Kesenian

Debus: Pengertian, Sejarah, Perlengkapan, Jenis, dan Urutan Acara

debus adalah
Written by Gaby

Debus adalah – Grameds, apakah kamu sudah pernah melihat atraksi kesenian debus? Masyarakat umum biasanya mengenal debus sebagai atraksi yang menyeramkan dan sadis. Hal ini karena para pemainnya menyayat dirinya dengan parang, menguyah pecahan beling atau kaca, bahkan terjun ke dalam bola-bola api tetapi tidak ada sedikit luka pada bagian tubuh mereka.

Debus merupakan kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten yang menampilkan atraksi kekebalan tubuh manusia dari berbagai macam benda tajam. Kata debus berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ‘Senjata Tajam’.

Dalam atraksi debus tidak hanya menampilkan mengenai kekebalan tubuh saja, tetapi juga ada seni tari dan suara serta kebatinan bernuansa magis. Namun ternyata debus ini merupakan media yang dipakai oleh ulama setempat untuk menyebarkan agama Islam pada zaman dahulu lho.

Tidak semua orang bisa melakukan hal ini tentunya ya grameds, untuk bisa menguasai ilmu debus, seseorang harus memiliki komitmen dan sikap istiqomah dalam berlatih. Nah, untuk bisa mengetahui lebih lengkap mengenai debus, kamu bisa simak artikel dibawah ini.

Sejarah Debus

Kesenian debus bermula sejak abad ke-16, pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin dari Banten (1532-1570) debus mulai dikenal masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam oleh Nurrudin Ar-Raniry, yang merupakan salah seorang tokoh muslim dari Tarikat al-Rifa’iyah dengan menunjukkan kekuatan dengan melukai diri sambil membaca doa-doa dari Kitab Suci Al Quran sebagai upaya memohon keselamatan. Kemudian pada pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa(1651-1692), debus digunakan sebagai media memompa semangat rakyat Banten dalam menghadapi penjajahan Belanda.

Kesenian debus sempat menghilang seiring dengan melemahnya Kesultanan Banten yang berada dibawah kekuasaan Sultan Rafiudin. Pada tahun 1960-an kesenian debus kembali muncul dan menjadi sarana hiburan hingga saat ini. Ada juga yang menyebutkan debus berasal dari daerah Timur Tengah yaitu bernama Al-Madad yang memiliki beberapa kemiripan. Saat ini anggota kelompok kesenian Al-Madad memang tidak sebanyak anggota kelompok kesenian debus.

Keyakinan dan Kekuatan Seni Bela Diri Silat Banten

https://www.gramedia.com/products/conf-keyakinan-dan-kekuatan-seni-bela-diri-silat-banten?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Debus dan Silat

Jika mendengar debus pasti sangat identik dengan silat ya. Hal itu karena kesenian debus dihidupkan dan dikembangkan kembali di paguron/ padepokan/ sanggar silat. Namun, tidak setiap paguron/ padepokan/ sanggar silat menggarap kesenian debus. Debus merupakan salah satu tahapan tertentu dalam beraktivitas bersilat. Setiap pemain debus pasti pesilat namun tidak semua pesilat adalah pemain debus.

Setiap padepokan atau sanggar silat pasti menginduk pada satu aliran silat tertentu. Saat ini, setidaknya ada tiga aliran silat yang cukup besar di wilayah Banten, yaitu aliran cimande, bandrong dan terumbu. Aliran silat ini yang mewarnai karakteristik kesenian debus yang dimiliki oleh sanggar silat. Biasanya pemain debus bisa mengenali karakteristik debus cimande, debus bandrong atau debus terumbu.

Sebuah sanggar debus biasanya dipimpin oleh guru besar atau syekh yang membawahi sekitar 20 pemain debus, termasuk pemain atraksi dan penabuh nayaga.

Perlengkapan untuk Pertunjukkan Debus

Untuk menarik perhatian para penontonnya, orang yang melakukan atraksi akan menggunakan beberapa perlengkapan yang juga bisa menjadi menunjang atraksi. Seperti busana pemain, peralatan kesenian dan peralatan aksi debus sendiri.

1. Busana Debus

Dalam melakukan atraksi debus, biasanya pemain akan menggunakan busana khas dari debus. Busana pemain debus terdiri dari lomar atau ikat kepala, baju kampret, dan celana pangsi.

2. Peralatan Kesenian

Selain menggunakan busana, pemain debus juga menggunakan peralatan kesenian. Ada dua jenis peralatan kesenian yang digunakan untuk mengiringi pertunjukkan debus yaitu :

  • Peralatan kesenian kendanghttps://www.gramedia.com/literasi/macam-macam-pembangkit-listrik/ penca yang digunakan untuk mengiringi debus cimande. Terdiri dari tarompet, kanco atau gong, kendang kemprang, kendang gedur, dan kulanter
  • Peralatan kesenian patingtung yang digunakan untuk mengiringi debus terumbu dan debus bandrong. Terdiri dari 1 kendang besar, 2 kendang kecil, gong kecil, gong panggang (dibuat dari drum berisi air dan di bagian atasnya diletakkan besi panjang yang ada cembungnya), kenuk, angkeb, kecrek, dan tarompet. Beberapa ada juga yang merupakan gabungan kendang penca dan rebana.

3. Peralatan Debus

Biasanya peralatan yang digunakan disesuaikan dengan jenis debus yang akan ditampilkan. Seperti pecahan kaca, bara api, senjata tajam, kawat atau jarum, air keras, dan masih banyak lainnya.

Jenis Atraksi Debus

debus adalah

Sumber: Pinterest

Jika bicara jenis atraksi debus sangatlah banyak. Namun, ada beberapa jenis atraksi yang biasa dipertontonkan seperti:

  1. Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
  2. Mengiris sebagian anggota tubuh dengan pisau, golok atau senjata tajam lainnya.
  3. Memakan bola api.
  4. Menusukkan jarum atau kawat ke lidah, pipi, atau anggota tubuh lainnya tanpa mengeluarkan darah.
  5. Menyiram anggota tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur namun kulit tetap utuh.
  6. Menggoreng telur diatas kepala.
  7. Membakar tubuh dengan api.
  8. Menaiki atau menduduki susunan golok atau senjata tajam
  9. Berguling di atas serpihan kaca atau beling
  10. Mengunyah serpihan kaca atau beling.
  11. Mengupas kulit kelapa dengan gigi
  12. Menjilat pisau atau senjata tajam yang dibakar
  13. Memukul bata yang diletakkan di kepala dengan sebilah kayu.

Urutan Acara Kesenian Debus

debus adalah

Sumber: Pinterest

Biasanya debus dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat atau hiburan masyarakat. Pertunjukkan ini idealnya dilaksanakan di lapangan terbuka agar pemain dapat leluasa melakukan atraksinya. Sebelum memulai pertunjukkan, syekh atau guru besar akan melakukan ritual khusus yang bertujuan untuk meminta pertolongan pada Tuhan agar pertunjukkan debus dapat berjalan dengan lancar.

Kemudian juga para pemain melakukan persiapan dan pengecekan pada peralatan dan arena pertunjukkan. Berikut adalah urutan acara kesenian debus pada umumnya :

1. Pertunjukkan Dimulai dengan Pembukaan (Gembung)

Biasanya akan dibacakan shalawat atau lantunan puji-pujian kepada Nabi Muhammad, dzikir kepada Allah dan diiringi instrumen tabuh selama tiga puluh menit.Tujuannya adalah agar mendapatkan keselamatan selama pertunjukkan debus.

2. Acara Baluk

Acara Baluk yaitu acara dengan lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. atraksi debus pada umumnya diawali dengan mengumandangkan beberapa lagu tradisional (sebagai lagu pembuka atau “gembung”).

3. Permainan Pencak Silat

Setelah dzikir dan macapat selesai, acara selanjutnya dilakukan dengan permainan pencak silat yang akan diperagakan oleh satu atau dua pemain tanpa menggunakan senjata tajam. Namun dikombinasikan dengan seni tari, seni suara, dan seni kebatinan yang bernuansa magis.

4. Atraksi Debus

Setelah permainan pencak silat selesai, kemudian dilanjutkan dengan mendemonstrasikan atraksi debus sesuai dengan keinginan pemain debus.

5. Acara Penutup (Gemrung)

Setelah selesai rangkaian acara atraksi akan diakhiri dengan permainan alat-alat musik tetabuhan.

Nilai kerja sama akan terpancarkan dari usaha pemain-pemain debus. Mereka bersama-sama untuk bekerja sama agar bisa menampilkan yang terbaik kepada para penonton. Selain itu, kerja keras untuk bisa memainkan debus juga terlihat dari usaha mereka yang selalu berlatih terus menerus sambil menjalankan syarat-syarat dan beberapa pantangan tertentu agar ilmu debusnya sempurna.

Nilai religius tercermin dari atraksi debus hal ini karena doa-doa yang dipanjatkan oleh para pemain. Doa-doa ini dibacakan dengan tujuan agar para pemain debus selalu dilindungi dan mendapat keselamatan dari Allah selama berlangsungnya atraksi debus.

Buku Jago Beladiri Untuk Pemula

https://www.gramedia.com/products/buku-jago-beladiri-untuk-pemula?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Hal yang Dilakukan agar Pemain Debus Tiidak Terluka

Ketika saat atraksi penyayatan tubuh menggunakan senjata tajam atau penusukan senjata tajam di area leher, perut, tangan, lengan dan paha seorang yang melakukan debus akan mengucapkan mantra-mantra agar tubuhnya kebal dari senjata tajam. Salah satu contoh mantranya adalah “Haram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda.”

Pada atraksi penusukan perut seperti seorang pemain pemegang debus, kemudian ujungnya yang runcing ditempelkan ke perut pemain lainnya. Setelah itu seorang pemain lain memegang kayu pemukul yang disebut gada dan memukul bagian pangkal debus berkali-kali ,jika seorang pemain debus mengalami “kecelakaan” atau terluka pada atraksinya, maka seorang syekh akan menyembuhkan dengan mengusap bagian tubuh yang terluka disertai pembacaan mantra, kemudian luka tersebut akan sembuh dalam waktu seketika.

Pada permainan atraksi memakan kaca atau beling, para pemain akan mengucapkan kalimat “la ilaha illahu.” kemudian yang akan dimuntahkan bukannya serpihan kaca melainkan puluhan kelelawar hidup.

Fakta Percampuran Tradisi dalam Debus

debus adalah

Sumber: Kompas.com

Dalam atraksi Debus, ada beberapa campuran dari tradisi-tradisi di Indonesia baik tradisi Islam maupun tradisi lokal. Bacaan-bacaan yang dilantunkan dalam rangkaian atraksi merupakan bacaan yang berbahasa Arab berasal dari tradisi Islam dan juga bacaan yang berbahasa Jawa maupun Sunda. Berikut adalah beberapa tradisi yang menjadi percampuran dalam kesenian debus.

1. Tradisi Islam

Maksud dari tradisi islam ini tidak secara langsung menunjukkan bahwa kesenian debus sesuai dengan ajaran atau nilai-nilai yang ada dalam agama islam, apalagi kalau itu dinilai secara teologis dan fiqih. Namun tidak juga yang menyebutkan dan berpendapatan bahwa kesenian debus sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Islam.

2. Wirid

Wirid berasal dari bahasa arab yaitu wird. Wirid adalah doa-doa pendek atau formula-formula untuk memuji Allah swt dan atau memuji Nabi Muhammad SAW.

Dalam hal membacanya dilakukan dalam hitungan tertentu serta waktu-waktu yang telah ditentukan dan dipercayai akan memperoleh keajaiban atau paling tidak secara psikologis akan mendatangkan manfaat.

3. Tawasul dan Rabithah Syaikh

Dalam melakukan atraksi debus, wasilah adalah suatu keharusan. Wasilah yang dilakukan dalam debus pun sama persis dengan yang dilakukan pada tradisi tarekat.

Pembacaan wasilah ini bertujuan untuk menunjukkan silsilah keilmuan, juga merupakan upaya untuk meminta pertolongan kepada para syaikh terdahulu yang maksudnya untuk disampaikan kepada Allah SWT.

4. Tradisi Lokal

Tradisi Lokal dalam pementasan kesenian debus berasal dari sumber-sumber lokal, terutama berasal dari kepercayaan masyarakat sebelum Islam dipeluk oleh mayoritas masyarakat Banten. Tentunya tradisi ini tidak dijumpai dalam ajaran Islam atau tradisi masyarakat di daerah lain.

5. Jangjawokan

Bacaan lain yang diamalkan oleh pemain lain adalah jangjawokan, yaitu merupakan bacaan-bacaan yang dipercayai memiliki kekuatan luar biasa apabila diamalkan dengan penuh kesungguhan dan diikuti segala ketentuannya.Menurut bahasa, jangjawokan berbeda dengan wirid yang menggunakan bahasa arab. Janjawokan menggunakan bahasa Jawa atau Sunda. Hal itu yang membuat sering kali tidak dapat dipahami sekalipun oleh orang yang mengamalkannya.

6. Musik Pengiring

Setiap permainan kesenian debus pasti diiringi oleh alunan musik tradisional yang bernama waditra. Musik ini memiliki fungsi sebagai atraksi permainan. Alunan musik yang dimainkan juga disesuaikan dengan atraksi yang sedang berlangsung saat itu. Pemain musik biasanya berjumlah 5 orang atau dapat disesuaikan dengan alat musik yang digunakan dalam pertunjukan itu. Alat musik yang dipakai biasanya adalah peralatan musik tradisional Banten.

Aliran-Aliran Debus

debus adalah

Sumber: regional.kompas.com

Ada 3 aliran debus yang bisa dipelajari. Berikut adalah 3 aliran debus.

1. Aliran Debus Al-Madad

Aliran ini bisa dikatakan sebagai aliran debus yang paling berat. Biasanya kegunaan dari debus al-madad ini tidak hanya ditunjukkan untuk seni pertunjukan dengan debus al-madad tapi juga digunakan untuk pengobatan dan kesaktian. Arti debus al-madad ini sendiri yaitu meminta bantuan atau pertolongan.

Salah satu ciri aliran debus ini adalah para pemainnya yang setiap kali ingin melakukan aksi kesenian debus akan meminta pertolongan dengan cara mengucapkan kata-kata al-madad yang seolah-olah menggambarkan bahwa tindakannya didasarkan atas pertolongan dari Allah SWT. Untuk bisa melakukan pertunjukkan dalam kategori debus ini, pemimpin kelompok harus melakukan amalan yang panjang dan juga berat.

Amalan yang dilakukan pemimpin debus ini diambil dari tarekat rifa’iyah atau qodariyah. Seseorang yang berhasil menjadi pemimpin kelompok debus ini pastinya sudah melewati berbagai perjalanan panjang dalam mengamalkan doa-doa tertentu dan melakukan puasa serta meditasi.

2. Aliran Debus Surosowan

Aliran debus ini dapat dikatakan tidak begitu berat dalam atraksinya. para pemainnya juga tidak memerlukan kemampuan yang tinggi. Biasanya aliran debus ini bisa dilakukan oleh para remaja yang sudah dilatih terlebih dahulu. Pada waktu dulu, aliran debus ini dilakukan hanya oleh mereka laki-laki namun saat ini sudah banyak wanita yang melakukannya.

Sesuai namanya yang identik dengan kesultanan banten, aliran debus ini fungsinya memang hanya digunakan sebagai seni pertunjukkan di istana.

3. Aliran Debus Langitan

Aliran debus ini bisa dikatakan aliran debus yang tidak berat atau dikatakan ringan. Pertunjukkan debus aliran ini merupakan debus yang fungsinya sebagai seni pertunjukkan dan bukan untuk memperoleh kesaktian. Pada aliran debus ini, tidak hanya remaja namun anak-anak juga bisa melakukannya. Tentu mereka sudah dilatih sebelumnya.

Sama seperti debus pada umumnya, anak-anak yang menjadi objek sasaran peralatan debus yang tajam akan tidak merasakan sakit dan tidak memiliki luka-luka setelah pertunjukkan.

Setelah pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), kini Indonesia berusaha untuk membuat debus juga diakui di kancah internasional. Tujuannya adalah menyatukan persepsi bersama antar penggiat debus.

Hal ini dikarenakan sekarang banyak pemain debus yang sudah melenceng dan keluar dari jalur aslinya. Contohnya banyak di tempat-tempat yang hanya menampilkan aksi-aksi mengerikan saja padahal debus harus diikuti bersama dengan sholawat.

Nah Grameds, itu dia adalah penjelasan mengenai debus dan fakta-fakta lainnya. Apakah Grameds tertarik untuk menonton debus secara langsung? Kita perlu giat untuk melestarikan kesenian Indonesia ini karena tidak ada di belahan dunia manapun, sehingga kesenian Indonesia tidak cepat hilang.

Jika Grameds ingin mencari tahu lebih banyak tentang debus atau buku kesenian Indonesia lainnya, maka kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Christin Devina

Baca juga:

 

About the author

Gaby

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya. Saya juga sangat menulis dengan tema kesenian. Dengan seni, hidup akan jadi lebih berwarna.

Kontak media sosial Instagram saya Gabriela