in

Sungai Terbesar di Indonesia

Sungai terbesar di Indonesia – Indonesia selalu dikenal dengan kekayaan alamnya yang sangat melimpah. Mulai dari daratan sampai perairan di Indonesia, mempunyai keindahan dan keunikan tersendiri. Salah satu kekayaan perairan yang ada di Indonesia, yang patut untuk disyukuri adalah sungai.

Sungai-sungai yang tersebar di seluruh penjuru daerah Indonesia seperti mempunyai daya tarik tersendiri. Seperti berbagai kekayaan alam lain yang kerap kali diukur dan dinobatkan berdasarkan kelebihannya, sungai-sungai di Indonesia juga beberapa di antaranya disebut sebagai sungai terpanjang dan terbesar.

Sudah tahu sungai terbesar di Indonesia? Belum? Tak perlu bingung untuk mencari informasinya. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang 5 sungai terbesar di Indonesia.

5 Sungai Terbesar di Indonesia

Sungai adalah aliran mata air yang mengalir dari hulu dan bermuara ke hilir. Sebagai suatu aliran mata air, sungai mempunyai peran yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Selain menjadi salah satu sumber air bersih, aliran sungai bisa juga dijadikan sebagai sarana transportasi. Hal ini terbukti diterapkan di beberapa daerah di Indonesia.Selain itu, ada juga yang menjadikan aliran sungai sebagai pusat peradaban dan sebagai tempat tujuan wisata.

Sungai yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata biasanya merupakan sungai-sungai yang dikenal memiliki panjang dan besar lebih dari sungai-sungai lainnya. Tak terkecuali, daftar 5 sungai di bawah ini yang disebut sebagai sungai terbesar yang ada di Indonesia.

1. Sungai Kapuas

Sumber: pixabay.com/darwisalwan

Sungai yang disebut sebagai sungai terbesar di Indonesia ini terletak di Provinsi Kalimantan Barat. Sungai Kapuas memiliki panjang mencapai 1.178 km, dan kedalaman mencapai 27 meter. Sungai ini mengalirkan sumber kehidupan dari Kecamatan Kapuas Hulu, yang berakhir di Laut Jawa. Sebagai sungai terbesar di Indonesia, Sungai Kapuas menampung sekitar 700 spesies ikan, yang 12 di antaranya merupakan spesies ikan langka.

Pada bagian hulu Sungai Kapuas, kondisi airnya masih terbilang bersih, karena terlindungi oleh keberadaan hutan hujan. Namun, bagian tengah Sungai Kapuas diketahui sudah tercemar logam berat, karena ada aktivitas pertambangan di sekitarnya. Walaupun demikian, Sungai Kapuas masih dimanfaatkan sebagai sarana transportasi yang vital bagi masyarakat Kalimantan Barat.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

2. Sungai Mahakam

Sungai selanjutnya yang menjadi sungai terbesar kedua di Indonesia adalah Sungai Mahakam. Sungai ini terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Sungai Mahakam memiliki panjang mencapai 920 km, dengan aliran air yang melewati Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, sampai Kota Samarinda, kemudian bermuara di Selat Makassar.

Sebagai salah satu sungai terbesar di Indonesia, Sungai Mahakam menjadi tempat hidup ikan Pesut Makassar, yakni salah satu ikan air tawar yang dilindungi karena langka. Seperti sungai lainnya, Sungai Mahakam juga memiliki peran yang penting sebagai sumber air bersih dan prasarana transportasi.

3. Sungai Barito

Sumber: pixabay.com/DikaHarmawan

Sungai terbesar di Indonesia berikutnya masih terletak di Pulau Kalimantan, yakni di Provinsi Kalimantan Tengah. Sungai Barito bersumber dari mata air pegunungan Muller yang mengalir sampai ke Laut Jawa. Panjang Sungai Barito mencapai 900 km, dengan lebar kisaran 650 hingga 1000 meter, dan kedalaman mencapai 8 meter.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar sungai, Sungai Barito tentunya memerankan peran penting. Bukan hanya sebagai sumber air bersih utama bagi masyarakat Kalimantan Tengah, sungai ini juga menjadi pusat perekonomian utama bagi masyarakat sekitar. Sebab, masyarakat Kalimantan Tengah memiliki pasar terapung yang berlokasi di sungai ini. Selain menjadi sumber ekonomi masyarakat, pasar terapung ini menjadi salah satu tempat wisata yang sangat populer di antara wisatawan, yang kian menambah nilai Sungai Barito ini.

4. Sungai Musi

Sumber: Pixabay.com/voxeu

Sungai selanjutnya yang menjadi salah satu dari 5 sungai terbesar di Indonesia terletak di Pulau Sumatera. Grameds pastinya sudah tidak asing mendengar nama Sungai Musi, karena keberadaannya yang berada di bawah ikon Kota Palembang, yaitu Jembatan Ampera. Sungai Musi juga turut menjadi salah satu ikon dari yang dikenal dengan makanan pempek ini.

Sungai Musi memiliki panjang mencapai 750 km. Sama seperti sungai-sungai lainnya, Sungai Musi juga memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat sekitar. Tak hanya menjadi sumber air bersih saja, tetapi Sungai Musi juga dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi air di Provinsi Sumatera Selatan.

5. Sungai Bengawan Solo

Sungai terakhir yang menerima predikat sungai terbesar di Indonesia adalah Bengawan Solo. Grameds juga tentunya sudah mengenal sungai yang berada di Pulau Jawa ini, karena keberadaan sebuah lagu karya Gesang, Maestro Keroncong Indonesia, yang diberi judul nama sungai ini.

Sungai Bengawan Solo memiliki panjang mencapai 600 km atau sekitar 300 mil. Sungai Bengawan Solo mengalirkan air dari Provinsi Jawa Barat sampai ke Jawa Tengah. Sungai Bengawan Solo juga menjadi sumber mata air, juga menjadi habitat dari berbagai biota air tawar yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Nah, itu dia Grameds daftar 5 sungai terbesar di Indonesia. Dari penjelasan di atas, sudah beberapa kali disebutkan bahwa sungai menjadi salah satu kekayaan alam yang patut disyukuri keberadaannya, karena sungai memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia.

Sungai-sungai yang ada di Indonesia, juga di seluruh dunia, tak hanya menghidupi masyarakat dengan menjadi sumber air bersih saja. Lebih daripada itu, sungai memiliki peran sebagai pusat peradaban, baik di masa lalu, masa kini, hingga masa depan. Untuk lebih mengenal fungsi dari keberadaan sungai, simak penjelasannya di bawah ini.

Fungsi Sungai

1. Sumber kehidupan

Sungai me­njadi habitat bagi makh­luk dan tumbuhan yang hidup di air. Ada banyak jenis ikan dan hewan air lain, serta tumbuhan yang hidup di su­ngai. Oleh karena itu, sungai bisa disebut seba­gai sumber kehidupan bagi hewan dan tumbuhan yang hidupnya bergantung pada keberadaan sungai. He­wan dan tum­buhan tersebut juga menjadi potensi sumber daya hayati dan aset negara, yang memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan ma­nusia.

Berbagai jenis ikan air tawar yang hidup di sungai menjadi sumber bahan pangan bagi manu­sia. Se­lain itu, jenis ikan lain­nya adalah ikan hias yang bisa dijual dan menunjang ekonomi masyarakat. Maka dari itu, hewan di sungai me­njadi kekaya­an hayati bagi masyarakat, yang bisa dilihat sebagai ko­moditas, dan menjadi tempat kegiatan ekonomi masyara­kat.

2. Pengendali banjir

Selain menjadi sumber kehidupan, sungai juga merupakan pengendali banjir. Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki otoritas alam tersendiri yang terdiri atas aliran sungai dan bantaran sungai. Bantaran sungai adalah area yang berjarak 100 sampai 200 meter dari tepi sungai. Jika curah hujan sedang tinggi, air sungai tentunya akan naik, bahkan meluap hingga kawasan ban­taran sungai.

Maka itu, bantaran sungai atau yang disebut sebagai zona hijau menjadi sebuah area lintasan air sungai yang perlu disterilkan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang diiringi dengan kepadatan penduduk, daerah bantaran sungai mulai dijadikan area pemukiman atau tempat usaha.

Keberadaan sungai beserta bantaran sungai sebetulnya secara alami telah tercipta untuk menangani kelebihan volume air pada cuaca yang ekstrim. Dengan begitu, sungai bukan menjadi penye­bab banjir, karena keberadaannya mampu menangani banjir. Namun, manusia yang melewati batas zona aman itu lah yang menyebabkan dirinya sendiri terkena bencana banjir.

Upaya Melestarikan Sungai

Setelah mengetahui fungsi sungai yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan berbagai makhluk hidup lain, kita harus menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian sungai. Apa yang bisa kita lakukan untuk melestarikan sungai yang sudah tercemar ini? Simak sejumlah caranya di sini.

1. Tidak membuang sampah di sungai atau saluran air

Cara yang satu ini sebetulnya sudah kerap kali diberitahu sejak kita masih kecil. Namun, langkah yang sederhana ini seringkali dilupakan dan diabaikan. Masih banyak orang yang tak berpikir panjang bahwa penumpukan sungai dapat membuat aliran sungai tercemar dan tersumbat. Pada akhirnya, aliran sungai yang tercemar akan membawa bibit penyakit bagi masyarakat sekitar.

Kemudian, aliran sungai yang tersumbat juga berpotensi besar untuk menyebabkan bencana banjir. Maka itu, ada baiknya kita menerapkan langkah yang sangat mudah ini, untuk tidak membuang sampah sembarangan, secara khusus ke saluran air. Selain itu, perlu dilakukan pembersihan sampah di saluran air dan sungai secara berkala.

2.  Melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang hidup di sekitar sungai

Masyarakat adalah kunci dari keberhasilan upaya melestarikan sungai. Maka dari itu, perlu dilakukan penyuluhan, yang bisa diikuti program pembinaan dan program kegiatan nyata yang mengerahkan masyarakat di sekitar sungai untuk turut melestarikan sungai. Adapun hal-hal penting yang harus disampaikan dalam penyuluhan adalah untuk mengurangi limbah rumah tangga yang bersifat kimia secara berlebihan, supaya kualitas air tetap terjaga.

3. Pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai atau yang disebut sebagai DAS merupakan wilayah daratan yang dibatasi oleh punggung bukit sebagai pemisah topografis yang menerima air hujan dan mengalirkannya ke hilir, kemudian bermuara ke laut. DAS termasuk ke dalam area yang rawan terhadap kerusakan dan pencemaran, karena arus sungai yang mengakibatkan pengikisan lapisan tanah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah DAS tidak rusak, yaitu dengan membuat bendungan serta saluran irigasi yang teratur, melakukan penghijauan dan reboisasi hutan yang ada di sekitar aliran sungai, dan menindaklanjuti secara tegas masyarakat atau pihak yang berperan dalam merusak DAS.

Grameds, sekian artikel tentang 5 sungai terbesar di indonesia, fungsi sungai, serta upaya melestarikan sungai. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi Anda. Bagi Grameds yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang sungai, terutama dalam upaya pelestarian dan perawatannya, kalian bisa belajar dari berbagai buku yang tersedia di Gramedia.com. Yuk dapatkan bukunya sekarang!

Penulis: Gabriel

Rujukan:

  • https://www.geologinesia.com/2018/01/sungai-terbesar-di-indonesia.html?m=1
  • https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/5/26/742957/merawat-dan-menjaga-kelestarian-sungai/
  • https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/berita-update/5-cara-menjaga-sungai-agar-tetap-bersih-dan-bermanfaat-bagi-warga-1wM60LhVCc5

Rekomendasi Buku Terkait

Kesehatan Masyarakat: Penataan Bantaran Sungai

Buku Kesehatan Masyarakat: Penataan Bantaran Sungai disusun oleh Syarifah Salmah dan Dr. Sjarifah Salmah, SKM, M.Kes. Buku ini membahas tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Manusia, Budaya Masyarakat dalam Memanfaatkan Bantaran Sungai, Bantaran Sungai Permasalahan dan Pengelolaannya, Faktor-Faktor Terkait Penurunan Kualitas Lingkungan Bantaran Sungai, Modal Sosial dan Pemanfaatannya, Hak Dasar Penduduk dan Eksistensinya, dan Perumahan serta Permasalahannya.

Secara lebih spesifik, dalam buku ini akan diangkat sebuah contoh kasus, yakni mengenai Sungai Ciliwung. Adapun bahasan yang akan disajikan, yaitu Kualitas Lingkungan Hidup pada Bantaran Sungai Ciliwung Manggarai, Karakteristik Modal Sosial Komunitas Bantaran Sungai Ciliwung Manggarai, Skenario Model Keseimbangan Kebijakan Penataan Bantaran Sungai Ciliwung Manggarai, Peran Kelembagaan Sosial pada Bantaran Sungai Ciliwung Manggarai, dan Implikasi Modal Sosial Terhadap Kebijakan Pemerintah.

Penyebab Potensi Banjir di Daerah Aliran Sungai Deli Kota Medan

Buku Penyebab Potensi Banjir di Daerah Aliran Sungai Deli Kota disusun oleh Bernita Silalahi dan Mukhtar Efendi Harahap. Sesuai dengan judulnya, buku yang memiliki total 94 halaman ini akan membahas mengenai penyebab potensi banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli Kota Medan. Buku ini ditulis sebagai kontribusi bagi masyarakat Indonesia secara umum, dan secara khusus kepada masyarakat Kota Medan terkait dengan masalah bencana banjir.

Buku ini dibagi menjadi lima bab. Bab pertama akan membahas mengenai bencana banjir yang mencakup Pengertian Bencana Banjir, Penyebab Bencana Banjir, Jenis-Jenis Bencana Banjir, Cara Mengatasi Bencana Banjir, Pencegahan Bencana Banjir, Dampak Bencana Banjir, Cara Menanggulangi Bencana Banjir.

Bab kedua membahas mengenai sampah, yang mencakup Definisi Sampah, Jenis-Jenis Sampah Menurut Asalnya, Sampah Berdasarkan Komposisinya, Sarana dan Prasarana, dan Dampak Sampah. Bab ketiga membahas mengenai Konsep Perilaku yang mencakup Perubahan Perilaku dan Perilaku dalam Bentuk Tindakan.

Bab keempat membahas mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS), yang mencakup Pengertian DAS, Karakteristik DAS, serta Karakteristik Air DAS. Bab kelima membahas mengenai Studi Faktor Penyebab Bencana Banjir di DAS Kota Medan yang mencakup Pendahuluan, Metode, Hasil Penelitian, Pembahasan, serta Simpulan dan Saran.

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Das) Dan Konservasi Tanah&Air

Buku Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Konservasi Tanah & Air: Menjaga Keseimbangan Air dan Tanah ditulis oleh Hunggul Y.S.H. Nugroho bersama Indah Novita D., M. Kudeng Sallata. Buku ini ditulis dari hasil kontemplasi para penulis selama lebih dari 20 tahun bekerja menjadi peneliti di bidang pengelolaan DAS, yang membawa pada kesimpulan bahwa pengetahuan dan pemahaman yang benar di bidang pengelolaan DAS masih perlu untuk disebarkan banyak pihak.

Pemahaman DAS secara menyeluruh merupakan pemahaman mengenai ilmu alam dan hukum-hukumnya, tentang penciptaan, perilaku, hubungan antarmanusia dan kemanusiaan, juga tentang kepercayaan, tata nilai, dan norma. Pada realitanya, pemahaman yang ada memang belum sebaik itu.

Buku ini berusaha menjawab banyak pertanyaan mengenai kejadian alam yang masih belum dapat dipahami secara proporsional bagi sebagian orang. Seperti, mengapa bisa terjadi banjir, mengapa bisa terjadi longsor, mengapa sulit terjadi harmoni antara hutan dengan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, dan banyak pertanyaan lain mengenai dinamika DAS yang selama ini belum dapat dipahami banyak pihak.

Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu ekosistem di mana air hujan berinteraksi dengan lahan dan segala benda hayati, yakni manusia, tumbuhan, hewan, hingga dengan jasad renik. Juga dengan benda non hayati yang ada di dalamnya. Tata Kelola yang baik sangat diperlukan untuk mewujudkan interaksi antara air hujan yang jatuh dalam wilayah DAS dengan lahan dan segala isinya, supaya menghasilkan manfaat bagi manusia secara lestari.

Dalam pengelolaan DAS, perlu melakukan pendekatan ekosistem, mengingat kompleksitas elemen di dalam DAS yang melibatkan banyak sumber daya alami serta buatan, banyak stakeholders, banyak lembaga, dan bersifat lintas batas administratif.

Sebagian dampak dari kekeliruan pengelolaan ekosistem DAS, yaitu terjadinya ketidakharmonisan antara ketersediaan air dengan kebutuhan, yang dapat berujung pada kelebihan air pada musim penghujan atau bencana banjir, dan kekurangan air atau kekeringan pada musim kemarau.

Tantangan paling besar dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam dalam suatu DAS, yaitu bagaimana mempertahankan kesimbangan antara pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan keberlanjutan pemanfaatan tersebut, serta kelestarian keberadaan sumber daya alam di sekitarnya.

Salah satu unsur paling penting dalam mengartikulasikan kembali pembangunan manusia, yakni menekankan kepada pentingnya keadilan terhadap alam dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Pembangunan manusia tak akan bisa mencapai tujuan, kecuali terjadi dalam keseimbangan, kerja sama, dan harmoni dengan alam.

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.