in

Letusan Gunung Paling Dahsyat di Indonesia yang Tercatat oleh Sejarah

Istockphoto.com

Dunia terus bergerak bagik kehidupan manusia ataupun keseimbangan alam. Salah satu bencana alam yang dampaknya luas ke masyarakat adalah letusan gunung berapi. Bencana alam ini tidak hanya dapat meluluhlantakkan daerah sekitarnya, tetapi juga dapat berdampak keluar daerah tersebut.

Letusan-letusan dahsyat gunung berapi pernah terjadi di Indonesia dan dunia. Berikut letusan-letusan gunung berapi paling dahsyat yang tercatat oleh sejarah yang dirangkum dari berbagai laman di internet.

Letusan Gunung Paling Dahsyat di Indonesia                         

Sejarah mencatat, Indonesia pernah mengalami letusan gunung berapi yang dahsyat. Melansir dari laman Ilmugeografi.com dan Merdeka.com, berikut daftar letusan gunung paling dahsyat di Indonesia.

1. Gunung Tambora

Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini terbentuk karena adanya zona subduksi aktif di bagian bawahnya. Dalam catatan sejarah, Gunung Tambora memiliki ketinggian mencapai 4.300 mdpl dan menjadikannya sebagai gunung tertinggi di Indonesia.

Pada tahun 1815, gunung ini meletus dengan dahsyat dan diperkirakan besaran letusannya mencapai skala 7 (VEI). Bahkan suata letusannya terdengar sampai Pulau Sumatera yang berjarak lebih dari 2.000 km.

Abu vulkanik letusan itu terbawa sampai Kalimantan, Jawa, Maluku, dan Sulawesi. Tidak berhenti sampai di situ. Letusan ini menimbulkan tsunami dan menewaskan lebih dari 10.000 jiwa. Beberapa bulan berikutnya, letusan Gunung Tambora berdampak pada iklim dunia.

Suhu bumi mengalami penurunan mencapai 3-40C. Negara-negara di benua Eropa mengalami tahun tanpa musim panas dan terjadi badai salju. Hal ini disebabkan karena atmosfer bumi ditutupi oleh abu vulkanik Gunung Tambora.

Korban letusan Gunung Tambora diperkirakan mencapai 71.000 korban jiwa dengan 11.000 sampai 12.000 di antaranya adalah korban langsung dari letusan gunung.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

2. Gunung Toba

Dahulu, Danau Toba merupakan sebuah gunung bernama Gunung Toba. Kemudian, meletus pada 74 ribu tahun lalu dan diyakini sebagai salah satu letusan paling dahsyat di dunia. Gunung Toba mengalami letusan sebanyak 3 kali.

Letusan pertama terjadi pada 800 ribu tahun lalu. Akibatnya, tercipta kaldera di bagian selatan Danau Toba yang meliputi daerah Porsea dan Prapat. Letusan kedua termasuk dalam letusan kecil yang terjadi pada 500 ribu tahun lalu.

Letusan tersebut menciptakan kaldera di bagian utara Danau Toba. Adapaun, letusan ketiga menjadi letusan yang paling besar dan menghasilkan kaldera yang disebut dengan Danau Toba.

Gunung Toba termasuk dalam golongan supervulkan karena memiliki kantong magma yang sangat besar sehingga ketika meletus menciptakan kaldera yang berukuran besar. Letusannya mengeluarkan kurang lebih 2.800 km kubik material berupa abu dan lava yang merusak seluruh kehidupan di sekitarnya.

Adapun, dampak dari letusan Gunung Toba menyebabkan suhu bumi mengalami penurunan sebanyak 3 sampai 5 derajat celcius selama beberapa tahun setelah letusan. Akibatnya, nyaris membuat manusia purba yang hidup di Afrika Selatan mengalami kepunahan.

3. Gunung Samalas

Gunung Samalas terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini memiliki ketinggian kurang lebih 4.200 mdpl. Letusan Gunung Samalas terjadi pada tahun 1257 yang menghasilkan kaldera Segara Anak di ujung barat Gunung Rinjani.

Ketika meletus, Gunung Samalas menciptakan kolom erupsi yang sangat tinggi, kurang lebih mencapai puluhan kilometer ke atmosfer bumi. Bahkan aliran piroklastiknya mengubur hampir seluruh Pulau Lombok dan sebagian proklastik mencapai Pulau Sumbawa.

Catatan tentang letusan Gunung Samalas tercatat di naskah lontar Babad Lombok yang menjelaskan mengenai aliran piroklastik yang menghancurkan banyak pemukiman penduduk. Termasuk Pamatan, yang ketika itu menjadi ibu kota kerajaan di Lombok.

Letusan Gunung Samalas dianggap dua kali lebih kuat dan dahsyat daripada letusan yang diciptakan oleh Gunung Tambora. Tidak heran, jika efek letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim yang cukup ekstrem.di abad pertengahan. Beberapa negara mengalami musim panas yang terasa lebih dingin dan hujan yang tidak pernah berhenti.

4. Gunung Krakatau

Letusan Gunung berapi yang berasal dari Gunung Krakatau pada tahun 1883 menjadi salah satu letusan paling dahsyat. Gunung ini berada di antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Suara letusan gunung ini terdengar sampai Australia dan negara Sri Lanka.

Letusan Gunung Krakatau mengakibatkan kurang lebih 2/3 pulau atau tubuh gunung hancur dan menenggelamkan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung yang berada di tengah laut.

Letusan Gunung Krakatau menyebabkan gelombang tsunami yang sangat besar dengan tinggi gelombang kurang lebih 40 meter. Kurang lebih terdapat 30 ribu jiwa yang meninggal dunia akibat gelombang tsunami.

Tidak hanya mengeluarkan lava, letusan gunung juga menghasilkan gas sulfur oksida naik ke atmosfer bumi. Akibatnya, sinar matahari menjadi sulit masuk dan menyebabkan dunia menjadi gelap kurang lebih selama 2 setengah hari.

Letusan ini juga berdampak pada perubahan iklim global. Suhu bumi pun mengalami penurunan kurang lebih 1,2 derajat celcius dan terus berlangsung hingga tahun 1888. Saat ini, Gunung Krakatau telah musnah.

Tetapi, gunung ini melahirkan gunung baru yang dikenal sebagai Gunung Anak Krakatau. Gunung Anak Krakatau termasuk dalam gunung berapi aktif dan sering kali mengalami erupsi dalam skala kecil.

5. Gunung Kelud

Gunung Kelud merupakan gunung berapi dengan tipe stratovulkan yang berada di Jawa Timur. Para ahli berpendapat bahwa proses subduksi antara lempeng benua Indo-Australia dengan lempeng Eurasia menjadi penyebab terbentuknya gunung ini.

Gunung Kelud pernah mengalami letusan pada tahun 2014 dan abu vulkaniknya tersebar hingga Yogyakarta dan Jawa Tengah. Namun, letusan paling dahsyat terjadi pada tahun 1919 yang menyebabkan kurang lebih 5.160 korban jiwa dan merusak lahan seluas 15.000 hektar karena tersapu oleh lahar panas.

Ketika hari itu, bumi terguncang, sinar matahari menghilang, dan menjadi gelap. Gunung Kelud mengeluarkan abu disertai sambaran petir, kemudian lahar panas menyapu apa saja yang dilewatinya.

6. Gunung Agung

Gunung Agung terletak di Bali. Ia pernah meletus pada tahun 1963. Gunung ini juga pernah meletus hingga setahun lamanya. Korbannya pun mencapai 1.000 orang. Abu panas dan gas melambung setinggi 20 km.

Gunung ini juga meletus pada tahun 2017. Letusan tersebut mengganggu perjalanan udara dan membuat ribuan orang harus mengungsi. Sampai pada 27 november 2017, tingkat siaga berada di level tertinggi dan perintah evakuasi telah dikeluarkan.

7. Gunung Merapi

Gunung Merapi berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah menjadi gunung berapi paling aktif di Indonesia. Gunung ini memiliki potensi kebencanaan yang tinggi karena dalam catatan modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang padat.

Sejak tahun 1548, Gunung Merapi telah meletus sebanyak 68 kali. Letusan paling dahsyat terjadi pada akhir Oktober 2010 yang menewaskan 350 orang lebih, termasuk Mbah Marijan, juru kunci Merapi.

8. Gunung Galunggung

Gunung Galunggung memiliki ketinggian mencapai 2.167 mdpl dan berada di Tasikmalaya. Gunung ini memiliki dua puncak, yakni Puncak Dinding Ari dan Puncak Beuticanar. Kedua puncak tersebut dapat didatangi atau dijangkau melalui jalur pendakian yang tersedia.

Sejarah mencatat, Gunung Galunggung pernah meletus pada 1822 dengan tanda awal, yakni air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Dari hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut bertemperatur panas dan terkadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

Kemudian, pada 8 sampai 12 Oktober terjadi letusan yang menghasilkan hujan pasir kemarahan yang sangat panas, awan panas, lahar, dan abu halus. Aliran lahar yang bergerak kea rah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai.

Letusan ini menewaskan kurang lebih 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa. Daya rusak letusan ini ke lahan arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

9. Gunung Awu

Gunung Awu merupakan gunung api strato di kepulauan Sangihe dan berada di Pulau Sangihe. Ia memiliki lembah dalam yang membentuk lorong untuk lahar membelah sisi-sisi Gunung Awu yang dibangun dalam kaldera dengan lebar 4,5 km.

Gunung Awu memiliki ketinggian 1.320 mdpl dan mengalami 19 kali erupsi kala holosen. Erupsi eksplosif yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1711, 1812, 1856, 1892, dan 1966.

Erupsi eksplosif tersebut menciptakan adanya aliran piroklastik dan lahar yang menghancurkan serta menyebabkan lebih dari 7.377 korban jiwa. Di puncak Gunung Awu terdapat danau kawan yang lebarnya mencapai 1 km dengan kedalaman 172 m pada tahun 1922, tetapi sebagian besar dikeluarkan pada erupsi tahun 1966.

10. Gunung Papandayan

Gunung Papandayan merupakan gunung api yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. gunung ini memiliki ketinggian 2.665 mdpl dan memiliki beberapa kawah yang mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Di antaranya Kawah Mas, Kawah nangklak, Kawah Baru, dan Kawab Manuk.

Gunung Papandayan mengalami beberapa kali letusan, yakni pada 12 Augustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942, dan 11 November 2002. Letusan paling besar terjadi pada tahun 1772, dengan korban jiwa kurang lebih 2.957 orang dan menghancurkan 40 desa. Sementara itu, daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.

Rekomendasi Buku Mengenai Gunung di Indonesia

Berikut rekomendasi buku mengenai gunung yang dapat mengenal gunung di Indonesia melalui beberapa referensi buku di bawah ini.

1. Buku Pintar Mengenal Bencana Alam di Indonesia: Gunung Meletus

Buku Pintar Mengenal Bencana Alam Di Indonesia: Gunung Meletus

Berikut deskripsi buku ini yang dapat dijadikan gambaran awal untuk mengenalnya.

Tahukah kalian bahwa Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja? Bagaimanakah proses terbentuknya gunung berapi? Bisakah kamu bayangkan hidup bersama gunung berapi? Dan bagaimana cara menghadapi bencana gunung meletus?

Ayo temukan segala hal yang perlu kamu ketahui tentang bencana alam gunung meletus di setiap halaman pada BUKU PINTAR MENGENAL BENCANA ALAM DI INDONESIA: GUNUNG MELETUS.

sInformasi lengkap dan jelas, ilustrasi, serta foto-foto menakjubkan tentang gunung meletus terangkum apik dalam buku ini! Ujilah keterampilan dan pengetahuanmu dengan percobaan dan kuis menarik di akhir buku ini!

2. (Seri Bencana Alam di Indonesia) Gunung Meletus

(SERI BENCANA ALAM DI INDONESIA) GUNUNG MELETUS

Berikut deskripsi buku ini sebagai gambaran awal sebelum membacanya.

Buku yang sarat gambar ini menjelaskan kepada anak-anak apa saja penyebab gunung meletus yang kerap terjadi di Indonesia dan bagaimana cara menyelamatkan diri darinya.

3. Dalam Segelas Teh

Dalam Segelas Teh

Berikut deskripsi buku “Dalam Segelas Teh” yang dapat dijadikan acuan sebelum membaca buku ini.

Kegiatan pendakian ini bukanlah sebuah ekspedisi tematik ilmiah, pendataan, ataupun ajang mengumbar nasionalisme, melainkan tidak lebih dari penuntasan hasrat dari kami, sembilan orang pendaki yang berasal dari beberapa organisasi mahasiswa pencinta alam yang ingin merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar pendakian gunung biasa yang sekarang telah menjadi aktivitas yang sangat umum.

4. Ensiklopedia Pertamaku: Gunung

Ensiklopedia Pertamaku : Gunung

Berikut deskripsi buku ini sebagai gambaran awal sebelum membacanya.

Seri Ensiklopedia Pertamaku: Gunung berisi tentang pengetahuan akan keadaan gunung pada musim dingin dan musim panas. Anak-anak dapat mengetahui kegiatan yang dapat dilakukan saat musim dingin dan hal-hal indah apa saja yang dapat dilihat saat musim panas di gunung.

5. Di Balik Kabut Gunung Sojol

Di Balik Kabut Gunung Sojol

Berikut deskripsi buku tersebut.

Semua orang Sulawesi Tengah pasti mengenal Gunung Sojol, termasuk cerita-cerita singkatnya. Bagi mereka yang mendaki bahkan yang melintas di gunung tersebut, pasti meninggalkan kisah-kisah suka bahkan duka yang sulit untuk dilupakan. Kisah-kisah tentang gunung Sojol lebih banyak didengarkan daripada dibaca.

Saat ini, gunung sojol hadir di tengah-tengah kita melalui kisah lima pemuda petualang yang menjelajahi hutan belukar sojo. Dalam novel ini juga diceritakan kehidupan masyarakat adat Suku Lauje yang sangat tergantung dengan alam liar.

Tetapi sayang, ternyata di balik keanggunan gunung Sojol, banyak juga cerita-cerita kerusakan ekologi termasuk kemiskinan dan minimnya perhatian terhadap pendidikan.

Novel ini patut untuk dibaca, khususnya mereka yang senang bertualang di alam liar, novel ini juga menyuguhkan banyak peristiwa tentang masyarakat adat, sosial dan lingkungan hidup dari alur yang lain di gunung Sojol.

Akhirnya saya ucapkan selamat atas terbitnya karya yang inspiratif bagi kita semua.

Ridha Saleh (Mantan Wakil Ketua Komnas HAM RI)

Tulisan berikut ini adalah refleksi menarik dari seorang mahasiwa pecinta alam yang juga aktivits lingkungan. Yang menarik dari buku ini ia menceritakan sebuah kondisi pedesaan dataran tinggi Sulawesi yang syarat dengan dinamika dan ancaman.

Penulis menyajikan dengan sangat baik makna dan pemaknaan antara relasi manusia dengan alam yang dituturkan dengan cara yang tidak biasa. Mengapa tidak biasa karena penulis menyodorkan suatu posisi yang berbeda-beda, dan fakta dibalik keresahan atas sebuah masa depan yang tidak pasti atas alam dan manusia yang menghuni sebuah pedalaman bernama Sojol.”

Andika. (Peneliti Sosial dan Lingkungan)

“Pengalaman melakukan perjalanan di alam bebas merupakan bagian dari pengalaman hidup yang tidak akan terlupakan, begitu juga novel ini merupakan salah satu karya yang mengangkat dan memuat nilai-nilai humanis, kearifan lokal dan universal sehingga layak untuk di baca.”

Ahmad Sofyan, SH., MH (Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung)



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.