Sastra

Rima Puisi: Pengertian, Jenis dan Beberapa Contohnya

Written by Rahma Fiska

Rima Puisi – Ketika bicara tentang puisi biasanya tidak bisa dilepaskan dari yang namanya rima puisi. Rima dalam puisi memiliki peran untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan adanya pengulangan bunyi, maka puisi pun menjadi merdu apabila dibaca.

Rima juga memiliki fungsi untuk dapat mendukung perasaan serta suasana puisi. Puisi yang termasuk dalam karya sastra lama, terikat oleh rima akhir serta jumlah kata pada setiap lariknya. Contohnya seperti pada pantun, syair, dan gurindam. Rima akan memberikan efek intelektual dan efek magis pada puisi-puisi tersebut.

Keserasian bunyi dalam puisi rakyat, pada umumnya dibentuk melalui rima vertikal yang ada pada akhir baris. Rima sebagai pola dari persajakan dalam puisi lama terbagi atas rima sejajar, rima silang, rima kembar serta rima berpeluk. Rima dibagi menjadi beberapa jenis, ada rima yang digolongkan sesuai dengan bunyi dan berdasarkan letak kata-katanya dalam baris.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang rima puisi, simak penjelasan artikel ini hingga akhir ya!

Pengertian Puisi

Sebelum membahas rima puisi, ada baiknya jika Grameds mengerti dan memahami apa itu puisi. Dengan begitu, Grameds dapat membuat puisi dengan rima yang baik dan memiliki bunyi yang pas untuk didengar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) puisi atau sajak adalah ragam sastra yang umumnya terikat oleh rima, irama, mantra dan penyusunan larik serta bait. Biasanya, puisi akan berisi ungkapan dari penulisnya tentang emosi, pengalaman atau bahkan kesan yang dituliskan dengan gaya bahasa yang baik, sehingga akan berima serta indah ketika dibaca.

Sumardi berpendapat bahwa puisi merupakan karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama bunyi, sehingga karya sastra tersebut akan memiliki kata-kata yang bermakna imajinatif maupun kiasan.

Sedangkan menurut James Reeves, puisi merupakan ungkapan bahasa yang kaya dan memiliki daya pikat yang baik.

Dari pengertian puisi menurut KBBI dan para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa puisi adalah karya sastra yang berisi pendapat dan tanggapan dari penyair tentang berbagai macam hal. Pemikiran penyair tersebut, kemudian akan dituangkan dengan menggunakan gaya bahasa yang indah dan memiliki struktur batin dan fisik khas dari sang penyair.

 

Pengertian Rima Puisi

Seperti yang diketahui, bahwa ada unsur-unsur puisi yang harus ada ketika menulis puisi. Unsur puisi tersebut adalah gaya bahasa, diksi, tipografi, kata konkret, imaji, dan rima.

Rima puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak atau pada akhir larik sajak yang berdekatan atau secara singkat. Rima itu sendiri dapat dikatakan sebagai pengulangan bunyi yang ada dalam kata maupun suku kata yang ada dalam puisi.

Biasanya, rima puisi akan terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima puisi, maka puisi pun akan menjadi lebih indah dan memiliki efek intelektual maupun efek magis.

Bunyi yang berima dalam puisi, dapat ditampilkan dengan nada tinggi, tekanan maupun perpanjangan suara. Puisi yang memiliki gaya rima yang cukup kental, biasanya merupakan puisi-puisi Melayu serta beberapa puisi yang termasuk dalam karya sastra lama. Artinya, ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang.

Rima yang berfungsi sebagai pola dalam puisi lama terbagi atas rima sejajar yaitu a/a/a/a, rima silang a/b/a/b, rima kembar a/a/b/b dan pola persajakan rima yang terakhir adalah rima berpeluk yang berupa a/b/b/a.

Jenis-jenis Rima Puisi Berdasarkan Bunyi dalam Kata atau Suku Kata

Rima dibagi menjadi dua jenis, jenis pertama adalah berdasarkan persesuain bunyi dalam kata atau suku katanya dan jenis yang kedua adalah berdasarkan letak kata dalam baris kalimat. Rima berdasarkan bunyi, dapat dibedakan menjadi 8 jenis. Berikut penjelasannya.

