in

Review Buku Jeruk Kristal

3.7

Apakah kamu pernah merasakan momen spesial di suatu kota? Rasanya ingin membuat kita kembali lagi ke kota itu, menikmati momen bersama orang yang kita kasihi, menikmati suasana dan juga berbagai hal yang hanya dapat dilakukan disana. Romantisnya masa lalu memang sangat indah untuk dikenang terutama kenangan-kenangan itu yang memiliki cerita sendiri di hidup kita.

Grameds buku ini merupakan buku kumpulan cerita pendek dan novelet karya Maria Antonia Rahartati Bambang Haryo, buku ini menuliskan berbagai kisah seakan kita sedang membaca buku harian penulis. Banyak hal yang dibahas dalam buku harian ini, mulai dari kisah cinta, persahabatan, keluarga, dan kegiatan lainnya. Nah Grameds, buku ini sangat pas dibaca buat kamu yang sedang mencari bacaan yang ringan untuk menemani waktu senggangmu. Hangatnya buku ini akan membuat kamu ikut masuk ke dalam cerita-cerita romantis di dalamnya.

Buku ini sangat cocok dibaca untuk kamu yang ingin rehat dari hiruk pikuk dunia yang serba cepat saat ini, karena kamu akan menikmati nostalgia ke masa-masa lalu yang serba lambat dan menyenangkan tidak seperti saat ini yang serba cepat dan melelahkan.

Sinopsis Buku Jeruk Kristal

Kumpulan cerita pendek dan novelet ini membawa kita kembali lagi ke masa lalu namun tidak terkesan jadul, ya, Grameds, Buku ini akan membawa kita ke romantisnya kota-kota yang mendukung keromantisan itu sendiri. Kita akan diajak menikmati suasana kota Jakarta, Yogyakarta, dan berbagai keindahan tempat-tempat di Eropa, terutama Prancis dan Belgia.

Buku ini berisi kumpulan cerpen yang terdiri dari 10 cerpen dan 1 novelet. Cerita-cerita dalam buku ini juga memiliki tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari namun sangat menyentuh hati. Buku ini dikemas dalam 220 halaman dan diterbitkan pada tahun 2018 silam.

Buku ini dimulai pada cerita yang berjudul “Juffrouw Lala”, kemudian “Sahabat”, “Cerita Ibuku”, “Jeruk Kristal”, “Di Halte Rue des Ecoles”, “Mathilde”, “Pot Kayu Beringin Putih”, “Namanya Inka”, “Pianoku”, “Anugerah” dan ditutup dengan novelet yang berjudul “Selamat Tinggal, La Wantzenau”.

Buku ini dibuka dengan cerpen berjudul Juffrouw Lala yang menceritakan mengenai dilema hidup seorang guru piano. Kisah hidup sang Juffrouw diceritakan dari sudut pandang salah satu muridnya dan keluarga muridnya yang manis dan mengharukan.

“Juffrouw Lala”, “Pianoku”, dan “Namanya Inka” adalah cerpen yang menceritakan mengenai memori masa lalu dan tempoe doeloe bagi yang membaca yang berumur lebih tua. Banyak istilah-istilah bahasa belanda yang ada di cerita Juffrouw Lala dan Pianoku yang membangkitkan memori ketika orang Indonesia yang masih belajar menggunakan bahasa Belanda di kehidupan sehari-hari.

Selain itu cerita “Namanya Inka” mengajak kita untuk melihat perkembangan seorang anak tunggal dengan ibunya dan menceritakan hubungan mereka yang semakin hangat dan bertumbuh sepanjang berjalannya waktu.

“Entah mengapa begitu aku selesaikan Bourree karya GF Handel pada piano, wajah Juffrouw Lala terbayang kembali dimata.”

Selanjutnya cerita kedua berjudul Sahabat yang merupakan salah satu cerita yang bercerita mengenai seorang anak dan ibunya yang berprofesi sebagai pembatik. Suatu hari sang ibu bertanya kepada anaknya apa hal yang paling dia inginkan oleh anaknya. Buku ini mengangkat kisah romantis sebuah keluarga hangat. Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasinya yang dijadikan sampul pada buku Jeruk Kristal ini.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

“Cerita Ibuku” dan “Anugerah” merupakan cerpen yang menceritakan mengenai doa dan harapan seorang ibu pada anaknya baik yang baru lahir atau sudah beranjak menjadi dewasa. Doa dan harapan ibu dalam dua cerpen diatas tidak lepas dari nilai yang membentuk anaknya dari kecil dan terus akan diterapkan kepada anak dan cucunya kelak. Banyak budaya jawa baru yang bisa kamu ketahui dalam dua cerita ini seperti nama jawa yang biasanya diberikan kepada kaum bangsawan atau masyarakat biasa, mengurus keluarga dan anak, melestarikan budaya yang diwariskan turun temurun seperti batik.

Selanjutnya cerita Jeruk Kristal sendiri yang menceritakan mengenai konflik mengenai rumah tangga. Cerpen yang berjudul Pot Kayu Beringin Putih merupakan bagian yang paling banyak disukai oleh para pembaca karena didalamnya memiliki pesan moral yaitu kita diingatkan untuk bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki saat ini. Di mana tokoh utama, Kristo, merasa insecure dengan pencapaian teman-temannya saat ini yang menjadikan mereka lebih sukses dari Kristo. Sang istri dan anaknya yang supportive selalu mengingatkan bahwa kesederhanaan pun bisa memberikan kebahagian yang tidak dapat dikalahkan apapun. Karena belum tentu orang yang berkecukupan memiliki hidup yang lebih bahagia yang dirasakan Kristo saat ini. Grameds, mungkin cerita Pot Kayu Beringin Putih ini sangat cocok dengan kehidupan kita saat ini yang terkadang merasa stuck dan lambat dibandingkan yang lain.

Cerita “Jeruk Kristal” dan “Pot Kayu Beringin Putih” membahas mengenai kehidupan keluarga. Cerpen ini membahas mengenai kesulitan yang dialami oleh para tokoh dan bagaimana tokoh-tokoh memecahkan kesulitan itu dan menjalani hidup kembali dengan baik. Selain itu kita juga diajak untuk belajar hidup dalam kesederhanaan yang sudah tidak seberapa namun ternyata membawa kebahagiaan. Kedua cerpen ini mengajak kita untuk tetap bersyukur dan tidak menilai seseorang dari tingkahnya dan selalu menghargai usaha seseorang dalam membahagiakan orang yang dikasihi.

Selanjutnya adalah bagian terakhir yaitu novelet yang berjudul Selamat Tinggal, La Wantzenau yang merupakan cerita mengenai perselingkuhan seorang karyawan dengan bosnya. Cerita ini diceritakan dengan alur yang lembut dan masuk akal.

Sosok penulis yang juga merupakan sosok penerjemah dan pengajar bahasa asing membuat buku ini juga dilengkapi dengan latar kehidupan di Eropa, terutama Perancis dan Belgia. Dalam cerpennya “Mathilde”, “Di Halte Rue des Ecoles”, “Sahabat”, serta novelet “Selamat Tinggal, La Wantzenau” akan menghadirkan latar negara Perancis dan tempat indah lainnya di Eropa. Pembaca juga akan melihat budaya baru dari budaya Eropa dan perbedaannya dengan budaya di negara Timur khususnya Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Jeruk Kristal

Pros & Cons

Pros
  • Buku ini memiliki ilustrasi yang menarik.

  • Jeruk Kristal ditulis dengan bahasa yang apik dan tidak bertele-tele.

  • Buku ini juga menjelaskan detail mengenai latar tempat dan waktu.
  • Buku ini dilengkapi dengan istilah Jawa, Perancis dan Belanda Buku yang memiliki tema yang manis dan sederhana dan kaya akan makna.
Cons
  • Terdapat gaya penulisan yang kurang sesuai dengan cerita pada buku ini sendiri.

Kelebihan Buku Jeruk Kristal

Selain itu buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang imut dan membuat kamu tidak akan bosan membacanya. Gambar-gambar ini membuat kamu juga membayangkan latar cerita dari setiap bab dan bisa merenungkan pesan moral yang ada dalam setiap cerita. Jika kamu tahu bahwa ilustrasi dalam buku ini dikerjakan oleh sang cucu nya, Dapat dikatakan bahwa buku ini adalah kolaborasi yang hangat antara nenek dan cucunya. Kolaborasi ini menggambarkan bahwa hubungan antara nenek dan cucunya sangatlah dekat hingga dapat membuat sebuah kolaborasi yang begitu hangat.

Buku ini juga ditulis sangat apik dan tidak bertele-tele sehingga satu ceritanya sangat to the point. Namun di saat yang sama juga memiliki gaya yang unik khas sang penulis. Diksi yang digunakan dalam buku ini sangat mudah dimengerti oleh pembacanya karena dilengkapi juga dengan penjelasan aspek-aspek latar belakangnya yang detail mulai dari waktu dan tempat. Meski cerita yang dihadirkan sangat lah mendalam namun kesan dan pesan yang dimunculkan dalam buku ini sangat lah dalam dan dapat dikatakan bisa saja relate dengan kondisi kita saat ini.

Buku ini memiliki banyak istilah dan ujaran dalam bahasa Jawa, Perancis dan Belanda. Namun menurut penulis, tidak perlu selalu diberikan catatan kaki hal termasuk istilah-istilah yang menyangkut kehidupan sehari-hari seperti alat komunikasi yang lazim di masa lalu yang tidak perlu dijelaskan dengan panjang lebar.

Selain itu juga cerita di dalam buku ini sangatlah manis dan sederhana. Tema yang diangkat juga berkaitan dengan keluarga, kasih sayang, hubungan suami istri, hubungan orangtua dan anak, kehidupan masa kecil dan memori kampung halaman yang sangat menyentuh satu persatu di hati para pembacanya. Tidak hanya menceritakan mengenai nostalgia masa dulu kala, buku ini juga membawa pembaca mengetahui beberapa budaya Jawa dengan nilai-nilai dan budaya Jawa yang khas dan terselip di sela kalimat yang ada di beberapa cerpen.

Kekurangan Buku Jeruk Kristal

Beberapa gaya penulisan dalam masing-masing cerpen memang berbeda namun ada beberapa gaya penulisan yang tidak sesuai dengan cerita dan latar mengenai cerita itu sendiri. Contohnya adalah cerita mathilde atau novelet Selamat tinggal, La Wantzenau yang ada di bagian akhir. Gaya penulisan bisa saja dibuat sesuai dengan nuansa yang ditawarkan cerita tersebut.

Pesan Moral Buku Jeruk Kristal

Buku ini mengajarkan kita banyak sekali pesan moral pada setiap bab cerita nya. Buku ini memiliki banyak nilai yang sama dengan kehidupan kita saat ini seperti bersyukur, hubungan dengan keluarga, hubungan dengan teman, bahkan hubungan dengan pasangan. Jeruk Kristal juga mengajarkan kita untuk tetap bersyukur dan tetap menghargai orang yang kita sayangi karena hal itu nantinya yang akan kita rindukan.

Buku ini sangat cocok untuk kamu yang sedang ingin rehat dari dunia yang serba cepat dan ramai ini karena didalamnya buku ini menghadirkan cerita yang hangat dan juga manis.

Penutup

Jeruk Kristal adalah buku kumpulan cerita yang menarik. Penulisan buku ini juga sangat baik dengan ciri khas sendiri dari penulisnya.Buku ini sangat cocok untuk kamu yang sedang ingin rehat dari dunia yang serba cepat dan ramai ini karena didalamnya buku ini menghadirkan cerita yang hangat dan juga manis. Buku Jeruk Kristal juga sangat cocok untuk kamu baca sambil menikmati sore hari dengan secangkir kopi atau teh hangat bersama dengan camilan.

Grameds, itu dia ulasan buku kumpulan cerita Jeruk Kristal. Bagi kalian yang ingin membaca buku dengan alur yang santai dan hangat, buku ini menjadi salah satu rekomendasi yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.com!

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Cerpen Pilihan Kompas 2020: Macan

macan

Mencermati 48 cerpen yang dimuat Kompas sepanjang tahun 2020, pikiran dan hati para juri tertambat pada “Macan” karya Seno Gumira Ajidarma. Semua juri menyepakati “Macan” menjadi cerpen terbaik. No debate. Bukan nama besar Seno yang menjadi faktor penentu, melainkan semata-mata kualitas cerpen itu sendiri.

Seno sebenarnya punya dua cerpen yang dimuat Kompas selama kurun waktu 2020, tetapi bahkan cerpen satu lagi itu tak masuk dalam buku Cerpen Pilihan Kompas kali ini. Ini menegaskan bahwa cerpen “Macan” mewakili dirinya sendiri untuk memikat hati para juri. “Macan” bercerita dari sisi pandang seekor harimau betina yang baru saja kehilangan pasangannya. Dari sudut pandang ini, kita akan diajak mengetahui bagaimana hewan buas yang sering dibunuh manusia itu membalaskan dendamnya.

Kumpulan cerpen Superhero

superhero

Bilkito adalah seorang superhero yang hebat. Dengan kekuatannya, dia mengalahkan para penjahat yang membuat ulah. Kapan pun warga kota membutuhkan pertolongan, dia selalu siap sedia. Seluruh warga kota memuji dan mengaguminya. Sayang, Bilkito lupa berterima kasih pada Topit, orang yang selalu membantunya. Suatu ketika, Topit pergi meninggalkan Bilkito. Bilkito pun kalang kabut. Dia tidak bisa memperbaiki mobil terbangnya yang mogok. Dia tidak tahu dimana kostum superheronya disimpan.

Dia tidak bisa memasak makanan saat lapar. Bilkito pun sering terlambat datang saat warga kota membutuhkan pertolongannya. Apa yang terjadi pada Bilkito? Mengapa Topit meninggalkannya? Bisakah Bilkito kembali menjadi superhero hebat seperti sebelumnya? Nah, semuanya akan terjawab dalam cerita “Superhero untuk Superhero.” Selain kisah Bilkito, ada kisah-kisah superhero lain yang benar-benar seru, menegangkan, dan penuh pelajaran berharga. Setelah membaca cerita-cerita ini, pasti kalian akan tahu bahwa kalian pun bisa menjadi superhero!

MASDAB (Kumpulan Cerpen)

masdab

Tujuh belas kisah pendek yang ditulis Catur Stanis dalam buku ini hampir semua bergaya “cerpen koran”. Pengertian yang dimaksud adalah ukuran jumlah kata yang umumnya berkisar 600-1000 kata sebagaimana kolom koran yang tersedia. Ini karena ia memang menulis kebanyakan untuk diajukan ke berbagai koran yang memiliki ruang untuk karya- karya cerpen. Sebagian pernah dimuat, dan ada pula yang tidak. Catur Stanis dalam menulis, berbeda dengan profesi sampingannya yang ia jalani yaitu Aktor, justru menitik beratkan kekuatan cerpennya pada narasi, bukan aksi tokoh. Ia sibuk menggambarkan yang “di balik situasi” dibanding memperagakan kejadian-kejadian. Dan itulah kelebihannya.

 

Written by Shaza Zahra

Halo, saya Shaza Zahra Hanifah, berperan sebagai editor artikel di Gramedia. Selain sebagai pekerjaan, membaca dan menulis adalah hobi utama saya. Keahlian riset saya membantu saya menyusun konten yang bermanfaat dan berkualitas di blog ini.