Sosial Budaya

7 Senjata Tradisional Padang Sumatera Barat yang Terkenal Mematikan

Senjata Tradisional Padang
Written by Umam

Senjata Tradisional Padang – Apakah Grameds mengetahui apa saja senjata tradisional Padang Sumatera Barat? Berbicara budaya padang, kita tidak bisa lepas dari suku Minangkabau yang juga terkenal dan berada di wilayah Kota Padang Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Itulah sebabnya senjata tradisional di Padang juga termasuk senjata-senjata dari masyarakat suku Minang.

Berikut ini penjelasan tentang senjata tradisional Padang Sumatera Barat berdasarkan budaya suku Minangkabau yang sangat erat dalam nilai-nilai sejarah senjata tradisional di sana:

Mengenal Senjata Tradisional Padang

Senjata adalah elemen budaya manusia, dan usianya bertepatan dengan munculnya peradaban manusia. Senjata tradisional juga dapat dilihat sebagai produk budaya yang membentuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi metalurgi pada masyarakat Nusantara pada masa lalu. Senjata berbentuk tradisional dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Masyarakat tradisional menggunakan senjata untuk melindungi diri dari serangan musuh. Senjata, di sisi lai, juga digunakan untuk memelihara dan berburu hewan untuk memenuhi kebutuhan makanan mereka. Senjata tradisional didominasi oleh laki-laki. Hal ini tidak terlepas dari budaya sosial yang berpegang teguh pada pemahaman paternal dan penggambaran pemimpin laki-laki.

Itu sebabnya senjata tampaknya menjadi suatu keharusan bagi pria. Misalnya, dalam budaya Minangkabau, Keris dianggap sebagai simbol kebesaran laki-laki, dilambangkan dengan senjata keris yang dikenakan oleh pengantin pria pada saat pernikahan. Hal yang sama dapat dilihat dalam budaya masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

Termasuk dalam budaya orang Minang atau bisa kita sebut juga salah satu suku yang ada di padang Sumatera Barat. Minangkabau atau Minang adalah kelompok etnis nusantara yang berbicara dan mendukung nilai-nilai tradisional Minangkabau. Suku Minangkabau adalah salah satu suku terbesar dan paling terkenal di Indonesia di Sumatera Barat.

Kawasan Kebudayaan Minangkabau meliputi Sumatera Barat, separuh daratan Riau, Bengkulu utara, Jambi barat, pesisir barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan wilayah Negeri Sembilan, Malaysia. Orang Minang sering disamakan dan disebut juga Orang Padang karena Padang adalah ibu kota Sumatera Barat. Namun, orang Minang biasanya menyebut kelompok etnis mereka sebagai urang awak untuk menyebut orang Minang itu sendiri.

Sejak pra-Hinduisme, Minangkabau juga telah memperkenalkan sistem proto-demokrasi dengan perkembangan adat istiadat yang padat, dengan tujuan untuk menentukan masalah kesukuan dan hukum yang penting. Pernyataan Suku Minangkabau secara singkat tertuang dalam pernyataan Adat Basandi Shark (Adat Bersendikan Hukum, Hukum Bersendikan Al Qur’an), yang artinya Adat berdasarkan ajaran Islam.

Orang Minangkabau juga sangat terkenal di bidang perdagangan, terutama sebagai ahli dan intelektual. Suku Minang adalah pewaris paling penting dan dihormati dari tradisi kuno Kerajaan Melayu dan Sriwijaya, yang pernah menyukai kegiatan komersial dan dinamis. Hampir setengah dari total seluruh umat paroki berada di luar negeri.

Di Tambo, sistem yang digunakan oleh orang Minangkabau konon pertama kali diprakarsai oleh dua bersaudara, Datuk Ketuman Galungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang. Datuk Ketumanggungan mewarisi adat aristokratis Koto Piliang, dan Datuk Perpatih mewarisi adat egaliter Bodi Caniago.

Di seluruh suku Minangkabau, kedua sistem kebiasaan itu dikenal serasi dan saling melengkapi, membentuk sistem sosial Minangkabau. Suku Minang memiliki tiga pilar yang mengembangkan dan menjaga keutuhan budaya dan adat Minan. Tiga rukun itu adalah Ninik Mamak yang juga dikenal dengan Alim Ulama, Cerdik Pandai, dan Tungku Tigo Sajarangan.

Ketiga pilar tersebut saling melengkapi dan berdiri berdampingan di ketinggian yang sama. Dalam masyarakat Minangkabau yang demokratis dan egaliter, semua urusan publik dibicarakan melalui konsensus di antara ketiga unsur tersebut.

Sampai saat ini, masyarakat Minangkabau adalah masyarakat matrilineal terbesar di dunia. Garis keibuan sendiri merupakan salah satu aspek utama dalam mengidentifikasi jati diri masyarakat Minangkabau. Adat dan budaya masyarakat Minan menganggap perempuan sebagai pewaris harta pusaka dan kerabat. Itulah sebabnya banyak kebudayaan di suku Minang ini, termasuk senjata tradisionalnya yang juga sangat populer.

7 Senjata Tradisional Padang yang Mematikan

Berikut ini daftar jenis senjata tradisional Padang Sumatera Barat yang perlu Grameds ketahui.

1. Ruduih

Senjata Tradisional Padang

pinhome.id

Budaya Minangkabau memiliki karakteristik yang sangat menarik dibandingkan dengan budaya lain di Sumatera. Pastinya banyak hal unik dan menarik yang ada di suku Minang. Ini meluas ke adat adat pernikahan, budaya bepergian, termasuk senjata tradisionalnya, yakni ruduih yang merupakan senjata tradisional Padang yang mirip parang dari budaya Minang di Sumatera Barat.

Senjata ini memiliki fungsi sebagai senjata yang digunakan untuk bertarung di medan perang. Di sisi lain, untuk senjata berburu selain dengan senjata sumpitan. Apakah Grameds tahu lokasi senjata ruduih saat ini? Ya, senjata Ruduih kini berada di Museum Perjuangan Tridaya Eka Dharma dan tercatat sebagai senjata yang digunakan pada Perang Manggopoh sebelum tahun 1908.

Perang Mangopo 1980 terjadi pada tanggal 15 Juni 1908. Peperangan pecah dari murka kaum Ninik Mamak, para alim ulama, cendekiawan, dan masyarakat Kanagari dari Mangopo di kecamatan Lubuk basung Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tindakan yang dilakukan tentara Belanda tersebut diyakini menjunjung tinggi nilai-nilai luhur adat dan budaya Minangkabau serta melanggar adat kebiasaan masyarakat Minangkabau yang berada di luar batas kewajaran.

Dari literatur yang ada, beberapa sumber menyebutkan bahwa senjata ruduih ini mirip dengan senjata Kelewang. Bentuk senjata ini menyerupai pedang dengan bilah tajam di salah satu sisinya. Ada beberapa perbedaan di antara mereka. Jika senjata Kerewan memiliki bilah yang tajam dan lurus, senjata Ruduih memiliki sisi tajam yang cenderung cembung ke dalam.

Bentuk pedangnya menyerang musuh lebih mematikan. Maka tidak heran jika senjata ini sering digunakan oleh para prajurit kerajaan saat berperang melawan tentara Belanda pada perang Manggopoh pada tahun 1908.

2. Kerambit

Senjata Tradisional Padang

sarapanmatahari.wordpress.com

Senjata Kerambit adalah pisau kecil dengan bentuk melengkung. Karambit juga merupakan salah satu senjata tradisional Padang Sumatera Barat dan dijadikan sebagai salah satu senjata paling mematikan di dunia. Meski Karambit berukuran kecil, ternyata sangat berbahaya karena bisa merobek atau merusak anggota tubuh lawan.

Selain itu yang mengejutkan, senjata Kerambit ini dapat dengan cepat melumpuhkan musuh, tetapi tidak terdeteksi. Senjata Kerambit sendiri berasal dari Minangkabau dan kemudian disebarkan oleh perantau Minangkabau ke berbagai daerah seperti Jawa di Semenanjung Malaya. Bentuk senjata tradisional dari Kerambit sangat unik karena terinspirasi oleh banyak kuku harimau yang banyak berkeliaran di hutan Sumatera.

Setelah masyarakat melihat harimau bertarung dengan cakarnya, kemudian mereka mulai menciptakan awal dari konsep senjata Kerambit. Ini tentu saja salah satu filosofi Minangkabau, yang dikenal dengan istilah “Alam Takambang Jadi Guru”. Fungsi Senjata Kerambit di sebagian besar daerah adalah sebagai alat pertanian seperti kegunaan berikut ini:

  • Pembersihan akar
  • Mengumpulkan batang padi
  • Mengumpulkan pengirikan padi

Tetapi khususnya untuk senjata tradisional Padang ini, lebih dibuat melengkung setelah masyarakat Minang melihat dan mengamati harimau yang bertarung dengan kukunya. Senjata tradisional ini juga merupakan salah satu senjata utama silat yang digunakan dalam seni bela diri. Dengan kata lain, semakin populer seni bela diri Pencak silat, semakin akrab pula dengan pisau Kerambit ini.

Saat ini, senjata ini dikembangkan oleh negara-negara Eropa-Amerika dengan banyak jenis dan varietas. Di Indonesia sendiri, Kerambit masih digunakan oleh para pegulat khususnya silat Harimau Minangkabau dalam pencak silat Sumatera. Senjata Tradisional Kerambit dapat dibagi menjadi dua variasi: Kerambit di Jawa Barat dan Kerambit Minangkabau. Karambit di Jawa Barat biasanya memiliki busur bulat, sedangkan Kerambit Minang memiliki busur siku.

3. Klewang Padang

Senjata Tradisional Padang

milenialjoss.com

Senjata Klewang adalah senjata tradisional dari senjata Minangkabau, yang berupa parang satu sisi, yang memiliki tumpuan yang berat di tengah-tengah bagiannya. Senjata Klewang biasanya memiliki bentuk mata yang tajam, tetapi juga melengkung. Pada zaman kuno, senjata ini digunakan sebagai senjata utama pasukan Padri pada perang Sumatra Barat abad ke-19.

Insiden ini dilihat oleh petugas Padri dengan sangat cepat di Senjata Klewang selama pertempuran. Meskipun digunakan sebagai senjata utama pertempuran, Klewang sering digunakan untuk kegiatan pertanian kegiatan pertanian. Senjata yang sebelumnya telah menyebar ke publik dalam kisaran dari pegangan yang memberikan bentuk naga sampai sarung yang terbuat dari motif garis-garis mulai dibuat.

4. Karih

Senjata Tradisional Padang

milenialjoss.com

Karih adalah senjata tusuk seperti belati, dengan ujung yang sama tajam di kedua sisi. Bentuknya sangat khas dan dapat dengan mudah dibedakan dari jenis senjata lainnya. Karih tidak simetris, menyebar di pangkal dan meruncing ke atas. Bilahnya lebih dominan melengkung membentuk kesenian khas Minangkabau.

Mengingat sejarah Kaliminan di Sumatera Barat, telah digunakan sebagai senjata perang dan untuk melindunginya dari serangan musuh saat meninggalkan rumah sejak awal. Selain itu, fungsi lain senjata ini adalah disediakan untuk peralatan dapur. Alat ini dulunya serba guna bagi masyarakat Minang sepanjang hidupnya.

Keistimewaan lainnya adalah bentuk potash, yang sarungnya dihiasi pahatan indah dengan berbagai motif. Begitu pula dengan batang atau ulunya. Warna utamanya adalah coklat tua atau coklat muda, mirip dengan warna kulit bagian dalam. Berkembangnya waktu, senjata karih berhenti berfungsi sebagai alat pelindung diri dan peralatan dapur, tetapi kehadirannya mendekati berbagai upacara tradisional dan perayaan budaya Kekaisaran Minang.

Biasanya senjata tradisional Padang Sumatera Barat ini digunakan oleh tokoh adat, pelobi, tokoh agama, pemilik adat atau sako, dan lainnya. Karih Minang tidak hanya dikenakan oleh para pemuka adat, tetapi juga menjadi aksesori bagi pengantin pria pada resepsi pernikahan. Karih diletakan di bagian pinggul kanan depan dengan Sarungnya.

Kehadiran senjata tradisional Sumatera Barat ini juga menjadi ciri khas orang Minang dimanapun mereka berada. Dari sudut pandang simbolis, senjata karih bertindak sebagai hakim, yakni sebagai mediator perselisihan dan masalah sengketa dalam klan dan Nagari. Selain itu, ketika karih dipegang tegak membentuk karakter Arif dalam bahasa Arab.

Ini melambangkan ajaran tauhid tentang keberadaan Allah SWT. Seperti dikutip dari buku Julfian Azrael “Menjadi Pangul”, arti Karih Minang dikatakan bersifat jasmani dan rohani. Bagian luar berarti gulungan itu melambangkan hubungan antara Panggul dan keponakannya. Hal ini dapat dikenali dari bentuk ulu atau tangkai karihnya.

Makna batin adalah sumber ajaran utama bagi ahli waris Sako atau pelamar jabatan pemimpin Minangkabau. Beberapa bagian dari Keris Minang ini, yaitu Ulu, Punting dan Tali, melambangkan tiga sistem adat Minang: adat Sambah Manyambah, adat Baso Jo basi dan adat siriah jo pinang.

Sekilas, bagi orang yang baru pertama kali melihat senjata karih Minang Ini, pasti mengira bahwa itu adalah Keris, karena saat Karih dimasukkan ke dalam warangka atau sarung-nya benar-benar akan terlihat seperti senjata keris yang banyak ditemukan di Jawa. Senjata Karih juga sudah terdaftar di UNESCO sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia yang ditetapkan pada tahun 2005.

5. Piarik

Senjata Tradisional Padang

romadecade.org

Senjata Piarit adalah senjata tradisional Padang Sumatera Barat berbentuk tombak dengan tiga mata tajam. Selain di Sumatera Barat juga banyak digunakan di daerah lain seperti Sumatera Selatan dan biasa disebut dengan senjata Trisula. Bentuk, senjata ini menyerupai senjata utama dewa Hindu Siwa.

Karena pada zaman dahulu, sebelum Islam masuk ke Sumatera Barat, khususnya di daerah Padang masih menganut agama Hindu. Orang Sumatera Barat sering berburu hewan besar dengan menggunakan senjata tradisional Piarik ini sebagai pegangan.

6. Sumpitan

Senjata Tradisional Padang

lezgetreal.com

Sumpit atau sumpitan juga digunakan di Sumatera Barat dan digunakan dalam berburu dan pertempuran lapangan untuk menyerang jarak jauh. Kelebihan dari senjata tradisional Padang Sumatera Barat ini adalah dapat memberikan daya tembak dengan akurasi hingga 200 meter. Sumpitan tidak hanya digunakan sebagai senjata tradisional di Sumatera Barat, tetapi juga oleh masyarakat Dayak di Kalimantan.

Fungsi senjata tradisionalnya ini masih sama dengan yang digunakan untuk berburu hewan dan dibuat secara alami sehingga tidak merusak alam. Sebagai warisan budaya nenek moyang, masyarakat Minangkabau masih melestarikan sumpitan sebagai senjata tradisional. Bentuk sumpit biasanya berbentuk tabung kecil yang memungkinkan anak panah kecil yang ditembakkan untuk menembak jauh ke sasaran.

Ini adalah senjata tradisional Sumatera Barat dan masih dilestarikan oleh orang Minangkabau sampai sekarang. Betapa bangganya mereka dengan senjata tradisional mereka, sehingga senjata tradisional masih terpelihara dengan baik hingga saat ini. Tidak heran, setiap daerah perlu melestarikan senjata tradisional sebagai warisan daerah dan memperkaya budaya bangsa.

7. Keris Pusaka Minangkabau

Senjata Tradisional Padang

christies.com

Keris pusaka Minangkabau adalah Keris khusus yang hanya boleh dikenakan oleh penguasa adat di pinggang pada acara-acara tertentu. Keris Pusaka Minangkabau selalu digiling kiri kanan. Ini berarti Pengle dapat memberikan keadilan kepada semua orang, menuntut mereka, dan memastikan keadilan.

Keris pusaka ini tidak digunakan dalam semua ritual adat. Penggunaan juga harus diperhitungkan. Artinya, mata keris ada di kiri, bukan di kanan. Hal ini dimaknai sebagai sikap bahwa Pengle harus selalu berhati-hati dan berpikir sebelum berbicara atau bertindak.

Senjata tradisional Padang Sumatera Barat ini merupakan lambang kebesaran. Pemimpin adat selalu dapat diandalkan, baik orang Minangkabau senang maupun sedih. Kesimpulannya, kita masih perlu memelihara dan melestarikan budaya lokal. Orang Minangkabau memberikan contoh yang sangat baik bagi kita semua dengan melestarikan warisan luhur nenek moyang mereka.

Nah, itulah penjelasan tentang senjata tradisional Padang Sumatera Barat, atau bisa kita sebut senjata tradisional Minangkabau. Jika Grameds tertarik belajar budaya Padang, kamu bisa mengakses buku-buku Gramedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpabatas Gramedia akan selalu memberikan produk terbaik, agar Grameds bisa memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Lala

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.