in

Apa Itu Cycle Count pada Laptop dan Cara Menghitung Cycle Count

pexels.com

Apa Itu Cycle Count pada Laptop – Laptop saat ini menjadi salah satu perangkat yang selalu digunakan ketika bekerja. Penggunaan laptop yang terlalu intens, tentu saja akan mempengaruhi kinerja dari laptop. Terutama jika laptop menyimpan terlalu banyak data dan membuat kinerjanya menjadi lebih berat dan lambat. Salah satu dampak dari pemakaian laptop yang terlalu intens adalah pada baterainya.

Seperti halnya HP, baterai pada laptop juga memiliki peran penting. Daya baterai yang mudah terkuras, tentu saja akan membuat pengguna repot karena harus mengisi ulang berkali-kali. Oleh sebab itu, ketika membeli laptop baru maupun second, salah satu hal yang diperhatikan adalah daya baterai atau cycle countnya. Namun, sebenarnya apa itu cycle count pada laptop? Dan bagaimana cara melihatnya? Berikut penjelasannya.

Apa Itu Cycle Count pada Laptop?

Apa Itu Cycle Count pada Laptop
pexels.com

Penggunaan laptop yang berlebihan atau digunakan secara terus menerus, biasanya akan berdampak pada baterai laptop. Baterai merupakan salah satu komponen penting pada perangkat komputer jinjing.

Setiap baterai biasanya memiliki jumlah muatan dari waktu ke waktu dikarenakan faktor lingkungan dan faktor lain yang membuat baterai tersebut kehilangan daya, sehingga kinerja laptop menjadi tidak seefisien dahulu.

Apabila Grameds memiliki laptop yang dahulu mampu bertahan hingga 6 jam dan saat ini hanya mampu bertahan hingga 3 jam tanpa di charge, maka sebenarnya hal tersebut adalah hal yang wajar. Karena alasannya, baterai memiliki siklus pemakaian yang akan berkurang seiring dengan masa pemakaian.

Baterai memiliki jumlah siklus pengisian yang terbatas sebelum kinerja dari baterai diperkirakan berkurang. Setelah hitungan siklus baterai tercapai, maka baterai pengganti pun disarankan digunakan demi mempertahankan kinerja laptop.

Siklus baterai atau dikenal pula dengan istilah cycle count (CC) merupakan istilah yang digunakan untuk memperhitungkan siklus pengisian baterai. Pada dasarnya, siklus baterai merupakan jumlah pengisian daya baterai sejak pemakaian awal atau ketika pembelian awal.

Dengan setiap pengisian baterai penuh yaitu dari 0 hingga 100 persen, maka akan dihitung sebagai satu siklus penuh. Semakin tinggi jumlah cycle countnya, maka semakin cepat pula baterai akan mencapai batasnya, sebelum performa baterai menurun dibandingkan ketika pembelian baru.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Contohnya, apabila Grameds menggunakan laptop dengan baterai 100 persen hingga 50 persen, kemudian Grameds mengisi daya baterai tersebut hingga penuh 100 persen, maka itu dihitung sebagai setengah cycle count. Apabila Grameds ingin mengulangi proses pengisian daya lagi, maka proses tersebut dihitung sebagai satu siklus.

Hal ini sama jika Grameds mengisi baterai laptop dari 0 persen hingga 20 persen, maka dihitung sebagai satu per lima kali. Tentu saja, ada beberapa faktor lainnya yang harus diperhatikan mengenai penurunan performa baterai selain cycle countnya. Contohnya apakah ada dampak panas yang akan mempengaruhi masa pakai baterai dan lain sebagainya.

Perlu diperhatikan bahwa cycle count bukan dihitung berdasarkan berapa kali laptop melakukan pengisian daya baterai atau charging, tetapi penggunaan maksimal baterai hingga daya mencapai 100 persen.

Apa Itu Cycle Count pada Laptop

Cara Menghitung Cycle Count Pada MacBook

Lalu, bagaimana cara menghitung cycle count? Tentu saja ada cara mudah untuk mengetahui cycle count tanpa perlu menghitung manual seperti yang dijelaskan sebelumnya. Berikut penjelasan tentang cara menghitung cycle count.

Bagi Grameds yang memiliki laptop MacBook, Grameds bisa dengan mudah mengetahui cycle count laptop dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

  1. Klik tombol Option, kemudian klik pada menu Apple
  2. Lalu pilihlah Informasi System Information. Kemudian pilih Power dan cari Cycle Count. Pada bagian ini, maka Grameds akan melihat berapa banyak siklus baterai yang tersisa.

Dalam hal jumlah cycle count untuk MacBook, biasanya bervariasi dan berbeda-beda bergantung pada modelnya. MacBook dengan jumlah cycle count tertinggi adalah MacBook Pro yang menawarkan 1000 siklus untuk model yang dirilis pada tahun 2009 dan seterusnya.

Sementara itu, MacBook memiliki cycle count 300 atau bisa mencapai 1000 bergantung pada tahun produksinya. Sementara itu, MacBook Air menawarkan cycle count dengan kisaran 300 hingga 1000 bergantung pada tahun model produksi.

Kemudian, apakah jumlah cycle count yang banyak artinya kualitas baterai sudah tidak lagi baik? Jawabannya adalah tidak selalu. Asumsi 1000 cycle count pada laptop adalah apabila pengguna laptop tersebut menggunakan perangkat MacBooknya dengan wajar serta aman.

Contohnya jika MacBook tidak terpapar oleh panas yang berlebihan serta tidak terlalu keras ketika menggunakan MacBook. Apabila pengguna menggunakan MacBook dengan keras, contohnya seperti digunakan untuk main game, hingga baterai maupun komponen lainnya menjadi panas, maka bisa jadi baterai MacBook akan lebih cepat rusak, meskipun cycle count menunjukan jumlah yang sedikit atau masih dalam batas yang wajar.

Cara Menghitung Cycle Count Pada Windows

Selain MacBook, cycle count juga bisa dilihat pada laptop Windows. Akan tetapi, laptop dengan basis Windows tidak menawarkan kemudahan melihat cycle count seperti pada MacBook. Ada beberapa langkah yang perlu Grameds ikuti untuk melihat jumlah cycle count pada laptop Windows. Meskipun lebih ribet, akan tetapi laporan yang ditampilkan lebih rinci dibandingkan dengan MacBook, berikut caranya.

  1. Klik tombol Start, kemudian klik cmd lalu tekan Ctrl + Shift + Enter untuk menjalankan laptop dalam mode administrator.
  2. Setelah laptop dalam mode administrator, maka ketik powercfg/ batteryreport lalu tekan Enter.
  3. Bukan web browser yang Grameds gunakan, kemudian masukkanlah alamat file: berikut ini //C:? Windows/ System32/ battery-report.html dan tekan tombol Enter.
  4. Gulir atau scroll ke bagian bawah pada bagian bertuliskan Battery Information, maka Grameds akan melihat Design Capacity, Full Charge Capacity dan Cycle Count.
  5. Terus scroll pada bagian bawah untuk melihat lebih lanjut laporan perkiraan dari masa pakai baterai laptop yang ada pada bagian Battery Life Estimates. Grameds juga bisa mendapatkan gambaran mengenai berapa lama laptop akan mampu bertahan pada muatan yang penuh, sesuai dengan kapasitasnya saat ini, dibandingkan ketika laptop masih dalam keadaan baru.

Pada bagian Design Capacity, akan menunjukan ukuran dari baterai laptop, hasil yang ditunjukan merupakan hasil yang dijanjikan oleh pabrik. Full Charge Capacity merupakan kapasitas baterai maksimum pada pengisian daya penuh, di mana apabila lebih rendah maka akan tertera pada bagian Design Capacity, maka jika laporan baterai ada pada bagian Design Baterai, hal tersebut menunjukan bahwa usia baterai mulai memburuk.

Namun, hal ini sangatlah normal. Mengingat sifat baterai yaitu lithium ion yang seiring dengan berjalannya waktu akan mulai kehilangan daya. Apabila baterai laptop telah mulai menurun performanya, maka disarankan untuk segera mengganti baterai dengan yang baru. Jangan lupa untuk mengganti baterai dengan merk, tipe yang sama dan pastikan baterai pengganti original agar tidak merusak komponen laptop yang lainnya.

Apa Itu Cycle Count pada Laptop

Hal-Hal yang Menyebabkan Baterai Drop

Apa Itu Cycle Count pada Laptop
pexels.com

Biasanya, pengguna laptop akan mengecek cycle count ketika merasa baterai laptopnya mudah drop atau habis, sehingga ia perlu mengisi daya berulang kali atau bahkan tidak bisa lepas dari pengisian daya.

Untuk menghindari kerusakan baterai, maka pengguna laptop perlu mengetahui umur baterai dan hal-hal yang menyebabkan baterai laptop menjadi drop. Pasalnya, dengan mengetahui hal ini, maka pengguna bisa lebih berhati-hati dan membuat umur baterai lebih panjang.

Akan tetapi, dalam pemakaian yang normal umur baterai atau cycle count masih bisa berkurang, karena hal ini adalah hal yang normal. Dalam pemakaian yang wajar, baterai bisa berkurang hingga 20 persen setiap tahunnya apabila di charge 100 persen dan disimpan pada rata-rata suhu 25. Selain mengetahui umur baterai, berikut beberapa faktor yang membuat baterai mudah drop atau memendekan umur baterai.

1. Cycle count limit (battery life cycle)

Faktor pertama yang dapat menyebabkan baterai laptop drop adalah faktor alamiah. Sehingga pengguna tidak mungkin menambah batasan dari cycle count yang sudah tertera pada laptop/

Cycle count adalah ketika pengguna menggunakan laptop dari kondisi baterai full charge hingga habis, lalu pengguna tersebut kembali mengisi daya baterai hingga full kembali, maka hal ini dihitung sebagai 1 cycle.

Dengan kata lain, satu cycle sama dengan satu kali charge ditambah satu kali discharge. Perhitungan tersebut, tidak selalu dalam satu waktu, sehingga contohnya jika pada hari ini pengguna mengisi daya satu kali, lalu beberapa hari kemudian baru satu kali discharge, maka hal tersebut dihitung juga sebagai satu kali cycle.

Semua baterai jenis li ion memiliki batasan maksimal cycle count sebelum baterai akan mulai menua dengan sendirinya atau kapasitasnya berkurang dan hal ini adalah hal yang wajar.

Batasan dari cycle count setiap baterai laptop berbeda-beda, bergantung pada pabrik pembuatnya serta jenis baterai. Akan tetapi, rata-rata cycle count baterai berkisar 300 hingga 500, meskipun laptop dari Apple mengklaim bahwa cycle countnya mencapai 1000.

Pada intinya, apabila pengguna laptop sering melakukan charge dan discharge, maka hal ini akan membuat baterai laptop cepat menua. Ketika cycle count telah mencapai batasan yang ditetapkan oleh pabrik, maka kapasitas baterai pun akan turun hingga 80 persen dan akan terus menurun.

Oleh sebab itulah, sebaiknya jangan sampai melakukan pengisian daya hingga penuh, lalu mencabut powernya dan menggunakan daya baterai hingga habis karena akan mempercepat penuaan baterai.

2. DoC (Depth of Charge)

DoC atau kedalaman charge juga dapat membuat baterai lebih mudah drop. Dalam jumlah cycle count yang sama, apabila baterai laptop hanya tersisa 10 persen dibandingkan dengan daya tersisa 50%, maka hasilnya tentu akan berbeda dan hal ini akan berpengaruh pada daya tahan baterai.

Sebuah riset menunjukan bahwa semakin banyak sisa power baterai ketika memulai pengisian daya, maka akan semakin baik pula untuk usia baterai. Dengan begitu, ketika charging, hanya tersisa 90 persen, maka akan jauh lebih baik untuk mulai kembali mengisi daya, dibandingkan ketika mengisi daya ketika baterai tersisa 10 persen.

3. SoC (State of Charge)

Faktor ketiga yang dapat membuat baterai lebih mudah drop adalah SoC. Untuk menjaga usia baterai lebih lama, disarankan untuk menyisakan daya baterai setidaknya sekitar 40 hingga 50 persen ketika laptop tidak digunakan selama satu bulan atau dalam waktu yang lama.

State of Charge sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada sisa power yang ada pada baterai. Akan cukup riskan, apabila laptop disimpan dalam waktu yang lama dengan kondisi daya terisi penuh.

Sebab, hal ini akan mengakibatkan berkurangnya usia baterai laptop secara signifikan. Terlepas dari dilepas atau terpasangnya baterai laptop tersebut.

4. Temperature

Hampir semua jenis peralatan elektronik memiliki batas maksimal temperature, begitu pula dengan baterai laptop. Panas yang terlalu berlebihan memang tidak akan berpengaruh pada cycle count yang telah ditetapkan oleh pabrik, akan tetapi suhu yang terlalu panas dapat merusak baterai secara langsung.

Maka sebisa mungkin, Grameds menjaga laptop dan baterai untuk tidak terpapar panas hingga lebih dari 30 derajat celcius. Ketika laptop mulai terasa panas ketika digunakan, maka istirahatkan penggunaan laptop lebih dulu.

Kemudian, perhatikan pula sirkulasi udara, apakah bagus atau tidak dan jangan meletakan laptop pada tempat yang memiliki suhu tinggi. Apabila perlu, gunakanlah kipas untuk mendinginkan suhu baterai laptop.

5. Voltage

Setiap baterai laptop memiliki standar voltage yang berbeda-beda. Berkaitan dengan hal ini, maka charge yang digunakan untuk setiap laptop pun berbeda-beda. Oleh sebab itu, gunakanlah charger laptop yang sesuai dengan jenisnya.

Charger yang berbeda, maka pabrik pembuatnya pun berbeda dan sangat mungkin charger tersebut memiliki voltage yang berbeda pula, meskipun diklaim untuk laptop yang sama.

Apabila voltage dari charger laptop yang digunakan di bawah standar baterai, maka charger tersebut lebih relatif aman untuk digunakan. Akan tetapi jika voltasenya lebih tinggi, maka akan berbahaya untuk laptop dan akan mengakibatkan kerusakan. Jadi, gunakanlah charger original bawaan dari laptop.

Cara Mencegah Baterai Laptop Mudah Drop

Setelah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan baterai mudah drop, Grameds juga perlu melakukan pencegahan dengan tidak melakukan beberapa hal berikut ini.

1. Tidak melakukan sistem CdC atau Charge Discharge

Adapun yang dimaksud dengan Cdc adalah jika daya baterai telah penuh, maka pengguna mencabut acaport dan setelah daya habis, kembali memasang adaptor. Hal ini akan mempercepat cycle count terpakai dan mengakibatkan backup time battery makin rendah.

2. Tidak membiarkan baterai laptop terpasang

Apabila laptop tidak akan digunakan selama satu minggu lebih, maka sebaiknya copotlah baterai laptop dan pastikan bahwa ada daya yang tersisa sebanyak 40 hingga 50 persen.

3. Jangan terlalu sering mencabut baterai laptop

Pada dasarnya, baterai laptop memiliki fungsi yang mirip seperti Uninterruptible Power Supply atau UPS pada PC Desktop. Jadi, apabila terjadi gangguan listrik, baterai laptop akan memegang peran cukup penting untuk komponen laptop.

4. Mengisi daya baterai hingga 100 persen dan menggunakan laptop hingga daya baterai habis hingga 0 persen

Jika Grameds masih melakukan hal ini, maka Grameds perlu berhenti. Hal ini karena perlakukan yang satu ini akan membuat baterai laptop ‘stres’ dan dapat merusak baterai. Sebaiknya, charge baterai jika daya baterai telah mencapai 20 atau hingga 30 persen.

Apa Itu Cycle Count pada Laptop

Itulah penjelasan terkait apa itu cycle count pada laptop yaitu istilah yang digunakan untuk menghitung pengisian baterai. Jika Grameds tertarik dengan serba-serbi laptop seperti bagaimana cara mempercepat kinerja laptop maupun topik lainnya yang berkaitan dengan laptop, maka Grameds bisa mencari informasinya dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan beragam buku seperti buku yang berkaitan dengan cara kerja laptop. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

BACA JUGA:

  1. 11 Rekomendasi Merek Laptop Terbaik
  2. 15 Tips Memilih Laptop, Ini yang Perlu Diperhatikan
  3. 8 Rekomendasi Laptop Terbaik Lengkap dengan Tips Memilihnya 
  4. Cara Melihat Spesifikasi Laptop dengan Cepat dan Mudah
  5. 8 Penyebab Laptop Lemot serta Tips untuk Mengatasi Permasalahannya


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Nuryanto

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi dan elektronik.

Kontak media sosial Linkedin Hendrik Nuryanto