1. Rima Sempurna

Jenis rima berdasarkan bunyinya adalah rima sempurna. Rima sempurna merupakan rima yang seluruh suku kata terakhir pada akhirnya barisnya sama. Jenis rima ini banyak ditemukan dalam puisi yang berbentuk pantun.

Contohnya seperti ma, lang, ma ti atau pa, lang dan ha, ti. Apabila ditaruh dalam puisi, maka berikut bentuk dari rima sempurna.

  • Jika ada jarum yang patah
    Jangan disimpan di dalam peti
    Apabila ada salah sepatah
    Jangan simpan di dalam hati.

Dari contoh di atas, maka bisa dilihat bahwa rima sempurna adalah ah, ti dan ah, ti.

  • Oh, sungguh malang nasibnya
    Dia ditinggal pergi oleh kekasihnya

Dari contoh rima di atas, maka rima sempurna dapat dilihat pada nya.

2. Rima Tidak Sempurna

Jenis rima kedua berdasarkan pada bunyinya adalah rima tidak sempurna yang dimaksud dengan rima tak sempurna adalah jika berima hanya pada sebagian suku kata terakhirnya saja. Dengan kata lain, persamaan bunyi hanya ada pada sebagian suku kata terakhir dari sebuah kata.

Contoh dari rima tidak sempurna adalah pu, lang dan pa, gi atau tu, kang dan ha, ri. Apabila ditaruh dalam sebuah puisi, maka berikut contoh dari rima tidak sempurna.

  • Adakah perisai bertali rambut
    Rambutnya dipintal oleh akar cemara
    Adakah kami rasa takut
    Kami ini muda remaja

Dari contoh di atas, maka bisa dilihat bahwa rima tidak sempurna adalah but dan kut, serta ra dan ja.

3. Rima Mutlak

Rima mutlak merupakan rima yang terjadi jika seluruh kata berima atau persamaan bunyinya ada pada kata yang sama. Berikut contoh dari rima mutlak.

  • Kabut beraroma romansa
    Ketenangan yang ada di sebuah kota
    Datang seperti romansa
    Merindukan nafkah dan harta

Dari contoh di atas, rima mutlaknya adalah kata romansa. Berikut contoh lainnya.

  • Sudah lama ku tunggu
    Tapi dia tidak datang jua
    Aku mencoba untuk bertahan dan tidak ragu
    Meskipun hingga kini ia tidak datang-datang jua.
  • Datang-datang jua
    Kenangan dari masa lampau
    Menghilang muncul jua
    Yang dahulu sinau silau

4. Rima Terbuka

Rima terbuka adalah persamaan bunyi yang terletak pada akhir dari suatu kata yang diakhiri dengan bunyi vokal. Berikut contohnya.

  • Buka – luka
  • Peti – budi
  • Padu – madu
  • Grafi – ka, buntu – rugi
  • Merde – ka, pilu – cari

5. Rima Tertutup

Rima tertutup merupakan kebalikan dari rima terbuka, yaitu persamaan bunyi yang diakhiri dengan konsonan dan bukan bunyi vokal. Berikut contohnya.

  • Tutup – hidup
  • Putih – bersih
  • Hilang – malang
  • Hilang susut lidah
  • Malang takut susah

Pada contoh di atas, rima tertutupnya adalah pada huruf H pada kata putih dan “bersih”, “lidah” dan “susah”, serta huruf P ada pada kata “tutup” dan “hidup”, serta huruf G pada kata “hilang” dan “malang”.

6. Rima Aliterasi

Rima aliterasi merupakan rima yang bunyi awalnya ada pada setiap kata dalam satu baris atau pada baris-baris berlainan. Contohnya seperti berikut ini.

  • Bukan beta
    Bijak berperi

Dari contoh di atas, rima aliterasinya adalah pada bu pada kata “bukan” dan be pada kata “beta” serta bi pada kata “bijak dan be pada kata “berperi”.

Sungguh sunyi senyap malam ini
Seolah seorang pun tidak ada

Dari contoh kedua, rima aliterasi ada pada su dari kata “sungguh” dan kata “sunyi” serta se pada kata “seolah” dan kata “seorang”.

  • Kaulah kandil kemerlap
    Pelita jendela pada malam gelap
    Melambai pulang secara perlahan
    Sabar, setia, selalu

Dari contoh tersebut, rima aliterasi atau bentuk dari bunyi pengulangan pada konsonannya adalah huruf K pada bait pertama, huruf L pada bait kedua dan ketiga dan huruf S pada bait terakhir.

7. Rima Asonansi

Rima asonansi adalah rima vokal yang menjadi rangka kata, baik pada satu baris maupun baris yang berlainan. Berikut adalah contoh dari rima asonansi.

  • Secupak – sesukat
  • Tumbang – mundam
  • Telah lama dia berjuang sendirian di tengah kota
    Saat ia kembali, dia beruang sangat banyak
  • Burung perkutut di ladang berumput
    Neba berkawan dengan menelani kerikil
    Kami segan untuk memasang pulut
    Memikat burung yang begitu mungil

8. Rima Disonansi

Jenis rima terakhir berdasarkan persesuaian bunyi dalam kata atau suku kata adalah rima disonansi. Rima disonansi merupakan vokal yang menjadi rangka kata seperti pada rima asonansi, tetapi tetap memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan. Berikut beberapa contoh dari rima disonansi.

  • Tindak – tanduk (i-a / a-u)
  • Mundar – mandir (u-a / a-i)
  • Bolak – Balik (o-a / a-i)

 

Jenis-jenis Rima Puisi Berdasarkan Letak Kata dalam Baris Kalimat

Jenis rima puisi kedua dibedakan berdasarkan letak kata yang ada dalam baris kalimatnya. Berikut penjelasan dari jenis-jenis rima berdasarkan letak kata dalam baris kalimat.

1. Rima Awal

Jenis pertama adalah rima awal yaitu persamaan bunyi yang ada pada awal baris, baik berupa huruf saja atau berupa kata. Berikut beberapa contoh rima awal.

  • Dari mana punai melayang
    Dari sawah turunlah ke padi
    Dari mana kasih sayang?
    Dari mata lalu turun ke hati
  • Pemuda dirimulah harapan bangsa
    Pemuda janganlah suka berpangku tangan
  • Dari mana hendak ke mana?
    Dari sawah hendak pergi ke rumah
    Dari mana kita berkelana
    Dari rumah menuju dunia

2. Rima Tengah
Rima tengah merupakan rima yang akan terjadi jika ada kata-kata yang berima pada tengah baris puisi. Berikut beberapa contoh dari rima tengah.

  • Maka tidak dijalankan
    Tindih bertindih dari kaki dulang
    Maka tidak terkatakan
    Kakak pemilih kata orang
  • Pohon nangka buah jarang
    Pohon asam tingginya menjulang
    Siapa sangka dinda senang
    Muka masa serasa tak riang

3. Rima Akhir

Rima akhir adalah persamaan bunyi yang ada pada akhir baris atau kalimat. Berikut contoh dari rima akhir.

  • Sesaat sekejap mata aku berpesan
    Kepadamu tuan wahai awan
    Ke arah mana tuan akan berjalan
    Di negeri manakah tuan berjalan
  • Dahulu aku pernah memiliki sebuah boneka
    Wajahnya sangat cantik jelita
    Pipinya pun merah merona
    Lalu, aku beri dia nama Elena
  • Tolong menolong umpama jari
    Bantu membantu setiap hari
    Bekerja selalu berlima diri
    Itulah semisal Tuhan memberi
  • Burung nuri terbang dengan tinggi
    Burung dara saling menari-nari
    Hati siapa yang tidak iri
    Melihat dara si jantung hati

4. Rima Tegak

Rima tegak merupakan persamaan bunyi yang terjadi jika kata-kata yang berima ada pada baris yang berlainan. Berikut contoh dari rima tegak.

  • Terlipat
    Terikat
    Dirimu mencari
    Terang sang matahari
  • Melambai
    Melombai
    Dirimu beringin
    Digerakan oleh angin
  • Terhibur
    Terlipur
    Dirimu bermalam
    Di tepi kolam
  • Asam pauh dari seberang
    Tumbuhnya di dekat tepi tebat
    Badan jauh dirantau orang
    Sakit siapa yang akan mengobat

5. Rima Datar

Rima datar merupakan persamaan bunyi kata yang diletakkan secara berderet atau datar. Contohnya adalah seperti bergetar bergelagar dan menyambar-nyambar. Contoh yang lainnya adalah Air mengalir, menghilir pada sungai.

6. Rima Sejajar

Rima sejajar adalah persamaan bunyi kata yang digunakan secara berulang-ulang dalam kalimat secara beruntun. Berikut contoh dari rima sejajar.

  • Dapat sama laba
    Cicir sama rugi
  • Bukit sama didaki
    Lurah sama dituruni
  • Berat sama dipikul
    Ringan sama dijinjing
  • Terapung sama hanyut
    Terendam sama basah

7. Rima Berpeluk atau Rima Berpaut

Rima berpeluk merupakan rima yang memiliki persamaan bunyi kata atau suku katanya saling berpelukan atau saling diapit oleh satu maupun dua suku kata yang memiliki bunyi sama. Berikut beberapa contohnya.

  • Hati memuja Tuhan berkuasa
    Gerak laku jauhlah hari
    Maafkan diriku yang Gusti
    Dalam usaha yang alpa
  • Perasaan siapa yang tidak akan nyala
    Melihat anak berlagu dendang
    Seseorang sajak di tepi padang
    Tiada berbaju buka kepala

8. Rima Bersilang atau Rima Salib

Jenis rima yang selanjutnya adalah rima bersilang yaitu persamaan bunyi kata yang letaknya berselang-selang. Contohnya pada baris pertama berima dengan baris ketiga, kemudian baris kedua berima dengan baris keempat dan begitu selanjutnya. Rima bersilang dapat pula dikatakan sebagai rima dengan rumus a-b-a-b. Berikut contohnya.

  • Burung nuri burung dara
    Terbang ke sisi taman kahyangan
    Karangan janggal banyak tidak kena
    Dibandingkan paham belum sempurna
  • Jika ada sumur di ladang
    Bolehlah kita menumpang mandi
    Apabila ada umur yang panjang
    Bolehlah kita berjumpa kembali

8. Rima Rangkai

Rima rangkai adalah persamaan bunyi kata yang memiliki rima beruntun pada setiap kalimat dan barisnya. Jenis rima rangkai ini dapat dikatakan sebagai rima dengan rumus a-a-a-a atau b-b-b-b. Berikut contohnya.

  • Hatiku rindu bukan kepalang
    Merasa dendam berahi yang berulang-ulang
    Air mataku pun bercucuran selang menyelang
    Mengenang adik kekasih abang
  • Diriku lemah anggotaku layu
    Merasakan cinta bertalu-talu
    Jika begini datanglah selalu
    Tentulah kanda berpulang dulu
  • Abdul Nuluk adalah putra Baginda
    Besaran sudah bangwasan muda

9. Rima Kembar

Rima kembar adalah rima yang beruntun dua-dua, dengan rima yang sama. Contohnya dengan abjad a-a-b-b atau c-c-d-d-e e dan begitu seterusnya. Berikut contoh dari rima kembar.

  • Sedikitpun matamu tidak berkerling
    Memandang ibumu yang sakit berguling
    Air matamu tidak bercucuran
    Tinggalkan ibumu tidak penghiburan
  • Ibu memetik bunga
    Bersama dengan anaknya
    Berilmu sepanjang waktu
    Tiada rasa malu

10. Rima Patah

Jenis rima selanjutnya adalah rima patah. Dalam bait-bait puisi, terdapat kata yang tidak memiliki rima sedangkan kata lainnya ada pada tempat yang sama pada baris lain yang memiliki rima. Berikut contohnya.

  • Beli baju ke pasar minggu
    Jangan lupa membeli buku
    Beli kemeja ke pasar senen
    Jangan lupa untuk mengajak diriku

Itulah pengertian rima puisi dan beberapa jenis dari rima puisi yang perlu Grameds ketahui. Jika Grameds tertarik dengan puisi, Grameds bisa membaca buku kumpulan pantun dan puisi dengan rima-rima yang indah seperti yang telah dijelaskan di atas.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia.com mendukung Grameds yang ingin belajar membuat puisi atau membaca puisi-puisi dari penyair Indonesia. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Baca juga:

About the author

Rahma Fiska

Saya fiska sangat senang dengan dunia menulis. Saya juga sudah menghasilkan beberapa tulisan, salah satunya pada website gramedia.com. Saya senang menulis tentang sastra