Kearifan Lokal adalah – Setiap negara di dunia itu memiliki keunikannya tersendiri, termasuk juga negara Indonesia. Negara kita begitu unik, saking uniknya kalau ada nominasi untuk negara yang paling unik, maka Indonesia pasti masuk sebagai salah satu nominasinya, bahkan, mungkin keluar sebagai juaranya.
Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-masing.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, sama seperti kebanyakan adat, tradisi, dan budaya, kearifan lokal yang ada di berbagai daerah semakin banyak yang tergerus zaman. Alih-alih mempertahankan kearifan lokal yang sudah turun-temurun dari nenek moyang, banyak anak muda yang menggantinya dengan pandangan-pandangan dari luar yang justru belum tentu ada benarnya atau bahkan hanya akan merusak kearifan lokal yang sudah ada.
Membahas soal kearifan lokal, kamu mungkin sudah sering mendengar istilah yang satu ini. Entah itu di buku, televisi, atau media elektronik lainnya. Namun, meski sering mendengar istilah satu ini, pada akhirnya, banyak dari kita yang gagal memahami bahkan bingung sendiri dengan makna kearifan lokal itu sendiri.
Apa mungkin kamu juga salah satunya? Jika iya, berikut penjelasan mengenai kearifan lokal yang perlu Grameds pahami!
Pengertian Kearifan Lokal
Buat kamu yang bingung dengan makna kearifan lokal atau pengertian dari kearifan lokal, pada dasarnya, suatu hal yang sudah ada di suatu wilayah sejak lama dan dilanjutkan dari generasi ke generasi.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.
Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi sebelumnya, dan lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya. Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama dan berusia puluhan tahun, maka kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.
Mirisnya, meski banyak orang tua tetap berusaha mewariskan kearifan lokal dan pandangan hidup yang mereka dapatkan dari nenek moyang, tetapi banyak anak muda justru menganggap kearifan lokal dan pandangan hidup tradisional yang sudah turun-temurun dari nenek moyang adalah pandangan dan pemikiran kuno yang sudah tidak lagi relevan dengan zaman modern saat ini.
Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, segala sesuatu yang termasuk pandangan hidup yang masih tradisional tidak selamanya buruk dan tidak selamanya juga merupakan pandangan yang salah. Bahkan, bisa berlaku sebaliknya, karena kearifan lokal yang dipertahankanlah yang membuat suatu masyarakat jadi begitu unik dan berbeda dari masyarakat yang tinggal di wilayah lain.
Dengan kearifan lokal, maka tatanan sosial dan alam sekitar agar tetap lestari dan terjaga. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus digenggam teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan begitu karakteristik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur.
Apalagi, kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang jelas lebih mengerti segala sesuatunya terutama yang berkaitan dengan wilayah tersebut. Selain itu, ada kebijaksanaan dan juga hal baik dalam kearifan lokal tersebut, tetapi terkadang sulit dimengerti oleh anak muda dari generasi sekarang.
Sebaliknya, pandangan yang terlalu modern memiliki potensi yang lebih merusak terutama merusak kearifan lokal yang sudah ada. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan merusak kebudayaan yang sudah ada, juga merusak alam sekitar.
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
Setelah membahas soal pengertian mengenai kearifan lokal dan mengetahui bahwa kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal, sekarang kita akan membahas tentang ciri-ciri dari kearifan lokal. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Bertahan dari Gempuran Budaya Asing
Setiap negara, daerah, atau wilayah memiliki adat budayanya masing-masing. Berbeda dengan negara kita yang masih mempertahankan budaya dan adat istiadat, kebanyakan orang-orang dari negara asing di luar sana sudah melupakan adat dan istiadat nenek moyang mereka.
Mereka lebih suka dengan kehidupan bebas yang dianggap modern tanpa terikat dengan petuah-petuah apalagi adat lama yang dianggap ketinggalan zaman.
Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, budaya asing juga mulai merambah ke berbagai wilayah di Indonesia. Sebaliknya, Indonesia memiliki banyak kearifan lokal yang juga mengandung nilai-nilai budaya yang sangat kuat. Mengingat usia dari nilai-nilai budaya ini sudah mencapai puluhan atau ratusan tahun, nilai-nilai budaya pada kearifan lokal ini sangat dipercaya oleh masyarakat setempat.
Kepercayaan yang kuat inilah yang membuat budaya asing tidak bisa dengan mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat. Dengan begitu, karakteristik masyarakat dari suatu daerah akan tetap terjaga dengan baik.
2. Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya yang Berasal dari Luar
Menghindari budaya asing yang masuk ke Indonesia bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi, di era globalisasi seperti sekarang, dimana segalanya bisa terhubung dengan mudah dan cepat. Budaya atau tren dari luar biasanya menyebar cepat melalui YouTube, televisi, dan media sosial.
Karena keberadaan teknologi inilah yang membuat budaya asing bisa dengan mudah memasuki Indonesia. Namun, disisi lain, berbeda dengan budaya luar, kearifan lokal memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi, sehingga bisa diakomodir dengan mudah tanpa harus merusak kepercayaan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya.
Alhasil kalaupun ada budaya asing yang masuk, budaya asing ini hanya akan jadi tren sesaat dan bukannya menggantikan budaya warisan nenek moyang yang sudah ada. Apalagi sampai merusak kepercayaan yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun.
3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia
Ciri kearifan lokal lainnya adalah kearifan lokal memiliki kemampuan bukan hanya untuk mengakomodasi, tetapi juga mengintegrasikan budaya asing yang masuk dan memadukannya dengan budaya yang sudah ada dengan baik.
Salah satu video Wonderful Indonesia yang sempat viral beberapa bulan yang lalu misalnya. Video tersebut pada dasarnya berisi tentang berbagai kebudayaan tradisional Indonesia.
Namun, kemudian dicampur dengan beberapa hal bernuansa modern dan asing seperti musim EDM. Hasilnya? Video itu terlihat sangat indah dan disukai banyak orang, baik itu orang asing maupun lokal.
Contoh lainnya adalah pembangunan sebuah gedung di Indonesia. Tidak jarang arsiteknya memadukan budaya lokal dengan mencontek desain bangunan tradisional di Indonesia, kemudian memadukannya dengan arsitektur modern.
Masjid Raya Sumatera Barat yang ada di jantung kota Padang misalnya, bangunannya meniru arsitektur khas Minangkabau, sedangkan atap masjid justru dibuat seperti rumah Gadang yang menjadi rumah tradisional dari Provinsi Sumatera Barat. Meskipun begitu, tetap terlihat lebih modern.
4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, budaya asing bukanlah sesuatu yang bisa ditolak dengan mudah. Namun disisi lain, kearifan lokal yang menjadi adat dan budaya asli juga mengakar begitu kuat, sehingga akan sulit untuk menghilangkannya dari masyarakat.
Alih-alih hilang dan digantikan oleh budaya asing, kepercayaan terhadap kearifan lokal yang lebih kuat, sehingga membuat kita justru mampu mengendalikan budaya asing yang masuk.
Bukan hanya itu, kita juga bisa dengan mudah menyaring budaya asing yang masuk. Dengan kata lain, kita menentukan mana budaya asing yang bisa diterima di Indonesia, dan mana budaya asing yang memiliki nilai buruk.
5. Memberi Arah pada Perkembangan Budaya di Masyarakat
Kearifan lokal yang sudah dipercaya oleh masyarakat sejak lama mau tidak mau juga akan mempengaruhi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak, kearifan lokal yang sudah berusia puluhan tahun pada akhirnya akan menjadi kepercayaan atau pedoman yang dianut oleh masyarakat setempat.
Alhasil ketika terjadi sesuatu pun, masyarakat akan menjadikan kearifan lokal sebagai patokan sebelum mengambil sikap atau tindakan tertentu. Kebiasaan ini juga membuat masyarakat di wilayah tertentu dapat mengembangkan budaya yang sudah ada menjadi lebih terarah dari sebelumnya. Dengan kata lain, kearifan lokal memiliki ciri berupa dapat memberikan arah bagi masyarakat setempat.
Fungsi dari Kearifan Lokal bagi Masyarakat
Kearifan lokal yang ada mungkin memiliki sifat yang sangat tradisional, tetapi keberadaan kearifan lokal sangatlah penting bagi masyarakat setempat.
Hal ini dikarenakan, kearifan lokal bukan hanya bisa dijadikan pedoman dalam bertindak maupun bersikap, tetapi juga memiliki fungsi tertentu. Berikut fungsi dari kearifan lokal bagi masyarakat!
1. Konservasi Pelestarian Sumber Daya Alam yang Ada
Kearifan lokal memiliki cakupan yang cukup luas. Bukan hanya adat istiadat, kearifan lokal juga merupakan pandangan hidup masyarakat mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah mereka. Kearifan lokal yang ada membuat masyarakat lebih sadar mengenai pentingnya sumber daya alam yang ada disekitar mereka.
Alih-alih merusak, kearifan lokal justru membantu untuk mendorong masyarakat di wilayah tertentu untuk melakukan konservasi agar alam tempat mereka tinggal tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan.
Misalnya, nelayan Aceh yang memiliki hari-hari yang pantang dipakai untuk melaut, seperti hari Jumat atau hari raya Idul Fitri. Selain dua hari tersebut, ada beberapa hari lainnya yang juga ditetapkan sebagai hari terlarang untuk melaut.
Hal ini dilakukan agar ikan memiliki kesempatan untuk berkembang biak dengan maksimal. Selain itu, masyarakat yang bekerja sebagai nelayan juga dilarang untuk menangkap ikan dengan pukat harimau atau bom yang dapat merusak terumbu karang dan mengganggu ekosistem di lautan.
2. Menjadi Petuah, Kepercayaan, dan Pantangan
Orang-orang tua kita di masa lalu, tentu ingin yang terbaik untuk kehidupan anak cucunya kelak. Sayangnya, mereka tidak bisa hidup selamanya untuk menjaga agar anak cucunya tetap menjalani kehidupan yang baik.
Sebagai gantinya, nenek moyang kita mewariskan berbagai kearifan lokal. Dengan kearifan lokal yang melekat pada masyarakat, maka bukan hanya merupakan pandangan hidup yang bisa menjadi lebih baik. Lebih dari itu, kearifan lokal juga mencakup nasihat atau petuah, pantangan yang tidak boleh dilanggar, juga kepercayaan yang dipelihara dengan baik.
Petuah dan nasihat lama ini diwariskan tentu saja untuk menjaga agar kehidupan setiap generasi di wilayah tertentu dapat berjalan baik.
3. Menjadi Ciri Utama Sebuah Masyarakat
Kearifan lokal yang ada juga mencakup adat dan istiadat. Meski seringkali dianggap kuno, tetapi adat dan istiadat inilah yang justru membuat sebuah daerah jadi unik dan berbeda dari daerah lainnya di Indonesia.
Dengan adanya kearifan lokal, maka masyarakat akan menganggap seperangkat tradisi sebagai hal yang sudah seharusnya dilakukan, karena mereka sudah terbiasa dengan adat istiadat dan budaya tersebut. Selain itu, masyarakat setempat juga sudah menganggap bahwa kearifan lokal merupakan hal yang memang harus dilakukan di wilayah tersebut.
Namun, beda ceritanya dengan para turis, dan pelancong yang berkunjung ke suatu wilayah identik dengan kearifan lokalnya. Kearifan lokal yang tercermin dalam adat istiadat dan budaya ini jelas tidak bisa ditemukan di wilayah lain, karena itulah yang membuat turis merasa terkesan dengan wilayah tersebut.
Lihat saja Bali, bukan hanya punya alam yang cantik, Bali juga memelihara adat dan budaya yang diwariskan oleh para nenek moyang kepada mereka. Alhasil, warisan budaya inilah yang membuat Bali terasa berbeda, terasa lebih istimewa, terasa lebih berkesan dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang ada di dunia.
Jenis-Jenis Kearifan Lokal
Kearifan lokal bukan hanya memiliki ciri dan fungsi saja, tetapi kearifan lokal juga terdiri dari dua jenis, yaitu kearifan lokal yang berwujud nyata atau dikenal dengan istilah tangible, dan juga kearifan lokal tidak berwujud atau yang biasa disebut intangible. Apa maksudnya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible
Sesuai dengan namanya, kearifan lokal berwujud nyata adalah kearifan lokal yang bisa kita lihat dan sentuh wujudnya. Kearifan lokal dalam bentuk nyata atau tangible ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk, baik itu dalam bentuk tekstual seperti tata cara, aturan, atau sistem nilai.
Bentuk selanjutnya adalah arsitektural seperti berbagai jenis rumah adat yang ada di setiap daerah di Indonesia. Misalnya rumah Gadang di Sumatera Barat, rumah Joglo dari Jawa Tengah, atau rumah Panggung dari Jambi.
Bentuk kearifan lokal berwujud nyata lainnya adalah cagar budaya seperti patung, berbagai alat seni tradisional, senjata tradisional yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi lainnya, hingga tekstil tradisional seperti kain batik dari Pulau Jawa, dan kain tenun dari Pulau Sumba.
2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible
Kebalikan dari kearifan lokal berwujud yang nyata dan bisa dilihat serta dirasakan, kearifan lokal tidak berwujud atau intangible ini tidak bisa dilihat wujudnya secara nyata. Namun, walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena disampaikan secara verbal dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya.
Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau cerita yang mengandung pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya yang bertujuan agar para generasi muda di wilayah tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat merugikan diri sendiri, masyarakat, serta alam sekitar yang menjadi rumah serta sumber penghidupan mereka.
Contohnya adalah kepercayaan asal Papua yang dikenal dengan nama Te Aro Neweak Lako. Kepercayaan ini merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud atau intangible, dimana masyarakat mempercayai bahwa alam merupakan bagian dari diri mereka.
