Sastra

Pengertian Apresiasi Menurut Para Ahli, Tingkatan, dan Fungsinya

apresiasi adalah
Written by Rahma Fiska

Apresiasi adalah – Saat kita melakukan sesuatu, baik itu pekerjaan atau sekadar hal yang kita sukai, kemungkinan besar akan mendapatkan dua reaksi dari orang-orang sekitar. Reaksi pertama adalah evaluasi, dimana seseorang akan memberikan penilaiannya kemudian memberitahu kamu untuk memperbaiki beberapa hal yang dianggap kurang.

Biasanya, evaluasi berhubungan dengan hasil pekerjaan yang artinya kita harus bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk memperbaiki apa yang kurang atau salah. Kebanyakan karyawan biasanya agak kesal dengan evaluasi ini karena akan membuat mereka menghabiskan waktu tambahan di kantor untuk memperbaiki pekerjaan yang ada.

Namun, tentu saja evaluasi adalah hal yang sangat berguna, karena setidaknya kita tahu di mana kekurangan kita dan dapat memperbaikinya agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali di lain waktu.

Reaksi kedua selain evaluasi adalah apresiasi. Nah, kalau reaksi yang ini merupakan reaksi kebalikan dari evaluasi. Kalau dalam evaluasi, kita disuruh memperbaiki beberapa pekerjaan yang dianggap kurang bagus, maka apresiasi diberikan jika pekerjaan yang kita lakukan memberikan hasil yang memuaskan.

Biasanya, apresiasi ini disertai dengan pujian setinggi langit, yang membuat kita merasa senang dan sangat dihargai atas semua usaha yang sudah kita lakukan di waktu sebelumnya.

Jadi, ketika mendapatkan apresiasi untuk pekerjaan yang sudah kita lakukan memang sangat menyenangkan, apalagi kalau pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan. Semakin sulit level pekerjaannya, semakin senang juga rasanya ketika ada seseorang yang mengapresiasinya. Rasanya kerja keras kita terbayar lunas karena diakui oleh orang lain, terutama jika pengakuan itu datang dari atasan.

Membahas soal apresiasi, biasanya orang akan menyamakannya dengan pujian. Padahal sebenarnya, apresiasi dan pujian itu sama sekali berbeda, lho! Sebaliknya, pujian sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari apresiasi itu sendiri, tetapi bentuk apresiasi bukan hanya pujian saja.

Selain memberikan pujian, ada banyak cara lain yang bisa kamu lakukan untuk mengapresiasi hasil pekerjaan seseorang. Namun, sebelum kamu mengapresiasi hasil pekerjaan seseorang, sebelumnya kamu harus tahu dulu nih, apa sih apresiasi itu. Yuk cari tahu sama-sama!

https://www.gramedia.com/products/apresiasi-sastra-indonesia-dan-pembelajarannya?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Pengertian Apresiasi

Apresiasi memang hanya sebuah kata, tetapi kata sederhana ini ternyata memiliki banyak sekali makna dan pengertian. Kata “Apresiasi” sendiri berasal dari Bahasa Latin yakni Apreciatio yang memiliki arti menghargai.

Kata apreciatio dalam Bahasa Latin ini kemudian diserap dalam bahasa Inggris dan menjadi “Apreciation” dan berubah menjadi “Apresiasi” ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Meski kata dalam setiap bahasa kata ini mengalami sedikit perubahan, tetapi kata-kata di atas tetap memiliki arti yang serupa yaitu menghargai atau penghargaan.

Jadi, secara bahasa, apresiasi adalah penilaian positif yang diberikan seseorang terhadap orang lain atau bisa juga terhadap sesuatu yang dia kerjakan. Selain pekerjaan, apresiasi juga lekat dengan segala hal yang berhubungan karya seni, karya sastra, atau karya-karya lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata “Apresiasi” ini memiliki dua artian. Artian pertama, apresiasi adalah kesadaran seseorang terhadap sebuah nilai dari seni. Sedangkan pengertian yang kedua, apresiasi adalah penghargaan terhadap sesuatu, bisa itu barang, hasil pekerjaan, atau seseorang.

Pengertian Apresiasi Menurut Para Ahli

Bukan hanya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, beberapa ahli juga memiliki penjelasan tersendiri mengenai makna dari apresiasi ini. Berikut pengertian apresiasi menurut para ahli yang juga merupakan seorang filsuf dari berbagai negara.

John Dewey

Menurut seorang filsuf Amerika Serikat bernama John Dewey, apresiasi adalah menikmati sebuah pengalaman terhadap sesuatu.

Alfred North Whitehead

Alfred North Whitehead yang merupakan seorang matematikawan dan filsuf asal Inggris memiliki pendapat yang berbeda tentang apresiasi. Menurut Alfred North Whitehead, apresiasi adalah proses pengapresasian terhadap sebuah hal yang dilakukan oleh seseorang dalam sebuah kegiatan guna mendapatkan suatu hal, dan berpartisipasi di dalamnya dengan penilaian secara keseluruhan.

Goldfrey Harold Hardy

Sedangkan menurut seorang matematikawan terkemuka asal Inggris, Godfrey Harold Hardy atau G.H Hardy, apresiasi adalah seseorang yang mengapresiasi atau menghargai suatu hal. Berbeda dengan dua rekannya, G.H Hardy lebih menekankan kepada seseorang yang melakukan apresiasi ketimbang makna dari apresiasi itu sendiri.

Dari pandangan ketiga ahli di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa apresiasi adalah pemberian penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu, baik itu barang berupa karya seni, atau pekerjaan yang telah dilakukan oleh seseorang. Penghargaan ini diberikan untuk mengungkapkan rasa puas, senang, dan takjub yang kita rasakan terhadap sesuatu tersebut.

https://www.gramedia.com/products/apresiasi-drama?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Tingkatan dalam Apresiasi

Apresiasi Adalah

Sumber: unsplash.com/Liza Rusalskaya

Kalau ditanya soal makna apresiasi, kebanyakan orang akan langsung menyamakannya dengan pujian. Namun, yang benar adalah pujian merupakan salah satu bentuk dari apresiasi yang bisa kita ungkapkan untuk menunjukkan bahwa kita merasa sangat puas dengan hasil kerja atau karya dari orang lain.

Dalam dunia kerja misalnya, pujian bukan satu-satunya bentuk apresiasi. Lebih dari itu, karyawan yang memiliki hasil kerja yang bagus juga kadang mendapatkan insentif tambahan atau bahkan kenaikan jabatan yang berarti dia juga akan mendapatkan gaji yang lebih besar pula. Selain bentuknya, apresiasi juga terdiri dari beberapa tingkatan seperti yang dijelaskan di bawah ini!

Tingkatan Simpatik

Tingkatan simpatik adalah tingkatan apresiasi yang dimiliki oleh orang-orang awam. Mereka biasanya menilai berdasarkan selera mereka sendiri. Mereka akan mengatakan bagus kalau memang karya seni atau sebuah pekerjaan sesuai dengan seleranya dan akan mengatakan jelek, jika memang karya seni tersebut tidak sesuai dengan harapan maupun seleranya.

Tingkatan Empatik

Tingkatan Empatik adalah tingkatan apresiasi yang melibatkan perasaan atau pikiran. Biasanya apresiasi tingkatan empatik dimiliki oleh para kurator seni dimana mereka bukan hanya bisa mengatakan mana karya yang “Bagus” atau “Jelek” saja.

Lebih dari itu, orang-orang ini juga memiliki perasaan yang peka seolah-olah dia berada dalam situasi yang ada di dalam karya seni tersebut. Mereka bisa mengetahui kedalaman makna dari sebuah karya seni hanya dengan melihatnya. Tingkatan ini hanya dimiliki oleh orang-orang berpengalaman atau mereka yang memang memiliki bakat dalam bidang seni.

Tingkat Kritik

Lebih tinggi dari tingkatan empatik, tingkat apresiasi kritik biasanya dimiliki oleh para kritikus seni yang sudah sangat berpengalaman. Eits, hanya karena mereka adalah kritikus seni, bukan berarti mereka akan mengkritik setiap karya seni yang mereka lihat, Grameds.

Apresiasi kritik biasanya bukan hanya berbentuk pujian, tetapi juga disertai penjelasan, deskripsi, analisis, hingga kesimpulan lengkap mengenai karya seni tersebut. Untuk menyampaikan hal ini, seorang kritikus seni akan lebih dulu mengamati karya seni sebelum memberikan komentarnya.

https://www.gramedia.com/products/apresiasi-seni-rupa?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Fungsi Memberikan Apresiasi

Selama ini, kita hanya tahu bahwa dengan memberikan apresiasi, kita akan membuat orang lain merasa senang. Hal itu memang benar, karena dengan memberikan apresiasi hasil karya atau pekerjaan kepada seseorang, akan membuat mereka merasa sangat senang dan merasa kerja kerasnya selama ini sangat dihargai.

Namun, fungsi dari apresiasi bukan hanya untuk membuat orang lain merasa senang saja. Lebih dari itu, apresiasi juga memiliki beberapa fungsi, apa saja fungsinya?

1. Menumbuhkan Sikap Menghargai Kepada Suatu Karya

Mereka yang awam dalam dunia seni, baik itu seni rupa maupun seni lukis kadang tidak bisa membedakan mana karya seni mahal dan mana yang murah. Mereka bahkan tidak bisa membedakan mana lukisan legendaris karya pelukis ternama dan mana yang berasal dari pelukis pinggir jalan. Hanya karena lukisan-lukisan itu dipajang di dinding museum-lah yang membuat mereka mengerti bahwa lukisan tersebut berharga.

Penilaian orang awam juga biasanya hanya menyebutkan bahwa sebuah lukisan bagus berdasarkan seleranya dan jarang menghargai pesan maupun makna dibalik setiap goresan warna yang ada di lukisan tersebut.

Namun, kalau kamu sudah bisa mengapresiasi sebuah karya seni, itu artinya kamu sudah mulai bisa menghargai sebuah karya. Kamu mulai bisa menemukan makna tersembunyi dari karya-karya tersebut yang coba disampaikan oleh seniman yang membuatnya.

Kalaupun kemampuan kamu belum sampai situ, paling tidak, kamu tidak akan mudah menjatuhkan penilaian ketika karya tersebut tidak sesuai dengan seleramu. Dengan begitu, kamu tidak akan menganggap remeh suatu karya seni yang telah dibuat oleh seniman.

2. Meningkatkan Kemampuan Mengamati Suatu Karya

Pengalaman adalah guru yang paling baik. Begitu juga ketika sering menghabiskan waktu untuk mengamati dan mengapresiasi sebuah karya seni, itu artinya kita juga sedang memperbanyak pengalaman dan belajar. Lama-lama, kita yang awam juga pada akhirnya akan belajar untuk mengamati dan menganalisa sebuah karya.

Memang analisa kita tidak akan sebaik seperti analisa para kritikus seni, tetapi dengan kebiasaan mengapresiasi seni akan meningkatkan kemampuan kita dalam menilai dan menganalisa sebuah karya seni.

3. Belajar Memahami Makna Yang Disampaikan Dalam Sebuah Karya

Setiap karya pasti memiliki pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Pesan-pesan ini kadang tidak bisa dibaca dengan mudah, terutama oleh mereka yang awam dalam dunia seni. Namun, dengan sering mengamati dan mengapresiasi sebuah karya seni, lama-lama kita juga akan mampu menangkap makna dan pesan tersembunyi dibalik sebuah karya seni.

Tentu saja, untuk bisa menangkap makna, pesan, atau kisah dari sebuah karya seni akan membutuhkan waktu lama. Namun, jika dibiasakan, kamu yang awam dan tidak memiliki background pendidikan dari seni pun pasti bisa melakukannya.

4. Menambah Pengetahuan

Apa yang kita pelajari hari ini, sekecil dan sesepele apapun itu, akan selalu berguna. Mungkin tidak hari ini, tidak besok, tapi akan ada waktu dimana kamu sangat bersyukur karena telah mempelajari hal tersebut. Saat kamu belajar mengapresiasi sebuah karya seni, maka kamu tanpa sadar juga sedang memperbanyak ilmu dalam bidang tersebut.

Hal ini dapat terjadi karena untuk bisa mengapresiasi sebuah karya seni, kamu harus lebih dulu mengamati, dan mencari informasi yang berhubungan dengan karya tersebut dan semua hal yang kamu lakukan itu, mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Bagaimanapun, kita tidak tahu kemana masa depan akan membawa kita. Hari ini, kamu rajin mempelajari dan menganalisa karya seni di Museum atau pameran. Beberapa tahun ke depan, siapa tahu kamu akan bekerja di sebuah museum dan membutuhkan semua ilmu dan pengetahuan yang kamu pelajari hari ini.

Kegiatan dalam Mengapresiasi Karya Seni

Apresiasi Adalah

Sumber: unsplash.com/Liza Rusalskaya

Tidak hanya memiliki fungsi dan tahapan, ada beberapa kegiatan dalam mengapresiasi sebuah karya seni. Lalu, kegiatan seperti apa yang dimaksud?

1. Persepsi

Persepsi menjadi kegiatan dasar dalam mengenalkan karya seni kepada khalayak ramai. Biasanya sasaran dari kegiatan ini adalah orang-orang yang awam dalam bidang seni tertentu. Salah satu contohnya adalah dengan memperkenalkan pertunjukan musik tradisional Indonesia.

Kalau kamu suka menonton YouTube, kamu mungkin pernah menonton tentang orang-orang Indonesia yang berusaha memperkenalkan budaya dan musik tradisional Indonesia kepada warga dunia di luar negeri. Nah, kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia itu, bisa disebut sebagai kegiatan persepsi yaitu memperkenalkan karya seni kepada banyak orang.

Dengan melakukan kegiatan seperti ini, nama Indonesia akan semakin populer di mata orang asing, dan membuat mereka tertarik untuk datang berkunjung.

2. Pengetahuan

Kegiatan kedua dalam apresiasi seni adalah pengetahuan. Semua hal yang kita lakukan, ada ilmunya. Mau masak enak, ada ilmunya. Mau menyetir, juga ada ilmunya, begitu juga dengan seni. Ilmu atau pengetahuan merupakan hal paling dasar yang harus kamu pelajari jika ingin mengapresiasi karya seni. Misalnya, kamu ingin mengapresiasi lukisan abstrak.

Orang yang awam dalam seni atau belum pernah melihat lukisan abstrak seumur hidupnya, mungkin tidak akan mengerti dimana letak menariknya dari lukisan tersebut. Tidak sedikit juga yang akan menganggap lukisan abstrak sama dengan coretan anak-anak taman kanak-kanak.

Untuk mengetahuinya, maka kamu juga harus lebih dulu mempelajari segala pengetahuan yang berhubungan dengan lukisan abstrak. Dari pengetahuan itu, kamu baru bisa mengerti makna dari lukisan tersebut dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh pelukisnya.

Lagi pula, bagaimana kamu mau mengapresiasi sebuah karya dengan baik, jika kamu benar-benar buta dalam bidang tersebut?

3. Analisis

Jika sudah mengenal, kemudian memiliki pengetahuan soal seni, kegiatan selanjutnya adalah analisis. Kegiatan analisis adalah kegiatan dimana kita mencoba mendeskripsikan sebuah karya yang kita lihat. Mencoba menjabarkan makna, dan pesan yang tersembunyi dibalik sebuah karya seni.

Tentu saja, proses analisis ini baru bisa dilakukan setelah kamu mempelajari tentang karya tersebut. Setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk memahami sebuah karya. Bahkan, seorang kritikus seni terkenal tidak jarang akan berdiri lama di depan sebuah karya seni untuk mengamatinya sebelum mendeskripsikan karya tersebut.

4. Penilaian

Kegiatan apresiasi yang terakhir adalah penilaian terhadap karya seni yang kita amati. Tentu saja penilaian ini tidak boleh dilakukan sembarangan, dan hanya mengatakan “Bagus” atau “Jelek”.

Kegiatan penilaian bisa dilakukan setelah kita melewati fase persepsi, pengetahuan, dan analisis. Selain itu, penilaian juga harus dilakukan secara objektif. Jangan hanya karena pelukisnya adalah seniman idolamu, lantas karya yang menurutmu kurang bagus, tetapi malah tetap kamu bilang bagus.

https://www.gramedia.com/products/komposisi-arsitektur-apresiasi-analisis-kasus-di-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Kesimpulan

Mengapresiasi sesuatu, baik itu hasil kerja orang lain atau karya seni sekilas memang terlihat mudah untuk dilakukan. Tinggal bilang “Bagus” lalu pergi, apa susahnya? Namun yang namanya apresiasi bukan hanya sekadar “Bagus” atau “Jelek”.

Kamu harus tahu, seorang seniman mengerjakan semua karyanya dengan sepenuh hati. Tidak jarang mereka butuh berhari-hari untuk membuat segalanya sempurna sebelum akhirnya dipamerkan kepada dunia. Melihat sebuah karya seni sekilas, lalu berkomentar ini-itu jelas termasuk tindakan yang kurang sopan.

Lagipula, seseorang yang benar-benar mengapresiasi karya akan menyebutkan berbagai hal yang membuat sebuah karya terlihat menarik baginya. Tidak jarang mereka melontarkan kritikan membangun jika merasa ada yang kurang. Untuk mendapatkan semua itu, kita harus mengamati karya tersebut baik-baik dan bukan hanya melihat sekilas.

Untuk Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang seni dan karya seni, kamu bisa banget mengunjungi Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan informasi terbaik dan terbaru untuk kamu serta #LebihDenganMembaca bersama Gramedia.

Penulis: Siti Marliah

Baca juga:

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra