Terbentuknya suatu negara tidak bisa dilepaskan dari peristiwa-peristiwa masa lampau yang telah dilewati oleh bangsanya. Peristiwa-peristiwa pada masa lampau itu tidak bisa dilepaskan dari bangsa dan negara atau akan selalu melekat di dalam ingatan bangsa dan negara tersebut. Semua peristiwa masa lampau yang telah dialami oleh suatu negara disebut dengan sejarah.
Tidak semua orang mengalami atau merasakan sejarah yang telah dilewati oleh suatu negara. Individu yang telah melewati sejarah ada yang merasa bahagia, ada yang merasa ketakutan, bahkan ada yang merasa dirinya bersalah karena sudah ikut andil dalam terjadinya suatu peristiwa di masa lampau.
Tak bisa dipungkiri bahwa sejarah yang dialami oleh suatu negara tidak selamanya seputar kebaikan, ada peristiwa-peristiwa yang membuat sejarah suatu negara menjadi terasa kelam dan masih diingat sampai saat ini.
Di zaman modern ini sumber informasi sudah sangat mudah didapatkan khususnya bagi kamu yang ingin mengetahui sejarah-sejarah dari suatu negara, mulai dari youtube, artikel sejarah, buku sejarah, dan masih banyak lagi. Semua media-media itu biasanya akan menulis sejarah yang terjadi di suatu negara menggunakan bahasa yang semi formal, sehingga ketika membacanya dibutuhkan keseriusan.
Jika kamu kurang suka mengetahui sejarah melalui media-media yang sudah disebutkan, maka kamu bisa mendapatkan informasi peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau melalui novel. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang di dalamnya memiliki berbagai cerita yang saling terhubung satu sama lainnya. Dengan membaca novel, pembaca akan mengetahui sejarah apa yang ditulis oleh pengarang dengan bahasa yang lebih sederhana.
Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali novel-novel yang berisikan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Semakin banyak kamu membaca novel sejarah, maka semakin banyak juga sejarah yang kamu ketahui. Grameds, di bawah ini akan diberikan rekomendasi novel sejarah yang cocok dibaca untuk mengisi waktu luang.
Table of Contents
Rekomendasi Novel Sejarah November 2021
Laut Bercerita
Novel sejarah pertama yang wajib masuk daftar bacaan adalah novel Laut Bercerita yang ditulis oleh Leila Salikha Chudori dan terbit pada tahun 2017. Novel ini berlatar belakang tahun 90-an hingga 2000-an. Novel ini mengangkat peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa-masa reformasi sekitar tahun 1998, sehingga novel ini termasuk ke dalam historical fiction.
Novel ini akan membuat pembaca tersentuh sekaligus merasa kesal, semua perasaan itu akan tercampur menjadi satu berkat imajinasi yang berlimpah dari pengarang. Maka dari itu, tak heran jika novel yang ditulis oleh pengarang membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu lima tahun.
Novel ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama penulis mengisahkan ceritanya melalui sudut pandang Biru Laut. Sedangkan pada bagian kedua, penulis mengisahkan ceritanya melalui sudut pandang adiknya Laut, Asmara.
Laut merupakan seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia mengambil jurusan Sastra Inggris. Kesukaannya pada dunia sastra tak bisa ditutupi, sudah banyak buku-buku sastra yang ia baca, mulai dari sastra klasik hingga sastra yang berbahasa Inggris. Buku-buku sastra karya Pramoedya Ananta Toer selalu dibaca oleh dirinya walaupun harus membacanya dengan penuh rasa keberanian karena pada saat itu peredarannya dilarang di Indonesia.
Masa-masa reformasi merupakan masa-masa kelam yang dialami oleh banyak masyarakat terutama masyarakat yang menjadi aktivis dan bergerak di dalam sebuah organisasi. Banyak aktivis yang akan ditangkap, digebukin, bahkan dihilangkan. Semua kekejaman itu memang benar terjadi. Seperti halnya Biru Laut dan teman-temannya yang mengalami semua kejadian itu.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Pada bagian kedua, kesedihan mulai dirasakan oleh keluarga Laut karena kehilangan anak dan kakak dari Asmara sangat terasa. Perasaan sedih dan marah akan kekejaman yang telah dilakukan oleh aparat negara akan menjadi satu. Asmara yang merupakan adik laut akhirnya membuat lembaga khusus untuk menangani orang-orang yang hilang dengan paksa pada masa reformasi.
Novel yang bercerita tentang kekejaman masa reformasi dibungkus dengan sangat menarik terutama ketika penulis menggambarkan tindakan kekerasan yang diterima oleh Laut dan teman-temannya. Novel ini diambil dari kisahya nyata yang dialami oleh para aktivis yang telah dinyatakan hilang. Dengan membaca novel ini, kita akan tahu sejarah pada rezim Orde Baru.
Penulis menggunakan alur maju mundur dalam membuat novel ini, sehingga pembaca yang belum terbiasa membaca novel dengan alur maju mundu akan kesulitan.
Amba
Novel sejarah yang harus masuk daftar bacaan kamu adalah novel Amba. Novel yang ditulis oleh Laksmi Pamuntjak pernah mendapatkan penghargaan LiBeraturpreis di tahun 2016. Lembaga penghargaan itu berasal dari Lembaga Litprom Jerman.
Novel ini mengisahkan tentang masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Pada masa-masa itu ada suatu peristiwa yang sampai saat ini masih dikenal oleh banyak masyarakat, yaitu peristiwa G30SPKI.
Amba lahir dari seorang ayah yang bernama Sudarminto dan ibunya bernama Naniek. Kekhawatiran ayahnya yang melihat Amba tidak kunjung menikah membuat dirinya memperkenalkannya dengan seorang dosen di Universitas Gadjah Mada. Ayah dan seorang pria itu bertemu di sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Gadjah Mada.
Amba mengizinkan ayahnya untuk menjodohkan dirinya dengan Salwa Munir atau biasa dipanggil Salwa, jika telah menyelesaikan kuliahnya. Mereka pun akhirnya setuju dengan persyaratan yang diajukan oleh Amba. Salwa selalu menjaga Amba dengan baik, walaupun harus menunggu waktu yang cukup lama.
Amba melamar pekerjaan di salah satu rumah sakit di Kediri sebagai penerjemah dan lamaran yang diajukan diterima oleh rumah sakit tersebut. Di rumah sakit ini, Amba bertemu dengan Bhisma, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit itu. Amba merasakan sentuhan kasih sayang yang tak pernah ia rasakan ketika bersama Salwa. Bahkan, Amba rela memberikan kesuciannya kepada Bhisma
Namun, kisah cinta Amba dengan Bhisma tidak berlangsung bahagia, Bhisma tiba-tiba saja hilang ketika serbuan G30S PKI datang ke Yogyakarta. Amba terpisah dengan Bhisma ketika sedang menghadiri acara yang diadakan oleh temannya Bhisma di Untarto, Yogyakarta. Bhisma menjadi tahanan politik di Pulau Buru dan tak pernah kembali ke pelukan Amba.
Dalam keadaan hamil, Amba memberanikan diri untuk pergi ke Jakarta dan mencari seorang pria yang ingin menikahinya. Seorang pria asal Amerika bernama Asdelhard Eilers ingin menikahi Amba. Setelah menikah, Amba memberitahukan semua yang telah terjadi kepada orang tuanya dan memutuskan hubungan dengan Salwa.
Bayi yang dikandung oleh Amba akhirnya lahir dan diberi nama Srikandi. Amba mendapatkan sebuah kabar melalui email bahwa Bhisma ditemukan meninggal di Pulau Buru, Amba pun memberanikan diri untuk pergi ke Pulau Buru untuk mencari tahu penyebab kematian kekasihnya itu. betapa terkejutnya Amba ketika mengetahui bahwa kekasihnya itu sudah memiliki seorang istri.
Amba pun kembali ke Jakarta bersama Samuel, bukan dengan rasa kecewa dan sedih, melainkan dengan rasa puas dan lega karena sudah mengetahui kebenaran dari kekasihnya, Bhisma. Srikandi yang sudah tumbuh menjadi dewasa, membuat Samuel tertarik untuk menikahinya.
Cerita-cerita naratif yang ada di dalam novel ini membuat pembaca terhanyut untuk merasakan berbagai macam konflik yang terjadi. Latar tempat yang digunakan pada novel ini merupakan tempat-tempat bersejarah yang ada di Indonesia.
Akan tetapi, alur maju mundur pada novel ini membuat pembaca merasa bingung untuk memahami maksud dari cerita-cerita novel ini. Selain itu, pembaca membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami novel yang sangat bagus ini.
Orang-Orang Proyek
Ahmad Tohari sudah menulis banyak sekali karya sastra yang fenomenal, salah satu karya sastra itu yakni novel Orang-Orang Proyek. Cerita yang dapat menggugah pembaca membuat novel ini dicetak kembali pada tahun 2015.
Novel ini memberitahukan adanya perilaku korupsi yang terjadi pada zaman Orde Baru melalui proyek-proyek pembangunan. Dari novel ini, pembaca akan mengetahui bahwa pada zaman Orde Baru banyak sekali perilaku korupsi yang sudah terjadi.
Penulis memilih tokoh seorang insinyur yang bernama Kabul sebagai sudut pandangnya. Kabul merupakan seorang insinyur teknik yang pada saat kuliah sangat dikenal dengan sifat idealismenya.
Namun, idealisme yang dimiliki Kabul mulai terusik karena adanya permainan politik yang dilakukan oleh para pejabat dalam membangun jembatan untuk rakyat di desa Cibawor. Proyek jembatan rakyat itu hanya digunakan sebagai batu loncatan saja agar Partai GLM (Golongan Lestari Menang) dicintai oleh masyarakat.
Anggaran dari proyek jembatan rakyat itu dikorupsi sebanyak tiga puluh persen hanya untuk pencitraan partai saja. Bahkan, anggota partai GLM menuntut Kabul untuk menyelesaikan proyek jembatan rakyat ini sebelum masa kampanye tiba. Terlebih lagi uang yang digunakan untuk membangun jembatan rakyat ini berasal dari utang luar negeri.
Kabul yang mengetahui semua keburukan yang dilakukan oleh partai GLM memilih untuk mundur dari pengerjaan proyek itu.
Bukan hanya tentang korupsi saja, novel ini juga memiliki kisah cinta Kabul dengan Wati. Mereka berdua hidup bahagia. Pada suatu waktu mereka berdua melewati jembatan bekas proyeknya Kabul yang sedang mengalami kerusakan. Kabul menceritakan semua hal dibalik pembuatan proyek jembatan itu.
Penulis mampu menggunakan alur cerita yang mudah dipahami, sehingga pembaca akan mudah untuk menerima makna dari novel ini. Dengan membaca novel ini, pembaca mengetahui betepa jahatnya anggota partai GLM walaupun terlihat baik ketika melakukan kampanye.
Dialog antara Kabul dan Pak Tarya terlalu banyak, sehingga bisa saja membuat pembaca merasa bosan karena tak menampilkan tokoh-tokoh lainnya.
Pulang
Novel sejarah berikutnya yang harus masuk ke dalam bacaan kamu ketika mengisi waktu luang ialah novel Pulang karya Leila Salikha Chudori. Novel dengan tebal halaman mencapai 476 menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau terutama pada masa-masa terjadinya G30S PKI.
Novel ini dibagi menjadi tiga babak, babak pertama mengisahkan perjalan Dimas Suryo dan teman-temannya untuk berpindah-pindah negara. Babak kedua, bercerita tentang pencarian jati diri anak dari Dimas Suryo yang bernama Lintang Utara, dan babak ketiga berkisah tentang sebuah diorama yang terjadi pada tahun 1965.
Novel ini mengisahkan tentang empat orang sahabat yang harus berpindah-pindah negara untuk bertahan hidup. Empat sahabat itu bernama, Dimas Suryo, Nugroho, Risjaf, dan Tjahjadi Sukarna. Mereka harus melakukan hal seperti itu karena sudah dianggap sebagai orang yang berideologi komunis karena sudah bekerja sebagai wartawan di Berita Nusantara. Pada masa itu, media dan wartawan sudah dianggap sebagai musuh dari pemerintah.
Setelah tiga tahun mereka harus berpindah-pindah negara, pada April 1968 tibalah di Perancis atau lebih tepatnya di kota Paris. Saat di Paris mereka mendengar bahwa temannya sudah ditembak mati pada tanggal 30 September atau dikenal dengan peristiwa G30SPKI.
Novel ini tidak hanya menceritakan tentang kesedihan dan kejahatan yang terjadi pada peristiwa G30SPKI, adanya bumbu kisah cinta di dalam novel ini. Dimas Suryo menemukan gadis pujaannya yang bernama Viviene Deveroux setelah lama berpisah dengan kekasihnya, Surti yang tinggal di Indonesia.
Kisah cinta mereka berdua dikaruniai seorang putri yang sangat cantik, putri itu bernama Lintang Utara. Lahirnya seorang putri bernama Lintang Utara ternyata memunculkan konflik-konflik baru dalam novel ini. Ingin tahu konflik yang akan terjadi pada Linta Utara ketika berada di Indonesia pada tahun 1998?
Penulis mampu membangun suasana cerita tanpa menghilangkan peristiwa-peristiwa masa lampau. Pembaca akan mengetahui banyak hal tentang kekejaman yang terjadi pada peristiwa G30SPKI. Peristiwa yang sudah memakan banyak korban yang tidak bersalah dan membuat orang-orang harus pergi ke luar negeri untuk membersihkan namanya.
Alur maju mundur pada novel ini cukup banyak, sehingga pembaca akan kesulitan menangkap makna yang ingin disampaikan. Selain itu, penggunaan kalimat-kalimat yang hampir sama pada setiap bab-nya membuat pembaca harus membacanya beberapa kali supaya bisa memahami cerita pada bab tersebut.
Burung-Burung Manyar
Novel Burung-Burung Manyar merupakan sebuah novel dari Y.B. Mangunwijaya dengan tebal halaman 418 halaman. Cerita fenomenal yang ada di dalam novel Burung-Burung Manyar membuat novel ini sudah dicetak puluhan kali.
Novel ini dibagi menjadi tiga bagian, setiap bagiannya berisis tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada periode yang sudah ditentukan. Bagian pertama, peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 1934-1944. Bagian kedua berkisah tentang peristiwa yang terjadi pada tahun 1945-1950. Bagian ketiga peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 1968-1978.
Pada bagian pertama, novel ini mengisahkan tentang tokoh utama, Setadewa dan akrab dipanggil Teto yang selalu bermain bersama Atik atau Larasati. Pada masa-masa sebelum Indonesia merdeka, hidup Teto sangat bahagia karena ayahnya merupakan seorang Letnan KNIL dan lahir dari seorang ibu keturunan Belanda. Berbeda dengan Teto, Atik lahir dari orang tua yang tidak memiliki jabatan tinggi.
Di bagian pertama ini, penulis juga mengisahkan kehidupan Teto yang sangat kental dengan budaya Belanda. Sedangkan Atik menjadi wanita yang sudah modern karena ingin menempuh pendidikan yang tinggi.
Di bagian kedua, penulis mengisahkan berbagai macam peristiwa yang terjadi pada tahun 1945-1950. Kehidupan Teto berubah sangat drastis karena kehadiran tentara Jepang ke Indonesia. Teto membendi tentara Jepang karena sudah menghancurkan keluarganya. Bahkan ibu Teto menderita gangguan jiwa karena kekerasan yang dilakukan oleh tentara Jepang.
Setelah Jepang berhasil diusir mundur oleh Belanda, Teto berkeinginan untuk masuk menjadi anggota KNIL. Berkat latihan, kerja keras, dan dedikasinya terhadap KNIL, Teto diangkat menjadi komandan patroli. Teto tak menyangka jika KNIL akan kalah dengan perlawanan rakyat Indonesia, Teto pun merasa malu dan menyesal sudah memilih untuk jadi anggota KNIL.
Bagian terakhir pada novel ini menggunakan latar belakang tahun 1968-1978. Di bagian terakhir ini mengisahkan tentang kisah hidup Teto yang menempuh pendidikan di luar negeri dan bekerja sebagai direktur perusahaan minyak. Bukan hanya itu, Teto juga bertemu dengan Atik yang sedang melakukan ujian tesis yang berjudul Jati Diri dan Bahasa Citra dalam Struktur Komunikasi Varietas Burung Ploceus Manyar.
Meskipun menggunakan latar pada masa penjajahan, tetapi novel ini tetap mudah dimengerti oleh para pembaca khususnya anak-anak muda yang ingin mengetahui sejarah tentang Indonesia saat dijajah oleh Jepang dan Belanda. Penulis mampu menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga pembaca dari berbagai macam generasi akan mudah untuk memahaminya.
Novel yang berkisah tentang pada masa penjajahan ada beberapa paragraf yang sangat panjang, sehingga pembaca akan bingung untuk memahami makna yang terkandung pada paragraf tersebut.
Penulis: Restu Nasik Kamaluddin
- Cara Belanja Buku di Gramedia Online
- Novel Fantasi
- Novel Best Seller
- Novel Romantis
- Novel Fiksi
- Novel Non Fiksi
- Cara Berlanggan Koran Suara Merdeka
- Review Novel Pendidikan
- Novel Agatha Christie
- Rekomendasi Cerita Dongeng Sebelum Tidur Terbaru
- Rekomendasi Novel Sedih Terbaru
- Rekomendasi Light Novel
- Rekomendasi Novel Romantis Cinta
- Rekomendasi Novel Metropop
- Rekomendasi Novel Terbaik
- Rekomendasi Novel Horor
- Rekomendasi Novel Remaja Terbaik
- Rekomendasi Novel Fantasi
- Rekomendasi Novel Fiksi
- Rekomendasi Novel Dewasa
- Rekomendasi Novel Tere Liye Terbaik
- Rekomendasi Novel Pernikahan
- Rekomendasi Novel Romantis Korea
- Rekomendasi Novel Romantis Islami
- Rekomendasi Novel Sejarah
- Urutan Novel Percy Jackson
- Genre Novel
- Rekomendasi Buku Self Improvement
- Rekomendasi Buku Tentang Insecure
- Rekomendasi Buku Motivasi
- Rekomendasi Buku Pengembangan Diri dan Motivasi
- Aplikasi Membaca Novel Gratis
- Fakta One Piece
- Resensi Novel Mariposa
- Resensi Novel Perahu Kertas
- Resensi Novel Laut Bercerita
- Resensi Novel Resepsi
- Resensi Novel Septihan
- Resensi Novel Dikta dan Hukum
- Resensi Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Resensi Novel Antares
- Resensi Novel Sang Alkemis
- Resensi Novel Hujan Tere Liye
- Resensi Buku Rich Dad Poor Dad
- Review Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya
- Resensi Novel Almond
- Review Novel Fish In The Water
- Review Novel The Good Samaritan