in

Review Novel Pangeran Cilik (Le Petit Prince)

Novel Pangeran Cilik atau Le Petit Prince merupakan novel yang ditulis oleh Antoine de Saint-Exupéry. Antoine de Saint-Exupéry merupakan seorang pelopor dunia penerbangan komersial di Eropa, Amerika Selatan, dan Afrika. Novel Pangeran cilik ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1943.

Novel Pangeran Cilik mulanya ditulis dalam Bahasa Prancis. Novel Pangeran Cilik dinobatkan sebagai salah satu novel yang paling banyak diterjemahkan, dengan sudah diterjemahkan ke lebih dari 300 bahasa dan dialek. Penjualan novel ini juga sangat fantastis, yaitu lebih dari 140 juta salinan hingga saat ini.

Novel Pangeran Cilik telah meraih berbagai penghargaan selama masa eksisnya. Salah satu contohnya adalah disebut sebagai Buku Terbaik Abad ke-20 di Prancis. Buku Pangeran Cilik pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 1950, oleh penerbit J.B. Wolters yang menerbitkannya bersamaan di Jakarta (Indonesia) dan Groningen (Belanda).

Buku Pangeran Cilik versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia diterbitkan pertama kali pada tahun 1979 oleh penerbit Pustaka Jaya. Setelah itu, novel Pangeran Cilik ini juga diterbitkan menjadi dua versi yang berbeda oleh Gramedia, yakni pada tahun 2003 dan 2010.

Meskipun novel Pangeran Cilik seperti ditujukan menjadi bacaan anak-anak, novel ini memiliki makna idealis dan filosofis mengenai kehidupan manusia secara umum. Maka itu, novel ini juga cocok dibaca oleh orang dewasa.

Antoine de Saint-Exupéry dalam novel ini mengisahkan tentang pertemuan tokoh utamanya yang merupakan seorang pilot dengan seorang pangeran cilik yang berasal dari luar angkasa. Mereka bertemu di tengah-tengah Gurun Sahara.

Dalam percakapan yang dilakukan keduanya, Antoine mengemukakan pandangannya mengenai kesalahpahaman yang kerap kali terjadi di masyarakat. Ia juga membahas tentang kebenaran sederhana yang kerap dilupakan oleh seseorang seiring mereka bertambah dewasa.

Profil Antoine de Saint-Exupéry – Penulis Novel Pangeran Cilik

Sumber foto: imdb.com

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Antoine Marie Roger de Saint-Exupéry atau yang dikenal sebagai Antoine de Saint-Exupéry lahir di Lyon, Prancis pada 29 Juni 1900. Ia berasal dari sebuah keluarga bangsawan dan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan dari Marie de Fonscolombe dan Count Jean de Saint Exupéry yang merupakan seorang broker asuransi. Sang ayah diketahui meninggal sebelum anaknya keempatnya lahir.

Antoine Saint-Exupéry diketahui menempuh pendidikan si École des Beaux-Arts untuk mempelajari arsitektur. Pada tahun 1921, Antoine memasuki dunia militer dan bergabung dalam Resimen ke-2 Chasseurs. Ia kemudian dikirim ke Strasbourg untuk dilatih menjadi seorang pilot. Pada tahun berikutnya, Antoine berhasil memperoleh lisensi sebagai pilot dan mendapatkan tawaran untuk dipindahtugaskan ke angkatan udara.

Antoine diketahui sempat menetap di Paris dan bekerja kantoran, karena ia mengikuti keinginan dari keluarga tunangannya, yakni Louise Leveque de Vilmorin. Namun, hubungan mereka tidak bertahan lama.

Pada tahun 1926, Antoine bergabung dengan Latecoere atau Aeropostale sebagai salah satu penerbang yang mempelopori terbukanya jalur pos menuju koloni-koloni Afrika dan Amerika Selatan. Antoine kemudian diangkat menjadi kepala lapangan terbang di Cape Juby, Maroko. Ia bertugas untuk mana menyelamatkan pilot yang terdampar dari ancaman suku pemberontak.

Selama perjalanan karirnya sebagai pilot, Antoine gemar menyibukkan diri di waktu luangnya dengan menulis. Antoine de Saint-Exupéry kemudian melahirkan sejumlah karya literatur yang populer di masyarakat.

Sejumlah karya literatur yang pernah ditulis Antoine, yaitu L’Aviateur (1926), Courrier Sud atau Southern Mail (1929), Vol de Nuit atau Night Flight (1931), Terre des Hommes atau Wind, Sand and Stars, (1939), Pilote de Guerre atau Flight to Arras (1942), Lettre à un Otage atau Letter to a Hostage (1943), Le Petit Prince atau Pangeran Cilik (1943). Citadelle (1948), Lettres de jeunesse (1953), Carnets (1953), Lettres à sa mère (1955), Écrits de guerre (1982), Manon, danseuse (2007).

Pada tanggal 31 Juli 1944, Antoine de Saint-Exupéry dinyatakan hilang dalam penerbangan di Mediterania. Maka itu, dia juga dinyatakan meninggal pada tanggal yang sama.

Sinopsis Novel Pangeran Cilik

Cerita ini dimulai ketika tokoh cerita ini masih kecil. Suatu hari, ia menggambar ular boa yang menyantap seekor gajah. Namun, saat ia memperlihatkan gambar itu ke orang dewasa, mereka malah menyuruhnya mulai belajar hal-hal lain, seperti aritmetika, geometri, geografi, tata bahasa, dan sebagainya. Mereka juga menyuruhnya untuk berhenti menggambar.

Pada akhirnya, anak ini berhenti menggambar dan tumbuh besar menjadi seorang pilot. Sebagai seorang pilot, ia kerap membawa gambar yang dibuatnya. Terkadang juga ia membahas gambar itu bersama rekan-rekannya. Namun, tak ada satu orang dewasa pun yang memahami gambar yang dibuatnya.

Pada bab berikutnya, diceritakan sang pilot terdampar di gurun Sahara, karena pesawatnya jatuh. Ketika ia sedang memperbaiki pesawatnya seorang diri di tengah gurun, ada seorang pangeran cilik yang menghampirinya dan memintanya untuk menggambar seekor domba, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Sang pilot mengatakan bahwa ia tidak bisa menggambar domba, dan ia menunjukkan gambar ular boa yang pernah dibuatnya. Anehnya, sang pangeran cilik itu memahami gambar yang dibuat sang pilot. Namun, ia tetap meminta sang pilot untuk menggambar domba.

Sang pilot pun membuat beberapa gambar, tetapi ditolak oleh sang pangeran. Sang pilot kemudian menggambar sebuah kotak dan mengatakan bahwa di dalam kotak tersebut ada seekor domba. Pangeran cilik itu ternyata bisa melihat domba yang ada di dalam kotak itu dan akhirnya menerima gambar itu.

Beberapa hari mereka bersama-sama di tengah gurun. Sang pilot kemudian mulai memahami bahwa sang pangeran cilik berasal dari planet lain, yakni sebuah Asteroid kecil berukuran seperti sebuah rumah dan memiliki tiga gunung berapi. Dua di antara 3 gunung berapi itu masih aktif, sedangkan yang satu sudah tak aktif lagi.

Di sana juga terdapat setangkai bunga mawar dan beberapa benda lain. Asteroid itu disebut sebagai Asteroid B-612 yang pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Turki yang berpakaian aneh. Oleh karena ia berpakaian aneh, tak ada seorang pun yang mempedulikan penemuan astronom itu.

Namun, kemudian seorang diktator Turki menyuruh rakyatnya untuk berpakaian ala Eropa. Saat semua orang telah berpakaian seperti ini, baru orang-orang mulai memperhatikan penemuan astronom Turki itu.

Kegiatan sehari-hari sang pangeran cilik di planetnya dihabiskan dengan mencabuti tunas-tunas baobab yang tumbuh, agar tidak merusak lingkungan sekitar. Ia juga membersihkan seluruh gunung berapi, termasuk gunung yang sudah tak aktif. Tentunya, ia juga merawat bunga mawarnya.

Sang pangeran cilik belajar untuk sabar demi mempertahankan keberadaan planetnya. Ia kemudian jatuh cinta kepada setangkai mawar yang ada di planetnya itu. Namun, mawar itu seolah tidak membalas rasa cintanya, karena ia memiliki sifat yang sombong. Sang pangeran pun kemudian memutuskan untuk pergi berkelana melihat alam semesta dengan menumpang pada serombongan burung yang bermigrasi.

Dalam perjalanannya itu, ia mengunjungi beberapa asteroid. Pada asteroid pertama, sang pangeran bertemu dengan seorang raja yang mengaku berkuasa atas seluruh bintang dan bisa memerintahkannya untuk melakukan apa saja.

Ia juga menjelaskan kepada pangeran cilik bahwa rakyat hanya akan mematuhi perintah dari pemerintah atau pemimpin mereka, jika perintah tersebut dinilai masuk akal. Raja itu juga memaksa sang pangeran untuk tinggal dan menjadi seorang Menteri Kehakiman.

Namun, sang pangeran cilik bersikukuh untuk pergi melanjutkan perjalannya. Maka itu, raja kemudian mengizinkannya untuk pergi sebagai Duta Besar. Pangeran cilik kemudian menyimpulkan bahwa orang dewasa itu aneh.

Pada asteroid kedua, sang pangeran bertemu dengan seseorang yang sombong. Seseorang itu berpikir bahwa ia adalah orang yang paling hebat di planetnya, meskipun planetnya hanya berisi dia seorang. Ia juga hanya ingin mendengar pujian. Ia mengira bahwa sang pangeran, atau siapa pun yang datang ke planetnya merupakan penggemarnya. Pangeran cilik kemudian semakin yakin bahwa orang dewasa itu aneh.

Pada asteroid ketiga, sang pangeran bertemu dengan seorang pemabuk. Pemabuk itu minum-minum untuk melupakan kenyataan bahwa ia malu. Namun, ia malu untuk mengakui bahwa ia adalah pemabuk. Logika yang berputar itu semakin meyakinkan pangeran cilik bahwa orang dewasa itu aneh.

Pada asteroid keempat, pangeran cilik bertemu dengan seorang pengusaha yang sibuk menghitung jutaan bintang yang dia anggap menjadi miliknya. Ia berharap untuk mendapat keuntungan dari bintang-bintang itu. Ia berharap bisa mendapatkan lebih banyak uang untuk membeli bintang lagi.

Sang pangeran kemudian menyampaikan pendapatnya mengenai kepemilikan. Sang pangeran memiliki bunga dan gunung-gunung berapi di planetnya, karena ia rajin merawat mereka, dan mereka pun menjadi merawatnya. Oleh karena seseorang tidak dapat merawat bintang dan bintang tidak bisa merawat kita, maka tak ada seorang pun yang bisa memiliki bintang. Namun, si pengusaha tidak mau tahu akan pendapat sang pangeran.

Pada asteroid kelima, pangeran cilik bertemu dengan seorang petugas yang memiliki tanggung jawab untuk menyalakan lampu ketika hari sudah menjelang malam, dan mematikannya lagi setiap pagi. Dahulu, saat planetnya masih berputar dengan normal, petugas itu dapat tidur dan beristirahat dengan cukup.

Namun, saat ini, dikarenakan planetnya berputar setiap satu menit, ia tak lagi bisa tidur dengan cukup. Meski begitu, petugas itu tetap menjalankan tugasnya. Ia tetap menyalakan dan mematikan lampu, meskipun ia tak pernah tidur.

Walaupun ia memandang bahwa orang dewasa itu aneh, pangeran cilik menghormati petugas ini lebih dari orang-orang lain yang pernah ditemuinya, karena ia selalu memikirkan hal lain, selain dirinya sendiri. Namun, karena planet tersebut terlalu kecil untuk dua orang, sang pangeran akhirnya pergi.

Di asteroid keenam, pangeran cilik bertemu dengan seorang ahli geografi yang tak pernah pergi meninggalkan mejanya dan bergantung kepada pengelana-pengelana untuk membuatkannya peta. Ia lalu meminta pangeran kecil untuk memberitahu tentang planetnya. Ia kemudian mencatat gunung berapi yang ada di planet itu, tetapi menolak untuk mencatat mawar ke dalam petanya, karena ia tidak ingin mencatat hal yang tidak abadi. Pangeran cilik sangat terkejut mengetahui bahwa mawarnya suatu saat akan hilang.

Sang pembuat peta akhirnya mengusulkan kepada pangeran untuk pergi ke Bumi. Sang pangeran pun bergegas pergi ke bumi dan mendarat di gurun. Di gurun itu, ia bertemu dengan seekor ular yang perkataannya selalu bermakna ganda. Ular ini mengingatkan sang pangeran bahwa justru di tengah banyak orang, kita akan semakin merasa kesepian. Ular ini juga mengatakan bahwa ia memiliki kekuatan untuk mengirim seseorang ke tempat asalnya.

Kemudian, sang pangeran memanjat gunung untuk melihat bumi secara lebih jelas. Ia juga terkejut saat mendengar gema suaranya sendiri. Ia berpikir bahwa manusia sangat aneh, karena mereka selalu mengulangi perkataannya, dan mengatakan bahwa bumi itu keras, juga dipenuhi dengan benda tajam.

Sang pangeran akhirnya sampai ke sebuah kebun yang dipenuhi dengan bunga mawar. Ia terkejut, karena selama ini ia mengira bahwa mawarnya hanya satu-satunya yang di dunia. Pangeran cilik kemudian menangis. Ketika ia menangis, ia bertemu dengan seekor rubah yang meminta sang pangeran untuk menjinakkannya.

Sang pangeran lalu menjelaskan kepada rubah itu tentang cinta, bahwa mawarnya adalah hal yang spesial baginya dan hanya satu-satunya yang ada di dunia. Sebab, sang pangeran sudah menghabiskan waktu untuk merawatnya, dan hanya mawar itu lah yang ia cintai. Ia juga menjelaskan bahwa sang pangeran sebenarnya telah menjinakkan mawar itu, dan sang mawar pun telah menjinakkan sang pangeran. Maka itu, ia sekarang merasa bahwa ia bertanggung jawab atas mawar itu.

Pada bab-bab selanjutnya, dikisahkan tentang kelanjutan perjalanan sang pangeran cilik di bumi. Pertemuan-pertemuan lainnya bersama berbagai orang di bumi, termasuk sang pilot.

Kelebihan Novel Pangeran Cilik

Buku Pangeran Cilik bukan hanya diperuntukan bagi anak-anak saja. Buku ini dituliskan dengan sangat indah dan memiliki makna yang mendalam jika dibaca oleh orang dewasa. Buku ini dapat memberikan banyak pengajaran bagi anak kecil yang akan beranjak dewasa, juga refleksi bagi orang dewasa yang pernah menjadi anak kecil.

Buku Pangeran Cilik menggunakan sudut pandang anak kecil, dan menggunakan bahasa yang lugu dan sederhana. Maka itu, buku ini mampu menyentuh hati para pembaca untuk merasakan berbagai emosi yang diceritakan. Bahkan tak sedikit pembaca yang menangis, karena membaca buku ini.

Novel Pangeran Cilik ini sangat tipis, dengan total 120 halaman saja. Namun, pesan filosofis dan makna yang dapat diambil dari buku ini dapat teringat sampai seumur hidup. Buku ini juga dinilai sebagian orang dapat menjadi salah satu pedoman untuk menjadi orang dewasa yang tidak melupakan jiwa anak-anak.

Novel Pangeran Cilik ini juga memiliki gambar ilustrasi yang dibuat sendiri oleh Antoine de Saint–Exupéry. Gambar ilustrasi ini tentunya dapat membantu menggambarkan cerita yang dituliskan, juga menjadikan novel ini menjadi lebih menarik.

Kekurangan Novel Pangeran Cilik

Beberapa pembaca menemukan buku Pangeran Cilik ini berat untuk dipahami, karena banyak mengandung metafora yang mengungkap ego sebagai orang dewasa. Hal ini kemudian membuat pembaca harus membaca berulang kali untuk dapat memahami maknanya.

Pesan Moral Novel Pangeran Cilik

Terkadang, mengingat diri kita pernah menjadi anak-anak bukan sebuah hal yang kekanak-kanakan, melainkan menjadi hal yang dapat mengingatkan kita tentang jati diri kita yang sebenarnya.

Seseorang akan dapat melihat dengan baik melalui hatinya, karena hal yang paling penting dalam kehidupan biasanya tak terlihat kasat mata.

Manusia kadang kerap lupa bahwa mereka memiliki tanggung jawab atas apa yang telah mereka miliki atau jinakkan. Padahal, pada mulanya mereka pernah menginginkan atau bahkan mengidamkan hal tersebut. Kita terkadang kurang bersyukur atas apa yang kita miliki.

Kehidupan ini memang selalu dipenuhi misteri. Tak perlu takut akan hal itu, karena itu lah yang membuat hidup menjadi menarik.

Mengadili orang lain lebih mudah dibanding mengadili diri sendiri. Kita kerap kali terlalu cepat mengadili orang lain, tetapi lupa untuk menilai dan mengadili diri sendiri. Hendaknya kita juga mengadili diri sendiri dan bersikap secara bijak.

Bagi kalian yang ingin membaca bacaan yang singkat tapi sarat akan makna, novel Pangeran Cilik karya Antoine de Saint-Exupéry ini sangat cocok untuk kalian baca. Kalian bisa mendapatkannya hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy