in

Review Novel Bukan Cinta Monyet

Grameds, istilah cinta monyet pasti sudah sering kita dengar bahkan pasti Grameds juga pernah merasakan cinta monyet. Cinta monyet adalah istilah sebutan untuk kisah cinta atau romansa para remaja yang usia nya belum matang atau bisa dibilang pada usianya saat itu belum saatnya memikirkan mengenai cinta. Namun nyatanya tidak hanya remaja loh, tapi orang dewasa juga Grameds, seringkali kita menganggap itu cinta yang sebenarnya tapi ternyata tidak.

Tapi meski istilahnya sudah sering digunakan, apakah Grameds tahu apa arti sebenarnya cinta monyet itu? Istilah cinta monyet diambil sama seperti tingkah laku monyet yang suka hinggap dan pindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Nah rasa cinta ini dianggap sementara atau bisa berpindah-pindah atau bersifat sementara tapi tidak menutup kemungkinan ya Grameds hubungan cinta monyet ini juga ada yang berlangsung lama.

Nah, Grameds novel bukan cinta monyet ini karya Purnama Teduh ini akan membahas mengenai cerita cinta anak remaja SMA. Novel ini akan menceritakan mengenai kisah Lika, Arung dan Indar. Grameds jika kamu tertarik untuk membaca novel Bukan Cinta Monyet ini kamu bisa melihat ulasan singkat pada artikel di bawah ini.

Sinopsis Buku Bukan Cinta Monyet

Buku ini merupakan buku romansa remaja khas anak SMA yang menceritakan tentang seorang perempuan bernama Lika, Lika merupakan seorang wanita yang bekerja sebagai staf di salah satu SMA di lombok. Lika bekerja sehari-hari mengurusi administrasi dan juga pendataan siswa di sekolah. Selain itu Lika juga menjadi guru ekskul karate di sekolah itu.

Teman seruangannya bernama Arung selalu standby berada diruangan. Arung sosok laki-laki yang masih muda dan  senang sekali ngecengin murid-murid cewek yang cantik, mungkin karena Arung merasa dirinya ganteng dan suka banget deket dengan murid-murid.

Lalu Indar Bangsawan atau bisa dipanggil Indar merupakan siswa SMA kelas dua belas di sekolah yang sama tempat Lika bekerja. Indar ternyata menyukai Lika bukan sebagai adik-kakak, pelatih dan murid bahkan teman tapi menyukai Lika sebagai gadis. Indar menyatakan perasaannya kepada Lika di sebuah warung es ketika dalam perjalanan mencari buku UN. Lika yang kala itu juga sudah menaruh hubungannya kepada teman satu profesinya yang bernama Arung itu kemudian menganggap itu hanya cinta monyet kemudian mengabaikannya. Arung adalah laki-laki yang suka menggoda anak anak SMA di sekolahnya namun semenjak cintanya diterima Lika, Arung berhenti dari kebiasaannya.

Arung dan Lika menjalani hubungan backstreet atau diam-diam tanpa diketahui oleh siapapun. Di Sekolah mereka hanya menjalani hubungan secara normal layaknya sebagai partner kerja. Namun hubungan mereka juga tidak seperti orang pacaran pada umumnya, tidak melakukan hal yang dilakukan pasangan pada malam minggu dan hanya bertemu di hari kerja di kantor meski Arung berkunjung ke rumah Lika tapi itu juga dilakukannya pada hari kerja.

Hubungan Arung dan Lika kemudian semakin terkendala ketika Arung memutuskan untuk kuliah di luar Lombok. Mereka menjalani hubungan jarak jauh atau LDR, pada beberapa bulan pertama Arung berkomunikasi dengan Lika sangat lancar namun tidak beberapa lama komunikasi kemudian terputus dan Arung hilang tidak ada kabar.

Di sisi lain, sosok Indar selalu berusaha untuk menarik perhatian Lika meski sudah berulang kali Lika tolak dan katakan bahwa Indar hanya dianggap sebagai teman. Usaha demi usaha Indar lakukan seperti menemani pulang sekolah dengan menuntun sepeda kemudian bercerita mengenai asal usul nama Indar yang membuat Lika penasaran karena nama nya yang unik. Kemudian Indar juga sengaja membonceng Lika naik motor selama dua jam agar Lika tidak mabuk darat saat di Bus yang membawa rombongan siswa.

Sekali lagi Indar menyatakan perasaannya kepada Lika dan berkata bahwa mereka bukan lagi sekedar siswa dan guru. Namun kedekatan mereka tidak membuat Lika menerima perasaan Indar, dia tetap menolaknya dan berkata, “Aku pernah berada di usiamu sekarang, Indar. Kagum atau mengidolakan lawan jenis yang lebih dewasa darimu itu sesuatu yang biasa. Dan sesuatu yang biasa itu tidak seharusnya kamu tanggapi serius. Percaya padaku, suatu hari kamu pasti akan menertawakan tindakanmu hari ini.”

Indar yang ditolak lagi akhirnya memutuskan melanjutkan kuliah keluar kota. Posisi Lika kembali sendiri, Arung yang sudah lebih dulu pergi keluar pulau sekarang harus disusul dengan Indar yang kuliah ke luar pulau.

Review Buku: The Architecture of Love | Point of View

Empat tahun berlalu kedua laki-laki ini hadir dihadapan Lika secara bersamaan. Arung yang langsung melamar Lika dan mengajaknya menikah dan Indar yang mengajak Lika menonton Festival Mandalika. Festival yang ingin ditonton oleh Lika sejak dulu karena sama dengan namanya yaitu Mandalika sesuai dengan legenda pulau lombok. Mandalika adalah seorang Putri yang rela menceburkan diri di laut dan berubah menjadi nyale atau cacing laut untuk menghindarkan rakyatnya dari kesusahan karena perang. Nah Grameds kira-kira siapakah yang akan Lika pilih? Akankah Lika memilih Arung yang sudah meninggalkannya tidak jelas atau Indar yang merupakan siswanya dulu?

“Begitulah anak perempuan. Ia seperti daun, menunggu angin yang datang untuk menerbangkannya meninggalkan pohon. Kadang dekat, tapi tak jarang sangat jauh.” (halaman 22)

Semua berubah saat gadis yang disukainya mengatakan akan menikah, dengan orang yang tak disangka-sangka pula. Ia tak bisa membiarkan diri hanyut dalam rasa bersalah karena membiarkan kehancuran itu datang begitu saja. Indar harus mengambil tindakan. Tindakan yang kemungkinan besar tidak adil dan salah. Namun, jika tidak dilakukan, akan lebih banyak hati yang disakiti. Lelaki itu dalam dilema.

Kelebihan dan Kekurangan Novel Bukan Cinta Monyet

Pros & Cons

Pros
  • Menampilkan budaya-budaya lombok.
  • Menggunakan bahasa yang sederhana dan bahasa khas lombok.
  • Cover buku yang terlihat manis dan menarik sesuai dengan isi cerita di dalamnya.
  • Alur cerita yang tidak bisa ditebak dan membuat penasaran.
Cons
  • Menggunakan bahasa baku tidak sesuai dengan novel untuk remaja atau menggambarkan cerita remaja.
  • Alur cerita maju dan mundur terkadang membuat kebingungan.

Kelebihan Novel Bukan Cinta Monyet

Ada beberapa selling point yang menarik dalam novel ini yang menjadikannya lebih menarik yang pertama adalah banyak menampilkan budaya-budaya lombok sehingga pembaca yang awalnya tidak tahu menjadi mengenali budaya lombok itu sendiri. Budaya lombok yang diceritakan di novel ini seperti Tradisi Nyongkolan, Kecimol, Festival Mandalika atau Bau Nyale dan juga beberapa makanan khas lombok seperti sate bulayak, sate daging sapi.

Tidak hanya menampilkan budaya-budaya lombok, novel ini juga memberikan sedikit sentuhan pada bahasa dan kalimatnya dimana ada beberapa bahasa atau kata khas lombok yang menjadi bahasa sehari-hari suku sasak. Selain itu novel ini juga ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita.

Beberapa bahasa sehari-sehari yang menggunakan bahasa khas lombok adalah Side (kamu), merariq (menikah), tiyang (saya), Meme atau mamaq (ibu), Mamiq (bapak)

Selain itu kelebihan yang pertama pembaca langsung bisa lihat adalah cover bukunya yang manis. Menggambarkan Lika dan Indar yang berada di motor dengan latar gedung gedung berwarna pink menambah nuansa manis pada novel ini.

Alur cerita dalam novel ini juga tidak dapat ditebak sehingga pembaca akan selalu penasaran dengan kelanjutan ceritanya, meski begitu ceritanya akan menampilkan cerita yang runtut dan juga mudah dipahami.

Kekurangan Novel Bukan Cinta Monyet

Meski ini merupakan buku khas remaja SMA, namun seluruh cerita dan bahasa yang digunakan menggambarkan kedewasaan. Dialog dan Bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan tema novel untuk remaja.

Sudut pandang novel ini banyak menggunakan sudut pandang Lika, sudut pandang Indar juga dipakai sesekali. Alangkah lebih baik jika kedua sudut pandang dihadirkan dengan porsi yang sama. Alur cerita novel ini juga maju dan mundur jadi mungkin kamu akan merasa kebingungan karena alurnya.

Pesan Moral Novel Bukan Cinta Monyet

Novel ini memiliki beberapa pesan moral yang dapat diambil seperti ketika kita benar-benar mencintai atau menyukai seseorang kita harus setia. Kegigihan Indar kepada Lika patut dicontoh, jika kita benar-benar mencintai seseorang pasti kita akan melakukan sepenuh hati. Namun jika itu hanya cinta monyet pasti akan berlangsung sementara.

Selain itu kita bisa mempelajari beberapa budaya lombok yang di hadirkan pada novel ini. menyajikan beberapa budaya lombok yang tidak kita tahu sebelumnya akan membuat budaya lombok juga semakin dikenal, seperti nama untuk laki-laki yang bergelar bangsawan depannya akan diawali dengan nama Lalu kemudian perempuan akan diawali dengan nama Baiq.

Selain itu buku ini juga menceritakan mengenai kebiasaan adat suku sasak ketika menikah yaitu dengan menculik gadis yang akan dinikahi

untuk disembunyikan di rumah kerabat sang lelaki. Kemudian esok harinya keluarga laki-laki akan datang ke rumah keluarga perempuan dan ketika menikah ada arak-arakan pengantin yaitu nyongkolan.

Penutup

Nah Grameds itu dia adalah ulasan singkat mengenai Novel Bukan Cinta Monyet  yang menceritakan mengenai sebuah cinta yang dialami oleh seorang staf sekolah dan anak muridnya, yang dikira awalnya hanya cinta monyet ternyata bukan cinta monyet.

Jika Grameds tertarik untuk membaca novel ini, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com atau di toko buku gramedia terdekat di kotamu.

Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca

 

Penulis : Devina

 

Rekomendasi Buku Terkait

Teenlit: A Little White Lie

a little white lie

A Little White Lie adalah sebuah novel fiksi remaja (teenlit) ber-genre romance karya Titish A.K. Buku setebal 272 halaman ini pertama kali terbit pada bulan Maret tahun 2017 melalui penerbit GPU (Gramedia Pustaka Utama). A Little White Lie kini hadir dengan cover baru yang lebih fresh dan menarik serta memanjakan mata pembaca. Yuk segera dapatkan versi cover baru dari karya fenomenal Titish A.K. ini. Sebelum itu, simak dulu sinopsisnya berikut ini!

 

Teenlit: When I See Your Smile

when i see your smile

Hidup Seruni rasanya berubah 180 derajat setelah pernikahan ibunya dengan Mas Bim, pelatihnya di klub bulu tangkis Semangat Baru. Kedekatannya dengan Arya dan Arga–kakak satu bapak lain ibu–juga menimbulkan gosip tidak sedap di SMA Satria tentang Seruni yang punya pacar dua sekaligus. Tapi ia tidak peduli.Karena, diam-diam Seruni was was pada laki-laki misterius dengan senyum familier dalam mobil hitam yang terus mengikutinya. Ia tidak berani menceritakan masalah itu pada orang-orang terdekatnya. Hingga suatu sore, Seruni diculik dan disekap oleh pria itu.Siapa yang akan menyelamatkan Seruni? Benarkah rasa sayang Arya dan Arga lebih dari sekadar saudara tiri? Lalu, siapa laki-laki misterius dengan senyum familier itu?

 

BSD Teenlit: Magnetto

magnetto

Magne cuma tahu satu hal: dia benci orangtuanya. Keadaan tersebut membuat cewek itu berubah. Dia mulai melampiaskan amarahnya dengan berbuat onar di sekolah bersama teman-teman sekelasnya. Mereka menjalani kehidupan sebagai murid jurusan Jasa Boga dengan berbagai kenakalan yang menyenangkan. Seenggaknya hal itu mampu membuat Magne mengalihkan pikiran walau hanya sesaat.

Di tengah situasi tersebut, Magne mendapat masalah besar. Sialnya, masalah tersebut datang bertepatan dengan liburan tengah semester. Teman-temannya mendadak sibuk dan memiliki agenda lain. Bahkan, Netto—pacarnya—mulai berubah. Hal itu tentu saja membuat Magne merasa semua orang perlahan pergi meninggalkannya.Lantas, mampukah Magne menyelesaikan masalahnya sendiri?

Written by Shaza Zahra

Halo, saya Shaza Zahra Hanifah, berperan sebagai editor artikel di Gramedia. Selain sebagai pekerjaan, membaca dan menulis adalah hobi utama saya. Keahlian riset saya membantu saya menyusun konten yang bermanfaat dan berkualitas di blog ini.