Sosial Budaya

Sejarah Asal Tari Serimpi: Perlawanan Terhadap Penjajah

tari serimpi
Written by Umam

Sejarah Asal Tari Serimpi: Bentuk Perlawanan Terhadap Penjajah – Adakah yang mengetahui tari serimpi? Tarian ini merupakan tarian yang cukup sakral. Sebab, tari serimpi hanya boleh dipentaskan di sekitar keraton saja. Apabila kita melihat dari sejarah atau asal-usulnya. Tarian ini pernah digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap para penjajah di zaman dulu.

Adapun istilah dari tarian ini berasal dari kata serimpi yang berarti bermimpi. Dalam tarian ini, para penonton seolah-olah masuk ke dalam dunia alam bawah sadar atau mimpi. Orang-orang yang menonton tarian ini akan terbuai oleh iringan musik yang lembut serta keluwesan dari para penari.

Istilah serimpi berkaitan dengan empat unsur yang ada di dalam kehidupan manusia. Sehingga tarian ini juga dibawakan oleh empat orang yang menggambarkan tentang gama “api”, angina “udara”, bumi “tanah”, dan yang terakhir toya “air”.

Asal Tari Serimpi

Tari serimpi berasal dari Keraton di Jawa yaitu Keraton Yogyakarta dan juga Surakarta. Tarian ini menjadi salah satu media hiburan bagi para penonton yang sedang merasa emosi, lelah, maupun banyak pikiran.

Sejarah Tari Serimpi

Seperti yang kita ketahui bahwa hampir semua jenis tari yang ada di Indonesia memiliki latar belakang atau sejarahnya masing-masing. Untuk tari serimpi sendiri, awal mulanya muncul di masa kerajaan Mataram ketika Sultan Agung berkuasa di tahun 1613 sampai 1646.

Tarian ini tergolong ke dalam seni budaya tertua yang ada di Jawa. Selain itu, tari serimpi juga dianggap mempunyai kesakralan dan juga kesucian. Sebab, tarian ini hanya dipentaskan di Kawasan Keraton sebagai bagian dari acara ritual. Di masa itu, orang-orang yang boleh mementaskan tarian ini hanya penari-penari pilihan.

Kemudian pada tahun 1755 Kerajaan Mataram mengalami perpecahan dan menjadi Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Tari ini pun terkena dampaknya. Dampak yang diperoleh yaitu adanya perbedaan antara gerakan tari serimpi Jogja dan tari serimpi Surakarta. Walaupun keduanya masih mempunyai inti tarian yang serupa.

Tari serimpi terpecah menjadi beberapa jenis antara lain serimpi babul layar, serimpi dhempel, serimpi padhelori, serimpi genjung, serimpi cina, dan yang terakhir adalah serimpi pramugari. Dimana serimpi yang terakhir berkembang di Kawasan Keraton Yogyakarta.

Pada tahun 1788 hingga 1820, tari serimpi mulai muncul lagi di kawasan Keraton Surakarta. Sejak tahun 1920 sampai sekarang, tari serimpi sudah ada dan masuk ke dalam pelajaran Taman Siswa Jogja. Selain itu, tarian tersebut juga masuk ke dalam kelompok tari serta karawitan Krida Beksa Wirama.

Ternyata, tarian ini tidak hanya dikenal sebagai tari serimpi. Namun pada awalnya, tarian ini justru disebut sebagai tari srimpi sangopati yang memiliki arti kandidat penerus raja. Kata serimpi sendiri juga berarti sebagai perempuan. Namun, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Bahkan serimpi juga bisa diartikan sebagai mimpi.

https://www.gramedia.com/products/ensiklopedia-saintis-junior-bumi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Jenis Tari Serimpi

Ciri utama dalam tari serimpi adalah gerakannya yang bersifat halus di bagian temponya. Tari ini juga menampilkan gerakan tari yang dilakukan secara pelan-pelan mengikuti iringan musik yang mendayu. Dengan adanya keharmonisan antara gerakan badan, mulai dari kepala, tangan, dan kaki. Diharapkan simbol dan makna yang disampaikan melalui tari serimpi dapat terwujud.

Walaupun memiliki tempo yang pelan, di dalam tarian ini ada tarian serimpi heroik yang mempunyai perpindahan gerak dari pelan-pelan ke cepat. Namun masih dalam tempo yang teratur. Sedangkan pola lantai yang digunakan pada tarian ini merupakan pola lantai yang lurus atau horizontal. Dimana para penari akan berdiri dengan pola berjejer.

Setelah membantu jejeran, para penari akan menarikan gerakan tari serimpi dan tidak akan berpindah-pindah posisi. Itu artinya, penari akan menari di satu posisi saja. Pola tersebut sangat cocok digunakan karena sesuai dengan tempo gerakan tarian serta musik yang memang pelan-pelan dan penuh dengan kelembutan. Berbagai jenis tarian serimpi yang hadir merupakan hasil dari perkembangan waktu. Jenis tarian tersebut hadir dengan beberapa perbedaan, mulai dari gerakan, pementasan, dan juga busana yang digunakan.

Akan tetapi, walaupun berbeda jenis tarian, namun masih tetap memegang unsur inti dari tari serimpi. Berikut ini adalah beberapa jenis tari serimpi yang ada hingga sekarang. Semuanya memiliki makna dan sejarahnya masing-masing.

1. Tari Serimpi Padhelori

Jenis tari serimpi yang satu ini adalah tarian yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VI dan juga VII. Di dalam tariannya, ada beberapa properti yang digunakan. Berupa pistol, serta keris kecil atau disebut juga cundrik. Properti itu digunakan sebagai pelengkap dalam tarian supaya terkesan lebih tegas.

Digunakannya properti tambahan tersebut telah disesuaikan dengan alur cerita yang diambil dari dalam tari tersebut. Yaitu kisah dari Menak yang merupakan kisah Dewi Sirtu Filaeli. Dimana mereka berperang melawan Dewi Sudarawerti.

2. Serimpi Cina

Mengapa dinamakan tari serimpi cina? Sebab, jenis tarian ini menggunakan busana tari yang mengandung unsur kebudayaan Cina dan sedikit terpengaruh dari negara tersebut. Namun, tarian ini adalah tari serimpi yang berasal dari Keraton Yogyakarta.

3. Tari Serimpi Merak Kasimpir

Selain menciptakan tari serimpi Padhelori, Sultan Hamengkubuwana VII juga menciptakan jenis tarian serimpi yang disebut sebagai tari serimpi merak kasimpir. Jenis tarian ini mempunyai daya tarik atau keunikan tersendiri.

Sebab, tarian ini menggunakan alunan Gending Merak Kasimpir sebagai musik iringan. Untuk properti yang dikenakan dalam tarian ini adalah panah atau jemparing dan juga pistol.

4. Tari Serimpi Sangupati

Jenis tari serimpi selanjutnya adalah tari sangupati. Tarian ini sebenarnya adalah ciptaan dari Pakubuwana IV. Beliau adalah raja yang berkuasa pada tahun 1788 hingga 1820. Akan tetapi tarian ini lebih populer sebagai ciptaan dari Pakubuwana IX.

Sangupati adalah sebuah istilah yang berasal dari kata sangu pati yang artinya calon pengganti raja. Tari ini dimainkan ketika sedang digelarnya acara pemberian tahta yang dilaksanakan oleh para penari wanita yang berjumlah dua orang. Selain itu, tari ini juga menjadi salah satu lambang atau simbol kematian penjajah Belanda.

5. Tari Serimpi Gendang Wati

Jenis tari serimpi ini adalah jenis tarian yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana V. Tari serimpi gedang wati mengangkat sebuah cerita tentang Angling Darma yang mempunyai kekuatan gaib. Tarian ini dilakukan oleh 5 orang penari.

6. Tari Serimpi Anglirmendhung

Tarian ini adalah salah satu gubahan tarian yang dibuat oleh KGPAA Mangkunegara I. Saat ini, tari serimpi anglirmendhung dimainkan oleh empat orang penari. Setelah zaman dulu tarian ini bisa dimainkan oleh tujuh orang penari.

7. Tari Serimpi Ludira Madu

Ketika menjabat sebagai putra mahkota Keraton Surakarta, Pakubuwana V atau yang biasa dikenal dengan julukan Kanjeng Gusti Adipati Anom. Beliau telah menciptakan suatu versi dari tari serimpi yang disebut dengan Tari Serimpi Ludira Madu. Jenis tari yang satu ini sengaja diciptakan dengan tujuan supaya beliau dapat mengenang sang ibu yaitu Adipati Cakraningrat. Dimana Ia adalah keturunan Madura dari Pamekasan.

https://www.gramedia.com/products/ensiklopedia-saintis-junior-bumi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Gerakan Tari Serimpi

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa tari serimpi memiliki gerakan dengan tempo yang sangat lembut dan halus. Gerakan yang dilakukan penari saat mementaskan tarian ini sangat pelan. Hal itulah yang sampai sekarang menjadi salah satu ciri khas dari tarian ini.

Gerakan dari kepala hingga kaki harus dilakukan dengan harmonis. Sehingga simbol dan makna bisa disampaikan dengan jelas kepada para penonton. Untuk jenis tarian serimpi heroik, dimana akan ada perpindahan gerakan dari pelan ke cepat. Tetap harus memperhatikan temponya supaya masih teratur.

Berikut adalah tiga istilah dasar yang ada di dalam tari serimpi.

1. Maju Gawang

Gerakan ini adalah salah satu gerakan yang dilakukan para penari saat mereka akan memasuki panggung atau area pementasan. Gerakan ini juga sering disebut sebagai gerakan kapang-kapang. Dimana para penari harus berjalan belok ke kiri dan juga ke kanan sesuai dengan pola lantai yang telah disesuaikan. Gerakan ini akan diakhiri dengan duduk, yang berarti bahwa para penari siap untuk mulai menari.

2. Pokok

Gerakan ini adalah gerakan inti yang menyajikan adegan sesuai dengan alur atau jalan cerita yang ingin disampaikan. Apabila tari serimpi yang dibawakan menceritakan tentang peperangan, maka properti yang digunakan berupa keris.

3. Mundur Gawang

Apabila maju gawang adalah gerakan berjalan saat penari memasuki area pentas. Mundur gawang berarti gerakan yang dilakukan penari saat keluar dari panggung pementasan.

Makna Tari Serimpi

Makna dari tarian ini melambangkan keanggunan serta kelembutan wanita Yogyakarta. Tarian serimpi digunakan sebagai gambaran dari karakter wanita Jawa yang sebenarnya. Dalam perannya, wanita Jawa harus dan wajib memiliki tutur kata yang halus dan juga lembut dalam berperilaku.

Seperti yang kita ketahui bahwa tari serimpi dibagi menjadi beberapa jenis. Dimana masing-masing jenis tariannya memiliki filosofi dan maknanya sendiri sesuai dengan karakter yang diceritakan. Contohnya pada tari serimpi padhelori yang menceritakan tentang kesedihan dari cerita cinta segitiga.

Namun, dari banyaknya jenis tarian serimpi. Jenis tari serimpi sangupati merupakan tarian yang paling sering dipentaskan. Tarian tersebut menceritakan tentang calon raja atau putra mahkota yang diharapkan akan menjadi pengganti raja untuk melanjutkan kekuasaannya.

Alat Musik Pengiring Tari Serimpi

Budaya tari serimpi merupakan bagian dari warisan budaya Jawa. Oleh karena itu, pertunjukannya diiringi dengan gamelan Jawa. Ketika penari masuk dan keluar panggung, maka akan diiringi oleh gending sabrangan. Lalu diikuti dengan gending tengahan atau ageng dan juga gending ladrang. Sementara di adegan peperangan akan diiringi oleh ayak-ayakan dan juga srebegan.

Busana atau Kostum Tari Serimpi

Busana yang digunakan oleh penari serimpi sangat khas dengan adat Jawa. Terutama pemakaian kemben oleh wanita Jawa yang sangat khas. Busana atau kostum yang indah tersebut dipadukan dengan gerakan tari yang lemah gemulai. Membuat tarian ini semakin indah dan elegan.

Berikut ini adalah busana dan kostum yang digunakan oleh penari serimpi.

1. Atasan

Dulu, busana atau kostum yang digunakan adalah busana pengantin khas dari Jogja. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman, kostum tarian tersebut mengalami perubahan. Untuk atasan yang digunakan merupakan pakaian tanpa disertai lengan dan berwarna hitam.

2. Mekak

Mekak merupakan sebutan untuk pakaian tambahan bagi para penari tari serimpi yang mempunyai beberapa warna. Hal tersebut menyesuaikan jenis tari serimpi yang dipentaskan dan juga asal-usulnya, Mekak juga seringkali digantikan oleh rompi biasa. Akan tetapi tetap memperhatikan sejarah yang melatarbelakanginya.

3. Selendang

Selendang adalah busana yang cukup penting. Properti tersebut harus ada karena akan mempengaruhi penampilan para penari dalam melakukan gerakan tari serimpi. Biasanya, selendang yang digunakan mempunyai motif batik di bagian bawah maupun di ujung kainnya. Sedangkan warna selendang yang digunakan adalah warna-warna yang cerah dan umumnya memiliki motif putih.

4. Sanggul

Sanggul merupakan pakaian adat khas Jawa. Oleh karena itu, properti ini digunakan dalam pementasan tari serimpi sebagai identitas adat Jawa. Pemakaian sanggul akan membuat penampilan rambut penari terlihat lebih rapi dan juga lebih cantik. Dengan bentuk bulat dan oval, membuat bagian kepala para penari terlihat semakin indah. Tak lupa juga, dibagian sanggul akan ditambahkan aksesoris lain seperti tusuk konde, peniti ceplok, dan juga peniti renteng.

5. Hiasan Burung Kasuari

Selain konde, terdapat properti lain yang digunakan di kepala para penari. Salah satunya yaitu mahkota yang berbentuk seperti burung kasuari dan juga bulu-bulu yang menjuntai. Dimana aksesoris tersebut membuat tampilan para penari semakin indah.

6. Centhung

Adapun aksesoris kepala lainnya yaitu centhung yang digunakan di bagian tengah sanggul. Properti ini digunakan dengan tujuan agar dapat mempercantik tampilan para penari. Khususnya pada bagian kepala.

7. Cunduk Mentul

Aksesoris yang satu ini juga dipasang di bagian kepala depan dan menghadap ke depan. Umumnya aksesoris cunduk mentul berbentuk bunga yang dibuat dari bahan logam mengkilap.

8. Kalung dan Gelang

Penari tari serimpi juga memakai perhiasan berupa kalung dan gelang yang dibuat dari logam berwarna emas. Gelang yang digunakan dipakai di kedua tangan penari. Hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan keindahan para penari. Mengingat gerakan tangan yang dilakukan di tarian ini cukup banyak. Sementara perhiasan kalung yang digunakan mempunyai bentuk yang unik. Dimana kalung tersebut bertumpuk-tumpuk dan memiliki ukuran yang besar. Kalung ini digunakan untuk menutupi bagian dada yang polos karena memakai kemben.

9. Anting-anting

Aksesoris anting-anting yang dipakai para penari tari serimpi terbuat dari bahan yang berbeda. Misalnya manik-manik, bahan logam, batu mulai, dan masih banyak lagi. Warna anting-anting yang digunakan biasanya berwarna emas dan juga perak yang mempunyai desain sederhana tapi tetap elegan. Aksesoris yang memiliki warna emas mempunyai tersendiri yang biasanya digunakan sejak zaman dulu pada awal tarian ini diciptakan.

10. Jarit

Jarit atau juga dikenal dengan sebutan jarik adalah kain panjang yang bermotif batik. Biasanya jarik digunakan untuk bawahan para penari. Kain tersebut mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan warga Jawa. Sebab, jarik memang sudah ada di dalam kehidupan masyarakat Jawa. Motif jarik yang digunakan di dalam tari ini juga bermacam-macam. Sesuai dengan filosofi serta makna yang ada di dalamnya.

11. Sampur

Hampir sama dengan selendang, sampur juga dipakai untuk memperindah gerakan para penari. Aksesoris ini biasanya akan diayun-ayunkan bersama dengan gerakan tari yang lemah gemulai dan pelan mengikuti iringan gending

Itulah penjelasan mengenai tari serimpi, dari mulai sejarah, jenis, dan juga makna yang terkandung di dalamnya. Seperti yang kita ketahui bahwa hampir semua kebudayaan Indonesia memiliki filosofi dan makna tersendiri.

Beli Buku di Gramedia

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Tari Serimpi

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.