in

Pengertian Logika, Cara Berpikir & Belajar Memahaminya

Head with the brain silhouette. Hyman head profile. Vector

Sering kali seorang individu melakukan suatu tindakan yang sifatnya irasional atau tidak berdasarkan pada akal sehat. Dengan kata lain, individu tersebut bertindak di luar nalar atau logikanya.

Bisa saja hal tersebut terjadi karena kurang pahamnya akan memahami logika dengan baik. Lalu, sebenarnya apa sih arti dari logika itu sendiri? Dan bagaimana cara memahami logika? Artikel ini akan membantu kalian untuk memahami hakikat dari logika. Simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Logika

Apa itu logika? Logika adalah sebuah istilah yang berhubungan dengan pikiran manusia.

Logika sebagai salah satu cabang ilmu filsafat yang dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang filsafat sendiri, logika tidak dapat dipisahkan dalam proses mencari suatu kebenaran atau kesahihan. Untuk lebih mengenal cabang filsafat yang satu ini, Grameds dapat membaca buku karya Prof. Dr. Karomani. M. Si. dengan judul Pengantar Logika.

Logika bisa dikatakan sebagai logika scientia ataupun ilmu logika. Dilihat dari logika sebagai ilmu, logika mempelajari kebolehan manusia untuk berpikir secara sejajar, teratur, dan tepat. Adapun objek material yang dipakai ilmu logika adalah berpikirin sesuai nalar, sementara objek formal dari logika adalah pemikiran yang dipelajari dari aspek ketepatannya.

Dalam hal ini, logika bisa dikatakan sebagai jalan pikiran manusia yang masuk akal atau logis. Logika juga seringkali dikaitkan dengan cara berpikir yang objektif, tegas, serta jauh dari emosi, seperti halnya yang dibahas dalam buku Logika karya Drs. H. Mundiri.

Pengertian Logika menurut Ahli

Untuk memperdalam pemahaman kalian terkait logika, ada beberapa pengertian logika yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

1. Aristoteles

Aristoteles mengungkapkan logika adalah ajaran mengenai berpikir secara ilmiah membahas wujud pikiran itu sendiri dan hukum yang mengendalikan pikiran. Perbincangan lebih lanjut terkait filsuf klasik, Aristoteles juga bisa Grameds temukan melalui buku Logika Kritis Filsuf Klasik.

2. William Alston

William Alston menjabarkan logika adalah pengkajian atau studi terkait penyimpulan secara cermat upaya untuk memutuskan segala ukuran guna memilah penyimpulan mana yang sah dan mana yang tidak sah.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

3.  Soekadijo

Soekadijo berpendapat bahwa logika adalah suatu teknik atau cara yang memang diciptakan atau dibuat untuk meneliti ketepatan manusia dalam menalar.

4. Louis O. Kattsoff 

Kattsoff memahami bahwa logika adalah ilmu pengetahuan terkait penyimpulan yang sejajar atau lurus. Logika menjabarkan mengenai aturan-aturan dan cara guna mencapai suatu kesimpulan, setelah didahului oleh suatu perangkat bernama premis atau asumsi.

Dasar-Dasar Logika
Dasar-Dasar Logika

tombol beli buku

Buku ini berisi materi dasar yang harus dipahami mahasiswa sebagai modal berpikir secara logis dan kritis. Pembahasan dalam buku ini meliputi dua bagian utama, yaitu pembahasan mengenai konsep-konsep dasar dalam logika serta bagian mengenai proses penalaran atau penarikan kesimpulan.

Untuk memudahkan mahasiswa mempelajari materi yang disampaikan, buku ini juga dilengkapi dengan soal-soal latihan dan konsep-konsep kunci di setiap akhir bab. Di bagian akhir buku, penulis juga menyajikan tiga paket soal-soal latihan dalam bentuk pilihan ganda.

Logika sebagai Ilmu Pengetahuan

Logika sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan dengan objek materialnya adalah berpikir atau bernalar atau proses penalaran. Sementara objek formal dari logika adalah berpikir atau penalaran yang dilihat dari aspek ketepatan atau kejituan.

Logika sebagai Cabang Filsafat

Sebagai cabang filsafat yang praktis, logika bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Logika sendiri lahir berbarengan dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam upayanya guna meletakkan berbagai pikirannya dan berbagai pendapatnya, para filsuf dari Yunani kuno kerap berupaya untuk membantah pikiran dari yang lainnya, yaitu dengan menunjukkan kesesatan penalaran atau pemikirannya.

Berpikir Sistematis sama dengan Melatih Logika

Ilustrasi Berpikir Sistematis (sumber: qubisa)
Ilustrasi Berpikir Sistematis (sumber: qubisa)

Apakah kalian sudah mengetahui bahwa dengan berpikir sistematis, secara tak langsung itu sama saja melatih logika seseorang? Memangnya, bagaimana cara melatih logika? Agar dapat melatih logika, kalian harus mampu berpikir secara sistematis atau dengan menerapkan system thinking.

Lalu, yang dimaksud dengan berpikir secara logis di sini adalah sebuah rangkaian tindakan atau proses ketika kalian lebih memprioritaskan nalar secara konsisten agar dapat mencapai simpulan dari suatu perkara.

Logika sendiri dikaitkan dengan proses penalaran yang dilakukan seseorang secara sistematis maupun normatif menuju sebuah kebenaran. Lebih lanjut mengenai hal ini sendiri dibahas di dalam buku Dasar-Dasar Logika.

Di sisi lain, masalah atau situasi yang memerlukan keberadaan pikiran dengan logika yang tepat memerlukan keberadaan struktur agar terciptanya hubungan yang logis atau masuk akal antara ikatan penalaran dan fakta yang ada.

Dengan begitu, sama seperti sifat atau karakter setiap individu cenderung berbeda yang mana tingkat logika berpikir mereka juga pasti berbeda. Hal ini didasari dari latar belakang kehidupan, strata pendidikan, dan kemampuan pemahaman individu itu sendiri.

Nah, agar dapat melatih logika, perlu adanya kemampuan berpikir yang sistematis

Oleh karena itu, kalian perlu memahami komponen untuk berpikir logis.

Apa Saja itu Komponen Berpikir Logis?

Ada dalam sebuah buku dengan judul Epistemologi dan Logika Pendidikan, penulis mengemukakan bahwa dalam berpikir logis memiliki 3 komponen. Ketiga komponen ini, di antaranya concept atau pengertian, decision atau keputusan, dan reasoning atau penalaran.

Adapun maksud dari concept atau pengertian di sini adalah pemahaman inti dari suatu kejadian, peristiwa atau suatu objek. Dengan kata lain, concept atau pengertian adalah bentuk konsep yang juga memiliki arti sebagai gambaran secara luas dari suatu kejadian, peristiwa, ataupun suatu objek.

Lalu, melalui pengertian atau concept itu muncullah suatu rumusan. Rumusan adalah suatu rasa ingin tahu atau penasaran akan sesuatu hal. Apabila sudah paham betul terkait kedua hal tersebut, dari situlah melahirkan sebuah definisi atau pengertian.

Selanjutnya, decision atau keputusan adalah suatu sikap dari individu ketika mengungkapkan untuk mengakui atau memungkiri suatu perkara atau hal. Dalam hal ini, intinya adalah keputusan yang diperbuat oleh seorang individu merupakan suatu hal yang dilandaskan dari hasil perilaku atau tindakan akal dan budi yang dipunyainya.

Terakhir, reasoning atau penalaran adalah proses seorang individu atau manusia yang bertaut dengan akal budi dengan maksud untuk mencapai kesimpulan dari berbagai hal yang telah diketahui dan dipahaminya. Berbagai hal yang diketahui dan dipahaminya itu disebut sebagai data. Data merupakan fakta empiris yang mana bisa saja sebelumnya sudah diketahui kebenarannya atau kesahihannya.

Kemudian, dari data yang diperoleh itu akan membuahkan kesimpulan dan pendapat baru yang mana bisa saja belum pernah ada sebelumnya. Kalau begitu, apa keterkaitan antara concept, decision, dan reasoning? Tentu ketiga hal tersebut memiliki keterkaitan yang erat.

Hal itu karena bilamana salah satu dari tiga komponen tersebut tak ada, hasil dari berpikir tidak dapat dipastikan akan sinkron dengan logika berpikir seperti yang semestinya. Dengan begitu, untuk berpikir logis, ketiga komponen tersebut diharuskan melalui proses atau tahapan yang berurutan dan memang tidak bisa bekerja secara sembarang atau acak.

Agar dapat melatih logika, coba untuk memulai dengan berpikir sistematis, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Adapun yang diartikan sebagai system thinking adalah suatu pendekatan agar dapat memahami jenis atau macam sistem yang ada dengan melakukan atau menjalankan penekanan pada keberadaan relasi antarelemen di dalam suatu sistem.

Logika
Logika

tombol beli buku

Buku teks ‘Logika’ yang ditulis oleh Drs. Mundiri ini selain sebagai acuan utama mahasiswa IAIN dalam mata kuliah Logika juga membantu awam dalam membentuk cara berpikir yang objektif, tegas, dan jauh dari emosi.

Cara Berpikir dan Belajar Memahami Logika

1. Melakukan Sesuatu Hal Baru: Kecakapan Berpikir Lebih Logis

Salah satu  cara agar mampu meningkatkan kecakapan dalam berpikir lebih logis adalah belajar melakukan dan menerapkan hal baru. Sama seperti halnya pada bagian otot tubuh, pikiran pun memerlukan dorongan atau stimulasi lebih optimal dan berkala. Maka dari itu, kalian dapat memilih satu hobi ataupun aktivitas baru yang mana nantinya akan dikerjakan atau dilakukan secara rutin.

Agar dapat melakukan hal baru tersebut sebagai satu cara belajar logika terkadang tidak  terlalu sulit. Kalian dapat melakukan aktivitas di ruang terbuka, seperti mencoba untuk mendaki gunung, bukit, ataupun ke pantai. Selain itu, kalian bisa membuat kerajinan tangan, atau memanfaatkan waktu luang untuk mengisi permainan yang mengasah otak, seperti Teka Teki Silang (TTS) ataupun bermain Sudoku.

Meskipun hal tersebut terlihat sederhana, tetapi sudah memberi manfaat bagi otak kalian. Tentu setiap orang bisa memilih aktivitas menarik, seperti mengikuti sesi membuat kerajinan dari tanah liat, hingga bergabung di suatu organisasi atau komunitas yang mampu meningkatkan motivasi hidup dan memberi banyak kegiatan, serta pengalaman baru.

2. Olahraga Rutin: Mampu Meningkatkan Kemampuan Otak

Mungkin kalian akan bertanya, apa hubungannya antara berolahraga rutin dan meningkatkan kemampuan otak dalam berpikir logis? Nyatanya, kegiatan berolahraga mampu memberikan manfaat besar bagi otak.

Khususnya, olahraga teratur akan meningkatkan dan menambah kemampuan otak dalam hal berpikir dan mengingat sesuatu. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa dari bagian otak mampu bekerja lebih sehat bilamana acap kali digunakan. Maka dari itulah, berolahraga seringkali dihubungkan dengan kesehatan dan kemampuan otak.

Adapun jenis olahraga yang dapat kalian terapkan dan berbagai macam bentuknya, seperti olahraga yang paling sederhana, yaitu senam pagi. Kegiatan senam pagi dapat membuat otak lebih maksimal bekerja untuk melakukan berbagai aktivitas. Sementara, dilihat dari kekuatan mental atau jiwa seseorang pun dapat ditingkatkan dari berolahraga secara rutin.

3. Membaca Karya Tulis Fiksi secara Rutin: Mampu Meningkatkan Nalar

Tidak perlu menerapkan cara-cara yang memerlukan banyak biaya sebab dalam usah

a meningkatkan rasio otak atau nalar dalam berpikir logis akan lebih mudah dengan rutin membaca karya tulis fiksi.

Sampai saat ini, kualitas berpikir dan kreativitas dapat diupayakan dengan membaca karya tulis fiksi. Menariknya, kemampuan berpikir kritis akan dapat bertambah apabila kalian rutin membaca karya fiksi. Hal ini tentu akan memperlihatkan kalian akan banyak situasi yang tidak pasti atau bersifat ambiguitas.

Membaca karya fiksi dapat pula menambah khazanah pengetahuan kalian sehingga dalam memahami berbagai perspektif atau sudut pandang orang dan juga fokus dengan karakter yang dibaca selalu memberi efek positif pada mental dan pemikiran seorang individu.

Tidak sedikit dari penelitian yang telah menunjukkan bahwa rutin membaca cerita fiksi mampu meningkatkan empati sehingga proses berpikir secara logis saat berinteraksi dengan individu lain pun jadi lebih mudah.

Selain menambah proses berpikir jadi lebih logis, nyatanya dalam membaca cerita fiksi bisa memberi manfaat bagi pembaca, seperti kalian dapat mengurangi kebiasaan menilai seorang individu secara berlebihan, bahkan salah dalam menilai individu tersebut. Sementara, dari sisi penyesuaian diri sampai menerima keadaan atau kondisi lebih bervariasi, dapat dilatih dengan rutin membaca cerita fiksi.

4. Memainkan Permainan Jenis Strategi

Kalian dapat memanfaatkan waktu dengan bermain game yang jenisnya strategi. Ada banyak jenis games yang dapat dilakukan dengan tujuan mengasah dan meningkatkan kemampuan otak individu dalam berpikir secara logis.

Seperti yang sudah diketahui bahwa dalam jenis olahraga, seperti permainan catur dapat meningkatkan berpikir logis pada seorang individu. Oleh sebab itulah, pemikiran strategis untuk mengatur berbagai jalannya permainan memerlukan pemikiran yang lebih logis. Dengan begitu, kalian dapat bergabung ke dalam club catur, lalu coba untuk menerapkan berbagai  strategi yang sudah kalian buat.

Bahkan, bila perlu, kalian dapat memainkan permainan catur seorang diri atau menggunakan media dari internet untuk bermain catur. Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa seorang individu yang hobi atau suka bermain catur lazimnya mempunyai pola pikir yang sangat logis dan dapat menjadi sebuah metode atau cara terbaik guna berpikir lebih logis di semua situasi dan kondisi.

5. Mempertimbangkan Risiko dari Setiap Keputusan

Tak jarang kita belum terlalu memikirkan risiko dari setiap keputusan yang dilakukan. Oleh karena itu, dalam berpikir logis pun harus mempertimbangkan banyak kemungkinan sehingga dari satu persatu bagian keputusan yang dilakukan harus dapat dipertimbangkan lebih baik lagi, baik itu risiko buruk maupun kebaikannya.

Salah satu cara belajar logika dari mempertimbangkan berbagai risiko di setiap keputusan yang dibuat, yaitu menggunakan daya imajinasi kalian. Maksudnya adalah setiap individu tentu mempunyai proses mengambil suatu keputusan saat dirinya mengalami masalah. Maka sebisa mungkin kalian perlu membayangkan seperti apa dan bagaimana dampak atau risiko dari suatu keputusan, lalu apa saja skenario terburuk dan terbaik yang kemungkinan akan terjadi.

Selain itu, kalian perlu memikirkan terkait pendapat atau gagasan dari individu lain yang nantinya jadi akibat dari setiap keputusan kalian. Oleh sebab itu, dengan berbagai pertimbangan, tentunya sebuah keputusan dapat memberi dampak, baik itu dampak buruk maupun sebaliknya, karena memang dilihat dari banyak perspektif.

Dasar-Dasar Logika
Dasar-Dasar Logika

tombol beli buku

Proses berpikir atau menalar perlu memperoleh perhatian yang serius karena akan mengantarkan pada suatu hipotesis atau kesimpulan. Hal tersebut tentu secara konseptual memerlukan cara atau proses berpikir yang sistematis dan mematuhi norma-norma berpikir yang rasional, objektif, sistematis, radikal, dan universal.

Buku ini membantu memahami dan mengembangkan pola dan wawasan berpikir (penalaran) terhadap masalah serta penyelesaiannya secara sistematis, lurus, logis, dan benar. Dengan demikian, setelah menyimak buku ini, pembaca dapat memahami pola pikir sesuai kaidah-kaidah logika.

6. Sadar terhadap Pikiran Irasional 

Pada beberapa kasus, seorang individu dapat melakukan tindakan di luar nalar atau logika karena tak memperhitungkan atau mempertimbangkan pemikiran logisnya. Oleh sebab itu, Kalian perlu memaksimalkan langkah untuk berpikir lebih logis. Terlebih, pikiran irasional alangkah baiknya diperhitungkan dan dipertimbangkan apabila kalian sedang melakukan aktivitas sehari-hari.

Boleh dikatakan bahwa pemikiran rasional masih tersimpan banyak spekulasi lebih seutuhnya sehingga suatu pola pikir yang lebih rasional, diharapkan mampu diaplikasikan pada setiap aktivitas keseharian. Berbagai kendala dalam hidup, salah satunya pada setiap kondisi masalah tertentu, diperlukannya standar pemikiran secara rasional.

Oleh sebab itu, saat kalian mengalami banyak pikiran irasional, alangkah baiknya introspeksi diri untuk kembali berpikir logis. Cara berpikir logis sendiri dapat Grameds temukan pada buku Logika Cara Berpikir Sehat.

7. Memberikan Label pada Kondisi Tertentu

Label yang dimaksud dalam konteks ini adalah beberapa kebiasaan untuk menyimpulkan saat suatu masalah terjadi. Misalnya, label bahwa seorang individu bersalah. Sebab, memang keputusan salah dapat memberi akses lebih gampang untuk berpikir logis. Akan tetapi, janganlah terlalu sering memberi label, kemudian menghilangkan keinginan untuk menilai diri sendiri atau individu lain. Sehingga semua tindakan yang kalian lakukan, tak terlalu memberi efek buruk ke semua individu.

Anggapan akan kondisi seorang individu dapat memberi pengalaman menarik bahwa ketika berpikir rasional harus mempertimbangkan banyak pandangan. Belum tentu dari satu kondisi individu yang sifatnya personal sehingga akan lebih baik apabila kalian selalu berpikir lebih rasional saat melihat suatu kejadian tertentu.

Banyaknya premis individu terhadap sebuah kondisi individu lain yang malah terkadang belum terlalu memberi dampak baik. Dengan begitu, akan lebih baik apabila kalian membatasi diri agar tidak terlalu mencampuri kepentingan orang lain.

8. Mengakses Informasi Suatu Berita secara Mendalam

Terdengar sederhana, akan tetapi saat kalian belajar berpikir logis dengan cara mencoba untuk mengakses informasi suatu berita, tentunya akan memberi solusi tepat dalam meraih informasi paling sempurna.

Kebanyakan masyarakat masih belum mampu mencari secara tepat informasi ter-update sebab mereka belum mampu berpikir secara logis. Padahal, sebuah sumber berita memang dihadirkan dengan berbagai macam komponen atau unsur penting untuk membuat kalian, selaku penikmat berita, mampu dan dapat berpikir lebih logis.

Bagi seorang individu yang sudah terbiasa berpikir logis lazimnya mempunyai beberapa metode terbaik untuk memilah serta memilih sumber informasi yang tepat dan valid. Mereka selalu mencoba untuk mencari sumber lain, kemudian membandingkan dengan banyak sumber yang ia temukan. Dengan begitu, akan memperluas pengetahuan dan wawasan agar tidak termakan dengan berbagai potensi terbesar yang saat ini ada di tiap informasi berita.

Itulah informasi seputar Logika dan Belajar Memahami Logika. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun itu, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya!

Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia

Sumber: dari berbagai sumber

Logika Praktis: Teknik Bernalar Benar
Logika Praktis: Teknik Bernalar Benar

tombol beli buku

Logika bagi seorang ilmuwan maupun filsuf seperti bandulan pengukur tegak lurus bagi tukang batu yang dengannya ia dapat mengukur apakah tembok yang ia bangun ini sudah tegak dan lurus ataukah belum. Logika dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Perannya dengan demikian sangatlah krusial. Jika digunakan dengan baik, logika membebaskan dalam arti tidak mengkungkung pemikiran, dan di atas semuanya, ia dapat memunculkan sifat keberanian.

Buku ini akan memberikan pemahaman mengenai logika praktis yang mana para pembaca diaharpkan dapat menerapkan teknik bernalar yang benar dalam kehidupan sehari-hari.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by R Adinda

Dunia psikologi memang selalu menarik untuk dibahas. Selain menarik, dunia dengan mengetahui dunia psikologi akan membantu seseorang dalam dalam mengenali dirinya sendiri.