Sastra

Pengertian Komik: Jenis, Perkembangan, Genre dan Contoh

ciri-ciri komik
Written by Rahma Fiska

Pengertian Komik – Pada zaman sekarang, siapa sih yang nggak tau komik? Komik dapat ditemui dimanapun karena telah beredar bebas. Kamu dapat menemukan komik di perpustakaan, di kamar temanmu yang hobi baca, di toko buku, bahkan di toko buku bekas!

Lalu, apa sih komik itu? Yuk simak uraian berikut ini!

Pengertian Komik

Semakin adanya perubahan zaman, definisi komik juga mengikuti perubahan tersebut. Namun, perubahan definisinya hanya bertindak sebagai pelengkap dari definisi yang terdahulu.

Menurut Scott McCloud yang berpendapat mengenai komik yaitu “komik merupakan gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (posisi berdekatan atau bersebelahan) dalam urutan tertentu, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembacanya.

Komik disebut juga sebagai sastra gambar. Komik menjadi salah satu bentuk komunikasi visual yang berguna untuk menyampaikan informasi dan mempunyai kelebihan berupa mudah dimengerti. Adanya kolaborasi antara gambar dan teks yang dirangkai sedemikian rupa membentuk alur cerita yang menarik.

Pembaca komik rata-rata adalah anak muda berusia 15 hingga 25 tahun, tetapi tidak dapat dibantah pula apabila seseorang yang berusia 40-an tahun juga menyukai komik sebagai bahan bacaan mereka.

Komponen yang Terdapat dalam Komik

Coba cermatilah saat kamu sedang membaca komik. Komponen apa saja yang terdapat di dalamnya? Yuk cermati uraian berikut supaya kamu lebih memahami mengenai komponen apa saja yang termuat dalam sebuah komik!

1. Komponen Panel

Panel merupakan kotak yang berisi ilustrasi dan teks yang dapat membentuk sebuah alur cerita yang jelas untuk dibaca. Panel dapat disebut juga dengan frame dan memiliki bermacam-macam bentuk, tidak hanya berbentuk kotak persegi saja. Menurut McCloud, cara membaca panel dalam sebuah komik adalah dari kiri ke kanan, atas ke bawah atau searah jarum jam.

2. Komponen Parit

Parit ini merupakan istilah untuk menyebut ruang di antara panel. Ada tidaknya parit dalam sebuah komik bergantung pada kreativitas komikusnya. Namun, dengan adanya parit dalam sebuah komik dapat menjadikannya semacam ‘perekat’ panel cerita.

http://conanianscanlation.blogspot.com/

3. Komponen Balon Kata

Kata atau tulisan menjadi bentuk dari pembicaraan atau narasi cerita yang sedang digambarkan dalam panel komik. Balon kata disebut juga dengan balon ucapan. Balon kata tersebut memiliki tiga bentuk yaitu balon ucapan, balon pikiran, dan captions.

a. Balon ucapan berisi ucapan atau dialog tokoh.

Balon ucapan ini biasanya berbentuk bulatan tebal dengan ekor yang mengarah ke tokoh yang ‘seolah’ sedang mengucapkan dialog tersebut. Bentuk balon ucapan tidak harus selalu bulatan tebal tetapi disesuaikan dengan isi dialog tokohnya.

http://conanianscanlation.blogspot.com/

b. Balon pikiran

Yakni berisi pikiran tokoh yang seolah disampaikan dalam batin saja dan tidak terucap. Bentuk balon pikiran biasanya berbentuk bulatan yang terputus-putus. Namun, ada juga komikus yang menggambar bentuk balon pikiran berupa latar belakang putih dengan dialog pikiran tokohnya saja. Perhatikan contoh berikut!

c. Kotak captions

Yakni berisi mengenai penjelasan naratif non dialog yang biasaya berbentuk kotak. Penjelasan naratif tersebut diciptakan oleh komikus supaya pembaca lebih mengerti situasi dan kondisi yang terjadi dalam alur cerita tersebut. Perhatikan contoh berikut!

4. Komponen Ilustrasi atau Gambar

Komponen ilustrasi ini menjadi komponen terpenting dalam komik, selain teks. Hal tersebut karena dari adanya aspek ilustrasi dapat mewujudkan komik menjadi tampak estetis bagi pembacanya.

Bahkan beberapa komik justru hanya menampilkan ilustrasi dalam panelnya tanpa menyertakan teks sedikitpun karena pembaca sudah memahami alur ceritanya hanya melalui ilustrasi saja.

Menurut McCloud terdapat dua jenis ilustrasi yaitu ilustrasi realis dan kartun. Ilustrasi realis menjadi gambaran yang dinilai paling mirip dengan manusia atau objek aslinya. Sementara ilustrasi kartun merujuk pada bentuk abstrak secara sederhana, sehingga dinilai makin jauh dari objek aslinya. Ilustrasi kartun dapat menjadi bentuk tanggapan lucu dalam citra visual.

Penggunaan ilustrasi realis dan kartun dapat dipakai dalam sebuah komik bergantung kreativitas komikusnya. Setiap komikus memiliki gaya dan ciri khlas penggambaran ilustrasinya masing-masing, sehingga tidak ada tuntutan dalam pemenuhan komponen ini pada sebuah komik.

5. Komponen Tema Cerita

Tema cerita menjadi salah satu kekuatan dasar dalam pembuatan komik selain komponen ilustrasi. Sebenarnya, masih terdapat tambahan komponen lain yaitu sudut pandang dan ukuran ilustrasi dalam panel. Sudut pandang tersebut mencakup bunyi huruf, splash, garis gerak, symbolia, dan kop komik.

Nah, sekarang mari coba kita runut kembali komik-komik yang telah beredar di Indonesia, apa saja tema ceritanya?

Kegunaan Komik

Pada zaman yang semakin canggih seperti sekarang ini, media komik dikatakan memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beragamnya tema cerita dalam sebuah komik yang beredar menjadi bentuk dalam menyikapi kehidupan sosial masyarakat. Bahkan saat ini banyak muncul komik dengan tema mistik atau spiritual.

BACA JUGA: Rekomendasi Komik dan Manga Favorit di Gramedia Digital

1. Komik sebagai Bisnis

Komik sejatinya tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata saja tetapi juga dapat menjadi lahan uang bagi komikus. Para komikus nyatanya dapat menghasilkan pundi-pundi uang melalui karya komiknya tersebut. Hal tersebut tentu dapat menjadi bukti nyata bahwa komik saat ini menjadi media yang menguntungkan bagi pihak seniman dan penerbit.

Apalagi di zaman yang sudah maju teknologinya seperti sekarang ini, pembuatan komik menjadi lebih muda karena adanya alat-alat canggih dalam proses pewarnaan, penggambaran ilustrasi, pemasaran, dan lainnya. Selain itu, pemasaran komik saat ini juga dapat dilakukan melalui surat kabar, sosial media, dan lain-lain.

Salah satu penerbit komik yang saat ini masih loyal dalam proses penerbitan komik adalah Gramedia. Gramedia cukup konsisten dan kontinyu dalam usaha menerbitkan komik. Komik-komik tersebut rata-rata hasil terjemahan sehingga dapat dinikmati oleh pembaca Indonesia dengan mudah. Contohnya adalah komik Detective Conan yang sampai sekarang masih setia diterbitkan oleh pihak Gramedia karena peminatnya yang tidak sedikit.

2. Komik sebagai Media Kampanye

Sebelumnya, telah dikatakan bahwa pembaca komik rata-rata adalah anak muda berusia 15-25 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa anak usia 9-12 tahun juga menyukai komik apalagi dengan ilustrasi yang berwarna. Maka dari itu, muncullah media kampanye, contohnya mengenai dampak game online dengan bentuk komik bergambar, dengan sasaran pembacanya adalah anak-anak usia 9-12 tahun yang kecanduan game online.

Penggunaan komik sebagai media kampanye dinilai dapat berhasil karena dalam penyampaian pesan moral melalui cerita yang ringan dan menarik. Selain itu, kampanye dengan menggunakan komik juga dapat memberikan informasi yang berguna kepada para orang tua, tentunya dengan cara yang “santai” dan tidak terkesan menggurui.

3. Komik sebagai Media Pembelajaran Inovatif

Komik menjadi bahan bacaan favorit semua kalangan termasuk anak usia sekolah. Oleh karena itu, komik tentu dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik. Media pembelajaran komik saat ini sudah banyak dikembangkan oleh para pendidik supaya peserta didiknya dapat memahami materi pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan.

Media pembelajaran komik dapat menciptakan suasana pembelajaran yang asyik sehingga peserta didik akan merasa termotivasi dalam memahami materi. Komik dengan komponen utamanya yaitu ilustrasi gambar memiliki nuansa visualisasi yang menarik dan terkesan tidak membosankan bagi peserta didik.

Saat ini, sudah cukup banyak mata pelajaran di sekolah yang menggunakan komik sebagai media pembelajarannya seperti mata pelajaran IPA, Bahasa, Akutansi, bahkan Matematika. Inovasi penggunaan komik yang mulanya sebagai hiburan semata saja, sekarang dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menyenangkan untuk disimak bagi peserta didik.

Minat baca anak muda terutama anak usia sekolah terhadap komik cukup tinggi. Mereka lebih menyukai membaca komik daripada buku pelajaran. Hal tersebut karena komponen-komponen yang termuat dalam sebuah komik disampaikan dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Banyak penelitian mengatakan bahwa komik telah berperan penting dalam sebuah pembelajaran di sekolah yaitu menciptakan minat belajar kepada peserta didik.

4. Komik sebagai Media Komunikasi Promosi Produk

Sebelumnya telah disampaikan bahwa komik merupakan media yang cukup efektif dalam menyampaikan informasi atau pesan melalui adanya gambar, teks, dan alur cerita. Oleh sebab itu, penggunaan komik dapat dijadikan untuk media promosi suatu produk penjualan. Apalagi dengan turut mengandalkan sosial media sebagai “lahan” untuk berpromosi.

Promosi produk melalui sosial media akan lebih menarik apabila menggunakan bentuk komik dalam penyampaiannya. Melihat kembali ketertarikan masyarakat terhadap keberadaan komik maka dapat digunakanlah komik sebagai sarana promosi dengan alur cerita yang menarik tetapi tersirat promosi produk di dalamnya.

Penggunaan komik sebagai sarana promosi produk harus dibuat dengan alur cerita yang mudah dimengerti dan menarik perhatian pembaca selaku konsumen. Walaupun wujud komik berupa benda diam tetapi isi dari komik tersebut dapat menyuguhkan cerita sekaligus promosi produk di dalamnya. Promosi produk yang menggunakan sarana komik ada yang memakai panel dan ada yang tidak, bergantung kreativitas.

Promosi dengan menggunakan sarana komik ini apabila disebarluaskan melalui sosial media juga memiliki banyak keuntungan karena saat ini sosial media merupakan hal “wajib” bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah Meta (Facebook), Twitter, Instagram, TikTok, Youtube, dan lain-lain. Kegiatan promosi melalui sosial media dikatakan mampu memengaruhi daya tarik pembaca selaku konsumen produk tersebut.

5. Komik sebagai Media Melestarikan Budaya Lokal

Cerita rakyat merupakan salah satu dari bagian budaya yang mengikat masyaralat secara turun temurun. Cerita rakyat disebarkan melalui lisan sehingga dari zaman ke zaman, terdapat banyak versi dari cerita rakyat itu sendiri. Cerita rakyat di Nusantara banyak yang memberikan nilai moral kepada pembacanya.

Namun, cerita rakyat saat ini justru dilupakan. Masyarakat lebih menyukai cerita yang terasa modern di era yang canggih ini. Padahal, cerita rakyat menjadi bentuk budaya yang wajib dilestarikan oleh generasi ke generasi.

Oleh karena itu, penggunaan komik dapat dijadikan satu cara untuk melestarikan budaya lokal tersebut. Melalui komik dengan visualisasi ilustrasi yang menarik perhatian pembaca masyarakat. Apabila semakin banyak masyarakat yang membaca dan mengenal budaya lokal, maka generasi masa depan kelak tidak akan asing dengan keberadaan budaya lokal tersebut.

Penggunaan komik sebagai media dalam usaha melestarikan budaya lokal memliki keunggulan berupa penggambaran tokoh secara estetik serta penggambaran latar suasana yang lebih dipahami. Apabila masyarakat membaca cerita rakyat hanya melalui teks saja belum tentu dapat menciptakan imajinasi yang sesuai.

Nyatanya, komik yang berisi cerita rakyat dapat diterima oleh masyarakat luas terutama penggemar komik. Strategi kreatif tersebut selain menguntungkan komikus juga menguntungkan budaya lokal untuk tetap disadari keberadaannya oleh masyarakat di era sekarang.

Jenis Komik

1. Kartun

Dalam komik jenis ini, hanya memuat tampilan berupa gambar, ilustrasi beserta balon katanya. Biasanya mengandung sindiran kepada suatu pihak atau humor komedi.

2. Comic-Strip

Komik strip biasanya berisi penggalan-penggalan panel komik yang dibuat secara bersambung atau tidak langsung selesai.

3. Comic Annual

Sesuai namanya, komik jenis ini diterbitkan hanya dalam kurun waktu satu bulan atau bahkan satu tahun sekali saja.

4. Web Comic

Web Comic biasa kita temui melalui aplikasi pembaca komik online, seperti Line Webtoon, MangaToon, dan lain-lain. Komik jenis ini menggunakan sosial media sebagai media publikasinya dan diminati oleh banyak pengguna internet.

5. Comic Book

Comic book adalah jenis komik yang dikemas dalam bentuk buku fisik. Komik ini biasa dijumpai di toko buku terdekat.

Perkembangan Komik Masa Kini

1. Komik Digital

Adanya teknologi yang makin canggih, pada awal tahun 2010, penggemar komik fisik perlahan beralih ke komik digital. Hal tersebut didukung dengan adanya komik berjudul Si Juki yang muncul di blog atau beberapa sosial media. Selanjutnya, mulai muncul platform khusus yang menyediakan komik digital seperti Webtoon, Ciayo Comics, bahkan sosial media seperti Instagram juga sering menyediakan komik digital yang diunggah langsung melalui akun komikusnya.

Komik digital ini memiliki keunggulan berupa dapat diakses melalui gawai masing-masing, sehingga penikmat komik tidak perlu menuju toko buku untuk membeli komik fisik. Bahkan komik digital sekarang sudah diciptakan secara canggih dengan programming sehingga terdapat suara dan gerakan dari komik tersebut.

Salah satu pelopor komik digital di Indonesia adalah Nurfadli Mursyid, selaku komikus Tahilalats. Komik digital Tahilalats hingga sekarang masih digemari oleh banyak orang dan “terbit” melalui akun sosial media Instagram dan Twitter. Sama seperti kegunaan komik yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu sebagai sarana promosi produk, komik digital Tahilalats juga sering digunakan sebagai “lahan” promosi.

Namun, hal itu tidak serta-merta membuat komik fisik tidak laku begitu saja. Para penikmat komik atau kolektor justru masih menyukai keberadaan komik fisik karena bagi mereka, dengan membaca komik fisik dapat meningkatkan pengalaman nostalgia. Jadi, keberadaan komik digital dan komik fisik seimbang penggunaannya dalam perkembangan industri komik ini.

BACA JUGA: 7 Urutan Novel Percy Jackson Karya Rick Riordan Terbaik

Genre dan Contoh Komik

1. Genre Action

Genre action atau aksi yang termuat dalam komik biasanya menggambarkan tingkat aksi yang intens antara tokohnya. Dalam komik bergenre action ini, adegan pertempuran atau perkelahian tokohnya lebih banyak dimunculkan daripada balon katanya. Contohnya komik One Piece, Naruto Shippuden, Bleach, dan lain-lain

One Piece 97

One Piece 97

Beli Buku di Gramedia2. Genre Adventure

Genre adventure atau petualangan menjadi genre favorit penikmat komik. Dalam genre ini, tokoh diceritakan bepergian ke berbagai tempat untuk sebuah tujuan atau misi tertentu. Contoh komik yang bergenre ini adalah One Piece, Dragon Ball, dan lain-lain.

3. Genre Fantasy

Dalam komik genre fantasi, penggambaran suasana dan tokoh keseluruhannya berkaitan dengan dunia fantasi. Adanya alur cerita yang magis dan latar tempatnya yang terlihat seolah tidak ada di dunia nyata. Contoh komik bergenre fantasi ini adalah Sailor Moon, Yugi-Oh, dan lain-lain.

Sailor Moon 12 (Deluxe)

Sailor Moon 12 (Deluxe)

Beli Buku di Gramedia4. Genre Mystery

Dalam komik bergenre ini, biasanya sang komikus menggambarkan suasana yang misteri dan mengajak pembaca untuk memecahkan teka-teki mengenai peristiwa dalam komik tersebut. Contoh komik bergenre ini adalah Detective Conan, Detective Kindaichi, dan lain-lain.

Detektif Conan Spesial 45

Detektif Conan Spesial 45

Beli Buku di Gramedia5. Genre Comedy

Komik dengan genre komedi ini dapat menjadi pilihanmu apabila kamu sedang merasa ingin tertawa atau lelah dengan tugas. Tingkah laku atau ucapan tokoh yang digambarkan komikus dalam komik genre ini memiliki efek komedi. Contohnya adalah komik Kobo-Chan, Crayon Shinchan, dan lain-lain.

New Crayon Shinchan 2

New Crayon Shinchan 2

Beli Buku di Gramedia

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra