Agama Islam

5 Doa Untuk Kedua Orang Tua dalam Islam

Written by Yufi Cantika

Doa Untuk Kedua Orang Tua – Memanjatkan doa untuk kedua orang tua adalah salah satu amalan anak sholeh dan sholehah yang yang sangat disukai oleh Allah SWT. Dalam agama Islam, berdoa untuk kedua orang tua merupakan salah satu cara untuk berbakti.

Berdoa kepada kedua orang tua itu tidak harus pada Hari Ibu atau Hari Ayah saja, tetapi juga dapat atau bahkan dianjurkan untuk dilakukan setiap hari, selepas salat lima waktu. Memanjatkan doa untuk orang tua juga tidak harus dengan kondisi orang tua masih hidup, sakit, atau bahkan tidak diketahui keberadaannya. Orang tua sudah dalam keadaan meninggal pun juga perlu mendapatkan doa dari anaknya, sebab itulah kewajiban anak.

Lalu, apa saja ya doa yang dapat dipanjatkan oleh seorang anak kepada kedua orang tua mereka sebagai rasa berbakti? Yuk simak ulasan berikut ini!

https://www.pexels.com/

Doa Untuk Kedua Orang Tua

1. Doa Untuk Orang Tua yang Masih Hidup

Ketika orang tua masih hidup, sebagai anak yang berbakti tentu saja kita wajib mendoakannya. Bagaimanapun situasi dan kondisi mereka, selepas salat lima waktu, kita harus memanjatkan doa kepada Allah SWT kepada mereka.

Nah, berikut adalah doanya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَلِوَ الِدَىَّ وَارْ حَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيْرًا 

Allahumma fighfirlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaanii shokhiroon

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Baik ibu maupun bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.” 

 

2. Doa Untuk Orang Tua yang Sedang Sakit

Makin bertambahnya umur, maka kesehatan orang tua kita juga akan semakin menurun. Mereka akan sering sakit-sakitan, meskipun sakit ringan seperti masuk angin atau batuk, tetapi hal semacam itu tentu harus didoakan. Minta kepada Allah SWT untuk menghilangkan rasa sakit yang diderita oleh orang tua kita.

Nah, berikut adalah doa untuk orang tua yang sedang sakit:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اَذْهِبِ الْبَاْسَ وَاشْفِهُ وانْتَ الشَّافِى لاَ شِفَاءَ اِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا 

Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa wasy fihu, wa antas syaafi, laa syifaa-a illa syifaauka, syifaan laa yughaadiru saqamaa

Artinya: 

“Ya Allah, Rabb Manusia dan alam semesta, hilangkanlah kesusahan dan berikanlah dia  kesembuhan, Engkau Dzat Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali  kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.”

Apalagi jika orang tua kita tengah sakit parah, kita wajib untuk mendoakan atas kesembuhan mereka. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, semakin bertambahnya usia, maka kesehatan orang tua dapat menurun. Nah, berikut adalah doa untuk orang tua yang tengah menderita sakit parah:

اللَّهُمَّ اَحْيِنِي مَاكَا نَتِ الْحَيَاةُ خَيْرً الِّى وَتَوَ فَّنِى مَاكَا نَتْ الوَ فَاةُ خَيْرًا لِى 

Allahumma ahyini maa kaanatil khayatu khoiroli, watawaf fanni maa kaanat wafaatu khirolli. 

Artinya: 

“Ya Allah, hidupkanlah dia apabila itu lebih baik baginya. Dan matikanlah dia apabila kematian itu lebih baik baginya.”

 

3. Doa Untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

Meskipun orang tua sudah meninggal dunia, kita sebagai anak wajib untuk mendoakan mereka. Doa tersebut tidak harus dipanjatkan di atas kuburannya, tetapi juga bisa dipanjatkan ketika selepas salat lima waktu. Doa tersebut adalah supaya arwah kedua orang tua kita masuk ke dalam surga Allah SWT.

Nah, berikut adalah doa untuk orang tua yang sudah meninggal:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mukminina wal mukminat, al-ahyai minhum wal amwat, min masyariqil ardhi ila maghoribiha, barriha wa bahriha, khushushan ilaa aba’ina, wa ummahatina, wa ajdadina, wa jaddatina, wa ustadzina, wa mu’alliman, wa li man ahsana ilaina, wa li ashabil huquqi ‘alaina.

Artinya: 

“Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

Beli Buku di Gramedia

4. Doa Supaya Kedua Orang Tua Senantiasa Mendapatkan Ridho dari Allah SWT

Doa ini bermanfaat supaya kedua orang tua kita senantiasa mendapatkan ridho dari Allah SWT. Apabila memanjatkan doa ini, tentu saja ridho Allah SWT tidak hanya diberikan kepada para orang tua saja, tetapi juga kepada anak selaku yang memanjatkan doa baik tersebut.

Nah, berikut adalah doa supaya kedua orang tua kita mendapatkan ridho dari Allah SWT:

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

Fa tabassama ḍāḥikam ming qaulihā wa qāla rabbi auzi’nī an asykuro ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn 

Artinya: 

“Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An-Naml: 19)

 

5. Doa Memohon Ampun dan Keselamatan Untuk Kedua Orang Tua

Ketika orang tua tengah dalam perjalanan, ada baiknya kita senantiasa mendoakan atas keselamatan mereka. Tidak hanya itu, sebagai anak berbakti, kita juga dapat berdoa kepada Allah SWT supaya kedua orang tua kita selalu mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mereka. Sebab orang tua kita juga manusia, pastilah memiliki kesalahan dan dosa.

Nah, berikut adalah doa memohon ampunan dan keselamatan untuk kedua orang tua kita:

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

Rabbighfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb 

Artinya: 

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS Ibrahim: 41)

Beli Buku di Gramedia

Mengenal Apa Itu Birrul Walidain

Birrul Walidain adalah sebutan untuk segala kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tua mereka. Birrul Walidain ini berasal dari kata “Bir” yang berarti “kebaikan”. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Al-Birr adalah sama baiknya dengan akhlak” (Diriwayatkan oleh HR. Muslim).

Dalam kitab Ad Durrul Mantsur 5/259, disebutkan bahwa “Al Birr adalah menaati kedua orang tua di dalam semua apa yang mereka perintahkan kepada engkau, selama tidak bermaksiat kepada Allah SWT, dan Al ‘Huquq dan menjauhi mereka dan tidak berbuat baik kepadanya.”

Nah, berdasarkan kitab tersebut dapat disimpulkan bahwa kita sebagai anak yang berbakti harus menaati segala perintah dari orang tua, selama itu bukan perintah yang melawan perintah agama dan norma sosial.

Apabila kita tidak menaati perintah, maka orang tua kita akan marah bahkan menangis. Perlu diketahui bahwa membuat marah bahkan menangis orang tua itu adalah perbuatan berdosa. Jika kedua orang tua merasa sedih dengan perilaku kita, segeralah meminta maaf dan mengakui bahwa diri kita ini melakukan kesalahan. Namun, apabila ada kesalahpahaman, segera jelaskan supaya segalanya menjadi lebih pasti dan jelas.

Beli Buku di Gramedia

Hukum Birrul Walidain

Dalam agama Islam, hukum untuk berbakti kepada orang tua atau melaksanakan Birrul Walidain ini adalah wajib. Meskipun wajib, juga ada pengecualian, yakni apabila orang tua kita justru memberikan perintah yang melanggar agama dan normal sosial. Dasar pelaksanaan Birrul Walidain ini adalah Al-Quran dan hadis.

Dalam kitab suci Al-Quran, banyak sekali ayat yang menyebutkan kewajiban untuk berbakti kepada orang tua, misalnya:

  • QS An-Nisa: 36

۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا 

Wa’budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-zunubi waṣ-ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā 

Artinya:

Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua Ibu Bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” (An-Nisa:36)

Dalam terjemahan ayat tersebut, mengemukakan bahwa kita harus berbuat baik kepada Ibu Bapak selaku kedua orang tua kita. Berbuat baik tersebut merupakan perintah dan kewajiban.

 

  • Al-Isra: 23

۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Wa qaḍā rabbuka allā ta’budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yablughanna ‘indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffin wa lā tanhar-humā wa qul lahumā qaulan karīmā 

Artinya:

“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Isra: 23)

Seorang ulama bernama Asy Syaukani pernah berkata bahwa Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua seiring dengan perintah untuk mentauhidkan dan beribadah kepadaNya. Ini merupakan pemberitahuan tentang betapa besarnya haq (kebenaran) mereka berdua, sedangkan membantu urusan-urusan (pekerjaan) mereka, maka ini adalah perkara yang tidak bersembunyi lagi (perintahnya).

 

  • QS Luqman: 14

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ 

Wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu ummuhụ wahnan ‘alā wahnin wa fiṣāluhụ fī ‘āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-maṣīr 

Artinya: 

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadaKu lah kembalimu.”

 

  • Hadis Al Mughirah bin Syu’bah 

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian mendurhakai para Ibu, mengubur hidup-hidup anak perempuan, dan tidak mau memberi tapi meminta-minta (bakhil) dan Allah membenci atas kalian (mengatakan) katanya si fulan begini si fulan berkata begitu (tanpa diteliti terlebih dahulu), banyak bertanya (yang tidak bermanfaat), dan membuang-buang harta.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1757)

Beli Buku di Gramedia

Contoh Birrul Walidain

Apabila Orang Tua Masih Hidup

  • Berbicara dengan lembut dan sopan
  • Tidak mencela orang tua, sehingga menyebabkan mereka akan dicela oleh orang lain
  • Menaati perintah mereka, selama tidak berlawanan dengan syariat dan akidah agama serta norma sosial
  • Tidak sombong di hadapan orang tua
  • Berbakti dan merendah diri (tawadhu’) di hadapan orang tua
  • Meminta izin ketika hendak bepergian

Apabila Orang Tua Sudah Meninggal

  • Memenuhi segala janjinya yang belum terlaksana, semasa hidup dahulu. Misalnya melaksanakan wasiat, membayarkan hutang, dan lain-lain.
  • Menyelenggarakan pengurusan jenazah, mulai dari proses memandikan, mengkafani, menyalatkan, hingga menguburkannya.
  • Berdoa untuk keduanya selepas salat lima waktu dan salat sunnah
  • Memohon ampunan atas keduanya selepas salat lima waktu dan salat sunnah

Beli Buku di Gramedia

Keutaman Birrul Walidain

  1. Hadis Abdullah Ibnu Umar

Dalam hadis ini mengungkapkan bahwa ridho Allah SWT itu terletak pada ridho orang tua juga. Maka dari itu, apabila kamu hendak melamar pekerjaan, mengerjakan ujian, atau melakukan perjalanan jauh, jangan lupa untuk meminta ridho orang tua supaya Allah SWT juga memberikan ridho dalam urusan kita.

عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الوَالِدَيْنِ

( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم)

Artinya: 

Dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

  1. Hadis Abu Hurairah

عَنْ اَبِي هُرَيرَةَ رضي الله عنه قال جَاءَ رَجُلٌ الى رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فقال يَا رسولَ الله مَنْ اَحَقًّ النّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قال: اُمُّك قال: ثُمَّ مَنْ؟ قال: ثُمَّ اُمُّك قال: ثم من؟ قال :ثم امُّك قال: ثم من؟ قال : ثم اَبُوْكَ (اخرجه البخاري)

Artinya: 

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “ Suatu saat ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: “ Wahai Rasulullah, siapakah yang berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab : “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab: “Ibumu!”. Sekali lagi orang itu bertanya: kemudian siapa? Rasulullah menjawab: “Bapakmu!” (H.R.Bukhari)

Beli Buku di Gramedia

Nah, itulah doa-doa yang dapat dipanjatkan untuk kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia. Sebagai anak yang berbakti, kita harus selalu bisa melaksanakan perintah dari keduanya. Apabila kita hendak menolak perintah tersebut, katakan dengan suara yang lembut dan sopan, jangan membentak mereka. Usahakan untuk berdiskusi kepada orang tua terhadap apapun yang akan kita lakukan supaya tidak timbul salah paham dan mendapatkan ridho dari mereka. Ingat, bahwa ridho Allah SWT itu terletak pada ridho orang tua.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Baca Juga!

  1. Doa Untuk Ibu yang Sudah Meninggal
  2. Doa Untuk Orang Sakit Dalam Agama Islam
  3. Amalan Doa Penenang Hati
  4. Mengenal Tata Cara Salat Jenazah
  5. Macam-Macam Sujud dan Doanya
  6. Cara Menghormati dan Menghargai Guru
  7. Doa Ziarah Kubur Beserta Adabnya
  8. Doa-Doa Nabi Sulaiman AS Beserta Hikmahnya
  9. Doa Minta Jodoh Beserta Amalannya
  10. Hukum dan Keutamaan Salat Berjamaah

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika