in

Review Novel Septimus Heap Book Seven: Fyre

4.3

Novel fantasi memang selalu menjadi pilihan untuk dibaca. Biasanya novel fantasi diidentikan dengan anak-anak karena imajinasinya, namun ada loh Grameds novel fantasi yang cocok juga dibaca oleh orang dewasa bahkan semua kalangan.

Septimus Heap, Book Seven: Fyre adalah buku dengan genre fantasi karya Angie Sage yang merupakan buku ketujuh dari serial novel Septimus Heap, Seri ini dirilis pada tahun 2013. Yang menceritakan petualangan septimus Heap, anak ketujuh dari keluarga Heap yang memiliki kekuatan magycal.

Nah, Grameds, artikel ini akan membahas mengenai seri ketujuh dari Septimus Heap yang berjudul Septimus Heap, Book Seven: Fyre.  Seri ini menceritakan mengenai anak ketujuh keluarga heap yaitu septimus heap yang melewati tantangan terberat saat Septimus mendekati akhir pelatihan ExtraOrdinary Wizard.

Pada seri keenamnya yang berjudul Septimus Heap #6 Darke menceritakan mengenai petualangan lucu dan fantastis dari seorang penyihir muda yang sedang berusaha menjadi penyihir luar biasa. Nah langsung simak ulasan mengenai Septimus Hape yang ketujuh ini.

Sinopsis Novel Septimus Heap, Book Seven: Fyre

Buku fyre ini menjadi buku terakhir dan penutup dari serial septimus heap, buku ini juga dikatakan sebagai buku paling tebal dibandingkan 6 buku sebelumnya. Buku ini menjadi jawaban terhadap segala pertanyaan mengenai dunia Kastel dan kehidupan di dalamnya. Bagi kamu yang mengikuti kisah keenam serial novel ini akan merasakan kehangatan yang ditulis penulis untuk karakter Septimus.

Septimus harus menghancurkan cincin bermuka dua yang merupakan peninggalan jahat dari Dorm Daniel untuk menghilangkan zona gelap yang masih menyelimuti menara penyihir. Namun satu-satunya cara adalah membakarnya ke dalam api alkemi Fyre. Kesetiaan dan kemampuan Septimus disini akhirnya diuji dalam hal Magyk dan Physik.

Ketika Septimus dan teman-temannya menyiapkan Fyre untuk menghancurkan cincin tersebut ada yang dirahasiakan oleh Marcellus kepada Septimus dan Marcia mengenai Fyre yang dinyalakan dan bencana yang menghancurkan reputasinya beratus tahun yang lalu. Fyre ini sangat kimiawi, rapuh dan hidup, untuk memaksimalkan nyala nya dibutuhkan perangkat pelik dan berbagai kondisi kimiawi yang sudah disiapkan oleh Pie di ruangan tersembunyi yaitu Ruangan Agung Fyre.

Septimus merupakan murid yang diperebutkan antara Marcia dan Marcellus yang masih sama sama ngotot untuk menjadikannya seorang murid mereka masing-masing. Septimus sendiri bingung memilih apakah dia ingin menjadi penyihir atau seorang alkimia. Akhirnya Septimus memutuskan untuk memilih Magyk dan betapa kecewanya posisi Septimus digantikan oleh Simon sebagai murid alkemi.

Ketika Fyre berhasil dinyalakan, Marcellus siap untuk menceritakan mengenai rahasia cincin hitam itu yang menjadi penyebab terjadinya berbagai peristiwa gelap di kastel kepada para penyihir namun cincin bermuka dua itu menjadi sebuah masalah karena dicuri oleh saudara kembar Silas Heap  dan bencana terjadi. Penyihir jahat yang dikurung dalam cincin berhasil melepaskan diri dan berniat menghancurkan fyre. Jika Fyre dihancurkan maka peristiwa gelap yang sebelumnya terjadi di kastel akan terjadi lagi dan menjadi masa yang suram untuk semua penyihir.

Perseteruan ketika dahulu kala antara penyihir cincin dengan ratu membuat nyawa Jenna terancam. Ratu harus menyegel kembali penyihir cincin dan untungnya Jenna mengerti caranya. Namun masalah kembali terjadi, mantra yang diucapkan Jenna tidak berfungsi dan ada yang salah dengan mantranya namun hanya Penyihir Luar Biasa yang mengetahui bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini akhirnya membuat Septimus mau tidak mau kembali ke rumah Foryx untuk menemui Penyihir Luar Biasa.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Nah, Grameds, bagaimana nasib akhir kastel ini? Akankah Septimus berhasil bertemu kembali dengan Penyihir Luar Biasa dan menyelamatkan Kastel? Cerita selanjutnya kamu bisa dapatkan di buku Septimus Heap #7: Fyre ini.

Mengenal Penulis Novel Septimus Heap, Book Seven: Fyre

Angie Sage adalah penulis sastra anak-anak Inggris yang lahir pada Juni 1952. Sage dibesarkan di Lembah Thames, London dan Kent. Hobi menulis Sage mulai muncul ketika dia masih kecil. Ketika masih kecil Sage akan menjelaskan dan mengilustrasikan mengenai ceritanya di buku kosong yang dibawa pulang oleh Ayahnya yang merupakan seorang penerbit.

Ketika dewasa, Sage mulai mempelajari dunia kedokteran namun akhirnya dia pindah ke sekolah seni di Leicester untuk belajar mengenai desain grafis dan ilustrasi. Hingga akhirnya ia menggunakan keahlian di sekolahnya itu menjadi ilustrasi sebuah buku. Novel pertama Sage ini ternyata masih dari serial yang kita bahas saat ini, Grameds, yaitu Septimus Heap: Magyk.

Saat ini, Sage sudah menyelesaikan serial novel Septimus Hype ini yang terdiri dari 7 novel yaitu :

  • Septimus Heap, Book One : Magyk (2005)
  • Septimus Heap, Book Two : Flyte (2006)
  • Septimus Heap, Book Three : Physik (2007)
  • Septimus Heap, Book Four : Queste (2008)
  • Septimus Heap, The Magykal Papers (2009)
  • Septimus Heap, Book Five : Syren (2009)
  • Septimus Heap, Book Six : Darke (2011)
  • Septimus Heap, Book Seven: Fyre (2013)

Sumber: amazon.com

Kepopuleran serial ini seperti tidak ada habisnya, maka itu Angie Sage membuat sekuel dari serial ini yang berjudul TodHunter Moon. Serial novel ini adalah trilogi, yang terdiri atas TodHunter Moon, Book One: PathFinder (dirilis 2014), TodHunter Moon, Book Two: SandRider (rilis 13 Oktober 2015), dan TodHunter Moon, Book Three: StarChaser (dirilis 11 Oktober 2016).

Angie juga telah merilis serial novel lain yaitu berjudul Araminta Spook. Serial novel ini juga terdiri atas tujuh novel dengan daftar sebagai berikut.

  • Araminta Spook, Book One: My Haunted House (2006) 
  • Araminta Spook, Book Two: The Sword in the Grotto (2006)
  • Araminta Spook, Book Three: Frognapped (2007)
  • Araminta Spook, Book Four: Vampire Brat (2007)
  • Araminta Spook, Book Five: Ghost Sitters (2008)
  • Araminta Spook, Book Six: Gargoyle Hall (2014)
  • Araminta Spook, Book Seven: Skeleton Island (015)

Selain novel, Angie Sage juga memiliki karya lain berupa board books, yaitu :

  • Alphabet Express (1998)
  • Number Bus (1999)
  • Rainbow Rocket (2000)
  • Animals on Safari (2000)
  • Noah’s Ark (2000)
  • Alphabet Bus (2001)
  • Farmyard Families (2001)
  • Sea Life Sub (2002)

Kelebihan dan Kekurangan Septimus Heap, Book Seven: Fyre

Pros & Cons

Pros
  • Alur yang sederhana namun sempurna.
  • Menjelaskan dengan rinci mengenai tokoh-tokoh dan sifat serta kepribadiannya.
  • Penulis konsisten membuat alur cerita yang tidak membingungkan meski banyak muncul tokoh-tokoh lama.
  • Sampul buku yang menarik dan artistik.
  • Banyak humor segar yang dapat dinikmati.
Cons
  • Alur cerita lambat pada awal novel namun di pertengahan menjadi cepat.
  • Kamu harus membaca rangkaian Septimus Heap dari 1-6.

Kelebihan Novel Septimus Heap, Book Seven: Fyre

Buku ini ditulis dengan alur yang sederhana namun sempurna. Seluruh detail dijelaskan dengan rinci dan sabar termasuk fungsi beberapa ruangan yang berada di kastel seperti terowongan es dibawah kastel, kuali dan tanur Fyre, berbagai perangkat alat laboratorium seorang alkemis, cara mendapatkan cahaya kimiawi di bawah tanah hingga sejarah menara sihir yang dijelaskan dengan rinci dan sabar.

Buku ini juga menjelaskan dengan rinci mengenai tokoh-tokoh dan sifat serta kepribadiannya. Tak ada satu tokoh yang tidak penting dalam cerita ini semuanya memiliki perannya sendiri. Pada buku ketujuh ini hampir seluruh tokoh dari seri 1-6 dimunculkan kembali, namun buku ini tidak akan membuat bingung dan tetap konsisten mengenai alur cerita. Seperti apa yang terjadi pada buku 2 ternyata terhenti dengan timbul di suatu peristiwa di buku 7. Bayangkan Sage menulisnya dengan tetap urut dan rapi padahal sudah melewatkan 4 buku di tengahnya.

Sampul buku ini juga terlihat sangat indah dan artistik mulai dari seri 1 hingga 7, jika kamu memiliki edisi lengkap ke 7 buku ini maka buku ini cocok untuk kamu miliki dan koleksi, buku ini akan mempercantik rak buku kamu karena desain sampulnya yang sangat serasi.

Meski novel ketujuh ini adalah novel yang paling tebal namun kamu tidak perlu khawatir, penulis juga menyisipkan berbagai humor yang dapat dinikmati sehingga tidak akan terasa terlalu serius dan membosankan.

Kekurangan Novel Septimus Heap, Book Seven: Fyre

Untuk alur sendiri buku ini dituliskan dengan alur yang lambat di separuh awal bukunya yang kemudian di tengah akan melaku cepat di tengah. Buku ini seakan mengikuti ritme nyalanya fyre yang harus perlahan-lahan sebelum akhirnya menyala dengan berkobar hebat. Awal buku ini hanya menceritakan peristiwa peristiwa kecil yang belum dijawab di buku-buku sebelumnya.

Peristiwa peristiwa itu seperti ketika Jenna bertemu dengan hantu ibunya, persiapan untuk menyalakan Fyre yang pada bagian ini penuh penjabaran teknis, Kebimbangam septimus untuk memilih antara menjadi murid penyihir atau alkimia, dan penyembuhan kapal naga.

Kamu yang tertarik membaca novel Septimus Heap #7 Fyre ini disarankan kamu terlebih dahulu membaca buku 1-6 nya untuk membangun pemahaman terhadap tokoh-tokoh dan dunia magical di dalam novel ini yang menjadi fokus utama. Selain itu novel ini juga tidak berdiri sendiri sehingga jika kamu membaca langsung ke seri ini tentu kamu tidak akan mengerti sejarah awalnya.

Pesan Moral Novel Septimus Heap, Book Seven: Fyre

Dalam novel ini kita dapat belajar bahwa segala usaha tidak akan menghianati hasilnya, seperti yang kita tahu bahwa septimus di seri pertamanya hanya anak kecil biasa yang tidak berdaya namun pada buku ini dia berhasil membantu menyalakan Fyre dan menjadi murid sekolah penyihir. Selain itu juga kita belajar bahwa kekompakan akan menjadi kunci utama dalam memberantas hal jahat atau hal yang tidak diinginkan.

Grameds, itu dia ulasan novel Septimus Heap #7: Fyre karya Angie Sage. Bagi kalian yang penasaran akan petualangan Septimus dan kawan-kawan dalam menghadapi Syren, yuk langsung saja dapatkan novel ini hanya di Gramedia.com!

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Devina

Rekomendasi Buku Terkait

Septimus Heap Complete Collection

Petualangan fantasi yang terbaik! Koleksi ini berisi ketujuh buku dalam novel setebal 96 halaman yang dikemas dengan aksi, humor, dan keajaiban yang menjadikan seri ini cocok untuk para penggemar Fablehaven atau Harry Potter.

Serial ini berisi petualangan Septimus Heap, yang, sebagai putra ketujuh dari putra ketujuh, memiliki kekuatan magis. Setelah dia magang di Penyihir Luar Biasa, Marcia Overstrand, dia memulai studinya selama tujuh tahun satu hari untuk menjadi Penyihir Biasa (atau mungkin Penyihir Luar Biasa?). Petualangannya terjadi di dunia fiksi yang penuh rahasia dan misteri, dunia di mana tikus adalah pembawa pesan dan dapat berbicara, dunia di mana mantra biasa digunakan dan di mana kekuatan gelap mencoba menembusnya. 

 

Septimus Heap: The Darke Toad

septimus heap the darke toad

DomDaniel kembali dalam petualangan lucu bersama para penyihir dari Port Witch Coven. Dalam kisah yang terjadi di antara kisah-kisah yang diceritakan di , para penyihir menginginkan Darke Toad yang kuat dari DomDaniel dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Tapi pertama-tama, Simon Heap harus membawa tuannya ke pintu Port Witch Coven, yang mungkin membutuhkan lebih banyak Darke Magyk dan perut yang jauh lebih kuat daripada yang dia harapkan. Apakah Simon mampu melakukan tugas itu?

Sementara itu, Penyihir Luar Biasa Marcia Overstrand mengajak Magang mudanya, Septimus Heap, dalam kunjungan lapangan ke Pelabuhan. Namun apa yang Marcia harapkan akan menjadi tamasya yang menyenangkan namun mendidik dengan cepat berubah menjadi kacau, karena terlintas dalam benak Marcia bahwa malam ini adalah malam Hallows Teeth yang sempurna agar kenakalan Darke luput dari perhatian orang-orang yang bersuka ria.

 

Septimus Heap, Book One: Magyk

septimus heap magyk

Septimus Heap, putra ketujuh dari putra ketujuh, menghilang pada malam ia dilahirkan, dinyatakan meninggal oleh bidan. Pada malam yang sama, ayah bayi tersebut, Silas Heap, menemukan seorang anak terlantar di salju, seorang bayi perempuan yang baru lahir dengan mata ungu. Keluarga Heap membawanya ke rumah mereka, menamainya Jenna, dan membesarkannya sebagai milik mereka. Tapi siapa bayi perempuan misterius ini, dan apa yang sebenarnya terjadi pada putra kesayangan mereka, Septimus?

Written by Shaza Zahra

Halo, saya Shaza Zahra Hanifah, berperan sebagai editor artikel di Gramedia. Selain sebagai pekerjaan, membaca dan menulis adalah hobi utama saya. Keahlian riset saya membantu saya menyusun konten yang bermanfaat dan berkualitas di blog ini.