in

Apa itu Second Choice dalam Hubungan? Ketahui Cirinya di Sini!

Hai, Grameds! Grameds mungkin pernah mendengar istilah “second choice” dalam hubungan, bukan? Nah, mari kita bahas tentang apa itu sebenarnya. Second choice adalah situasi di mana seseorang merasa bahwa mereka bukanlah pilihan pertama pasangan mereka, melainkan hanya opsi kedua setelah orang lain. Ini bisa menjadi pengalaman yang sulit dan membingungkan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa arti sebenarnya dari second choice dalam hubungan dan bagaimana mengidentifikasi tanda-tandanya. Ayo kita cari tahu lebih lanjut!

 

Arti Second Choice

Secara bahasa, istilah “second choice” dapat diartikan sebagai pilihan kedua atau alternatif setelah pilihan utama. Dalam hubungan, menjadi second choice berarti situasi di mana seseorang merasa bahwa mereka bukanlah prioritas utama bagi pasangan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa ada orang lain yang lebih diutamakan oleh pasangan mereka daripada dirinya sendiri.

Perasaan menjadi second choice bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai atau kurang bernilai dalam hubungan. Ini sering kali menimbulkan rasa tidak aman dan kecemasan, karena seseorang bertanya-tanya mengapa mereka tidak menjadi pilihan utama bagi pasangan mereka. Hal ini bisa memengaruhi kualitas hubungan dan menyebabkan ketegangan dan ketidaknyamanan.

Meskipun secara bahasa istilah ini terdengar sederhana, namun dalam konteks hubungan, perasaan menjadi second choice bisa memiliki dampak emosional yang besar. Hal ini penting untuk diakui dan dibicarakan secara terbuka dengan pasangan untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan. Komunikasi yang jujur dan pengertian dari kedua belah pihak dapat membantu mengatasi masalah ini dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dan bahagia.

 

Apa itu Second Choice dalam Hubungan?

Seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, dalam dunia hubungan, istilah “second choice” adalah situasi di mana seseorang merasa bahwa mereka bukanlah prioritas utama bagi pasangan mereka. Ini berarti, dalam skala prioritas, ada orang lain yang dianggap lebih penting atau lebih diutamakan daripada mereka dalam hubungan tersebut.

Situasi ini bisa muncul dalam berbagai aspek. Misalnya, seseorang mungkin merasa bahwa pasangan mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang lain, mungkin teman atau anggota keluarga, daripada bersama mereka. Mereka juga mungkin merasa bahwa pasangan mereka lebih terlibat emosional atau secara fisik dengan orang lain daripada dengan mereka.

Perasaan menjadi second choice dalam hubungan bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan keraguan diri serta ketidakamanan. Ini bisa membuat seseorang bertanya-tanya tentang nilai dan posisi mereka dalam kehidupan pasangan mereka. Hal ini juga bisa memengaruhi kualitas hubungan secara keseluruhan, menciptakan ketegangan dan ketidakharmonisan.

Nah, akan tetapi, penting untuk diingat bahwa setiap hubungan memiliki dinamika uniknya sendiri, dan perasaan menjadi second choice tidak selalu berarti bahwa pasangan tidak mencintai atau menghargai kita. Namun, penting untuk membicarakan perasaan ini secara terbuka dengan pasangan untuk mencari pemahaman dan solusi bersama. Komunikasi yang jujur dan empati dapat membantu memperkuat hubungan dan mengatasi masalah tersebut.

Toxic Relationship Free

Tak mudah untuk menentukan apakah sebuah hubungan itu bisa dikatakan toxic. Apa standarnya? Buku ini berbicara tentang tujuan dalam hidup yang terdistorsi, dalam ranah yang paling privasi: emosi dan perasaan yang dilukai. Tidak hanya mengulas perilaku yang sering ditunjukkan oleh mereka yang ada dalam hubungan toxic, buku ini juga membahas 7 mindset salah yang dibawa masuk dalam hubungan, yang membuat risiko terjadinya toxic relationship lebih besar. Buku ini akan menjawab pertanyaan terbesar sepanjang penulisannya, yaitu: Apa penyebab seseorang jadi toxic dan bagaimana keluar dari situasi ini? Apakah putus adalah satu-satunya solusi terbaik untuk keluar dari toxic relationship? Semua hal itu akan diulas tidak hanya dari perspektif penulis, tapi juga dari cerita nyata oleh lebih dari 30 toxic relationship survivors yang berpartisipasi dan mengirimkan cerita mereka. Untuk memudahkan, buku ini dilengkapi dengan lembar self-assessment, untuk membantumu menilai kondisi hubunganmu sendiri. Di bagian akhir, kamu akan diajak melihat bagaimana kembali fokus pada apa yang jadi tujuan hidupmu dan bagaimana membangun masa depan. Karena penulis percaya, cinta itu seharusnya mudah, sangat bisa dinikmati, menginspirasi, dan membangun masa depan.

Ciri-ciri Kamu Termasuk ke dalam Second Choice Pasangan

(Sumber foto: www.pexels.com)

Merasa menjadi second choice dalam hubungan bisa membuatmu merasa terombang-ambing dan tak diutamakan. Ini bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan dan menimbulkan ketidakpastian dalam hubunganmu. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang mungkin menunjukkan bahwa kamu termasuk ke dalam kategori second choice dalam hubungan:

The Architecture of Love | Di balik Pena

1. Pasangan Lebih Sering Menghabiskan Waktu dengan Orang Lain

Kamu mungkin merasa bahwa pasanganmu lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-teman atau anggota keluarga mereka daripada denganmu. Mereka mungkin sering membatalkan rencana bersamamu demi bertemu dengan orang lain.

2. Ketidaktersediaan Emosional

Pasanganmu mungkin tidak begitu sensitif terhadap perasaan dan kebutuhanmu. Mereka mungkin cenderung lebih terbuka dan responsif terhadap orang lain daripada kepadamu ketika kamu membutuhkan dukungan atau perhatian.

3. Kurangnya Komunikasi dan Keterbukaan

Kamu mungkin merasa bahwa pasanganmu tidak begitu terbuka tentang perasaan, pikiran, atau rencana mereka. Mereka mungkin tidak berbagi banyak hal denganmu atau tidak melibatkanmu dalam keputusan penting.

4. Ketidakjelasan Peran dalam Hubungan

Kamu mungkin merasa tidak yakin tentang peranmu dalam kehidupan pasanganmu. Mungkin kamu merasa tidak diakui atau dihargai dalam hubungan, dan peranmu seringkali tidak jelas.

5. Tidak Mendapatkan Prioritas

Pasanganmu mungkin sering mengutamakan keinginan atau kebutuhan orang lain daripada kamu. Mereka mungkin lebih mudah berkomitmen pada orang lain daripada pada kamu.

6. Kurangnya Perencanaan Masa Depan Bersama

Kamu mungkin merasa bahwa pasanganmu kurang berinvestasi dalam merencanakan masa depan bersamamu. Mereka mungkin tidak membicarakan rencana jangka panjang atau tidak melibatkanmu dalam perencanaan tersebut.

7. Ketidakseimbangan dalam Pengorbanan

Kamu mungkin merasa bahwa kamu selalu yang harus mengorbankan waktu, energi, atau kebahagiaanmu demi pasanganmu, sedangkan mereka tidak melakukan hal yang sama untukmu.

 

Jika kamu mengalami beberapa ciri-ciri ini dalam hubunganmu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk membicarakan perasaanmu dengan pasanganmu. Komunikasi terbuka dan jujur dapat membantu memperbaiki masalah dan memperkuat hubunganmu.

Communication in Relationship

Komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam kerja, pertemanan, keluarga, maupun hubungan percintaan. Komunikasi jadi modal utama agar hubungan kamu dan pasangan bisa langgeng. Komunikasi itu bertumbuh. Jika pada awalnya komunikasimu dengan pasangan kurang baik, kamu bisa terus-menerus memperbaikinya. Tak masalah kalau sekarang kamu merasa komunikasi yang terjalin dengannya belum baik. Karena itu bukan berarti hubungan yang kamu masih jalani dengan pasangan semakin jatuh. Selama kamu berusaha memperbaiki komunikasi dengannya, hubungan kalian masih bakal lanjut dan menjadi lebih baik. Kebanyakan orang sudah sering mendengar bahwa hal paling penting dalam hubungan adalah komunikasi. Tapi mungkin kamu belum bisa menjalankan apa dan bagaimana komunikasi yang baik itu. Tidak semua jenis komunikasi adalah sesuatu yang keluar dari mulutmu. Seperti misalnya jika pasanganmu tidak menjawab pertanyaan yang kamu ajukan, biasanya akan timbul masalah. Kenapa dia tidak menjawab, kenapa dia diam saja, dan seolah-olah kalau kamu bertanya harus segera dijawab.

Bagi sebagian orang, jika kamu memiliki masalah dan tidak segera dikomunikasikan, hubungan yang kamu jalani tak akan bisa baik. Tidak semua jenis komunikasi disampaikan secara verbal. Ada juga jenis komunikasi yang disampaikan secara nonverbal. Jadi kalau pasanganmu lagi gak pengen menjawab apa yang kamu tanyakan atau apa yang kamu obrolin, kamu harus bisa menoleransi hal itu. Ada tipe orang yang jika menjalin komunikasi, dia lebih menghindari masalah atau lebih memilih menenangkan diri dahulu dan memberi ruang untuk dirinya sendiri sebelum akhirnya bisa diobrolin dan didiskusikan bareng pasangan. Tapi ini akan menjadi masalah yang berat dijalani bagi tipe orang yang karena emosi dia inginnya segera menyelesaikan masalah. Ini yang sekarang menjadi culture bagi kebanyakan orang. Mereka berpikir bahwa komunikasi bagi orang yang berpasangan, jika terjadi masalah harus segera diselesaikan. Padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.

 

Dampak Menjadi Second Choice dalam Hubungan

Menjadi second choice dalam hubungan bisa memiliki dampak yang cukup besar pada kesehatan emosional dan kualitas hubunganmu. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin kamu alami jika merasa menjadi second choice dalam hubungan:

1. Rasa Tidak Diakui dan Tidak Diutamakan

Merasa menjadi second choice bisa membuatmu merasa tidak diakui atau dihargai dalam hubunganmu. Ini bisa menyebabkan perasaan rendah diri dan kehilangan harga diri.

2. Ketidakpastian dalam Hubungan

Rasa menjadi second choice seringkali menimbulkan ketidakpastian tentang status dan masa depan hubunganmu. Kamu mungkin merasa tidak yakin apakah pasanganmu benar-benar peduli dan menginginkanmu, atau hanya memilihmu sebagai pilihan kedua.

3. Perasaan Kesepian dan Isolasi

Jika pasanganmu lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain daripada denganmu, ini bisa membuatmu merasa kesepian dan terisolasi. Kamu mungkin merasa bahwa kamu tidak memiliki dukungan dan koneksi emosional yang kamu butuhkan dari pasanganmu.

4. Stres dan Kecemasan

Merasa menjadi second choice seringkali menimbulkan stres dan kecemasan tentang keberlangsungan hubunganmu. Kamu mungkin terus-menerus bertanya-tanya apakah kamu benar-benar dicintai dan diinginkan oleh pasanganmu.

5. Kurangnya Kepercayaan dan Keterbukaan

Merasa menjadi second choice bisa menghambat kepercayaan dan keterbukaan dalam hubunganmu. Kamu mungkin merasa sulit untuk membuka diri dan berbagi perasaanmu dengan pasanganmu karena merasa bahwa kamu tidak diutamakan.

6. Kurangnya Keseimbangan dalam Hubungan

Ketidakseimbangan dalam hubungan, di mana salah satu pihak merasa menjadi second choice, dapat menyebabkan ketegangan dan konflik yang berkepanjangan. Ini bisa merusak keseimbangan kekuasaan dan merugikan kesejahteraan emosional kedua belah pihak.

7. Kehilangan Motivasi dan Antusiasme

Merasa menjadi second choice bisa mengurangi motivasi dan antusiasme dalam hubunganmu. Kamu mungkin merasa tidak termotivasi untuk berinvestasi lebih banyak waktu dan energi dalam hubungan yang membuatmu merasa tidak diutamakan.

 

Mengatasi dampak menjadi second choice dalam hubungan membutuhkan komunikasi terbuka, pengertian bersama, dan kemauan untuk memperbaiki masalah. Penting untuk membicarakan perasaanmu dengan pasanganmu dan mencari solusi yang memadai untuk memperkuat hubunganmu.

 

Cara Mengatasi Situasi Second Choice dalam Hubungan

(Sumber foto: www.pexels.com)

Menghadapi situasi menjadi second choice dalam hubungan tidak pernah mudah, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasi perasaan tersebut dan memperkuat hubunganmu. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi situasi second choice dalam hubungan:

  • Komunikasi Terbuka

Mulailah dengan berbicara secara terbuka dan jujur dengan pasanganmu tentang perasaanmu. Jelaskan bagaimana kamu merasa menjadi second choice dan bagaimana hal itu memengaruhi hubunganmu. Komunikasi terbuka adalah kunci untuk memecahkan masalah dan memperkuat koneksi emosional antara kamu dan pasanganmu.

  • Tetapkan Batasan

Tentukan batasan yang jelas dalam hubunganmu dan pastikan bahwa kebutuhan dan keinginanmu dihargai. Jika kamu merasa bahwa kamu tidak mendapatkan perhatian dan dukungan yang kamu perlukan, jangan ragu untuk menyampaikan hal tersebut kepada pasanganmu.

  • Berikan Waktu untuk Dirimu Sendiri

Manfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia dan memenuhi kebutuhanmu sendiri. Fokus pada dirimu sendiri akan membantumu mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian yang diperlukan untuk mengatasi situasi second choice.

  • Jalin Koneksi Emosional

Upayakan untuk memperkuat koneksi emosional antara kamu dan pasanganmu dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama-sama. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan mendukung satu sama lain, dan cari cara untuk memperkuat ikatan kalian sebagai pasangan.

  • Evaluasi Kembali Prioritas

Tinjau kembali prioritas dan nilai-nilai dalam hubunganmu. Pastikan bahwa kamu dan pasanganmu memiliki tujuan dan visi yang sejalan, dan berkomitmen untuk bekerja sama untuk mencapainya.

  • Kembangkan Kepercayaan Diri

Bangun kepercayaan diri dan harga diri yang kuat dengan fokus pada kekuatan dan prestasimu sendiri. Ingatlah bahwa kamu berharga dan pantas mendapatkan cinta dan penghargaan yang sejati dalam hubungan.

  • Bertindak Tegas

Jika situasi second choice terus berlanjut tanpa perbaikan, pertimbangkan untuk bertindak tegas. Diskusikan kemungkinan untuk mengubah dinamika hubunganmu atau bahkan untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat.

 

Grameds juga perlu ingat bahwa setiap hubungan memiliki tantangannya sendiri, tetapi dengan komunikasi terbuka, pengertian bersama, dan kerja sama, kamu dan pasanganmu dapat mengatasi situasi second choice dan membangun hubungan yang sehat dan bahagia bersama-sama.

Healthy Relationship

Healthy Relationship (hubungan yang sehat) sebenarnya bukan istilah asing dalam kehidupan. Sayangnya isu tentang healthy relationship belakangan ini banyak dipertanyakan, karena nyatanya membangun hubungan baik memang tidak semudah itu. Bahkan, untuk membangun hubungan baik dengan diri sendiri saja tidak mudah, apalagi dengan orang lain. Namun, mewujudkan hubungan yang baik itu juga bukan sesuatu yang mustahil. Dari mana kamu akan memulainya? Tentu dari dirimu sendiri dan dari buku ini. Konsep membingungkan karena kita memiliki jenis pengalaman. hubungan yang berbeda. Namun, apa pun latar belakang atau pengalaman kita, ada beberapa komponen penting yang harus dimiliki setiap hubungan agar sehat dan memuaskan bagi semua orang. Hubungan yang sehat seharusnya membuatmu merasa nyaman dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu (bisa keluarga, pasangan, sahabat, atau yang lainnya). Seseorang yang menjalin hubungan apapun harus dapat memutuskan apa yang sehat untuk hubungannya dan apa yang tidak. Jika ada aspek hubungan yang sehat dan tidak sehat dapat dari suatu hubungan terasa tidak benar, kamu harus memiliki kebebasan untuk menerapkannya. Buku ini akan membantumu membangun hubungan yang sehat, baik, dengan diri sendiri atau dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu akan belajar cara menghadapi orang lain, membangun hubungan yang baik dengan pikiran dan jiwamu,serta membangun hubungan dengan orang-orang di sekitarmu.

Kesimpulan

Jadi, sekarang kamu sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan second choice dalam hubungan dan cirinya. Penting untuk diingat bahwa setiap orang pantas mendapatkan hubungan yang sehat dan memuaskan. Jika kamu merasa bahwa kamu menjadi second choice dalam hubunganmu, ingatlah bahwa kamu memiliki nilai dan keberhargaan yang sejati. Jangan ragu untuk berkomunikasi dengan pasanganmu tentang perasaanmu dan bersikap tegas dalam menentukan batasan. Selalu prioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraanmu dalam hubunganmu. Terima kasih telah membaca, dan semoga artikel ini membantumu memahami lebih dalam tentang dinamika hubungan dan bagaimana cara menghadapi situasi second choice dengan bijak. Tetaplah kuat dan percaya diri, kamu pantas mendapatkan yang terbaik! Kamu bisa mencari tahu lebih lanjut terkait cara menjalani hubungan yang sehat melalui kumpulan buku relationship di gramedia.com.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu