Sastra

12 Ciri-ciri Cerpen Secara Umum dan dari Berbagai Sisi

ciri ciri cerpen
Written by Rahma Fiska

Apa ciri-ciri cerpen? – Masyarakat Indonesia pastinya sangat familiar dengan cerpen atau cerita pendek. Cerita pendek adalah jenis naskah cerita yang disampaikan dengan lugas dan memiliki ukuran yang cukup pendek. Sehingga jenis cerita yang satu ini sangat beredar luas di Indonesia sebagai sarana menyebarluaskan nilai-nilai moral yang akan disampaikan penulis. Jika Anda membaca sebuah cerita yang berukuran cukup pendek, bisa jadi cerita tersebut merupakan cerpen.

Namun tidak hanya itu, ada beberapa poin lain yang menjadi ciri-ciri penting sebuah cerpen yang harus Anda kenali sejak dini. Pada artikel berikut ini akan kami terangkan berbagai ciri-ciri cerpen yang harus Anda ketahui. Kami pun juga akan memperkenalkan jenis-jenis cerpen pada Anda nantinya agar Anda bisa mengenali cerpen yang biasa dicantumkan pada berbagai jenis media. Yuk check it out!

Ciri-Ciri Cerpen

Cerpen memiliki berbagai ciri-ciri spesifik yang membedakannya dari berbagai karya tulis lainnya. Ada berbagai ciri-ciri cerpen yang mengidentifikasikan sebuah cerita sebagai cerita pendek atau cerpen. Berikut ini diantaranya :

1. Ceritanya Fiktif

Ciri-ciri cerpen yang pertama, yaitu ceritanya fiktif atau tidak terjadi di dunia nyata. Dan benar saja, hampir semua cerpen menceritakan kisah yang tidak terjadi di dunia nyata, alias fiksi belaka. Sehingga jika Anda membuat sebuah cerpen, hendaknya yang tidak benar-benar ada kejadiannya di dunia nyata.

Walaupun begitu, cerita pendek dibuat semirip mungkin dengan kejadian di dunia nyata. Namun begitu, tidak sedikit pula pembuat cerita pendek yang membuat cerita bergenre fantasi yang bisa dikatakan mustahil untuk terjadi di dunia nyata. Dan inilah yang membedakan cerpen dengan jenis cerita lainnya.

2. Berfokus Pada Satu Aspek Cerita

Berbeda dengan novel, cerita pendek biasanya berfokus pada satu aspek cerita. Contohnya, kejadian yang diceritakan adalah seorang anak yang takut pada angka 13. Nantinya dari awal hingga akhir cerita, cerpen akan menunjukkan solusi atas ketakutan anak tersebut terhadap angka 13. Sehingga scoup konflik yang terjadi tidak melebar kemana-mana.

Inilah yang membuat cerpen begitu disukai, karena penyampaian ceritanya begitu jelas dan to the point. Dan jenis cerita yang satu ini banyak digunakan oleh para tenaga pengajar ketika hendak menyampaikan pesan moral tertentu. Tak heran jika cerpen banyak didapati pada buku pelajaran di sekolah.

Untu menguasai penulisan cerpen yang baik, terdapat rumus serta ramu penulisan yang harus diketahui. Pelajari itu semua pada buku Buku Sakti Menulsi Cerpen: Rambu-Rambu Yang Harus Diperhatikan.

beli sekarang

3 Mengungkapkan Masalah Yang Terbatas Pada Hal-Hal Penting Saja

Sebuah cerita pendek bisa dikatakan lebih seperti penyampai suatu aspek cerita, sehingga nantinya hanya masalah penting saja yang disorot serta dijabarkan. Poin yang satu ini seperti poin sebelumnya, dan semakin jelas jika cerpen adalah jenis cerita yang dijabarkan secara to the point. Tidak bertele-tele, tidak terlalu banyak penjelasan, dan tidak membuat pusing pembaca.

Biasanya hal-hal penting dalam sebuah cerpen diceritakan begitu bagian pembukaan yang singkat telah selesai ditulis. Dan hal terpenting dalam sebuah cerita pendek biasanya ada pada bagian konfliknya. Selain itu, bagian solusi atau penyelesaian konflik juga menjadi bagian terpenting yang dijelaskan dengan bahasa yang lugas namun tetap memiliki unsur sastra.

4 Peristiwa Disajikan Dengan Cermat Dan Jelas

Sama yang telah kami beritahukan sebelumnya, cerita pendek biasanya dijelaskan dengan bahasa yang lugas dan langsung pada intinya. Selain itu, cerpen juga biasanya disajikan dengan bahasa yang cukup jelas dan mudah dimengerti. Kalimat yang bertele-tele seperti penjelasan pada novel tidak terlalu cocok diaplikasikan pada cerita.

Dengan begitu, nantinya siapapun yang membaca cerita pendek tersebut akan dengan mudah menerka maksud yang ingin disampaikan penulis. Namun itulah esensi sebenarnya dari cerita pendek. Karena para pembaca bisa dengan mudah menangkap maksud cerita yang disampaikan nantinya. Pelajari cara pembuatan cerpet dengan baik pada buku Pembelajaran Cerpen.

beli sekarang

5 Penokohannya Sederhana

Cerita pendek memiliki panjang kurang dari 10.000 kata, demikianlah kata para ahli. Dan dalam rentang cerita yang sepanjang itu, tentu saja penokohan dalam cerita pendek tidak serumit dalam novel. Bahkan mungkin ketika membuat kerangka cerita, penulis hanya menyoroti sebagian kecil dari karakter tokoh untuk dimasukkan dalam cerita.

Contohnya, seorang perempuan dengan tubuh jangkung yang suka mencuri. Ada pula tokoh lain yang diceritakan bertubuh pendek dan murah hati. Dengan penokohan yang sederhana, nantinya cerita pendek akan bisa disampaikan to the point tanpa bertele-tele. Para pembaca juga bisa dengan mudah mengidentifikasi alur cerita karena penokohan yang sederhana.

6 Tidak Menggambarkan Kisah Semua Tokoh

Ciri lainnya, sebuah cerpen digambarkan sebagai sebuah cerita yang hanya menceritakan sekelumit kisah dari beberapa tokoh saja. Walaupun misalnya ada 5 tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut, akan tetapi nantinya akhir dari cerita kemungkinan menceritakan 2 atau 3 tokoh dari keseluruhan tokoh.

Penulisan cerita pendek yang tidak menggambarkan keseluruhan cerita dari tokoh yang ditampilkan menjadikan cerita jenis ini cukup pendek dan disukai. Cerpen juga memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya banyak ditampilkan terutama pada buku bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.

7. Jumlah Katanya Pendek Atau Singkat

Ciri terakhir, cerita pendek memiliki panjang yang lebih sedikit dibandingkan dengan novel. Bahkan ada yang membuat cerita pendek hanya dengan panjang kata sekitar 300 – 500 kata saja. Namun yang paling umum, cerita pendek tidak dibuat lebih dari 10.000 kata, membuat jenis cerita yang satu ini cukup disukai. Biasanya cerita pendek juga dijadikan sarana belajar anak SD – SMA agar nantinya bisa memperoleh informasi tertentu.

Tak heran jika jenis cerita yang satu ini sering ditampilkan di buku-buku sekolah terutama pada buku bahasa Indonesia. Selain itu, jenis cerita yang satu ini juga ditampilkan untuk menyampaikan pesan moral tertentu yang harapannya akan dijadikan sarana belajar para pembaca.

Berbagai poin penting dalam penulisan cerpet seperti menata alur, menjalin konflik, dan masih banyak lagi dapat kamu pelajari pada buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen Dalam Waktu Singkat!

beli sekarang

8. Habis Sekali Duduk

Berbeda dengan karya sastra novel atau cerita bersambung atau cerbung, cerpen memiliki sifat yang habis dibaca sekali duduk. Artinya saat membaca cerpen akan langsung selesai dan bisa memperoleh isi keseluruhan cerita dalam satu waktu membaca. Habis sekali duduk adalah ciri-ciri cerpen yang paling umum ditemukan karena cerpen memang memiliki bentuk tekstual yang lebih pendek daripada karya sastra novel.

Temukan berbagai cerita pendek pilihan pada  buku Cerpen Pilihan Kompas 2020: Macan yang menceritakan situasi pandemi yang menyapu dunia saat ini.

beli sekarang

5 Buku Yang Membuatmu Lebih Mengerti Tentang Cerpen

1. Kreatif Menggambar dan Menulis Cerita Pendek

Buku Tentang Ciri-ciri Cerpen dan Cara menulisnya

beli sekarang

2. 13 Poin Menulis Cerita Pendek

Dalam memahami cara penulisan cerpen yang baik, Grameds dapat membaca buku 13 Poin Menulis Cerita Pendek, Dijamin Bisa Menulis Cerpen Dalam Waktu Singkat! oleh ImperiaLJathee.

Buku Ciri-ciri Cerpen dan Cara menulisnya

beli sekarang

3. Di Tengah Kegelapan Inuvik KUMPULAN CERPEN

Buku Mengenal Ciri-ciri Cerpen

Beli Buku di Gramedia

4. Kumpulan Cerpen Cinta dan Sosial MediaBuku Kumpulan Cerpen

beli sekarang

5. Easy and Fun with Cerpen-Gram

Mengenal Ciri-ciri Cerpen

Beli Buku di Gramedia

Baca juga : Pengertian Cerpen (Cerita Pendek)

Ciri-Ciri Cerpen Dari Berbagai Sisi

Kita telah mempelajari ciri-ciri cerpen dilihat dari unsur-unsur penyusunnya. Namun ternyata ada juga ciri-ciri cerpen yang bisa dilihat dari berbagai sisi lainnya. Nah, menurut Henry Guntur Tarigan, ada berbagai ciri-ciri cerpen dari berbagai sisi yang bisa Anda identifikasi. Berikut ini diantaranya :

1. Dari sisi ekspresi

Cerita pendek bisa dilihat dari sisi ekspresinya, biasanya jenis cerita yang satu ini begitu ekspresif dan menjiwai. Penuturan cerita pendek bisa menggambarkan atau menginterpretasikan pandangan penulisnya terhadap kehidupan, terlebih kehidupan yang dialaminya.

2. Dari sisi unsur cerita

Identifikasi cerita pendek juga bisa dilihat dari unsur ceritanya. Sebuah cerita bisa dikatakan sebagai cerita pendek jika mengungkapkan sebuah insiden tertentu yang bisa menguasai keseluruhan jalan cerita yang diungkapkan.

3. Dari sisi pragmatik

Cerita pendek bisa disebut cerpen jika memiliki unsur pragmatik. Dengan kata lain, sebuah cerita pendek yang punya kesan mendalam yang bisa meninggalkan kesan tertentu bisa dikategorikan sebagai cerita pendek.

4. Dari sisi aktan

Poin lainnya, sebuah cerita pendek bisa diidentifikasi jika di dalamnya ada tokoh utama atau pelaku yang menguasai sebagian besar isi cerita. Walau berbagai jenis karya cerita lain juga punya tokoh utama, akan tetapi persentase kehadiran tokoh utama pada cerita pendek bisa lebih intens.

5. Dari sisi struktural

Dari segi struktural, sebuah cerita pendek biasanya disampaikan dengan padat, singkat, dan efektif serta efisien. Para pembaca cerpen akan merasakan tegangan yang cukup stabil dari awal membaca hingga bagian akhirnya. Berbeda dengan novel, yang bisa membuat pembacanya merasakan emosi yang berkepanjangan hingga akhir cerita.

Sebuah cerita pendek biasanya juga memiliki bentuk yang cukup terpadu. Selain itu cerita yang dituturkan juga begitu intensif. Sehingga nantinya para pembaca bisa merasakan lega ketika sudah berada bagian akhir yang jaraknya cukup pendek dari bagian pembuka. Jenis cerita ini sangat cocok dibaca oleh orang dengan rasa penasaran tinggi.

Rekomendasi Buku Sastra

Artikel Terkait Cerpen : 

Buku Terkait Cerpen :

Fungsi Sastra Dalam Cerpen

Karena masuk dalam karya sastra, ada beberapa fungsi sastra dalam cerpen, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Fungsi rekreatif : untuk menghibur pembaca
  2. Fungsi estetis : untuk menggambarkan keindahan pada pembaca
  3. Fungsi didaktif : untuk mendidik pembaca
  4. Fungsi moralitas : untuk menyampaikan nilai moral pada pembaca
  5. Fungsi religiusitas : untuk menyampaikan ajaran religi pada pembaca

Nah, itulah penjelasan tentang ciri-ciri cerpen dalam karya sastra terutama kepenulisan. Ciri-ciri cerpen ini dapat menjadi pedoman saat Anda ingin mulai menulis cerpen. Selain itu Anda juga bisa mengamati ciri-ciri cerpen ini saat membaca cerita dan bisa memaknai karya tersebut secara keseluruhan karya tersebut.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Baca juga : Pengertian Puisi

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra