Agama Islam

Perbedaan Haji dan Umroh, Syarat Wajib, dan Syarat Sah

Perbedaan Haji dan Umroh
Written by Yufi Cantika

Perbedaan Haji dan Umroh – Dilihat dari pengertiannya, haji dan umroh memiliki arti yang berbeda. Akan tetapi sebenarnya keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain, lho.

Ada beberapa persamaan pada bagian syarat wajib, syarat sah, amalan sunnah, hal yang membatalkan dan berbagai perkara yang diharamkan ketika menjalankan dua ibadah tersebut.

Untuk waktu menjalankannya, ibadah haji dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan waktu pelaksanaanya. Hal ini karena setiap keberangkatan jamaah ibadah haji akan dibagi menjadi beberapa kelompok jadwal.

Dari segi waktu juga bisa dibilang menjadi salah satu poin pembeda antara ibadah haji dan umroh. Nah untuk lebih jelasnya lagi terkait dengan ibadah haji dan ibadah umroh. Anda bisa membaca ulasan yang ada di artikel ini.

Perlu diketahui jika artikel ini akan membahas seputar pengertian ibadah haji dan umroh, perbedaan haji dan umroh dan hal lain yang berhubungan dengan umroh.

Sebelum mengetahui perbedaan haji dan umroh. Kita akan belajar bersama tentang pengertian dari keduanya terlebih dahulu. Pengertian haji secara umum adalah mengunjungi ka’bah di Masjidil Haram yang akan dilaksanakan pada bulan haji.

Haji juga bisa diartikan sebagai upaya seseorang untuk mengingatkan beribadah serta menyempurnakan rukun Islam dengan berangkat melaksanakan naik haji.

Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan bagi setiap muslim yang mampu wajib hukumnya menunaikan ibadah haji. Lalu menurut pada ulama, pengertian haji bisa didefinisikan menuju ka’bah atau mengunjungi rumah Allah yang keberangkatannya akan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

Waktu tertentu untuk melaksanakan ibadah haji adalah pada bulan Syawal, Zulkaida, Zulhijjah dan juga sepuluh bilan pertama Zulhijah. Dalam ibadah haji juga ada rangkaian kegiatan yang dilakukan. Beberapa di antaranya adalah ihram, wukuf yang dilakukan di Arafah, mabit yang dilakukan di, dan mabit di Mina. Selain itu masih ada kegiatan lain seperti melontar jumroh, sai dan mencukur serta tawaf.

Setelah mengetahui pengertian dari haji. Maka penjelasan berikutnya adalah pengertian dari umroh. Secara umum ibadah umroh merupakan haji kecil. Bisa dikatakan haji kecil karena ibadah haji yang dikurangi.

Dari segi bahasa umroh bisa diartikan dengan berkunjung atau mengunjungi suatu tempat. Lalu ibadah umroh juga bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk mengunjungi ka’bah untuk menjalankan ibadah thawaf dan sa’i.

Waktu menjalankan ibadah umroh bisa dilakukan kapan saja tanpa perlu melihat hari maupun waktu seperti yang dijelaskan pada pengertian haji sebelumnya.

Perbedaan Haji dan Umroh

Setelah mengetahui pengertian haji dan umroh. Maka penjelasan berikutnya adalah tentang perbedaan haji dan umroh. Meski sebelumnya telah dijelaskan jika ibadah haji dan ibadah umroh memiliki persamaan dan keterkaitan antara satu sama lain.

Namun ibadah haji dan ibadah umroh juga memiliki perbedaan. Beberapa perbedaan haji dan umroh akan dijelaskan pada poin-poin yang ada di bawah ini.

Perbedaan Haji dan Umroh

Unsplash.com

1. Rukun Ibadah

Perbedaan haji dan umroh yang pertama adalah dilihat dari rukun ibadah. Rukun ibadah haji adalah niat ihram, wukuf di Arafah, tawaf, sai dan memotong rambut. Sedangkan rukun pada ibadah umroh terletak pada tidak adanya rukun wukuf di padang Arafah.

Adanya rukun dalam ibadah juga menjadi syarat keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku pada ibadah haji dan ibadah umroh. Rukun pada ibadah haji dan ibadah umroh bisa dinilai batal ketika tidak bisa dilakukan dan tidak diganti dengan denda.

2. Waktu Pelaksanaan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya ibadah haji hanya dilakukan pada bulan haji. Artinya ibadah haji bisa dilakukan berdasarkan waktu yang telah ditetapkan oleh syara’. Selain itu ibadah haji juga dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.

Umumnya ibadah haji akan dilaksanakan mulai bulan Syawal hingga hari raya Idul Adha. Hal tersebut juga dijelaskan pada hadits riwayat bukhari yang diterangkan oleh Abdullah bin Umar, “Bulan-bulan haji adalah Syawal, Zul Qa’dah, dan 10 hari (pertama) Zulhijjah.” (HR. Bukhari).

Lalu untuk ibadah umroh bisa dilakukan tanpa ada keterikatan oleh waktu. Artinya ibadah umroh bisa dilakukan kapanpun atau bisa dilakukan sepanjang tahun.

3. Hukum Ibadah

Perbedaan haji dan umroh yang berikutnya dilihat berdasarkan hukum ibadahnya. Pada hukum haji wajib dilakukan bagi yang mampu. Ibadah haji merupakan rukun islam kelima yang hukumnya wajib dilakukan umat muslim bagi yang memenuhi syarat. Hal tersebut juga sudah dijelaskan pada firman Allah.

“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban terhadap Allah, yaitu bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji ini, maka sesungguhnya Allah adalah Tuhan Yang Maha Kaya yang tidak memerlukan sesuatu apapun dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97)

Sedangkan untuk hukum ibadah umroh adalah Sunnah. Ibadah umroh dapat dinilai sebagai penyempurna ibadah yang selayaknya dilakukan oleh umat Islam. Akan tetapi pada hukum ibadah umroh juga memiliki perbedaan pendapat.

Pada mazhab Hanafi dan Maliki, ibadah umroh merupakan sunnah. Namun pada mazhab Syafi’i dan Hanbali, ibadah umroh memiliki hukum wajib.

Dalam Jabir bin ‘Abdillah ra, ia menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang wajib ataukah sunnah bagi umat muslim untuk menunaikan umroh. Nabi SAW kemudian menjawab, “Tidak. Jika kau berumroh maka itu lebih baik.” (HR. Tirmidzi)

4. Perbedaan Makna

Dilihat dari segi makna, baik ibadah haji dan ibadah umroh memiliki perbedaan. Haji memiliki makna Al-Qashdu yang berarti mengunjungi atau menyengaja melakukan suatu yang agung.

Umat Islam akan datang ke Baitullah baik secara fisik dan jiwa untuk menunaikan suatu amalan-amalan tertentu, syarat tertentu dan waktu tertentu yakni pada bulan-bulan haji.

Berbeda dengan ibadah umroh yang memiliki makna yaitu berziarah ke Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu. Dalam ilmu fiqih dapat diartikan sebagai mendatangi Ka’bah untuk bisa melaksanakan tawaf, sa’i, dan bercukur.

Selain itu ibadah umroh juga bisa dimaknai sebagai ibadah haji kecil atau ibadah haji yang dikurangi. Hal ini karena sebagian rangkaian ritual atau kegiatan pada ibadah haji akan dikerjakan pada ibadah umroh.

Perbedaan Haji dan Umroh

Unsplash.com

5. Segi Kewajiban

Lalu dari segi kewajiban keduanya juga memiliki persamaan dan juga perbedaan yang mendasar. Kewajiban haji dan umroh adalah rangkaian ibadah manasik yang ketika ditinggalkan tidak bisa dikatakan membatalkan ibadah haji dan ibadah umroh, melainkan harus diganti dengan denda.

Kewajiban pada ibadah haji terdiri dari lima ritual atau rangkaian kegiatan seperti niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah haji/ umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan) serta melempar jumrah.

Sedangkan untuk ibadah umroh hanya memiliki dua kewajiban yaitu niat ihram dari miqat dan juga menjauhi larangan ihram.

6. Tempat Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan ibadah haji dan ibadah umroh memiliki perbedan pada tempat pelaksanaan setelah Miqat. Miqat merupakan batas antara boleh atau tidak (perintah mulai ataupun berhenti) melafadzkan niat.

Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia oleh Ahmad Sarwat, ibadah haji akan dilakukan mulai dari miqat ke Mekkah (Masjidilharam) kemudian Arafah lalu ke Muzdalifah lanjut ke Mina.

Sedangkan untuk ibadah umroh akan dilakukan dari miqat ke Mekkah (Masjidilharam) kemudian dilanjutkan dengan ibadah Tawaf dan sa’i. Pada ibadah umrah dilaksanakan di Masjidil Haram.

7. Kekuatan Fisik

Dari segi kekuatan fisik, baik untuk melaksanakan ibadah haji maupun ibadah umroh memiliki perbedaan yang mendasar. Ibadah haji bisa dikatakan akan memakan waktu yang lebih lama dan tentunya rangkaian kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan ibadah haji juga lebih panjang daripada ibadah umroh. Karena hal tersebutlah kekuatan jamaah ibadah haji memang lebih besar dibandingkan dengan jamaah yang melaksanakan ibadah umroh.

Perbedaan Haji dan Umroh

Jenis-Jenis Haji dan Umroh

Dalam ibadah haji ataupun ibadah umroh bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Jika Anda belum begitu tahu jenis-jenis ibadah haji dan ibadah umroh, maka penjelasan yang ada di bawah ini akan membantu Anda untuk lebih paham jenis-jenis ibadah haji dan ibadah umroh.

1. Haji Qiran

Haji Qiran memiliki arti yaitu melaksanakan ibadah haji dan ibadah umroh secara bersamaan. Secara bersamaan ini akan melakukan sekali niat untuk dua pekerjaan sekaligus namun juga harus melaksanakan pembayaran dam.

Haji Qiran bisa dijadikan pilihan ketika terjadi suatu hal seperti jamaah tidak bisa melaksanakan ibadah umroh, baik itu sebelum maupun sesudah ibadah haji. Hal ini juga berlaku bagi jamaah ibadah haji yang masa tinggal di Makkah memiliki waktu terbatas.

2. Haji Tamattu’

Berikutnya ada Haji Tamattu’ Yang memiliki arti melaksanakan ibadah umroh terlebih dahulu pada bulan-bulan haji, lalu dilanjutkan ber tahallul dan kemudian berihrām haji dari Makkah (sekitar pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula).

Ketika jeda waktu tahallul tersebut, jamaah bisa bersenang-senang karena pada waktu tersebut tidak dalam kondisi ihram dan tidak akan terkena larangan ihram namun tetap dikenakan dam.

3. Haji Ifrad

Lalu ada juga jenis Haji Ifrad yang memiliki arti melaksanakan ibadah haji tanpa melaksanakan umroh. Haji Ifrad merupakan suatu proses melaksanakan ibadah haji yang terpisah di antara ibadah haji dan juga ibadah umroh.

Haji Ifrad bisa dilakukan dengan melaksanakan ibadah haji saja tanpa perlu melakukan ibadah umroh atau melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu baru melaksanakan ibadah umroh. Dengan cara tersebut para jamaah haji tidak wajib untuk membayar dam.

Perbedaan Haji dan Umroh

Syarat Wajib Haji dan Umroh Sesuai dengan Hukum Islam

Dalam melaksanakan ibadah haji dan juga ibadah umroh juga memiliki beberapa syarat wajib. Dikatakan wajib berarti memiliki arti harus dipenuhi. Sebelum Anda melaksanakan ibadah haji maupun ibadah umroh akan lebih baik jika Anda juga mulai memahami dan mengerti apa saja syarat wajib ibadah haji dan ibadah umroh sesuai dengan hukum Islam.

Beberapa syarat wajib ibadah haji dan ibadah umroh sesuai dengan hukum Islam sudah tersedia pada penjelasan yang ada di bawah ini.

1. Beragama Islam

Syarat wajib ibadah haji yang pertama adalah beragama Islam. Itu artinya hanya umat Islam yang dapat melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji juga masuk ke dalam rukun Islam.

2. Baligh atau Sudah Dewasa

Syarat wajib ibadah haji yang berikutnya adalah sudah baligh atau sudah dewasa. Ciri-ciri baligh pada laki-laki adalah ketika mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan bisa dikatakan baligh atau sudah dewasa ketika sudah mengalami menstruasi.

3. Memiliki Akal Sehat

Syarat wajib yang berikutnya adalah memiliki akal sehat. Artinya hanya umat muslim yang memiliki akal sehat yang bisa menunaikan ibadah haji ataupun ibadah umroh. Jika seorang muslim mengalami hilang ingatan, gila ataupun tidak waras tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah tersebut.

4. Merdeka atau Bukan Budak

Salah satu syarat wajib ibadah haji adalah tidak budak. Seorang budak tidak diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji. Hal ini karena budak masih melaksanakan tugas yang diberikan oleh tuannya.

5. Mampu Secara Fisik, Mental Maupun Finansial

Sebelumnya juga telah dijelaskan jika syarat wajib haji adalah mampu. Mampu disini meliputi mampu secara fisik, mental hingga mampu secara finansial. Hal ini karena ibadah haji memerlukan kekuatan fisik, mental hingga biaya untuk keberangkatan sekaligus akomodasi yang terbilang tidak murah.

6. Memiliki Mahram (Khusus Wanita)

Syarat wajib yang terakhir dari ibadah haji adalah bagi wanita yang akan melaksanakan ibadah haji wajib ditemani oleh mahram. Mahram di sini memiliki arti sebagai orang yang haram untuk dinikahi.

Hal ini bisa dikarenakan satu keluarga, persusuan dan pernikahan dalam syariat Islam. Jika seorang wanita tidak memiliki mahram, maka dirinya boleh ditemani sesama jenis kelamin seperti teman.

Akan tetapi seiring perkembangannya pemerintah Indonesia sudah melakukan kerjasama dengan pihak imigrasi Arab Saudi terkait dengan pembatasan mahram. Di mana sejak musim haji 2014 bagi calon haji perempuan sudah tidak ada pembatasan mahram.

Aturan tersebut memberikan pernyataan jika calon haji perempuan masih dapat di mahrami oleh jamaah haji sesama jenis. Selain itu ada juga dispensasi khusus bagi para Jemaah haji yang man satu orang bisa memahami sebanyak empat orang.

Perbedaan Haji dan Umroh

Syarat Sah Haji dan Umroh

Setelah tahu syarat wajib untuk melaksanakan ibadah haji dan ibadah umroh. Maka penjelasan berikutnya adalah syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh. Penjelasan terkait dengan syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh sudah tersedia di bawah ini.

1. Tempat

Untuk melakukan ibadah haji maupun ibadah umroh memiliki syarat sah yaitu tempat. Tempat yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji dan ibadah umroh adalah Mekah atau Tanah Haram. Tentunya selain Mekah tidak bisa digunakan untuk menunaikan ibadah haji maupun ibadah umroh.

2. Waktu

Selain tempat, syarat sah ibadah haji dan ibadah umroh adalah waktu. Dimana ketika ingin melaksanakan ibadah haji harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti pada awal bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah atau akhir bulan Dzulhijjah.

Lalu untuk ibadah umroh memiliki perbedaan ketentuan waktu. Dimana ibadah umroh bisa dilaksanakan kapan saja di waktu yang bebas.

Akan tetapi umat muslim kerap menunaikan ibadah umroh ketika berada di bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan dinilai lebih afdol.

Itulah beberapa penjelasan mengenai perbedaan haji dan umroh serta hal-hal terkait lainnya. Grameds bisa menambah pengetahuan tentang ibadah dengan membaca buku-buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika