Banyak Pikiran – Apakah Grameds sedang banyak pikiran? Berbagai masalah memang dapat menyebabkan banyak kekhawatiran, seperti pekerjaan, pasangan yang mengarah ke hubungan romantis, dan masalah duniawi lainnya. Kamu mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan karena itu cenderung mengabaikan pekerjaanmu. Dari situ kita bergegas dan mulai bekerja keras untuk mulai bekerja di tumpukan pekerjaan yang sangat menjemukan.
Akibatnya, kamu menjadi terlalu banyak bekerja dan bukannya mengabaikannya, ketegangan kepala memperburuk hingga berujung stres. Lingkaran setan ini tidak akan menenangkan pikiranmu. Kamu bisa baca artikel ini untuk menemukan cara terbaik untuk menghindari stres ketika kamu sedang memiliki banyak pikiran.
Table of Contents
Mengenal Kondisi yang Membuat Banyak Pikiran
Apakah orang-orang mengkritikmu, dimana kamu menjadi mulai terobsesi dengan masa lalu dan memikirkan masa depan? Apakah kamu merasa bahwa pikiranmu selalu dituntut untuk bekerja dan kamu tidak memiliki kesempatan untuk beristirahat? Perlu kamu ketahui bahwa kemampuan kita untuk berpikir kritis kadang bisa menjadi pedang bermata dua yang perlu kita ketahui.
Berpikir terlalu banyak atau terlalu banyak berpikir, terutama tentang hal-hal yang di luar kendali, dapat berdampak negatif pada keadaan pikiran kita. Tidak dapat disangkal bahwa berpikir berlebihan adalah penyebab kecemasan, frustasi, dan stres. Jadi kita harus berhenti berpikir terlalu banyak atau populer kita sebut juga dengan overthinking.
Namun sebelum kita berhenti atau menghilangkan overthinking, kita perlu mengetahui apa itu overthinking dan apa yang membuat kita banyak berpikir. Overthinking adalah kebiasaan seseorang yang berpikir terlalu banyak tentang sesuatu atau terlalu lama. Overthinking juga disebut “kelumpuhan analisis.”
Terlalu banyak berpikir itu karena kamu tidak dapat mengambil tindakan karena terjebak dengan pikiranmu. Berpikir sebenarnya adalah hal yang baik karena ada pertimbangan yang lebih matang sebelum mengambil keputusan. Hal itu juga bisa lebih kritis terhadap diskusi dan masalah. Nah, pada kenyataannya, kita pasti perlu menggunakan hati kita.
Tetapi, terutama ketika kita terlalu memikirkan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan, kita hanya terjebak dalam pikiran kita dan kehilangan diri kita sendiri. Kamu tidak terlalu memperhatikan lingkungan sekitarmu secara berlebihan. Bahkan dapat memiliki efek kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan tekanan mental yang lebih serius.
Penyebab Psikologis dari Banyak Pikiran
Terlalu banyak memikirkan sesuatu dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Kamu merasa sulit untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan. Ada banyak alasan mengapa orang sering berpikir terlalu banyak. Berikut ini penjelasan tentang alasan psikologis kamu bisa terlalu banyak berpikir.
1. Pembelajaran Masa Kecil
Kebanyakan orang dengan kebiasaan berpikir berlebihan yang kuat dimulai dengan kebiasaan di masa lalu atau masa kanak-kanaknya. Misalnya, ketika Kamu masih kecil, orang tua selalu memanjakanmu, tidak boleh mencoba hal baru dan kamu harus selalu mengikuti keputusan orang tuamu.
Kamu juga mengikuti apa yang diinginkan orang tuamu, kehilangan identitas karena tidak tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan. Hal-hal seperti itu akan membuat kamu meragukan pikiranmu sendiri dan tidak akan mampu bertindak. Jika kamu berpikir terlalu banyak, kamu mungkin terjebak dalam pikiranmu tanpa mengambil tindakan apa pun.
2. Ilusi Kendali dan Kepastian
Masalah tidak dapat dipisahkan dari diri kita sendiri. Bukan hanya kita, tapi orang-orang di sekitar kita, orang-orang di dekat kita, pasti punya masalahnya sendiri-sendiri. Misalnya, pada masa pandemi kemarin, kamu memiliki seorang teman yang ekonominya sedang terpuruk, tetapi keadaan keuangan keluargamu sedang tidak baik, jadi kamu juga tidak bisa membantunya.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Akibatnya, kamu kepikiran karena tidak dapat melakukan apapun untuk membantu teman-temanmu dan merasa khawatir. Ini adalah bentuk penolakan ketidakberdayaan. mengapa? Tidak ada gunanya, tetapi berpikir sering kali terasa membantu. Ini disebut ilusi kontrol.
Nah, itu masih sama dengan ilusi kontrol, ada lagi yang disebut ilusi kepastian. Bahkan, kita sering ingin menghindari ketidakpastian. Kamu bertindak dengan cara yang dapat diprediksi. Dengan memikirkan kembali ini adalah bentuk penolakan ketidakpastian. Berpikir cukup dalam dan lama tentang masalah, rasanya seperti ada solusi untuk masalah tersebut.
3. Perfeksionisme
Perfeksionisme bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang merasa sempurna. Perfeksionis akan merasa sulit untuk menoleransi hal-hal yang tidak terasa sempurna. Mereka merasa tidak sempurna, sehingga akan sulit untuk lepas dari berbagai hal. Misalnya, nilai ujian 90, yang dianggap baik, tetapi karena kamu seorang perfeksionis, kamu bertanya-tanya, “Mengapa tidak 100?”
4. Penguatan Sekunder
Apa itu penguatan sekunder? Akibatnya, beberapa orang menemukan bahwa overthinking memiliki manfaat sekunder dan jatuh ke dalam kebiasaan overthinking. Misalnya, banyak ide dapat menjadi alasan untuk menunda atau menghindari keputusan.
Misalkan organisasimu meminta kamu untuk membuat keputusan, tetapi ketika ditanya, kamu menjawab: “Saya belum bisa memberikan jawaban. Saya masih perlu waktu untuk memikirkannya”. Jadi kamu sering memikirkan kembali dan bahkan menjadikannya kebiasaan.
5. Generalisasi yang Berlebihan
Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan satu cara. Alasan berikutnya kamu berpikir dua kali karena kamu sering terlalu menggeneralisasi atau menganggap bahwa semuanya sama. Misalnya, jika kamu berpikir terlalu banyak, kamu dapat memecahkan masalah matematika.
Tanda-Tanda Banyak Pikiran atau Stres
1. Terlalu Emosional
Di waktu senggang, seseorang tipe ini sering membawa banyak pikiran dan masalah yang mungkin tidak dapat diceritakan kepada orang lain. Seiring waktu, beban pikiran ini menjadi berat secara emosional dan membuat mereka emosional. Namun, mereka sering menganggapnya sangat normal. Sebenarnya, ini bisa menjadi tanda stres yang tidak disadari. Jika dibiarkan, itu bisa menjadi awal dari kecacatan mental dan emosional yang berkelanjutan.
2. Lebih Sibuk dari Biasanya
Sibuk bukan karena benar-benar sibuk, tetapi karena ingin mengalihkan diri dari masalah yang ada. Misalnya masalah keluarga, masalah pasangan, dan sebagainya. Artinya, jika Kamu tiba-tiba ingin menyibukkan diri saat tidak melakukan sesuatu yang penting, itu pertanda stres dan terburu-buru untuk menghindarinya.
Ini bisa menjadi jalan pintas untuk menghindari stres. Namun, terlalu sibuk justru dapat menyebabkan stres dan kebingungan emosional. Oleh karena itu, lebih baik menghadapi dan menyelesaikan masalah yang menyebabkan stres, daripada meminta banyak kesibukan untuk “melarikan diri” dari stres.
3. Lebih Sensitif atau Lebih Mudah Marah
Stres membuat seseorang menjadi lebih sensitif. Kamu mungkin tidak memahaminya, tetapi hal-hal kecil yang mengganggumu dapat menyebabkan kemarahan. Bahkan, kamu juga cenderung menghilangkan kemarahan terhadap orang-orang terdekat.
Ini jelas menunjukkan bahwa kamu sedang stres dan stabilitas emosi menjadi terhambat. Jika kamu menunjukkan gejala stres ini, kamu harus berhati-hati. Alasannya bisa menyakiti orang lain hanya untuk meredakan amarah yang tidak ada hubungannya dengan orang itu. Pengendalian diri tentu saja merupakan tugas yang cukup sulit dalam keadaan seperti ini.
4. Mood Swing
Mood swing atau pergeseran suasana hati adalah keadaan dimana kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan sangat dekat. Ketiga hal ini terjadi secara bergantian dan tiba-tiba tanpa alasan yang tidak jelas. Dalam kasus ini, mungkin ada masalah kesehatan mental. Namun, perubahan suasana hati bisa menjadi tanda stres yang tidak disadari.
Salah satu solusi yang bisa kamu coba untuk mengatasi kondisi akibat stres adalah dengan membicarakan penyebab stres. Cobalah untuk berbagi perasaan dengan seseorang yang dapat memberi kamu perspektif berbeda tentang kehidupan. Jika menurutmu orang ini memiliki solusi untuk masalah yang kamu hadapi saat ini, itu akan lebih baik.
5. Kehilangan Tujuan Hidup atau Hilang Arah
Stres terkadang kehilangan arah dan tujuan. Tanda-tanda stres seperti itu harus segera diketahui, sebelum mereka menjadi lebih buruk. Jika kamu merasa telah kehilangan tujuan dari arah dan kehidupan, namun semesta masih berjalan. Misalnya, jika kamu gagal mencapai sesuatu yang merangsang semangat hari itu, antusiasme itu bisa hilang dengan kegagalan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh stres dan dapat menyebabkan gangguan emosional yang berkepanjangan jika tidak segera ditangani.
6. Selalu Ingin Mengendalikan
Tanda atau gejala lain dari stres yang sering terjadi adalah obsesi untuk mengendalikan segala sesuatu, termasuk yang sebenarnya tidak dapat dikendalikan. Tren ini sangat umum. Pada dasarnya, kamu melakukan yang terbaik untuk mendapatkan hal-hal untuk melakukan apa yang kamu inginkan.
7. Memilih Hal-Hal yang Beresiko
Alih-alih menyelesaikan masalah, beberapa dari mereka contohnya lebih memilih untuk banyak diminum alkohol, berjudi, seks bebas, dan banyak lagi. Menurut Cleveland Clinic, perilaku ini adalah kepuasan, jadi ini adalah stres yang tidak kamu kenali. Gejala ini tentu berbahaya jika tidak berhenti. Bahkan, kondisi ini bahkan bisa menjadi kebiasaan yang tidak bisa kamu hentikan. Oleh karena itu, segera atasi stres dan hindari bahaya tersebut sebelum kondisinya semakin parah.
8. Suka Mengisolasi Diri
Kamu memilih untuk menghindari orang lain dan mengasingkan diri. Ini berarti kamu terisolasi dan tidak ingin bertemu orang lain. Kamu mungkin berpikir bahwa metode ini dapat membantu mengatasi stres. Bahkan, ini bisa membuat kamu semakin stres. Alasan untuk melakukan ini adalah bahwa pada saat ini kita hidup dengan pikiran negatif yang cenderung muncul ketika kita sedang stres. Jadi, jika kamu melihat seseorang di dekatmu memutuskan untuk menyendiri, segera temani mereka dan jangan terlalu lama meninggalkannya.
Cara Mengatasi Banyak Pikiran
1. Beralih ke Aktivitas Baru yang Lebih Sulit
Jika kamu mulai merasa kehilangan hal-hal baik dalam hidup karena terlalu banyak memikirkannya, beralihlah ke aktivitas baru. Namun, pilihlah aktivitas baru yang sedikit lebih kompleks daripada aktivitas yang biasa dilakukan secara rutin. Cobalah aktivitas yang lebih sulit, contohnya dari hobi, seperti menggambar atau menulis.
Beberapa ide yang berhasil menghilangkan stres yang bisa lakukan antara lain mencoba merajut, membuat kue, mencoba resep baru, mengikuti rutinitas internet dance, misalnya. Jangan takut stres mencoba hal baru. Manusia dapat mengolah informasi baru sebagai bagian dari proses belajar. Sebaliknya, tantangan baru ini akan membuat kamu melupakan stres karena ingin sukses.
2. Bersosialisasi
Kamu bisa mencoba menenangkan diri dengan bersosialisasi, seperti nongkrong di kedai kopi atau menghadiri pesta yang diundang teman. Kamu juga bisa mengajak rekan kantor untuk makan siang bersama. Kamu mungkin mengenali dirimu sebagai seorang introvert yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Sebagai solusinya, ajak teman dekat untuk bersosialisasi.
3. Bantu orang lain
Jika rutinitas harian mulai menghambat pikiranmu, cobalah untuk memperhatikan dengan membantu orang lain. Orang yang didukung dapat memberikan dengan teman dan keluarga terdekat, termasuk teman dan keluarga. Selain membantu teman dan orang terdekat, kamu juga dapat membantu orang lain selain keliling persahabatan. Beberapa ide yang dapat kamu lakukan kegiatan sosial, yaitu perilaku pelayanan sosial di rumah pensiun, orang-orang dengan penderita HIV / AIDS atau anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.
4. Berolahraga
Kamu juga bisa menghilangkan stres dengan berolahraga. Para ahli mengatakan orang yang berolahraga secara teratur lebih kecil kemungkinannya untuk menderita depresi dan kecemasan yang disebabkan oleh terlalu banyak berpikir. Ada beberapa alasan mengapa olahraga membantu menenangkan pikiran. Pertama, olahraga dapat menurunkan kadar kortisol dan hormon stres.
Kedua, olahraga dapat merangsang tubuh untuk melepaskan endorfin, zat kimia yang meningkatkan mood. Selain itu, olahraga juga meningkatkan kualitas tidur dan meningkatkan rasa percaya diri. Beberapa olahraga yang dapat dipilih adalah jalan kaki, jogging, atau berenang. Jika Anda seorang olahragawan biasa, cobalah menetapkan tujuan yang lebih tinggi dari biasanya, seperti lari cepat 200 meter dalam hitungan detik atau push-up dengan tujuan tertentu.
5. Menggunakan Aromaterapi
Terkadang, cara terbaik untuk menghindari stres saat kamu banyak berpikir adalah dengan menghirup aroma yang menenangkan. Nyalakan diffuser berisi air dengan beberapa tetes minyak esensial pilihan. Beberapa contoh minyak esensial yang biasa digunakan dalam aromaterapi untuk menenangkan pikiran adalah minyak lavender, minyak mawar, cendana, dan minyak geranium.
Biarkan aroma minyak esensial memenuhi ruangan. Tutup matamu dan ambil napas dalam-dalam, lalu hembuskan. Cobalah untuk menjernihkan pikiran Anda atau mengisinya dengan pikiran-pikiran yang menyenangkan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa aromaterapi dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
6. Mengunyah Permen Karet
Bertambah usianya, kamu mungkin tak lagi mau mengunyah permen karet. Namun, dengan mengunyah permen karet ini jadi salah satu cara untuk menenangkan pikiran yang bisa kamu dilakukan. Berdasarkan pendapat ahli, orang yang mengunyah permen karet memiliki rasa gembira dan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami stres.
7. Tidak Menunda Pekerjaan
Kamu bisa membuat daftar prioritas yang harus dikerjakan dan berkomitmen untuk tidak menunda nunda untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Menunda pekerjaan atau dikenal dengan “procrastinating” dapat menjadi pemicu stres dan overthinking. Untuk memulai, buat daftar tugas dalam urutan prioritas. Maka kamu perlu menetapkan tenggat waktu yang sesuai dan mulai mengerjakan tugas tersebut.
8. Mengikuti Kelas Yoga
Yoga telah menjadi latihan yang populer dan sarana untuk menenangkan pikiran. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa yoga dapat meningkatkan suasana hati, yang dianggap sama efektifnya dengan antidepresan untuk mengobati depresi. Manfaat yoga untuk perhatian ini dianggap terkait dengan efeknya pada sistem saraf dan respons terhadap stres. Aktivitas tersebut, yang menurut para ahli juga dapat menurunkan kadar hormon stres, tekanan darah, dan detak jantung.
9. Kurangi Konsumsi Kafein
Mengurangi asupan kafein dianggap sebagai cara untuk menenangkan pikiran agar tidak stres. Karena kafein merupakan stimulan yang dapat menimbulkan kecemasan jika dikonsumsi secara berlebihan.
10. Menulis
Cara efektif selanjutnya untuk menenangkan pikiran agar tidak stres adalah dengan menulis. Cobalah untuk menuliskan apapun yang membuat kamu stres. Kemudian jangan lupa juga tuliskan berbagai hal yang membuat kamu syukuri dalam hidup. Rasa syukur bisa mengurangi pikiran stres dan cemas, karena fokus pada hal positif di dalam kehidupan.
Nah, itulah penjelasan tentang overthinking, stres, atau akibat daripada banyak pikiran. Apakah kamu tertarik untuk menghilangkan banyak pikiran itu? Tepat sekali, kita mungkin sulit menghindari banyak pikiran, apalagi dalam situasi sulit. Namun, kamu punya pilihan untuk tetap bahagia dan menjalani kehidupan dengan nyaman. Kamu bisa pelajari cara tersebut dari buku-buku koleksi Gramedia di www.gramedia.com, seperti rekomendasi buku tentang overthinking, manajemen stres, menghadapi kecemasan, dan gangguan psikologis lainnya: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas.
- Affirmasi Pagi
- Affirmasi Islami
- Affirmasi Dalam Hubungan
- Anger Issue
- Altrutisme
- Berdamai Dengan Diri Sendiri
- Berpikir Positif
- Berpikir Kreatif dan Inovatif
- Broken Home
- Cara Agar Tidak Insecure
- Cara Agar Tidak Mudah Menangis
- Cara Menjadi Dewasa
- Cara Menjadi Orang Ikhlas
- Cara Mengenal Diri Sendiri
- Cara Mencintai Diri Sendiri
- Cara Menjadi Orang Cuek
- Cara Menhilangkan Banyak Pikiran
- Cara Menghadapi Orang dengan Trust Issue
- Cara Meditasi Yang Benar
- Cara Melatih Mental
- Ciri Orang Yang Sombong
- Critical Thinking
- Childish
- Contoh Hard Skill
- Contoh Self Control
- Denial
- Demotivasi
- Deja Vu
- Duck Syndrome
- Eksibisionis, Pedofilia, Fetisme
- Etika
- Emosi Tidak Stabil
- Fixed Mindset
- Ghosting
- Guilt Tripping
- Hantu Seram
- Highly Sensitive Person
- Insecure
- Jemawa
- Kepribadian Ganda
- Manajemen Stres
- Me Time
- Menangis Tanpa Sebab
- Mengapa Kutu Buku Pakai Kacamata
- Mindfulness
- Moody
- Mood Swing
- Mood Booster
- Maladaptive Daydreaming
- Narsisme
- Konsep Diri
- Konsep Berpikir Komputasional
- Logika
- Obsesi
- Obat Sedih
- Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
- Percaya Diri
- Perfeksionis
- Pesimis
- Sikap Pesimis
- Pengertian Hard Skill
- Perkembangan Emosi
- Penyebab Kenapa Afirmasi Gagal
- Philophobia
- Pikiran Negatif
- Playing Victim
- Produktif
- Regulasi Emosi
- Sifat Manipulatif
- Self Awarness
- Self Afirmasi
- Self Control
- Self Care
- Self Development
- Self Diagnosis
- Self Efficacy
- Self Esteem
- Self Healing
- Self Healing Terbaik
- Self Harm
- Self Improvement
- Self Love
- Self Management
- Strict Parents
- Self Reward
- Self Reminder
- Self Talk
- Sikap Optimis
- Soft Skill
- Tanggung Jawab
- Trauma Healing
- Trust Issue
- Overthinking
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien