Sosial Budaya

11 Senjata Tradisional Jawa Barat yang Jadi Warisan Budaya Indonesia

Senjata Tradisional Jawa Barat
Written by Umam

Senjata Tradisional Jawa Barat – Apakah Grameds mengetahui apa saja jenis senjata tradisional Jawa Barat? Ya, Indonesia memang memiliki beragam kekayaan budaya daerah. Termasuk senjata tradisional yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia yang memiliki makna dan sejarahnya sendiri sebagai identitas budaya daerah.

Berikut ini beberapa senjata tradisional Jawa Barat yang perlu Grameds ketahui sebagai warisan budaya Indonesia.

Daftar Senjata Tradisional Jawa Barat

Berikut ini merupakan beragam senjata tradisional dari wilayah Jawa Barat beserta sejarah budaya dan fungsinya.

1. Kujang

Senjata Tradisional Jawa Barat

magpiesalagundi.com

Kujang ialah salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang bentuk aslinya mirip kudi yang awalnya digunakan sebagai alat pertanian, namun karena perubahan zaman, kudi menjadi senjata tradisional. Senjata tradisional ini dibuat dalam berbagai variasi yang merupakan inti dari ajaran budaya Sunda berupa burung dan unggas, hewan berkaki empat, juga katak.

Berdasarkan variasi ini berbagai kelompok senjata kujang diberi nama tergantung pada morfologi flora dan fauna budaya Sunda. Misalnya, Kujang Jago, Kujang Kunnu, atau Kujang Naga. Lalu, ada juga yang disebut Kujang Ciung yang menjadi salah satu senjata populer dan juga berlaku sebagai senjata khas Jawa Barat. Pada umumnya kujang memiliki bentuk ujung runcing yang estetis.

Fungsi Kujang

Grameds dapat melihat fungsi kujang tergantung pada ukuran bilahnya. Jika ukuran bilahnya 10 sampai 15 cm, senjata kujang ini dipercaya berfungsi sebagai jimat. Jika ukuran bilahnya 20 sampai 35 cm, senjata itu tergolong kategori pusaka. Jika panjang bilah pisau adalah 40 sampai 50 cm, maka kujang tersebut termasuk dalam kategori kapak yang berfungsi sebagai kepala kapak atau mata tombak.

Selain itu, sebagai senjata tradisional Jawa Barat, kujang juga memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Digunakan sebagai simbol ,seperti logo pemerintah atau organisasi
  2. Dapat digunakan sebagai alat pertanian dan berdasarkan teks Sanghyang kuno orang Sunda biasanya menggunakan senjata ini untuk menebang pohon, memotong tanaman, dan nyaker, atau Grameds bisa menyebutnya alat pemangkasan.
  3. Dapat digunakan sebagai hiasan atau pajangan. Senjata ini biasanya bisa dilihat di tembok rumah-rumah Sunda.
  4. Pusaka Kujang adalah senjata perang. Kapak pusaka dapat dijadikan sebagai lambang kehormatan dan perlindungan.

Bagian Senjata Kujang

Senjata Kujang tradisional ini juga memiliki bagian yang berbeda. Berikut ini bagian detail dari kujang.

  1. Papatuk atau Congo yang berada di tepi pisau dan berbentuk seperti anak panah. Pepatuk biasanya digunakan untuk menyongkel.
  2. Seluk atau Silih yang berada di bagian punggung dan berfungsi sebagai pencabik ke arah musuh.
  3. Tadah yang berbentuk lengkungan yang menonjol pada bagian perut dan runcing pada bagian depannya. Ini berfungsi untuk menusuk tubuh musuh.
  4. Mata dengan jumlah 5 sampai 9 lubang kecil pada kujang. Namun, jika kujang tidak memiliki lubang atau mata, senjata ini disebut kapak buta.
  5. Tonggong adalah bagian tajam pada bagian belakang kujang.
  6. Paksi adalah cincin runcing atau cincin di bagian belakang kujang.
  7. Selut adalah pegangan atau cincin di ujung kujang.
  8. Combong adalah lubang di pegangan kujang.
  9. Ganja atau Landaian adalah sudut lancip ke arah tepi kujang.
  10. Kowak adalah sarung senjata dari kayu dan juga memiliki aroma yang unik
  11. Pamor adalah serangkaian baris sulungkar atau berupa titik-titik yang digambar pada kujang. Pamor biasanya berperan sebagai nilai seni dan juga sebagai penampung racun.

2. Bedog

Senjata Tradisional Jawa Barat

tauwisataindonesia.com

Bedog adalah senjata tradisional Jawa Barat yang berukuran lebih besar dari kujang tetapi lebih pendek dari pedang dengan bilah yang tebal dan lebar. Senjata ini juga terbuat dari logam. Namun, saat ini pengrajin biasanya menggunakan bahan baku dari pelat mobil bekas.

Penggunaan senjata bedog dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bedog gawe atau perkakas untuk peralatan rumah tangga seperti pertanian dan bedog soren atau ahli yang biasanya digunakan sebagai pola petarung atau jagoan dalam pencak silat dan jawara.

Fungsi Senjata Bedog

fungsi bedog ialah sebagai ciri-ciri simbolik yang digunakan untuk meningkatkan harkat dan martabat pemiliknya. Jika dilihat dari segi estetika, bedog digunakan sebagai objek koleksi. Dan jika dilihat dari fungsi ekonominya, bedog mampu memberikan penghidupan bagi masyarakat.

Biasanya senjata tradisional sunda ini terkenal dengan namanya yang bertujuan untuk menghilangkan efek seram dari senjata ini. Namanya adalah “Salam Tunggal”, yang berarti bahwa meskipun membawa bedog, kamu harus memastikan keselamatan dengan mengabdikan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Jenis-jenis Bedog atau Golok

Senjata tradisional Jawa Barat ini juga tersedia dalam berbagai bentuk. Berikut beberapa jenis bentuk bedog beserta ciri-cirinya.

  1. Bedog Gaplok biasanya digunakan untuk memotong atau mencabut rumput dan tanaman lain di kebun.
  2. Bedog atau Golok Pamencitan memiliki panjang 25-27 cm dan lebar hingga 3 cm. Senjata ini berasal dari kata peuncit, yang berarti pertempuran dalam bahasa Sunda. Oleh karena itu, bedok jenis ini biasanya digunakan untuk penyembelihan hewan
  3. Bedog atau Pamoroan Golok atau Parang Kelangsungan Hidup Internasional. Parang ini biasanya berukuran 40-50 cm dan lebar hingga 3,5 cm. Jenis senjata ini biasanya digunakan untuk berburu
  4. Bedog atau Golok Tani adalah senjata yang biasanya memiliki panjang 25-30 cm dan lebar sekitar 4 cm. Dilihat dari namanya, orang Sunda biasanya menggunakannya untuk kegiatan yang berhubungan dengan pertanian dan perkebunan
  5. Bedog atau Golok Pamugeulan memiliki panjang 23 hingga 24,5 cm dan lebar sekitar 6 cm. Orang biasanya menggunakan senjata tradisional ini untuk kegiatan berat seperti penebangan. Hal ini didukung dengan bentuk parang yang cukup besar
  6. Bedog atau Golok Sotogayot berukuran panjang 25-27 cm dan lebar 6 cm. Orang Sunda biasanya menggunakan senjata ini untuk memotong bambu atau mengolah bahan bambu
  7. Bedog atau golok dapur berukuran 20-23 cm dan lebar 4 cm. Jika namanya menunjukkan “dapur”, dapat disimpulkan bahwa orang Sunda menggunakan senjata ini untuk keperluan dapur seperti memasak dan memotong bahan bakar
  8. Golok Panguseupan berukuran panjang sekitar 17-2 cm dan lebar 3 cm. Nguseup berasal dari bahasa Sunda yang berarti “memancing”, sehingga parang ini biasanya digunakan untuk memancing di sungai dan laut
  9. Bedog Cepot berukuran mulai dari 15 hingga 17 cm dan lebarnya lebih dari 9 cm. Parang ini biasanya digunakan untuk membelah

3. Patik

Senjata Tradisional Jawa Barat

budaya-indonesia.org

Patik adalah senjata tradisional di Jawa Barat yang dalam bahasa Indonesia artinya kapak. Bentuk patik hampir sama dengan kapak modern di perkotaan. Secara tradisional, senjata tradisional ini digunakan oleh masyarakat untuk menebang pohon. Pada zaman dahulu, nenek moyang orang Sunda menggunakan Patik sebagai alat ekspansi.

Yang dimaksud ekspansi adalah membuka areal baru dengan membuka hutan. Tidak hanya itu, penggunaan kapak yang bertahan hingga saat ini adalah sebagai alat untuk mencari kayu bakar atau melakukan pekerjaan berat lainnya. Senjata ini terbuat dari besi dan memiliki ujung yang kuat dan tajam. Panjang gagang kelelawar biasanya sekitar 30-35 cm.

Bilah di ujung senjata ini panjangnya kira-kira 10 cm dan tebalnya mencapai 4 cm. Keunggulan Petik Jawa Barat tradisional adalah kekuatannya. Oleh karena itu, ini adalah alat yang berat, tetapi sangat efisien untuk mendukung pekerjaan masyarakat di bidang kehutanan dan pertanian.

Senjata ini juga termasuk dalam senjata tradisional yang sangat populer dan populer di kalangan orang Sunda. Artinya mayoritas petani dan pemburu kayu di sebagian besar wilayah pedesaan menggunakan Patik sebagai senjata.

4. Congkrang

Senjata Tradisional Jawa Barat

budaya-indonesia.org

Congkrang adalah salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang berbentuk seperti cangkul, tetapi jauh lebih kecil. Senjata tradisional ini tidak digunakan sebagai senjata tempur, sehingga umumnya kurang tajam atau tidak runcing. Senjata tradisional congkrang terutama digunakan untuk mencabut rumput liar dari tanah.

Tidak hanya itu, senjata ini juga digunakan untuk membersihkan rerumputan dan tumbuhan liar di persawahan dan kebun. Senjata Congkrang juga memiliki beberapa keistimewaan, seperti kemampuan mengikis rumput hingga ke akar-akarnya. Senjata tradisional ini sudah ada sejak lama dan masih menjadi alat berkebun yang digunakan wanita untuk membantu suaminya.

5. Ani-Ani (Ketam)

Senjata Tradisional Jawa Barat

gramedia.org

Dalam bahasa Sunda, Ani Ani atau dikenal dengan sebutan Etem atau Ketam. Senjata tradisional Jawa Barat ini digunakan untuk memanen padi. Senjata ini biasanya berbentuk pisau kecil yang bisa disembunyikan di telapak tangan.

Senjata tradisional pemanen padi ini menjadi pilihan karena berkembangnya kepercayaan bahwa orang Sunda dan Jawa tidak boleh menggunakan parang dan arit. Dalam kepercayaan ini, Dewi Padi dan Nyai Pohaci Sang Hyang Sri diyakini memiliki kepribadian yang tenang dan lembut, serta ditakuti oleh senjata tajam seperti parang dan arit.

Karena itu, jika sang dewi takut, hasil padi yang diperoleh akan buruk. Memanen padi dengan batang yang terpotong tidak hanya membutuhkan waktu, tetapi juga membutuhkan waktu untuk memotong batang. Jadi saat itulah para petani harus menggunakan senjata Ani Ani untuk membantunya. Namun, senjata ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama, karena setiap pegangan harus dipanen secara akurat.

6. Sulimat

Senjata Tradisional Jawa Barat

budaya-indonesia.org

Sulimat merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang dikembangkan untuk bekerja di sektor perkebunan, khususnya industri kelapa. Senjata ini biasanya digunakan untuk merobek atau mengupas kulit kelapa. Senjata tradisional ini memiliki dua sisi, bidang horizontal dan bidang vertikal.

Sisi horizontal didorong ke tanah untuk bertindak sebagai kaki atau alas, dan sisi vertikal bergerak ke kanan karena digunakan di sisi itu untuk memisahkan buah kelapa dan seratnya. Senjata tradisional ini memang jarang ditemukan, namun kegunaan senjata ini sangat membantu dalam membuat batok kelapa bekerja lebih cepat.

Mengupas kelapa lebih efisien jika menggunakan sulimat. Bahan yang digunakan untuk membuat Sulimat disambung dengan besi untuk membuat kedua sisi senjata, seperti yang telah disebutkan di atas. Namun seiring berjalannya waktu, senjata ini semakin langka ditemukan dan menjadi salah satu senjata tradisional Sunda yang paling canggih.

7. Gacok

Senjata Tradisional Jawa Barat

romadecade.org

Gacok adalah senjata tradisional Jawa Barat dengan bentuk runcing seperti garpu besar. Gacok biasanya digunakan untuk pertanian dan peternakan yang biasanya digunakan untuk mengumpulkan rumput kering, membersihkan kandang, dan membersihkan jemuran. Senjata tradisional ini memiliki gagang berbentuk cangkul.

Namun bedanya dengan yang lain, senjata ini tidak bisa menggunakan Gacock untuk menduduki tanah. Berbeda dengan cangkul. Senjata tradisional ini merupakan senjata yang populer di kalangan petani. Selain harganya yang relatif murah, senjata ini juga sangat ringan, hemat energi dan mudah digunakan.

8. Bajra dan Gada

Senjata Tradisional Jawa Barat

keluyuran.com

Bajra dan Gada adalah senjata tradisional Jawa Barat yang digunakan pada zaman pra-kemerdekaan sebagai alat perlawanan untuk mengusir penjajah. Bentuk senjata ini merupakan senjata yang digunakan dengan cara mengayun dan memukul. Senjata tradisional Jawa Barat ini biasanya berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Gada juga ditemukan saat ini dan memiliki paku di kedua ujungnya, jadi jangan meremehkan goresan dan vajra yang ditimbulkan Gada. Dalam Pertarungan tangan kosong, musuh yang diserang penderita luka dan pendarahan yang sangat mematikan, dan bahkan bisa melihat kepalanya.

Pada zaman dahulu senjata ini populer karena bahan yang digunakan sangat sederhana. Dengan kata lain, bisa dibuat dari bahan yang keras seperti kayu jati dan besi. Namun, seiring berjalannya waktu, senjata ini sudah begitu dilupakan sehingga keberadaannya biasanya hanya bisa ditemukan di museum.

9. Balincong

Senjata Tradisional Jawa Barat

silontong.com

Balincong adalah senjata tradisional Jawa Barat berbentuk kapak dengan dua sisi tajam. Senjata ini biasanya digunakan untuk membantu dalam pekerjaan pertanian. Hal ini menjadikan senjata Balincong jadi salah satu senjata paling populer di sekitar pedesaan. Senjata tradisional ini memiliki ujung besi. Meskipun gagangnya terbuat dari kayu.

Ujung sendiri sendiri memiliki dua sisi dengan bilah yang sama. Sekilas, senjata itu menyerupai kapak. Namun, Balincong tidak memiliki sisi senjata yang datar dan lebar. Senjata Balincong digunakan sebagai alat untuk menggali tanah dan memecahkan batu di ladang. Senjata ini juga berguna untuk tugas-tugas seperti membangun saluran irigasi di sawah dan memperkuat aliran sungai.

Balincong terbagi menjadi 2 jenis yakni Balincong panjang yang biasanya memiliki panjang sekitar 52 cm dengan lebar mencapai 10 cm berbentuk horizontal. Balincong jenis ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang sangat berat. Sedangkan Balincong kecil memiliki ukuran panjang sekitar 38 cm dengan lebar pipihnya 6 cm dan digunakan sebagai senjata alternatif kebutuhan kerja lainnya.

10. Baliung

Senjata Tradisional Jawa Barat

budaya-indonesia.com

Baliung adalah senjata tradisional Jawa Barat berbentuk kapak modern. Senjata ini biasanya digunakan untuk menebang pohon besar. Di daerah lain ada senjata seperti Baliung yang hanya berbeda nama dan penyebutannya. Panjang gagang senjata tradisional ini adalah 30-35 cm. Gagang senjata ini terlihat sangat tebal dan berat.

Hal ini dikarenakan tingkat tekanan dan daya potong yang sangat tinggi dari senjata ini. Selain itu, senjata ini juga memiliki sisi dan ketebalan yang tajam sehingga dapat menggores kulit pohon yang keras. Bahkan hingga saat ini senjata-senjata tersebut masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama untuk menunjang kegiatan di hutan.

11. Arit

Senjata Tradisional Jawa Barat

e-heritage.id

Arit adalah salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang masih eksis hingga saat ini. Arit adalah senjata tradisional berbentuk bulan sabit, dengan beberapa fungsi yang digunakan untuk mencari rumput dan senjata lainnya. Di beberapa daerah lain, masih banyak ditemukan jenis senjata tradisional berbentuk arit. Seperti senjata tradisional Madura yang disebut clurit atau senjata tradisional Betawi yang disebut sabit.

Nah, itulah daftar senjata tradisional Jawa Barat yang harus Grameds kenal. Selain senjata tradisional, ada beberapa hal tentang budaya Indonesia yang perlu Grameds ketahui juga, seperti alat musik tradisional, pakaian daerah, dan makanan tradisional. Grameds bisa mendapatkan buku-buku terkait budaya Indosnesia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan sellau memberika produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Lala

About the author

Umam

Perkenalkan saya Umam dan memiliki hobi menulis. Saya juga senang menulis tema sosial budaya. Sebelum membuat tulisan, saya akan melakukan riset terlebih dahulu agar tulisan yang dihasilkan bisa lebih menarik dan mudah dipahami.