in

Review dan Sinopsis Novel Lukacita

Lukacita merupakan novel yang ditulis oleh Valerie Patkar, penulis wanita muda yang populer di Indonesia. Novel Lukacita merupakan novel kelima yang ditulis oleh Valerie Patkar, yang resmi diterbitkan pada tanggal 22 Desember 2021.

Sama seperti empat buku sebelumnya karya Valerie Patkar, buku kelima ini diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer. Sejak 2018, Bhuana Ilmu Populer telah menjadi penerbit tetap karya-karya Valerie Patkar.

Seperti karya Valerie Patkar yang lain, Lukacita juga pada awalnya dipublikasi di aplikasi Wattpad. Layaknya karya Valerie Patkar yang lain, Lukacita berhasil menarik hati banyak orang. Hingga saat ini, Lukacita telah dibaca oleh lebih dari 1 juta orang di Wattpad.

Tidak sampai di situ saja, menariknya kisah Lukacita juga berhasil membuat 1.000 buku Lukacita berhasil terjual dalam waktu kurang dari satu jam saja. Lukacita mengisahkan tentang dua orang pemimpi yang dikhianati oleh cita-cita mereka sendiri.

Dikisahkan Javier, seorang pendiri perusahaan start up yang sangat idealis bertemu dengan Utara, seorang mantan atlet catur yang penakut. Ketika mereka hampir menyerah untuk memperjuangkan cita-cita mereka yang diimpikan selama ini, mereka belajar untuk memaafkan keadaan.

Novel Lukacita ditulis bagi kalian yang berhasil meraih cita-cita, tetapi masih terluka karenanya. Novel Lukacita akan menjadi obat bagi kita yang memiliki luka akibat bermimpi, sehingga mampu membangun harapan yang baru.

 

Profil Valerie Patkar – Penulis Novel Lukacita

Sumber foto: goodreads.com

Valerie Patricia Karina atau yang dikenal dengan panggulan Valerie Patkar adalah penulis wanita kelahiran 1995, yang baru berusia 27 tahun. Valerie Patkar dikenal sebagai salah satu penulis Wattpad yang sukses menerbitkan ceritanya.

Valerie Patkar merupakan sarjana teknik pertambangan. Memang pekerjaannya sebagai penulis ini tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Sebelum dikenal menjadi penulis Wattpad, Valerie Patkar ternyata memiliki cerita unik di balik karir kepenulisannya.

Valerie Patkar diketahui mengawali karir kepenulisannya dengan mempublikasikan karyanya di platform media sosial Ask.fm yang populer pada masa itu. Tak pernah ia sangka, cerita yang ditulis dan dipublikasikan di Ask.fm mendapat banyak respon positif dari sejumlah orang yang membacanya.

Ia menyatakan ada banyak orang yang menanyakan bagaimana kelanjutan cerita tersebut, maka itu ia pun terus melanjutkan kisahnya. Sampai pada akhirnya, ada salah satu teman Valerie yang mengenalkan aplikasi Wattpad kepadanya.

Temannya itu menyarankan Valerie Patkar untuk beralih mempublikasikan ceritanya di aplikasi Wattpad sebagai aplikasi yang paling tepat, karena dapat menjangkau lebih banyak pembaca dan memungkinkan Valerie untuk menyimpan cerita hasil tulisannya. Sejak saat itu, tahun Valerie Patkar mulai serius menekuni dunia kepenulisan di Wattpad.

Valerie Patkar kemudian mulai menulis cerita baru yang bertajuk Claires. Cerita Claires yang menjadi novel debut Valerie Parkar di Wattpad ternyata mampu menarik hati banyak pembaca, termasuk pihak penerbit.

Tidak pernah ia sangka sebelumnya, Valerie Patkar berhasil mendapat tawaran untuk menerbitkan cerita Claires itu menjadi bentuk novel fisik. Meski pada awalnya ia sempat ragu, tetapi akhirnya karyanya itu sukses diterbitkan dan disukai banyak orang.

Bahkam, buku fisik debutan Valerie Patkar tersebut juga mampu terpajang di deretan buku best seller. Novel Claires sendiri mengisahkan seorang gadis bernama Claire Paveitria yang memiliki kekasih bernama Kai Deverra.

Pasangan itu saling melengkapi dan kisah cinta mereka digambarkan hampir sempurna. Namun, kesempurnaan itu malah membuat Ares Nota mencoba untuk menguji hubungan Claire dan Kai.

Cerita Claires, diketahui menjadi populer di kalangan remaja, terutama bagi para fans EXO atau yang disebut EXO-L, karena cerita ini merupakan cerita fiksi yang biasa disebut sebagai fanfiction ini menggunakan visualisasi member EXO untuk setiap karakternya. Maka itu, banyak fans EXO yang tertarik dengan kisah Claires.

Setelah novel Claires sebagai novel debutannya dirilis pada 2018 dan berhasil menjadi best seller, Valerie Patkar kembali menerbitkan novel keduanya yang berjudul Nonversation. Novel Nonversation berhasil terbit pada 2019 dan lagi-lagi meraih kesuksesan dengan menjadi salah satu buku mega best seller.

Setelah itu, Valerie Patkar kembali berkarya dengan menerbitkan buku Game Over pada tahun 2020. Pada tahun 2021, Valerie kembali menerbitkan karya terbarunya yang berjudul Serangkai, yang mengisahkan tentang penerimaan duka sebagai seorang kekasih dan anggota keluarga.

Pada tahun yang sama juga, tahun 2021, Valerie Patkar berhasil menerbitkan novel Lukacita yang akan direview pada artikel ini. Selama tiga tahun berturut-turut, Valerie Patkar berhasil memperoleh penghargaan khusus dari Penerbit Bhuana Ilmu Populer Kategori Buku Terlaris.

Melalui karya tulisnya, Valerie Patkar percaya bahwa hal-hal kecil dan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dapat menciptakan kebaikan, menjadi suara yang dapat menenangkan, dan bisa menjadi “rumah” yang nyaman. Maka itu, anda dapat menemukan berbagai karya tulisan Valerie Patkar bukan hanya menghibur sebagai kisah fiksi biasa, tetapi juga mengandung makna yang mendalam.

Sinopsis Novel Lukacita

Lukacita mengisahkan tentang luka yang dimiliki Javier, seorang pendiri perusahaan start up dan juga seorang mantan atlet catur yang bernama Utara. Utara adalah seorang mantan atlet catur, yang seluruh aspek kehidupannya dipenuhi dengan catur.

Saking cintanya ia kepada catur, ia hampir tak bisa melakukan kegiatan seperti teman-teman seusianya, karena waktunya dihabiskan untuk belajar main catur. Javier merupakan seorang pendiri perusahaan start up bernama Pengantara, yang memiliki lima orang anggota, yaitu Aslan, Bang Jul, Rumi, Lando, dan dirinya sendiri.

Perusahaannya dimulai dari kantor yang berbentuk seperti kamar kosan hingga menjadi ruangan proper yang bagus. Namun, dibalik kesuksesannya tersebut, Javier tetap merasa hampa.

Pengantara dibangun dengan latar belakang akibat kekecewaan Javier yang gagal lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri yang diinginkannya. Maka itu, Javier akhirnya memilih jalannya sendiri untuk menggapai cita-citanya.

Dalam perjalanannya mendirikan perusahaan Pengantara itu, Javier dipertemukan dengan sejumlah orang dianggap gagal oleh orang lain atau merasa dirinya sendiri sebagai seorang yang gagal. Mereka yang membentuk perusahaan Pengantara adalah orang-orang yang ditolak di lingkungan sosialnya dan tidak memiliki tempat untuk bernaung dan berkarya.

Di sisi lain, sejak kecil Utara harus menghadapi pahitnya kehidupan, karena ia selalu tertinggal jauh dibanding teman-temannya. Hal ini disebabkan, karena ia memiliki disleksia yang membuatnya mengalami kesulitan dalam belajar.

Namun, berkat bantuan dari gurunya, Utara mulai kenal dengan dunia catur. Di dunia catur, ia memiliki harapan untuk bisa menemukan jalan yang terbaik. Akan tetapi, kehidupan tentunya tak semudah yang dibayangkan.

Meski sudah lama berlatih, selama bertahun-tahun juga setelah mengikuti berbagai turnamen, menjadi seorang juara seolah mustahil baginya. Utara pada akhirnya keluar dari dunia catur setelah 14 tahun lamanya menggeluti dunia tersebut.

Utara tidak lagi melanjutkan bermain catur, karena ia merasa bahwa dirinya adalah orang yang menyebabkan temannya bunuh diri. Lucu memang jika dipikirkan, bahwa ia harus mengorbankan mimpinya, karena perasaannya sendiri.

Utara memang kerap kali menyalahkan diri sendiri, apa pun yang ia lakukan akan dinilai salah oleh dirinya sendiri. Aneh juga, Utara selalu mengatakan itu dengan penuh ketenangan, seperti ia sudah terbiasa untuk menyalahkan dirinya sendiri.

Javier adalah orang yang paling berani. Ia selalu berkata secara blak-blakan setiap kali ia berbicara. Terkadang perkataannya bisa menyakiti hati, karena terlalu tepat sasaran.

Javier juga suka adu argumen dan tidak mau kalah. Namun, di sisi lain, Javier juga salah satu orang yang paling baik. Sejumlah orang yang mengenal sosoknya akan menilai dirinya sebagai sosok yang baik.

Namun, kekurangan Javier, yaitu ia tidak bisa memaklumi dan berdamai dengan masa lalunya. Sebab, Javier kesepian. Terdapat sesuatu yang mengganjal dalam diri Javier, tapi ia merasa harus tetap tenang seolah tak ada apa-apa.

Dari dulu, mimpi Javier selalu sama, yaitu Pengantara. Perusahaan Pengantara yang ia bangun dengan jerih payah, akhirnya harus dilepaskan begitu saja ia merasa hidupnya sudah tak berwarna lagi.

Kini, hidupnya hanya punya dua warna, yaitu hitam dan putih. Sosok yang selalu berkata untuk mendahulukan dirinya sendiri, malah selalu gagal untuk memeluk dirinya sendiri.

Sosok yang terlihat tegar dan berani, tetapi malah jadi penakut saat berhadapan dengan Pengantara, Utara, dan keluarganya. Javier dan Utara, sama-sama melepaskan mimpinya, karena dikhianati cita-citanya sendiri.

Kelebihan Novel Lukacita

Novel Lukacita ini dituliskan oleh Valerie Patkar dengan indah, berupa cerita romansa yang di dalamnya mengandung makna yang mendalam. Alur yang dituliskan juga dinilai sangat pas, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga para pembaca dapat menikmati kisah Lukacita ini.

Valerie Patkar juga dapat membentuk karakter dengan baik. Bukan hanya karakter tokoh utamanya saja, tetapi juga karakter sejumlah tokoh pendukung. Maka itu, banyak pembaca yang menilai tokoh-tokoh dalam novel Lukacita ini memiliki kesan masing-masing.

Kisah Javier dan Utara ini dinilai relevan dengan kenyataan yang dialami sejumlah pembaca. Kenyataan di mana mereka dikhianati cita-citanya sendiri.

Novel Lukacita ini dinilai sebagai paket lengkap. Sebab, novel ini masuk ke genre romance, self improvement, juga mengandung nilai kekeluargaan dan friendship. Novel Lukacita ini sangat cocok untuk dibaca oleh kalian yang sedang memperjuangkan cita-cita, tapi memiliki beban tertentu dalam menggapainya.

Kekurangan Novel Lukacita

Beberapa pembaca merasa karakter Javier cukup rumit, karena terdapat perubahan karakter di tengah cerita. Hal ini kemudian memberikan dampak pada ekspektasi dari pembaca yang mengharapkan ada perkembangan karakter Javier menjadi lebih baik.

Valerie Patkar menggunakan sudut pandang beberapa tokoh di novel Lukacita ini. Namun, beberapa pembaca merasa tidak ada sudut pandang dari tokoh yang dinilai memiliki peran penting dalam cerita ini. Maka itu, beberapa pembaca merasa ekspektasinya kurang dipuaskan.

Pesan Moral Novel Lukacita

Tidak apa untuk mengakui kekurangan diri. Tidak apa untuk memiliki kekurangan. Merupakan hal yang wajar jika memiliki kekurangan. Terima saja, dan jangan salahkan dirimu sendiri oleh karena itu.

Sebab, orang lain yang kamu nilai memiliki kehidupan yang indah pun, sama denganmu. Mereka tidak sempurna. Mereka juga memiliki kekurangan.

Sebagai orang tua, sebaiknya kita memperlakukan anak kita sebagaimana kita ingin diperlakukan. Begitu juga halnya kita harus memperlakukan orang lain di sekitar kita.

Jangan sampai, perlakuan buruk yang kamu dapatkan pada masa lalumu menjadi senjata yang menghancurkan kehidupan orang lain, dengan alasan dahulu anda juga diperlakukan begitu. Ingat juga, apakah dahulu anda menyukai jika diperlakukan seperti itu?

Sebagai orang tua, harus punya batasan juga. Batasan untuk membimbing, bukan mengatur dan membuat skenario atas kehidupan anakmu.

Setiap orang harus memiliki harapan. Setiap orang pasti memiliki target tertentu. Namun, jangan sampai harapan tersebut membebani dirimu sendiri. Tak apa jika hidup terkadang tak sesuai dengan ekspektasi.

Bagi kalian yang ingin membaca novel Lukacita karya Valerie Patkar, kalian bisa mendapatkannya di www.gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy