Bahasa Indonesia

Pengertian Pokok Pikiran: Fungsi, Jenis dan Contoh

pokok pikiran dan contoh pokok pikiran
Written by Siti Badriyah

Pengertian Pokok Pikiran – Tahukah Anda jika dalam sebuah bacaan terdapat pokok pikiran. Hal ini juga sudah diajarkan ketika Anda berada di sekolah dasar. Namun agar Anda lebih mudah mengingat dan mengerti terkait dengan penjelasan pokok pikiran. Artikel ini bisa membantu Anda mengingat informasi seputar pokok pikiran.

Pengertian Pokok Pikiran

Ketika kita semua melakukan pembelajaran bahasa Indonesia tentunya materi mencari pokok pikiran dalam artikel maupun dalam satu buah paragraf sering kali ditemukan. Ternyata jika kita menginstal kembali ke belakang pokok pikiran dalam suatu paragraf memang benar adanya dan hal tersebut bisa menjadi sebuah inti atau topik utama yang nantinya akan dijelaskan pada beberapa paragraf pendukung pada suatu artikel.

Jika dilihat dari artinya sendiri sebenarnya pokok pikiran merupakan sebuah inti dari suatu bacaan atau sebuah topik yang nantinya akan dibahas lebih dalam melalui penjelasan-penjelasan pendukung. Suatu paragraf biasanya akan terdiri dari dua unsur utama.

Unsur pertama adalah topik yang akan dibahas atau bisa juga pokok pikiran. Lalu untuk unsur yang kedua merupakan sebuah kalimat pendukung. Dimana nantinya kalimat pendukung ini bisa jadi penjelas atau penguat dari pokok pikiran tersebut.

Kitab PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Kitab PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Beli Buku di GramediaFungsi Dari Pokok Pikiran

Jika pengertian dari pokok pikiran sudah Anda pahami lewat poin sebelumnya. Berikutnya Anda bisa memahami tentang fungsi dari pokok pikiran pada poin ini. Secara mudahnya fungsi dari pokok pikiran sendiri adalah agar para pembaca lebih cepat dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh si pembuat artikel atau paragraf tersebut.

Namun seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pokok pikiran akan lebih kuat dan lebih mudah dipahami maksudnya diperlukan beberapa kalimat pendukung.

BACA JUGA: Ide Pokok: Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi dan Cara Menemukannya

Jenis Pokok pikiran berdasarkan Paragraph

Setelah mengetahui fungsi dari pokok pikiran pada penjelasan sebelumnya, ternyata pokok pikiran juga dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan paragrafnya lho. Diantaranya adalah paragraf deduktif, paragraph induktif, paragraph deskriptif, dan paragraf campuran.

Tentunya dari keempat paragraf tersebut memiliki cirinya masing-masing. Agar Anda lebih paham akan keempat paragraph tersebut. Yuk simak penjelasan selengkapnya yang ada di bawah ini.

1. Paragraph Deduktif

Jenis paragraf yang pertama adalah deduktif, dimana dalam paragraf ini nantinya peletakan pokok pikiran akan berada pada bagian depan. Bisa dibilang jenis paragraf ini memiliki pola dari umum ke khusus.

Struktur dari paragraf deduktif adalah diawali dari pokok pikiran dan didukung dari beberapa kalimat pendukung dibelakangnya. Karena memiliki struktur yang mudah dan begitu terperinci. Maka tak heran jika paragraph lebih sering digunakan.

2. Paragraph Induktif

Berbeda dengan paragraf deduktif yang pokok pikiran atau kalimat utamanya pada awal paragraf. Jenis paragraf induktif menggunakan peletakan pokok pikiran pada bagian akhir paragraf.

Struktur yang dimiliki oleh paragraph jenis ini biasanya adalah dari umum ke khusus. Dimulai dari penjelasan umum yang akan mengacu pada pokok pikiran yang ada di akhir paragraf.

Tak hanya itu saja, ternyata paragraph induktif juga dibagi ke dalam tiga jenis yaitu jenis generalisasi, analogi, dan yang terakhir adalah kausalita.

3. Paragraph Deskriptif

Pada paragraf deskriptif ini sedikit berbeda dengan dua jenis sebelumnya. Dimana pokok pikiran dari paragraf deskriptif terletak secara menyebar. Artinya setiap kalimat penjelas atau pendukung memiliki pokok pikiran secara tersirat.

4. Paragraph Campuran

Terakhir ada paragraf campuran. Sama seperti namanya, paragraf campuran memiliki peletakan pokok pikiran yang ada pada bagian awal dan akhir paragraf.  Jika dilihat secara polanya maka dari khusus umum lalu diperkuat ke khusus lagi.

Dari semua jenis paragraf yang telah dijelaskan diatas tentunya bisa ditemukan pada setiap artikel. Tentunya dengan memahami penjelasan pokok pikiran berdasarkan jenis paragraf bisa lebih mempermudah Anda dalam memahami apa yang akan disampaikan oleh si penulis artikel tersebut.

Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kalimat

Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Kalimat

Beli Buku di GramediaCiri Pokok Pikiran

Dalam sebuah paragraf keberadaan pokok pikiran juga memiliki beberapa ciri. Ciri-ciri pokok pikiran ini tentunya juga akan mempermudah Anda dalam menentukan apakah suatu kalimat merupakan pokok pikiran ataukah hanya sekedar kalimat penjelas.

Dikutip dari sebuah jurnal yang berjudul “Kemampuan Menentukan Ide Pokok dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara” karya Marchella Praserda Katika dengan tahun pembuatan pada 2018 lalu.

Ternyata ada beberapa ciri yang ada dalam sebuah pokok pikiran atau ide pokok. Lantas apa saja ciri-ciri tersebut ? Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

1. Keberadaan Pokok Pikiran Tidak Terlalu Berbelit

Sebuah pokok pikiran harus tidak berbelit-belit atau terlalu bertele-tele. Artinya setiap isi pokok pikiran tidak boleh dipersempit maupun terlalu diperluas. Tujuan dari hal tersebut adalah agar pembaca lebih mudah menemukan pokok pikiran atau lebih mudah mengerti apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh penulis dalam suatu paragraf.

2. Pokok Pikiran Harus Disampaikan Secara Jelas

Selain tak boleh terlalu berbelit-belit dalam membuat sebuah pokok pikiran juga harus disampaikan secara jelas. Bahkan peletakan dari pokok pikiran juga harus terlihat dengan jelas, apakah pada bagian awal paragraf, akhir, atau pada bagian awak dan akhir, maupun pada semua kalimat akan tersirat sebuah pokok pikiran.

3. Bersifat Umum

Suatu pokok pikiran harus memiliki sifat umum. Artinya pokok pikiran tersebut bisa dijabarkan kembali pada beberapa kalimat berikutnya. Kalimat penjabaran ini juga bisa disebut dengan kalimat pendukung.

4. Adanya Kalimat Pendukung

Terakhir suatu pokok pikiran harus memiliki beberapa kalimat pendukung. Artinya suatu pokok pikiran tak bisa berdiri. Harus memiliki beberapa kalimat pendukung agar pokok pikiran lebih kuat dan lebih mudah dipahami oleh pihak pembaca.

Feature Tulisan Jurnalistik Yang Kreatif, Disertai Kaidah Dalam Penulisan Jurnalistik

Feature Tulisan Jurnalistik Yang Kreatif, Disertai Kaidah Dalam Penulisan Jurnalistik

Beli Buku di GramediaCara Menentukan Pokok Pikiran

Beberapa ciri-ciri yang dijelaskan sebelumnya memang bisa dijadikan sebuah cara alternatif ketika Anda akan mencari sebuah pokok pikiran. Namun tak semuanya bisa berjalan dengan mudah, terkadang sudah dibaca berulang-ulang masih saja sering ada rasa bingung sebenarnya apa yang ingin disampaikan atau apa sih pokok pikiran dari suatu paragraf.

Tentunya diperlukan sebuah tips atau cara yang bisa dilakukan agar lebih mudah menentukan pokok pikiran dalam suatu paragraf. Penjelasan akan cara dalam mencari sebuah pokok pikiran dalam paragraf bisa Anda baca di bawah ini.

1. Baca Seluruh Isi Dalam Paragraf

Hal pertama yang bisa Anda lakukan dalam mencari sebuah pokok pikiran bisa melalui cara membaca keseluruhan isi paragraf. Namun dalam membaca keseluruhan isi paragraf harus dilakukan dengan penuh konsentrasi dan ketelitian.

Pahami setiap isi yang ada di dalam paragraf tersebut, lalu bedakan mana yang merupakan pokok pikiran dan mana yang merupakan suatu kalimat penjelas. Dengan begitu Anda bisa lebih mudah dalam menentukan suatu pokok pikiran.

2. Baca Setiap Kalimat

Berikutnya Anda bisa mencari sebuah pokok pikiran dengan cara membaca setiap kalimat yang ada dalam paragraf tersebut. Pahami setiap kalimat pada paragraf tersebut. Sebab suatu pokok pikiran bisa memiliki kemungkinan terletak pada bagian awal, akhir, atau campuran.

Tentunya dengan cara membaca setiap kalimat pada sebuah paragraph terlihat begitu efektif sekali untuk dilakukan. Temukan mana yang merupakan pokok pikiran atau kalimat pendukung.

3. Memisahkan Kalimat Utama Dengan Kalimat Penjelas

Ketiga Anda bisa mencoba untuk memisahkan antara kalimat utama dengan kalimat penjelas. Tentunya Anda juga harus mengerti mana yang dimaksud dengan kalimat utama dan kalimat penjelasan.

Kebanyakan kalimat utama akan diikuti oleh kalimat penjelas. Namun jika Anda masih terlalu susah untuk membedakan antara kedua kalimat tersebut. Maka mengamati kalimat utama dan kalimat penjelas bisa dengan melihat ciri-cirinya.

Ciri kalimat penjelas biasanya akan memiliki sebuah bukti. Sebagai contohnya adalah kalimat yang menjelaskan suatu rencana. Ketika Anda bisa memahami antara kedua kalimat tersebut. Tentunya untuk menentukan sebuah pokok pikiran bukan perkara yang begitu sulit lagi.

4. Tandai Informasi Penting

Tentunya dalam setiap paragraf selalu memiliki informasi yang dirasa begitu penting. Maka dari itu salah satu cara agar lebih mudah dalam menemukan pokok pikiran adalah dengan menAndai beberapa informasi yang dirasa begitu penting dan menarik.

Namun diperlukan sebuah ketelitian dan juga kecermatan dalam menemukan informasi yang dinilai penting tersebut. Jika Anda menemukan sebuah informasi penting dalam beberapa kalimat di suatu paragraph.

Maka tahap selanjutnya adalah mencoba melakukan seleksi informasi-informasi penting tersebut. Cari yang memang benar-benar dirasa penting. Dengan begitu proses menemukan pokok pikiran akan lebih mudah.

5. Kenali Kalimat Penjelas

Berikutnya adalah mengenali kalimat penjelas adalah sebagai pendukung sebuah pokok pikiran dalam satu paragraf. Meski terdengar begitu sederhana, namun beberapa orang masih merasa kesulitan dalam menentukan sebuah kalimat pendukung.

Salah satu cara agar bisa mengenali sebuah kalimat pendukung adalah dengan memperhatikan ciri-ciri yang dimilikinya. Biasanya kalimat pendukung akan selalu diulang-ulang.

Artinya jika ada beberapa kata yang diulang dalam beberapa kalimat. Bisa jadi beberapa kalimat tersebut adalah sebuah kalimat pendukung yang memiliki tujuan untuk memperkuat pokok pikiran.

6. Memberikan Kesimpulan Sebuah Paragraf

Langkah yang keenam bisa dengan cara membuat kesimpulan dari sebuah paragraph. Ketika Anda sudah membaca isi keseluruhan dalam suatu paragraf. Lakukan cara berikutnya dengan mencoba membuat sebuah kesimpulan dari isi paragraf tersebut.

Hal ini juga bisa lho buat membantu mempermudah menemukan pokok pikiran dalam sebuah paragraf.

7. Tandai Setiap Menemukan Pokok Pikiran

Cara terakhir yang bisa Anda gunakan adalah dengan menAndai setiap menemukan pokok pikiran. Hal ini mungkin akan lebih mempermudah Anda ketika menemukan paragraf campuran.

Dimana  paragraph campuran memiliki peletakan pokok pikiran pada bagian awal dan juga pada akhir paragraf. Tentunya Anda juga harus membaca isi dari paragraf tersebut agar bisa menemukan kalimat yang dirasa merupakan sebuah pokok pikiran.

Contoh Pokok Pikiran Dalam Paragraf

Ketika Anda sudah memahami apa itu pengertian pokok pikiran, fungsi, hingga cara-cara mudah dalam menentukan pokok pikiran dalam sebuah paragraf. Dikutip dari laman resmi www.gramedia.com, berikut ini merupakan beberapa contoh soal terkait dengan pokok pikiran.

1. Contoh Pertama

Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk di sekitar sana. Beberapa penyakit yang timbul akibat bencana banjir lumpur tersebut adalah diare, demam berdarah, tifus, dan leptospirosis.

Pembahasan:

Pokok pikiran dari paragraf diatas adalah bencana banjir yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Jika dilihat dari paragraf diatas maka bisa disimpulkan jika kalimat utama atau pokok pikiran berada di awal. Sedangkan kalimat lain memiliki tugas sebagai penjelas dan penguat dari pokok pikiran.

2. Contoh Kedua

Ketika seseorang terlalu memikirkan masalahnya akan membuat orang tersebut semakin sedih. Selain itu, daripada berlarut dalam kesedihan lebih baik fokus untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tidak perlu memikirkan dan membesar-besarkan masalah, namun tetap semangat dan meminta bantuan kepada orang yang dapat Anda percaya. Itulah bagaimana cara untuk mengatasi kesedihan jika sedang mengalami permasalahan.

Pembahasan:

Pokok pikiran dari paragraf diatas adalah cara untuk mengatasi keadilan.Lalu untuk pokok pikiran dalam paragraf tersebut berada pada bagian akhir. Pola yang digunakan dalam paragraf tersebut adalah dari umum ke khusus. Hal ini terlihat dari awal hingga beberapa kalimat sebelum akhir menjadi penjelas dan diakhiri dengan pokok pikiran.

3. Contoh Ketiga

Pohon memberikan berbagai manfaat bagi manusia dan juga makhluk hidup lainnya. Pohon bermanfaat sebagai sumber makanan, obat maupun bahan industri. Salah satu peranan pohon yang paling penting bagi manusia dan segala makhluk hidup adalah pohon merupakan penghasil udara segar yang ada di dunia.

Pembahasan:

Pokok pikiran yang ada di dalam paragraf tersebut adalah manfaat pohon yang berguna untuk kesehatan makhluk hidup.Dilihat dari paragraph di atas, pokok pikiran terdapat pada bagian awal paragraf. Pola yang dimiliki oleh kalimat tersebut adalah dari khusus ke umum.

Dimana jika Anda perhatikan kembali kalimat pertama bertugas untuk menunjukkan topik yang akan dibahas. Lalu kalimat kedua hingga akhir bertugas untuk menjelaskan bagian kalimat utama.

4. Contoh Keempat

Insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor penyebab. Insomnia atau yang dimaksud dengang gangguan tidur pada umumnya disebabkan oleh kecemasan maupun beban pikiran seseorang, hal lain yang menyebabkan insomnia adalah bekerja hingga malam, kondisi tempat tidur yang kurang nyaman, hingga kebiasaan-kebiasaan lainnya.

Pembahasan:

Pokok pikiran yang ada di dalam paragraf pada paragraf diatas adalah tentang penyebab terjadinya kondisi insomnia. Lalu untuk peletakan pokok pikiran terdapat pada bagian awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas. Pola yang dimiliki oleh paragraph di atas adalah dari khusus ke umum.

5. Contoh Kelima

Kecanduan terhadap pornografi dapat merusak otak. Otak para pecandu pornografi akan secara terus menerus terangsang yang menyebabkan produksi dopamin dan juga endorfin secara berlebihan. Dalam kondisi normal, zat tersebut dapat berguna bagi orang-orang beraktivitas. Namun, berbeda halnya dengan kasus para pecandu pornografi. Dimana otak akan mengalami rangsangan yang berlebihan, yang dalam jangka panjang dapat membuat otak menjadi mengecil dan pada akhirnya rusak.

Pembahasan:

Pokok pikiran dari paragraf diatas adalah kecanduan pornografi mampu merusak keadaan otak manusia. Lalu untuk peletakan pokok pikiran dari paragraf diatas adalah pada bagian awal. Kalimat pertama sudah menjelaskan sebuah topik yang akan dibahas dan diikuti dengan berbagai kalimat penjelas sebagai penguat kalimat pertama.

Kesimpulan

Pokok pikiran merupakan sebuah topik yang akan dibahas dalam sebuah paragraf maupun artikel. Peletakan pokok pikiran bisa terdapat pada bagian awal, akhir, atau awal dan akhir dalam satu buah paragraf.

Peletakan pokok pikiran juga bisa dibedakan berdasarkan jenis paragraf seperti induktif, deduktif, deskriptif, maupun campuran. Selain itu ada beberapa ciri yang bisa Anda gunakan untuk mencari pokok pikiran dalam sebuah paragraf.

Jika memang dilihat dari beberapa ciri belum bisa menemukan sebuah pokok pikiran pada sebuah paragraph. Maka menggunakan beberapa cara pencarian pokok pikiran seperti pada penjelasan di atas bisa lebih mudah membantu Anda.

Jika Grameds ingin lebih mudah dan lebih paham akan materi pokok pikiran dalam sebuah paragraf. Maka tak ada salahnya lho dengan menggunakan berbagai macam bacaan. Mulai dari buku, karangan, novel, dan lainnya yang bisa didapatkan pada www.Gramedia.com.

Penulis : Djoko Saryono dan Soedjito

Rekomendasi Artikel & Buku Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah