitas yang mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan kita lakukan.

3. Leedy

Menurut Leedy, adalah penjelasan ulang yang berisikan pernyataan peneliti sebelumnya mengenai penelitian serupa yang akan dilakukan. Bisa diartikan bahwa tinjauan pustaka adalah langkah-langkah penelitian yang dilakukan kembali dengan pengembangan.

4. Gandas

Bagi Gandas adalah sebuah bab khusus yang membahas kajian dan teori-teori yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan dengan tujuan menghasilkan hipotesis atau menguji kebenaran teori dalam penelitian tersebut.

Dalam Bahasa Inggris, tinjauan pustaka disebut dengan review of the literature. Secara istilah tinjauan pustaka dapat dikatakan sebagai peninjauan ulang terhadap pustaka atau literatur yang telah ada sebelumnya dengan pengembangan berbekal hipotesis dari hasil me-review literatur yang lalu.

Fungsi Tinjauan Pustaka

tinjauan pustaka

Sumber: Pixabay

Dari definisi di atas, dapat dipahami memiliki fungsi dan manfaat yang vital dalam sebuah penelitian ilmiah. Di bawah ini kita akan membahas apa saja fungsinya.

  1. Membantu verifikasi masalah yang harus diteliti sekaligus menunjukkan kepada peneliti mengenai urgensinya mengetahui rumusan masalah atau hipotesis yang akan dibahas dalam penelitiannya. Dengan demikian, peneliti memahami sejarah permasalahan.
  2. Memberikan uraian dan mempertimbangkan variabel apa saja yang akan digunakan, sehingga tujuan peneliti dapat tercapai. Dengan demikian, penelitian dilakukan dengan fokusan tertentu dan tidak bias.
  3. Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada peneliti mengenai topik yang menjadi bahan penelitiannya. Dengan demikian, peneliti dapat melihat tema penelitian dengan penilaian yang lebih objektif.
  4. Memberikan batasan penelitian dengan memberikan petunjuk mengenai variabel bebas dan tidak bebas.
  5. Membantu peneliti untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dalam penelitian.
  6. Memberikan referensi kepada peneliti untuk menafsirkan metode penelitian.
  7. Memberikan argumen kepada peneliti untuk menyimpulkan bahwa hasil penelitian sudah sesuai dengan tujuan penelitian.
  8. Membantu peneliti untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dari penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya.

Menyusun Tinjauan Pustaka: untuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi serta Sebagai Artikel Ilmiah

Manfaat Tinjauan Pustaka

Selain memiliki fungsi-fungsi di atas, terdapat beberapa manfaat yang banyak. Di antara manfaatnya adalah sebagai berikut:

  1. Dapat menunjukkan berapa lama waktu yang sudah ditekuni oleh peneliti mengenai topik yang diambilnya.
  2. Sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil karya orang lain dan bentuk penghargaan kepada peneliti sebelumnya.
  3. Menunjukkan bahwa peneliti benar-benar menguasai tema penelitian secara komprehensif mengenai teori yang digunakan sebagai referensi dalam penelitiannya.
  4. Memberikan contoh tentang rancangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya dalam mencari jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi.

Unsur dan Isi Tinjauan Pustaka

tinjauan pustaka

Sumber: freepik.com

Dalam menyusunnya, ada beberapa unsur dan isi yang perlu diperhatikan oleh peneliti. Menurut Huckin dan Pearce, tinjauan pustaka terdiri dari beberapa unsur, di antaranya adalah:

Evaluasi dan kutipan mengenai topik atau bidang ilmu yang akan diteliti.

Upaya peneliti untuk menghubungkan serta membandingkan hasil karya penelitian yang sedang ditinjau dengan penelitiannya sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dapat menunjukkan perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Sebenarnya hal ini termasuk dalam bagian evaluasi.

Kriteria Penulisan Tinjauan Pustaka

tinjauan pustaka

Sumber: wrike.com

Dalam menulisnya terdapat beberapa kriteria atau aspek yang harus dipenuhi. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

Mutakhir (Recency)

Penelitian selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Oleh karena itu, penelitian yang dijadikan referensi utama harus penelitian yang up to date. Tidak jarang hasil penelitian terbaru menjadi hipotesis untuk menguji teori yang telah ada. Dengan demikian, penelitian yang kita lakukan tidak ketinggalan zaman.

Relevan

Kriteria ini menekankan pada pentingnya keterkaitan antara referensi yang dijadikan sumber bacaan dengan topik yang akan diteliti. Tinjauan pustaka harus relevan dengan dasar teori dan topik penelitian.

Bobot Ilmiah

Dalam pekerjaan ilmiah, sumber pustaka yang dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka tidak bisa dipilih sekehendak kita. Literatur yang dijadikan sumber referensi penelitian kita harus yang memiliki nilai ilmiah dan ditulis oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya.

Aspek Penelitian

Tinjauan pustaka sudah seharusnya mampu menjelaskan dengan tepat apa saja yang menjadi aspek penelitian yang dikerjakan, mampu menjelaskan konteks penelitian, dan dapat mengembangkan argumentasi yang kuat dan saling memiliki keterkaitan satu sama lain secara rasional.

Padat

Tinjauan pustaka sebaiknya ditulis dengan padat, sehingga bahasanya mudah, lugas, tidak bertele-tele, padat, dan mudah dimengerti. Dengan demikian, tinjauan pustaka yang kita tulis dapat dijadikan rujukan, meningkatkan literasi, dan menjadi pedoman dalam melakukan tahapan penelitian berikutnya.

 

Cara Membuat Tinjauan Pustaka

tinjauan pustaka

Sumber: Pixabay

Setelah memperhatikan beberapa pembahasan di atas, sekarang tiba waktunya kita untuk mulai membahas bagaimana cara membuat tinjauan pustaka yang baik dan benar. Ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan agar dapat menghasilkan tinjauan pustaka yang baik. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mencatat Teori yang Akan Dibutuhkan

Semua informasi yang mendukung penelitian dan relevan dengannya, baik itu berupa teori, konsep, atau penjelasan apapun dapat dijadikan rujukan penelitian kita. Pencatatan teori sangat membantu penulisan tinjauan pustaka karena dapat memetakan poin-poin penting yang ada di dalam sumber yang kita jadikan rujukan.

Pemetaan poin ini berguna untuk memudahkan kita dalam melakukan penulisan secara keseluruhan. Pencatatan teori ini dilakukan dengan cara mencari kata kunci yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan mencatat kata kunci, kita dapat menemukan penjelasan lengkap dengan mudah.

2. Melakukan Ikhtisar Referensi

Pengertian ikhtisar adalah pandangan secara ringkas sehingga yang disampaikan merupakan bagian-bagian yang penting saja. Maksud dari pembahasan ini adalah setelah menuliskan teori-teori yang dibutuhkan dalam bentuk poin-poin penting, kita memahami intisari atau makna dari referensi secara mendalam. Dengan melakukan tahapan ini, secara tidak langsung kita telah meringkas dengan menyertakan sumber.

3. Melakukan Proses Sintesis dan Perbandingan

Pada tahapan ini, kita mulai membandingkan referensi satu dengan referensi lainnya. Dari proses membandingkan referensi, kita dapat mengklasifikasikan mana topik yang relevan dan tidak relevan.

Setelah memasuki tahap ini, sebenarnya kita sudah mulai melakukan analisa secara umum. Analisa tersebut berupa memecah informasi yang kita dapat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Dengan memecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kita dapat menunjukkan hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya dengan lebih mudah.

4. Melakukan Analisa Terhadap Referensi

Setelah analisa umum selesai dilakukan, kita perlu melakukan evaluasi bacaan atau pustaka dengan lebih kritis. Evaluasi tersebut seharusnya menghasilkan penjelasan mengenai perbedaan dari penelitian yang kita lakukan dengan penelitian sebelumnya. Pada tahapan, kita diminta untuk menyediakan argumen dan bukti-bukti pendukung yang kuat.

5. Melakukan Identifikasi Debat, Tema, dan Kesenjangan

Tidak ada salahnya kita mencoba untuk mencari tren dan pola mengenai pendekatan tertentu menjadi lebih populer atau tidak seiring berjalannya waktu. Dengan mengetahui pendekatan yang populer, kita tentu lebih memahami perkembangan penelitian yang telah dilakukan orang lain.

Tidak hanya itu, kita juga perlu melakukan analisis mengenai perdebatan, tema, kontradiksi, konflik, gap atau perbedaan, dan publikasi penting. Tahapan ini akan membantu kita dalam menyusun struktur tinjauan pustaka. Di samping itu, langkah ini dapat menunjukkan bagaimana peran penelitian kita terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.

6. Membuat Garis Besar Struktur Tinjauan Pustaka

Langkah selanjutnya adalah membuat garis besar struktur tinjauan pustaka. Strukturnya terbagi menjadi beberapa jenis yang dapat kita pilih, sebut saja tematik, kronologis, teoritis, metodologi, atau gabungan dari semuanya.

Penjelasan detail mengenai masing-masing jenis dapat kita perhatikan di bawah ini.

Tematik

Tidak jarang dalam menyusunnya, kita menemukan beberapa tema sentral yang berulang. Jika menemui hal semacam itu, kita dapat mengatur tinjauan pustaka ke dalam subbagian yang membahas aspek berbeda dari topik yang diteliti.

Kronologis

Pendekatan yang paling mudah dan sederhana dilakukan dalam menyusunnya adalah dengan menelusuri perkembangan topik penelitian dari waktu ke waktu. Dengan menganalisa titik balik, pola, dan perdebatan kunci yang telah mengarah ke lapangan, tentu akan membuat kita semakin matang dalam memahami konsep dari penelitian. Kita juga dapat memberikan interpretasi tentang mengapa dan bagaimana perkembangan tersebut dapat terjadi.

Metodologis

Jika sumber yang kita ambil berasal dari berbagai disiplin ilmu atau bidang yang menggunakan berbagai metode penelitian, kita perlu membandingkan hasil dan kesimpulan yang muncul dari pendekatan lainnya.

7. Susun Tinjauan Pustaka

Setelah semua tahapan di atas dilakukan, sekarang saatnya kita menyusun tinjauan pustaka. Sebagaimana karya tulis ilmiah lainnya, harus berisi pendahuluan, isi utama, dan kesimpulan.

Fokus dan tujuan tinjauan pustaka harus disebutkan dengan jelas pada pendahuluan. Sementara sintesis ringkas mengenai poin-poin utama dari setiap sumber berada pada bagian isi utama. Terakhir, kesimpulan membahas ringkasan temuan kunci yang telah disadur dari literatur sekaligus menekankan signifikansinya.

Preservasi Dan Konservasi Bahan Pustaka

https://www.gramedia.com/products/preservasi-dan-konservasi-bahan-pustaka?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Contoh Tinjauan Pustaka

Ibarat sayur tanpa garam. Belajar cara menulisnya tanpa disertai contoh tidak akan lengkap. Setelah mempelajari teori-teori di atas, sekarang waktunya kita melihat contoh yang ada. Ada beberapa contoh topik penelitian yang akan kita sajikan di sini. Berikut ini adalah contoh-contohnya.

1. Tinjauan Pustaka Penelitian

Contoh pertama yang akan kita sajikan adalah penelitian. Kali ini penelitian membahas tentang personalisasi di lembaga pemasyarakatan. Contoh di bawah ini dapat menjadi referensi nyata untuk kita dalam menyusun penelitian.

tinjauan pustaka
2. Tinjauan Pustaka Skripsi

tinjauan pustaka

Jadi, dari contoh tersebut dapat ditemukan titik persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang peneliti teliti. Adapun titik persamaannya adalah sama-sama membahas tentang manajemen.

Perbedaannya yaitu terletak di aspek manajemen yang dibahas, diantaranya yaitu tentang manajemen tenaga pendidik dan manajemen pondok pesantren. Sedangkan penelitian ini lebih terfokus kepada manajemen pembelajaran di Madrasah Diniyah.

Menulis Karya Ilmiah

https://www.gramedia.com/products/menulis-karya-ilmiah?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Grameds, demikianlah ulasan kita mengenai tinjauan pustaka. Apa yang kami uraikan di atas adalah bentuk nyata kami sebagai #SahabatTanpaBatas kalian yang tidak pernah lelah memberikan rekomendasi referensi terbaik untuk perkembangan diri kalian. Gramedia senantiasa menyajikan buku-buku terbaik untuk kalian.

Apabila ingin mencari tahu lebih banyak tentang karya ilmiah, maka kamu bisa melakukannya melalui buku. Gramedia.com menyediakan berbagai macam buku tentang karya ilmiah yang bisa dijadikan sebagai sumber data juga. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mutiani Eka Astutik

Baca juga:

About the author

Nanda Akbar Gumilang