Karena alam adalah bagian dari diri sendiri, maka alam harus dijaga dengan hati-hati. Termasuk tidak menebang pohon seenaknya yang dapat membuat hutan gundul dan menyebabkan terjadinya berbagai bencana yang merugikan.
Alam tentu saja boleh dimanfaatkan, tetapi tidak boleh dieksploitasi secara berlebihan. Dengan kepercayaan ini, tidak heran jika alam di Bumi Papua masih sangat terjaga.
Kesimpulan
Kearifan lokal memang mungkin saja kadang terdengar begitu kuno. Namun tanpa sadar, kearifan lokal dalam bentuk tidak nyata seperti petuah, pantun, maupun cerita lah yang selama ini menjaga kita untuk tetap berada dalam jalan yang benar. Sedangkan kearifan lokal berbentuk nyata seperti batik, kerajinan tangan, arsitektur membuat kita jadi begitu berbeda dari wilayah lainnya.
Aneka bentuk kearifan lokal ini tanpa sadar bukan hanya menjadi kepercayaan yang harus dipegang teguh, tetapi juga menjadi identitas sebuah wilayah. Tanpa identitas ini, sebuah wilayah tidak dapat dikenali, dan diingat oleh orang luar.
Untuk Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang Kearifan Lokal dan budaya bangsa lainnya, kamu bisa banget mengunjungi Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu berusaha untuk menyediakan informasi terbaik dan terbaru untuk kamu serta jadikan hidupmu menjadi #LebihDenganMembaca bersama Gramedia.
Penulis: Siti Marliah
Baca juga:
- 25 Tarian Daerah dan Asalnya
- Elemen Dasar Tari
- Makna dan Asal Usul 5 Tarian Klasik dari Jawa Tengah
- Sejarah Asal Tari Kecak
- Sejarah Asal Tari Piring
- Seni Tari
- Tarian Khas Jawa
- Tari Aceh
- Tari Baksa Kembang
- Tari Dayak
- Tari Gandrung
- Tari Gambyong
- Tari Golek Menak
- Tari Jaipong
- Tari Janger
- Tari Kipas Pakarena
- Tari Kupu Kupu
- Tari Lilin
- Tari Lego-Lego
- Tari Manuk Dadali
- Sejarah Tari Merak
- Tari Merak
- Tari Payung
- Tari Pendet
- Tari Saman
- Tari Serimpi
- Tari Serampang Dua Belas
- Tari Seudati
- Tari Topeng
- Tari Yapong
- Tari Tradisional Masyarakat Papua dan Papua Barat
- Vokal Grup
- Debus
- Karakteristik, Ragam, dan Fungsi Senjata Tradisional
- Nama Senjata Tradisional
- Senjata Tradisional Banten
- Senjata Tradisional Betawi
- Senjata Tradisional Batak
- Senjata Tradisional Kalimantan
- Senjata Tradisional Jawa Barat
- Senjata Tradisional Jawa Timur
- Senjata Tradisional Maluku
- Senjata Tradisional Papua
- Senjata Tradisional Padang
- Senjata Tradisional Sunda
- Senjata Tradisional Sulawesi
- Senjata Tradisional Sumatera Barat
- Senjata Tradisional Riau
- Batik
- Pakaian Adat Bali
- Pakaian Adat Bengkulu
- Pakaian Adat Bangka Belitung
- Pakaian Adat Jawa Barat
- Pakaian Adat Papua
- Pakaian Adat Jawa Timur
- Pakaian Adat Sumatra Barat
- Pakaian Adat Aceh
- Pakaian Adat Jawa Tengah
- Pakaian Adat Sunda
- Pakaian Adat Sulawesi Utara
- Pakaian Adat Betawi
- Pakaian Adat Lampung
- Pakaian Adat NTT
- Pakaian Adat Sumatera Utara
- Rumah Adat Aceh
- Rumah Adat Bali
- Rumah Adat Sumatra Aceh
- Rumah Adat Tongkongan
- Rumah Adat Bangka Belitung
- Rumah Adat Betawi
- Rumah Adat Maluku
- Rumah Adat Melayu
- Rumah Adat Sumatra Utara
- Rumah Adat Sumatra Barat
- Rumah Adat Kalimantan Barat
- Rumah Adat Lampung
- Rumah Adat Sunda
- Rumah Adat Jawa Barat
- Rumah Adat Jawa Tengah
- Rumah Adat di Indonesia
- Rumah Adat Joglo
- Rumah Adat Joglo
- Rumah Adat Batak
- Rumah Adat Sulawesi Selatan
- Rumah Adat Papua