Komunikasi

Contoh Kata Sapaan: Pengertian, Jenis, Faktor

contoh kata sapaan
Written by Tere

Contoh kata sapaan – Setiap bahasa di dunia pasti mempunyai sapaan, termasuk dengan bahasa Indonesia. Namun, ternyata sapaan tersebut juga harus kalian pelajari lho grameds, tentu saja dalam belajar sapaan bahasa Indonesia tersebut ada contoh kata sapaan bersama dengan pengertian dan jenisnya.

Contoh kata sapaan digunakan oleh seorang diri hingga kelompok. Selain itu, kata sapaan ini juga ada yang menggunakan bahasa formal dan juga non formal. Sehingga, untuk memahami dan membuat contoh kata sapaan dalam bahasa Indonesia, maka kalian harus mengerti dari kata sapaan tersebut.

Pengertian Kata Sapaan

Menurut Roger Brown dan Albert Gilman (1960), kata sapaan adalah kata ganti yang digunakan untuk menyapa orang kedua. Kemudian menurut Abdul Chaer (1998), kata sapaan adalah kata–kata yang dapat digunakan untuk menyapa, menegur, menyebut orang kedua atau siapa pun yang tidak ingin diajak bicara.

Jadi, kata sapaan adalah kata ganti orang kedua yang digunakan dalam proses komunikasi. Secara tidak sadar, kata sapaan merupakan kata yang penting karena digunakan hampir setiap percakapan sehari–hari.

Selain itu, kata sapaan juga digunakan oleh diri sendiri hingga komunikasi dalam kelompok. Dalam penggunaannya, ada yang menggunakan bahasa formal dan juga non formal. Kata sapaan sebagai kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua baik tunggal maupun jamak.

Kalimat sapaan sering digunakan dalam penyampaian kalimat berita atau siaran radio. Namun, kata sapaan juga digunakan dalam aktivitas sehari–hari grameds. Kata sapaan dibedakan menjadi beberapa jenis menurut hubungan dekat, jabatan atau rasa hormat hingga kata ganti orang.

Jenis–Jenis Kata Sapaan

contoh kata sapaan

Sumber: Kompas.com

Sebelum grameds membuat contoh kata sapaan, maka harus mengetahui jenis–jenis kata sapaan terlebih dahulu. Jenis kata sapaan sendiri dibedakan dengan berbagai hal seperti hubungan dekat, jabatan atau rasa hormat, nama, hingga kata ganti orang. Ada beberapa jenis kata sapaan yang bisa grameds gunakan dalam kehidupan sehari–hari. Ada sembilan jenis kata sapaan, diantaranya:

1. Kata Ganti Persona

Kata ganti persona ini merupakan jenis kata sapaan yang menggantikan nomina peran dalam suatu kelompok. Kata ganti pesona menjadi tiga yaitu kata ganti persona tunggal, kedua dan jamak. Contoh kata ganti persona:

  • Kata ganti persona tunggal: aku, saya dan daku.
  • Kata ganti persona kedua: kamu dan engkau
  • Kata ganti persona jamak: ia dan dia

2. Nama Diri

Nama diri sebagai kata sapaan yang merupakan nama seseorang. Misalnya seperti Adi, Budi, Chandra, Dewi, Galih, Hasna, dan nama diri lainnya.

3. Istilah Kekerabatan

Contoh dari istilah kekerabatan adalah ibu, bapak, kakak, nenek, mbak, mas dan adik. Istilah kekerabatan tersebut tidak selalu merujuk kepada keluarga dengan hubungan darah digunakan secara umum dalam berkomunikasi dengan orang lain,

4. Gelar dan Pangkat

Kata sapaan yang didasarkan pada gelar dan pangkat seseorang. Misalnya dokter, giri, kapten, komandan dan pelatih.

5. Kata Pelaku

Kata pelaku sebagai jenis kata sapaan yang mempunyai bentuk pe + kata kerja. Misalnya adalah pembaca, penonton dan pendengar.

6. Bentuk Nominal

Kata sapaan bentuk nominal mempunyai bentuk N (nominal) + ku. Misalnya adalah Tuhanku, sayangku dan juga kekasihku.

7. Kata Indeks

Kata indeks sebagai kata sapaan yang berupa kata petunjuk. Kata indeks adalah kata yang referennya berpindah–pindah atau berganti–ganti tergantung pada siapa yang menjadi pembicara, waktu dan tempat tersebut dituturkan. Contoh kata indeks sebagai kata sapaan adalah sana dan sini.

8. Nominal Lain

Jenis kata sapaan selanjutnya adalah kata sapaan nominal, contohnya adalah tuan dan nyonya.

9. Ciri Nol

Sapaan ciri nol atau zero adalah sapaan yang tidak lagi disertai dengan bentuk kata sapaannya. Misalnya adalah kalimat “sudah mau pergi?”. Kalimat tersebut digunakan untuk bertanya pada seseorang, namun tidak ada bentuk kata sapa dalam kalimatnya.

Selain itu ada juga jenis–jenis sapaan yang lain, di antaranya:

  1. Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek, bapak (ayah), ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas dan mbak.
  2. Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona dan sebagainya.
  3. Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat dan lain–lain.
  4. Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir dan sebagainya.

Contoh Kata Sapaan

Penyapaan adalah menyapa langsung baik ketika berhadapan (tatap muka) maupun melalui media seperti telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung ini baru terjadi jika orang yang kita sapa adalah orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak berbicara), bukan orang pertama (pembicara) atau orang ketiga (yang dibicarakan). Berikut ini beberapa contoh kata sapaan yang baik dan benar:

1. Kaka bertanya “Jam berapa Adik akan pulang dari les pianonya?”

Kata adik merupakan kata sapaan yang berguna untuk menyapa orang kedua yang sedang diajak bicara. Kata sapaan ini harus ditulis menggunakan huruf kapital.

2. Ayah berkata, “Bilang pada ibu, ayah akan beli ayam bakar untuk makan malam”

Kata sapaan ayah pada contoh kalimat ini digunakan untuk menyapa orang pertama (dirinya sendiri) sehingga tidak termasuk dalam penyapaan. Pada kata sapaan ibu yang mengacu pada orang ketiga/ yang sedang dibicarakan tidak boleh menggunakan huruf kapital.

3. Kita harus menghormati jasa para pahlawan yang sudah berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini.

Kata sapaan pahlawan di atas mengacu pada orang ketiga yang sedang dibicarakan sehingga tidak dianggap sebagai penyapaan. Penulisannya tidak perlu diawali dengan huruf kapital.

Selain sebagai penyapaan, kata sapaan yang digunakan sebagai pengacuan awal katanya juga harus ditulis dengan huruf besar, seperti contoh berikut ini:

  1. Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
  2. Esok kami akan mengunjungi Ibu Saniah yang sakit.

Contoh Kalimat Sapaan

contoh kata sapaan

Sumber: Kompas.com

Sudah mengetahui jenis, pengertian hingga contoh kata sapaan. Supaya Grameds bisa mengetahui lebih dalam tentang sapaan, maka perlu juga mengetahui contoh kalimat sapaan berikut ini:

Contoh Kalimat Sapaan Hormat

  1. Selamat datang di restoran kami. Silahkan pesan menu favorit Anda di sini.
  2. Selamat datang bapak dan ibu sekalian. Pada kesempatan kali ini, kami ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak dan ibu sekalian di acara kami hari ini.
  3. Selamat datang para hadirin sekalian. Pada kesempatan kali ini, marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan atas segala karunia–Nya kepada kita semua.
  4. Selamat siang, nona. Maaf mengganggu istirahat makan siangnya.
  5. Selamat datang, tuan–tuan. Mari, silahkan cicipi hidangan yang telah kami sediakan ini.
  6. Selamat pagi, Pak Lurah. Mohon maaf, kami di sini meminta tanda tangan bapak untuk surat proposal ini.
  7. Selamat datang, Pak Handoko. Mari, saya antar menuju ke ruangan rapat.
  8. Selamat pagi bapak dan ibu sekalian. Marilah kita langsung adakan saja rapat pagi hari ini.
  9. Selamat siang, nyonya. Mari, saya antar menuju ke ruang aula.
  10. Selamat siang, tuan. Ada yang bisa saya bantu?

Contoh Kalimat Sapaan Biasa

  1. Selamat malam semuanya. Sampai berjumpa lagi.
  2. Permisi, kawan–kawan. Apakah kalian bisa membantuku?
  3. Halo adik–adik. Sudah siap bermain?
  4. Hai, semua. Maaf ya aku datang terlambat.
  5. Hai, semua. Kali ini kami akan kasih kalian tips soal cara mendaur ulang sampah–sampah botol di sekitar kalian.
  6. Selamat pagi semuanya. Berjumpa lagi bersama kami di program siaran pagi hari ini.
  7. Hai, kawan. Sudahkah kalian sarapan pagi ini?
  8. Halo, pemirsa. Berjumpa lagi bersama kamu di acara Sapa Menyapa Pagi.
  9. Halo semuanya. Sudah lama menunggu ya?
  10. Hai, Karli. Apa kabar? Sudah lama ya kita tidak berjumpa.

Contoh Kalimat Sapaan Tidak Formal

  1. Halo, sobat. Sudahkah kamu sarapan pagi ini?
  2. Hei, Jo. Kau mua ikut kami piknik, nggak?
  3. Eh coy, ngapain ke sini?
  4. Hei, Rina. Mau kemana kamu?
  5. Hei, bung. Kau tadi lihat Mawar tidak?
  6. Oi, Jak. Kau sudah tahu belum kabar terbaru dari Sophie?

Penulisan Contoh Kata Sapaan

Sudah bisa menggunakan kata sapaan di dalam kehidupan sehari – hari, kamu tentunya juga perlu memahami bagaimana cara penulisannya. Yang perlu diingat dalam hal ini adalah cara penulisan kata kekerabatan yang digunakan sebagai kata sapaan, yakni ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Penulisan contoh kata sapaan:

  1. Adik sudah kelas berapa?
  2. Selamat pagi Pak Lurah.
  3. Hari ini kapten bertugas di mana?
  4. Setelah sampai di Yogyakarta, Tuan akan menginap di mana?

Fungsi Penggunaan Bentuk Sapaan

contoh kata sapaan

Sumber: Kompas.com

Fungsi sapaan ini berkaitan dengan faktor–faktor yang mempengaruhi pemakaian sapaan. Contohnya seseorang yang mempunyai umur lebih tua, status sosial lebih tinggi dari penyapa dan percakapan terjadi dalam situasi formal, maka ia akan lebih dihormati.

Demikian juga untuk orang yang lebih mudah akan tetap dihormati karena hubungan keduanya belum akrab atau belum saling mengenal. Hal ini dilakukan agar tidak dianggap kurang sopan. Biasanya penanda hubungan hormat ditandai dengan pemakaian sapaan kekerabatan yang disertakan pada sapaan tertentu. Berikut ini fungsi–fungsinya:

Sebagai Penanda Hubungan Hormat

Fungsi ini ditandai dengan usia yang dianggap lebih tua atau status sosial yang lebih tinggi, sehingga penyapa akan lebih menghormati tersapa. Misalnya, seorang murid yang menyapa Pak Guru/ Bu Guru di sekolah.

Sebagai Penanda Hubungan Akrab

Fungsi ini akan ditemukan pada sapaan nama diri, pronominal pesona, kekerabatan dan gelar. Penyapa dan tersapa dalam hal ini mempunyai umur dan status sederajat serta keduanya sudah saling mengenal atau akrab. Maka keadaan ini akan membawa pada situasi informal.

Sebagai Penanda Hubungan Sayang

Hal ini ditandai dengan pemakaian sapaan Dinde dan Nune sebagai penanda hubungan sayang antara orang tua dengan anak. Sapaan Dik sebagai penanda hubungan sayang antara kakak dengan adik atau orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda. Selain itu, sapaan sayang/ yang atau bentuk lain juga sebagai penanda hubungan kekasih atau suami istri. Dengan demikian, fungsi ini menunjukkan rasa sayang, dekat dan perhatian yang diberikan senior kepada junior.

Sebagai Fungsi Penegasan

Fungsi ini ditandai dengan pengulangan bentuk sapaannya, misalnya Betul Mbak Lely? Hal ini untuk menegaskan kepada siapa kita berbicara atau perhatian kita tertuju kepada siapa. Fungsi ini biasanya ditemukan dalam sapaan nama diri dan sapaan kekerabatan.

Adapun fungsi lain dari penggunaan kata sapaan, antara lain :

  • Menegur atau menyapa lawan bicaranya.
  • Menarik perhatian orang lain.
  • Menunjukkan kesopanan dan kelas sosial.
  • Menyatakan hubungan sosial antara penutur dengan lawan bicaranya.

Bentuk Kata Sapaan

Berikut bentuk–bentuk kata sapaan menurut Mansur Pateda, antara lain:

1. Bentuk Kata Sapaan dari Sisi Jenis Kelamin

Bentuk kata sapaan ini merujuk pada jenis kelamin dari lawan bicara atau seseorang yang dituju. Contoh penggunaan bentuk sapaan pada laki–laki misalnya bapak, mas, cak, kang, dan lain-lain. Sementara sapaan untuk perempuan, misalnya ibu, mbak, tante, yu, neng, dan lain-lain.

2. Bentuk Kata Sapaan dari Sisi Umur atau Usia

Bentuk kata sapaan selanjutnya adalah kata sapaan yang menunjukkan usia dari lawan bicara. Contoh bentuk kata sapaan ini seperti kakak, adik, mas, mbak, teteh, akang, abang dan sebagainya.

3. Bentuk Kata Sapaan dari Segi Status Sosial

Bentuk kata sapaan lainnya adalah kata sapaan yang menunjukkan status sosial baik dari jabatan, gelar, pekerjaan dari seseorang atau lawan bicaranya. Bentuk kata sapaan ini biasanya melibatkan pekerjaan atau jabatan atau peran dalam suatu masyarakat. Misalnya seperti Pak Presiden, Bu RT, Pak Ustadz, dan sebagainya.

4. Bentuk Kata Sapaan dari Segi Kekerabatan

Bentuk kata sapaan selanjutnya dari segi kekerabatan yang memperlihatkan hubungan antara pembicara dengan lawan bicaranya misalnya bapak, ibu, adik, kakak dan sebagainya.

Faktor–Faktor yang Memengaruhi Penggunaan Bentuk Sapaan

contoh kata sapaan

Sumber: Kompas.com

Pemakaian sapaan dalam berkomunikasi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor yang berhubungan dengan masalah sosial maupun situasional. Faktor–faktor yang berhubungan dengan masalah sosial misalnya usia dan jenis kelamin.

Sedangkan faktor–faktor situasional meliputi siapa penutur bahasa tersebut, kepada siapa sapaan ditujukan, kapan dan dimana. Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi sapaan, antara lain:

1. Situasi

Situasi ini sebagai saat terjadinya peristiwa tutur. Situasi tersebut bersifat formal dan informal. Situasi yang bersifat formal menempatkan para penutur di dalam posisi yang tidak akrab, sedangkan situasi informal pemilihan bentuk sapaan sangat bervariasi.

2. Usia

Apabila dilihat dari segi usia, pemakaian sapaan akan disesuaikan dengan umur atau usia seseorang. Apakah orang yang disapa itu berusia lebih tua, sebaya atau lebih muda. Hal ini karena ketepatan pemilihan sapaan akan berpengaruh juga terhadap hubungan antara penyapa dan tersapa.

3. Status Sosial

Status sosial seseorang juga menentukan pemakaian sapaan. Misalnya di berbagai kriteria seperti kekuasaan, kekayaan dan kepandaian.

4. Hubungan Kekerabatan

Hubungan kekerabatan juga menentukan atau mempengaruhi pemilihan kata–kata sapaan di dalam tindak komunikasi. Apabila menyapa kerabat yang lebih tinggi status kekerabatannya, maka ia harus menggunakan istilah kekerabatan tertentu.

5. Hubungan Keakraban

Hubungan keakraban sebagai hubungan di mana pembicara telah mengenal baik dengan lawan bicaranya, bisa bersifat akrab maupun tidak akrab. Penggunaan sapaan yang menandakan hubungan akrab dapat ditandai dengan pemilihan bentuk pronominal persona kedua, seperti kamu, engkau, kalian dapat juga dengan menggunakan bentuk sapaan julukan serta nama diri.

Penutup

Itulah contoh kata sapaan beserta dengan jenis dan pengertian yang dapat kalian ketahui. Semoga dengan contoh kata sapaan di atas kalian lebih mengerti lagi dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar ya grameds. Semoga artikel ini menginspirasimu ya!

Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait tentang kata sapaan beserta dengan jenis dan pengertian secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

Baca juga:

About the author

Tere

Tak bisa dimungkiri apabila kita akan selalu berkomunikasi dengan orang lain. Dunia komunikasi pun akan selalu menarik untuk kita bahas. Saya juga senang menulis, sehingga tema komunikasi ini merupakan tema yang sangat suka untuk dijadikan suatu karya tulis yang menarik.